NovelToon NovelToon
Ijabah Cinta

Ijabah Cinta

Status: sedang berlangsung
Genre:Romansa
Popularitas:6.1k
Nilai: 5
Nama Author: Reza Ramadhan

[ OST. NADZIRA SAFA - ARAH BERSAMAMU ]

Kejadian menyedihkan di alami seorang Adiyaksa yang harus kehilangan istrinya, meninggalkan sebuah kesedihan mendalam.

Hari - hari yang kelam membuat Adiyaksa terjerumus dalam kesedihan & Keputusasaan

Dengan bantuan orang tua sekaligus mertua dari Adiyaksa, Adiyaksa pun dibawa ke pondok pesantren untuk mengobati luka batinnya.

Dan di sana dia bertemu dengan Safa, anak pemilik pondok pesantren. Rasa kagum dan bahagia pun turut menyertai hati Adiyaksa.

Bagaimanakah lika - liku perjalanan hidup Adiyaksa hingga menemukan cinta sejatinya?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Reza Ramadhan, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

23

Di sebuah ruangan yang di depannya terdapat beberapa tumbuhan obat - obatan. Ustad Ibrahim duduk sembari melihat dan membuka beberapa dokumen - dokumen penting.

Terlihat sebuah cangkir kopi kini tersimpan manis di atas meja, mengeluarkan uap panas dari kopi tersebut. Tak lama kemudian sebuah ketukan pintu menginterupsi lelaki berpeci menatap sekilas pintu dan menyuruh orang itu untuk segera masuk.

Pintu ruangan tersebut lantas pelan - pelan terbuka hingga mengeluarkan bunyi derit pintu itu. Di sana sudah ada Asep yang di tugaskan untuk membangunkan dan memanggil Adiyaksa.

Lelaki yang memakai baju koko putih lantas menghampiri Ustad Ibrahim, di belakangnya ada Adiyaksa yang terdiam sembari melirik setiap sudut ruangan.

Lelaki yang kini sudah rapi dengan hem putih merasa penasaran dengan apa yang di katakan oleh Ustad Ibrahim.

Rasa kantuk seolah masih terasa di dalam diri lelaki itu karena sehabis melaksanakan ibadah sholat subuh dan juga bertadarus bersama. Lelaki itu kembali beristirahat hingga tertidur dengan pulas.

Ustad Ibrahim lantas menyuruh Adiyaksa untuk duduk begitu juga dengan lelaki yang berbaju koko putih yang bernama Muzzaki.

Muzakki adalah seorang anak yang dulu sekali di tinggal orang tuanya di jalanan. Lelaki itu lantas di temukan oleh Ustad Ibrahim dan di asuhnya hingga sekarang.

"Saya memanggil kalian kemari karena ada yang ingin aku bicarakan pada kalian terutama kamu, nak Adiyaksa." Ucap Ustad Ibrahim. Melirik sedikit Adiyaksa.

Terlihat Adiyaksa masih belum mengerti akan apa yang akan di katakan oleh Ustad Ibrahim namun lelaki itu berusaha untuk tetap mendengarkan apa yang akan di katakan oleh Ustad Ibrahim.

"Nanti siang di pondok pesantren ini akan di adakan sebuah Tausiyah yang akan di selenggarakan di masjid kita dan saya memanggil kalian kemari untuk membantu saya menyiapkan keperluan untuk tamu kita."

Ustad Ibrahim lantas menatap lekat pada Adiyaksa. "Dan untuk Adiyaksa, sesuai dengan janjiku pada Sapto. Aku ingin kau ikut dalam acara tersebut. Aku ingin kau mendengarkan Tausiyah agar kau lebih mendekatkan diri pada Tuhan dan juga agar kau bisa mengenal lebih jauh lagi semua santri yang ada di pesantren ini."

Kedua mata itu kini beralih pada Muzakki, Ustad Ibrahim menyunggingkan senyum pada lelaki itu. Sudah sekian lama Muzakki menjadi pendamping Ustad Ibrahim.

Di kala Ustad Ibrahim butuh bantuan dan di saat itu pula Muzakki sebagai garda terdepan membantu Ustad Ibrahim menangani masalah.

Bagi Muzakki, Ustad Ibrahim bukan hanya seorang panutan namun juga orang tua setelah orang tuanya meninggalkan dirinya.

"Nak, aku butuh bantuan dirimu. Tolong bimbing Adiyaksa untuk berkeliling dan lebih mengenal lagi tempat yang ada di pondok pesantren ini."

"Baik, Ustad."

...🕌🕌🕌...

Langkah kaki terdengar dari yang berasal dari dua orang lelaki yang kini mengayunkan langkah bersama. Dia adalah Adiyaksa dan juga Muzakki.

Mereka berjalan dengan keheningan. Baik Muzakki dan juga Adiyaksa hanya terdiam sembari melihat para santri pondok pesantren berlalu lalang dan beraktivitas.

Merasa bosan dengan keheningan. Adiyaksa pun memutuskan untuk memecah keheningan tersebut dengan saling menyapa terlebih dulu.

"Oh, ya. Sedari tadi aku bersamamu, aku belum belum memperkenalkan diri masing - masing." Adiyaksa menghentikan langkah dan mengulurkan tangan.

Muzakki lantas menjabat tangan Adiyaksa dan memperkenalkan dirinya. "Aku merasa asing dengan dirimu. Apakah kau santri baru di sini?" Muzakki bertanya dengan ramah.

Meski dari depan, Muzakki terkesan orang yang pendiam namun setelah di ajak bicara, nada bicaranya sangat ramah sekali.

Adiyaksa menganggukkan kepalanya. "Untuk sementara waktu dan aku perlu waktu untuk menenangkan hatiku. "

Adiyaksa lantas menceritakan kembali kisah pilunya dan membuat dirinya harus berada di pondok pesantren ini. Terlihat Muzakki yang serius mendengarkan Adiyaksa.

Mendengar cerita dari Adiyaksa membuat dirinya teringat akan seseorang yang dulu pernah berkunjung kemari namun sekarang orang itu sudah dalam keadaan sehat dan kini sudah berkeluarga.

"Dulu, ada orang sepertimu, orangnya kehilangan semuanya, orang tuanya dan juga karir dirinya karena suatu kesalahan tapi sekarang dia sudah sembuh dan juga sudah berkeluarga."

Sembari bercengkrama, Muzakki mengenalkan beberapa tempat mulai dari kelas, asrama hingga masjid yang di pakai untuk beribadah.

"khatamallāhu 'alā qulūbihim wa 'alā sam'ihim wa 'alā abṣārihim gisyāwatuw wa lahum 'ażābun 'aẓīm(un)."

Samar - samar terdengar sebuah suara yang berasal dari masjid. Suara merdu dari seorang perempuan itu seakan menghipnotis orang - orang yang mendengarnya.

Adiyaksa segera mengayunkan langkah menuju asal suara seorang perempuan yang mengaji tersebut. Bagi Adiyaksa, suara tersebut sangat tampak tak asing di telinganya.

Lelaki itu terperangah ketika melihat siapa sosok perempuan yang mengaji dengan suara merdu tersebut yang tak lain adalah Shafa.

"Dia mempunyai suara yang khas, banyak orang yang sangat suka dengan suara merdu dari Shafa." Ucapan dari Muzakki membuat Adiyaksa tersadar.

Tanpa sepengetahuan dari Muzakki, senyum lantas tersungging di bibir Adiyaksa. Di dalam hati kecilnya, dia baru tersadar bahwa dia semakin mengagumi sosok Shafa.

Sementara Muzakki pun begitu, dalam diamnya dia juga mengagumi sosok perempuan itu. Mungkin karena lelaki itu mengetahui sosok Shafa sejak dulu.

"Ayo, kita mulai berkeliling lagi, aku akan memperkenalkan dirimu dengan tempat - tempat lain." Ujar Muzakki sembari berjalan terlebih dahulu.

Adiyaksa lantas mengikuti kemana Muzakki berjalan. Lelaki tanpa segan melanjutkan mengenalkan berbagai tempat yang ada di pondok pesantren tersebut.

...🕌🕌🕌...

Malam harinya, acara Tausiyah pun di mulai. Tampak seluruh santri pondok pesantren tersebut hadir di masjid. Bersama Muzakki, Adiyaksa bergegas menuju masjid.

Di dalam masjid sudah ada beberapa orang yang duduk berkumpul baik lelaki dan perempuan. Tampak terpasang sekat yang memisahkan antara lelaki dan perempuan.

Para santri pondok pesantren tersebut tampak terperangah ketika menatap Adiyaksa yang kini tengah duduk dan mulai bercengkrama dengan para santri pondok pesantren tersebut.

Shafa yang baru tiba dan berjalan bersama Hesti pun terlihat terkejut dengan hadirnya Adiyaksa. Sikap yang di tunjukkan Shafa tidak seheboh Hesti saat melihat Adiyaksa seolah baru pertama kali dirinya.

"Siapa itu? Aku baru kali ini lihat lelaki tampan seperti itu." Ucap Hesti membuat Shafa menggelengkan kepalanya.

"Eh, bukan muhrim, ayo cepatlah kemari." Shafa segera menarik tangan Hesti menuju arah bagian perempuan.

"Astagfirullah.. " Hesti menepuk dadanya berkali - kali mencoba menghilangkan rasa kagum dirinya pada Adiyaksa.

Tak lama kemudian, selama menunggu Ustad Ibrahim datang, para jemaah yang hadir pun melantunkan Sholawat begitu pula dengan Adiyaksa

"Allahumma Sholli Ala Muhammad, Ya Robbi Sholli Alaihi Wasallim."

Selama seruan Sholawat menggema membuat Adiyaksa merasakan sesuatu yang aneh di hatinya. Wajah yang semula tenang kini menjadi sendu dan kedua matanya tertutup.

Ingatan - ingatan masa lalu bersama istri yang sangat di cintai dan kini sudah di panggil oleh yang maha kuasa pun kini tampak begitu jelas di ingatan.

"Adinda.."

...Bersambung....

1
Andi Budiman
pembuka yang menarik
Sinchan1103: terima kasih 🙏🙏
total 1 replies
LISA
Sedih bgt..baru nikah istrinya udh dipanggil Tuhan
LISA
Aq mampir Kak
Sinchan1103: terima kasih... 🙏🙏🙏
total 1 replies
Rowan
Pokoknya ini cerita wajib banget dibaca sama semua orang!❤️
Matilda
Jangan bikin penggemarmu menderita terus thor 😭
Kiritsugu Emiya
Pokoknya karya ini singkatnya kereeeeen banget! Makasih author sudah membuat karya yang luar biasa😄
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!