Linda adalah adik kandung dari Rani. Linda di boyong Rani ke rumahnya untuk melanjutkan pendidikan di kota tempat tinggalnya sekarang.
Rani sudah berkeluarga tapi belum kunjung di karunia anak. Rumah tangga Rani awalnya adem ayem,tapi semenjak kedatangan sang adik suaminya mulai berubah.
Kebohongan demi kebohongan terus suaminya ucapkan untuk menutupi perselingkuhan denga sang adik ipar.
Apakah Linda tega menghancurkan rumah tangga kakaknya sendiri?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Ima susanti, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 7
Dengan sangat terpaksa Ari menggendong tubuh munggil adik iparnya yang tertidur pulas.
"Dasar tidur kebo." runtuk Ari membawa adik iparnya kekamar yang sudah istrinya siapkan.
Darah Ari berdesir saat gundukan adik iparnya mengenai tubuhnya. Linda antara sadar dan tidak sadar mengalungkan kedua tangan ke leher Ari. Ari menahan nafas saat kepala Linda bersandar di dadanya.
Dengan menahan nafas Ari meletakkan tubuh adik iparnya pelan - pelan. Saat meletakan tubuh Linda secara ga sengaja bibir mereka bersentuhan. Ari dibuat panas dingin sementara Linda sama sekali tidak sadar.
Ari bisa bernafas lega setelah terbebas dari tubuh Linda. Perlahan Ari menyelimuti tubuh Linda dengan selimut. Sesaat ia menatap wajah adik iparnya yang terlihat manis.
"Gila nih bocah, bikin gue panas dingin." gumam Ari perlahan meninggalkan kamar Linda.
Ia berjalan menuju kamarnya yang terasa sepi karna istrinya sedang pergi dinas. Badanya terasa lengket setelah seharian di perjalanan. Ia lalu mandi untuk menyegarkan badanya.
Di bawah guyuran air kembali ia terbayang kejadian antara dirinya dengan Linda. Bayangan tubuh gadis itu menari - nari di pelupuk matanya. Tak ingin berlama - lama Ari menyudahi ritual mandinya ia berharap bayangan adik iparnya akan hilang dari ingatannya.
"Bisa - bisa gila gue kalau kaya gini terus. Ga boleh,bocah itu adik ipar gue.." Ari meremas k3planya yang terasa pening.
Ia menghempaskan tubuhnya di ranjangnya yang empuk. Ia berusaha memejamkan matanya dan melupakan kejadian tadi.
Mungkin karna lelah Ari akhirnya tertidur hingga pagi datang menjelang.
Seorang gadis menggeliat dari balik selimutnya. Ia mencoba membuka matanya yang masih terasa berat. Saat matanya bisa menyesuaikan dengan cahaya sekitar ia merasa asing dengan tempat ia berada sekarang.
"Aku dimana?" gumamnya sambil mengedarkan pandangannya sekeliling ruangan.
"Bukanya tadi semalam aku ada di mobil bersama mas Ari. Lalu mas Arinya dimana?" bathin Linda. Ia lantas turun dari ranjang mau menuntaskan sesuatu yang sedari tadi ia tahan. Setelah merasa lega ,Linda mencuci mukanya biar segaran. Lalu kakinya m3langkah kearah pintu.
Kepalanya melongok dari balik pintu,ia melihat sekeliling rumah terlihat sepi.
"Ini rumah siapa ya?" kakinya perlahan keluar dari kamar,celengak celinguk mencari tau,mana tau ada petunjuk. Sorot matanya menangkap sebuah foto berukuran besar yang terpajang di ruang tamu.
"Itu kan ka Rani dan Mas Ari. Berarti aku sudah dirumah mereka. Tapi kemana penghuninya tak satu pun aku melihat ada orang di sekitar sini."
"Hmk.....Hmk..." Linda langsung berbalik karna kaget ke sumber suara. Disana terlihat sang kakak ipar yang sudah gagah dengan stelan kantornya. Linda di buat terpana dengan ketampanan suami kakaknya.
"Eh mas Ari." Linda tersipu malu dengan penampilannya yang masih sama kaya kemaren.
"Udah bangun? Bagaimana tidurnya?"tanya Ari sambil menatap adik iparnya yang begitu manis walau baru bangun.
"Maaf mas,kak Rani kapan pulang?" tanya Linda penasaran.
"Mungkin besok kalau ga ada kendala sudah pulang. Kamu mau sarapan?" tanya Ami penuh harap, ia begitu ingin selalu dekat dengan adik iparnya itu. Entah kenapa yang selalu berada di pikirannya dari kemaren hanya bayangan gadis itu bukan Rani istrinya.
"Boleh." jawab Linda yang memang sudah merasa lapar. Linda berjalan mengikuti Ari menuju meja makan. Disana sudah tertata rapi makanan untuk sarapan mereka berdua. Ada telor pelet dan nasi goreng.
"Ayo duduk. " ajak Ari saat melihat adik iparnya masih berdiri. Linda memilih duduk di depan Ari. Ia menuangkan air putih untuk dirinya dan u tuk Ari. Lalu ia mengambil nasi goreng kedalam piring nya,terlihat Ari menyodorkan piringnya minta diisi pula. Linda lantas mengisi piring Ari.
"Sudah cukup,terimakasih." ujar Ari sambil tersenyum manis kearah Linda. Linda dibuat gugup melihat senyuman Ari yang terlalu manis menurut dirinya.
Ari merasa sangat senang kali ini. Ini kali pertamanya ia sarapan diladeni seperti ini. Rani istrinya hampir tidak pernah melayani dirinya,saking sibuknya istrinya kadang pagi - pagi sudah berangkat kekantor.
knp jadi dendam ke ari?
malah lbh jahat rani, tega sama adiknya sendiri