Tahap REVISI
jangan lupa mampir ke Ig Neneng bohay ia @intanpsarmy
" waaaah Mak bapak Anak mu ber reinkarnasi " ucap Adilah
Adilah adalah putri dari bapah Holik dan ibu Marsha, seorang petani Kaya yang di berada di Indonesia
Dilah putri ke dua dia Hobi Balap motor dan bela diri di kampus dia terkenal karena kepintaran nya
Dilah Dokter Magang di kelinik milik Tante nya
Dan tiba tiba dia berada di tubuh putri kecil berumur 9 tahun anak dari pasangan Tuan Bo dan nyonya Fun
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Intanpsarmy, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
23
Ayah Ibu Kakak adik Sixe berkultivasi di luar ruang dimensi mulai dari jam Tujuh sedangkan Sixe berada di dalam ruang dimensi dengan berendam Air kehidupan
Memang tidak Adil tapi semua keluarga nya meminum Air kehidupan dan Pil pembuka Maridian juga, Awal mereka merasakan panas dan sakit pada tubuh mereka, dan mereka ingat ucapan Sixe harus menahan rasa sakit
"Rasa sakit ini tak seberapa dengan Rasa sakit hati kami yang di cemooh dan di hina oleh orang luar Desa Xu" Gumam Ayah,ibu, Siju, Siwa
Selama delapan Jam mereka Bermeditasi, sedangkan Sixe yang berendam berputar-putar di atas Air kehidupan, Luccy yang melihat Sixe seperti itu menelan Salivanya
"Mo moster Tu tuan ku benar-benar seorang moster, di jaman tanpa Kultivasi ini tapi dia bisa mencapai Rana dewa dewi" Gumam Luccy
Mustahil, tapi itu nyata di depan mata nya sendiri pikir Luccy benar-benar salut pada tuan nya itu
BOOM
DUAR
Ledakan demi ledakan di dalam tubuh Sixe, dan mengeluarkan Lima Cahaya
PUTIH
BIRU
Coklat
Merah
Hijau
Luccy melototkan mata nya seolah tak percaya lagi Lima Elmen yang keluar dari tumbuh Sixe
"Ya ya Dewa i ini be benar-benar gila Li Lima Elmen tuan ku memiliki Lima Elmen" triak senang Luccy
WUSHH
Sixe tersenyum melihat semangat Luccy, Sixe berjalan menghampiri Luccy
"Kau bahagia sekali Luccy terima kasih sudah membimbing ku Luccy" ucap tulus Sixe
"Sama-sama nona anda Adalah orang terpilih untuk mensejaterahkan para Rakyat jadi lah Ibu bagi para manusia jaman ini Dewa memberkahi Anda agar menjadi pelindung bagi mereka yang tersiksa dan tersakiti" jawab tulus Luccy, Sixe pun tersenyum dan menganguk tanda mengerti
Sixe pun keluar dari Ruang dimensi, dia melihat Sang Adik yang berada di Rana Bumi Awal, Sixe tersenyum melihat itu dia pun keluar dari kamar menuju kamar sang kakak, Siju berada di Rana Bumi tengah, dia pun masuk kekamar Ayah dan ibu nya. sang Ayah di Rana Bumi Akhir dan ibu Fun Di Rana Bumi tengah
"Seperti nya Ayah memiliki Elmen Tanah, dan ibu memiliki Elmen Angin hihihi aku tadi belum sempat melihat Elmen apa kakak dan Adik ku" Gumam Sixe
"Tapi kami harus menutupi kekuatan Kami aku tak ingin orang lain melihat kami bisa berkultivasi" Gumam Sixe
"Nona tenang Saja di ruang dimensi memiliki Cincin Ruang sekaligus menutupi kekuatan keluarga Anda, tapi kalau anda tidak perlu karna nona memiliki Pedang Dewi cahaya" ucap telepati Luccy
"Ah baik lah Luccy tolong Ambilkan empat cincin Ruang untuk keluarga ku" ucap Sixe
KeEmpat Cincin batu nya seperti ini tapi beda ukuran dan beda tipe Ya
"Oke Bagus Luccy Aku tinggal menunggu mereka selesai bermeditasi, dan seperti nya lebih baik aku membuat Sarapan"Gumam Sixe
Sixe pun mengeluarkan Bahan-bahan yang berada di ruang dimensi, dan membuat sarapan untuk keluarga nya, dan dia juga ingat bakal ada yang berkerja di kebun mereka. pikir Sixe sekalian saja membuat sarapan buat para pekerja
Ayah Sixe membuat kadang Sapi Ayam dan kambing, karena kalau di satukan bisa adu otot ketiga hewan itu
Satu jam lebih Sixe memasak dan semua keluarga nya belum selesai bermeditasi, Sixe pun keluar membawa sarapan untul para pekerja
"Paman Semua silahkan dimakan dulu sarapan nya ibu dan Ayah sedang ayah urusan mungkin sebentar lagi mereka kembali" ucap Sixe
Semua para lelaki menatap Sixe, walau umur Sepuluh tahun Sixe terlihat cantik sekali
Apa lagi saat ini. Sixe bertambah mulus dan bersih, Paman Aling menyadarkan semua lelaki yang di sana
"Hmmmmmmm Sixe terima kasih Sarapan nya kami akan memulai membuat kandang, dan sebagian dari kami pun mencangkul Tanah" ucap Paman Aling
"Iya paman kemarin apa ayah sudah menjelaskan semua nya" tanya Sixe
"Iya Xe. Tuan Bo sudah memberikan contoh mengali tanah itu" jawab Paman Aling
Sixe pun melihat tanah yang di minta ayah nya, barisan Gunukan tanah yang kemarin saat ayah nya memberi Contoh
Annyeong yorobon
Aduh duh jangan baca aja dung like sama komen nya juga boleh nih biar Author nya nambah semangat nih
Jangan lupa like dan komen nya ia
maaf kalau menurut kalian novel Author pendek dan lama Up nya padahal Author Up Dua kali dalam sehari jujur sedih karena Rating yang di berikan Buruk
selamat sarapan gays