🍷👄🍷👄🍷👄WELCOME👄🍷👄🍷👄🍷
"HARAP BIJAK DALAM MEMILIH CERITA"
Seorang gadis berusia 19 tahun yang sedang di tinggalkan oleh ke2 orang tuanya meninggal dunia, dan kini ai hidup sebatang kara
Chaterine Cristian terpaksa mencari pekerjaan untuk bisa bertahan hidup.
namun naas
Kata ketua mafia itu ia akan di jadikan korban Organisasi gelap serta organnya aka di perjual belikan di pasar ilegal.
Ternyata...
Ia tidak jadi menjadi korban, malah ia menjadi tahanan/tawanan hasrat ke2 ketua mafia kejam itu.
End
CERITA INI MENGANDUNG UNSUR (DE-W-A-SA)
BAGI YANG DI BAWAH UMUR HARAP "SKIP"
TIDAK MENERIMA KOMEN HATE, YANG BISA MENJATUHKAN SEMANGAT DAN MENTAL AUTHOR, JUGA TOLONG DI HARAPKAN UNTUK MENGHARGAI SEBUAH KARYA, KARENA MENGARANG DAN MENULIS KARYA TIDAK SEMUDAH MEMBACA.
JANGAN LUPA BERI SEMANGAT AUTHOR
DENGAN CARA
-LIKE
-KOMEN
-VOTE
-RANTING
-SUBSCRIBE
BABAY
SEBELUM KEPO, BURUAN BACA CS NYA NANTI PENASARAN LHOO
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Elsa, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Proyek Besar Carl
Sontak Carl terkejut dan matanya langsung mengedar dan melihat 2 pria yang sedang bertepuk tangan memberikan selamat padanya...
"Wah wah wah... Anak papah sudah dewasa ternyata" Ucap George dengan bangga seraya memegang pundak Carl dan menatapnya dengan penuh haru.
Carl hanya tersenyum hangat ke arah sang ayah dan pamannya Daminan, seolah-olah berterima kasih atas pujian dari mereka saat ini.
"Ayolah jika kalian tidak ada aku tidak mungkin akan jadi begini bukan? Jadi nikmati saja, lagi pula inspirasi ini bukan seutuhnya dari aku, tapi aku mendapatkan saran dari Chaterine untuk membuka agensi seperti di Korea yang sedang berkembang pesat saat ini, bahkan sudah mendunia, aku ingin agensi ku juga di kenal seluruh dunia dan bisa collab dengan 5 agensi ternama di Korea" Ucap Carl seraya menatap George, dan Daminan dengan tatapan teduh.
Mereka pun berpelukan hangat melepas haru dan lelah mereka, lalu setelah itu mereka tertawa bersama, sambil berbicara random.
...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...
Sedangkan di taman Kamboja, terlihatlah 2 wanita yang usianya terpaut cukup jauh sedang tertawa bersama dan menghabiskan hampir 8 botol air mineral, mereka memperhatikan kerumunan pasangan couple yang sedang bermesraan dan berkisar di tempat umum, namun mereka hanya memperhatikan nya sambil senyam senyum dan menuruti dengan gaya yang lucu dan tertawa.
"Omo omo... Eomma... " Chaterine menatap Diana dengan lucu seakan-akan memberikan isarat ingin seperti pasangan pasangan romantis itu.
Bahkan Diana juga senyam senyum sendiri melihatnya.
"Tck, Rine dari pada otak kita tercemar lebih baik kita isi perut" Ucap Diana seraya menarik lengan Chaterine untuk pergi jauh dari taman yang di penuhi pasangan couple itu.
Chaterine pun mengikuti ke mana arah Diana membawanya, dan ternyata mereka memasuki cafe yang menjual berbagai jenis makanan di dalamnya.
"Sudahlah lupakan apa yang kita lihat tadi, lebih baik kita mengisi tenaga dan perut, mamah sudah lapar" Ucap Diana seraya memanggil pelayanan untuk melihat menu yang di jual.
Akhirnya mereka pun memutuskan memesan Pasta, Spageti, sandwich, dan Hotdog. Dan berbagai jus buah serta 1 botol wine.
Chaterine menepuk jidatnya.
"Astaga mah..." Ucap Chaterine dengan memelas.
Diana pun menatap Chaterine dengan tanda tanya di kepalanya. Ketika tidak tahan lagi ia memutuskan membuka mulut dan suara lalu bertanya pada Chaterine ada apa.
"Ada apa?" Tanya Diana cepat.
Chaterine menghela nafas dalam dalam dan berusaha tersenyum ke arah Diana meskipun menjadi canggung...
Tiba-tiba saja pintu Cafe itu terbuka lalu terlihat ada 3 pria yang menghampiri mereka dengan pakaian Jaz yang rapi, dan kacamata hitam, layaknya bodyguard.
Chaterine, dan Diana pun tercengang melihat George, Carl, dan Daminan mendatangi mereka dengan gaya seperti tampang teroris.
"Haii sshh mengganggu" Kesal Diana.
Mereka ber3 pun ikut berkumpul dan duduk.
"Chaterine apa yang ingin kau bicarakan tadi?" Diana mempertanyakan kembali pertanyaannya yang belum sempat di jawab oleh Chaterine.
Chaterine pun tersenyum canggung, lalu mengeluarkan ponsel dan mengetik pesan Chat dan mengirimnya ke Diana...
Merasa ponselnya berbunyi Diana pun membuka nya lalu membaca pesan Chat dari Chaterine itu.
"Mah... bukankah kita baru selesai berolahraga? masa kita makan makanan seperti itu, mana mamah mesan wine lagi" Ucap Chaterine di pesan tersebut.
Setelah membaca pesan tersebut Diana sontakenepuk jidatnya dan berkata Yaa tuhannn. Dengan bergumam
"Ada apa mah?" Tanya Carl khawatir...
Diana langsung menggeleng kan kepalanya dan tersenyum canggung, lalu mengalihkan topik pembicaraan.
"Emhh tidak apa apa, ouh iya kalian sudah selesai dengan meeting nya? Tanya Diana.
"Sudah sayang, kamu tau kali ini Carl membuat proyek besar, dan banyak yang menanam saham dan mendukung proyek Carl kali ini" Ucap George...
Mata Diana pun berbinar mendengar itu, ia bangga pada putra satu satunya yang bisa membuatnya bahagia.
Diana memeluk putra nya itu dengan membendung bulir-bulir air mata yang ingin jatuh menetes, betapa bangganya ia pada Carlos putranya yang sangat bijak...
"Mah... aku pun mendapatkan inspirasi ini dari Chaterine, jadi dia juga ikut membantu ku" Ucap Carl sambil menatap Chaterine dengan teduh.
Diana pun melepas pelukannya dan tersenyum lembut ke arah Chaterine. Lalu seketika bulir-bulir air mata itu terjatuh karena tak sanggup lagi membendungnya akhirnya Diana menangis harus melihat Carl, dan Chaterine.
"Aku hanya memberikan saran saja, lagi pula aku tidak membantu kamu" Sangkal Chaterine dengan tersenyum hangat.
"Tidak Chaterine, setelah ini kau dan aku yang akan mencari CEO nya, karena kau ahli dalam bidang Dance dan menyanyi, dan aku meminta mu melatih anak-anak nantinya untuk belajar dance di mansion" Ucap Carl.
Mata Chaterine pun terbelalak mendengar hal itu, ia tak ingin menjadi CEO, baginya menjadi guru pelatih saja sudah sangat cukup baginya.
"T-tidak aku ingin menjadi pelatihnya saja sudah cukup" Sahut cepat Chaterine.
George, dan Diana menggenggam tangan Chaterine, dan memaksanya menerima ini semua.
Sedangkan di dalam benak dan hati Chaterine berdebat dan bertengkar hebat.
"Bagaimana ini tuhannn? Aku tidak ingin terikat dan berhutang budi pada keluarga mereka, bagaimana nanti aku membalasnya, karena aku tidak tau dengan takdir dan masa depan nantinya, aku harus gimana ini???" Chaterine berdebat di benaknya, dan ia melamun.
Namun lamunan inya itu terbuyarkan karena pelayanan datang dengan membawa pesanan makanan dan berbagai minuman yang di hidangkan di meja...
"Astaga... banyak sekali" Ucap Daminan terkejut.
Chaterine pun hanya tersenyum sambil menatap Diana. sedangkan Diana yang di tatap mengalihkan pandangannya.
"Astaga paman percayalah bukan aku yang memesannya, aku sudah katakan pada mamah bahwa kami sudah selesai berolahraga masa makan makanan beginian mana banyak banget, bahkan wine juga di pesannya." Ucap Chaterine mengejek Diana.
Mata Diana melotot ke arah Chaterine karena kelakuannya di adukan pada suami dan kakak iparnya, serta anaknya.
Sontak semua laki-laki itupun tertawa menawarkan kelakuan Diana yang sama seperti dulu, dan tak pernah berubah.
"Nak, Chaterine jika kamu mau berolahraga maka jangan mengajaknya, karena ia baru berlari 500 meter saja mengeluh, setelah itu banyak makan pula." Ucap George tertawa kelikikan seraya menyeka matanya yang berair akibat tertawa terbahak-bahak.
Diana tak menghiraukan ejekan semuanya ia langsung memakan hidangan itu tanpa banyak omong lalu meminum jus yang ia pesan.
Mereka pun makan bersama-sama...
...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...
Sedangkan di markas utama Nathan, dan Kevin, ada Mak Lampir yang sedang mengacak-acak berkas bahkan mengoyak atik ruangan jaringan data Nathan, dan Kevin, bersama bodyguard lainnya.
"Arrgghhh di mana mereka menyembunyikan data data itu? Mata ku masih bagus, aku melihat mereka keluar dari markas ini tadi, tapi... mengapa kamarnya masih sangat sangat berdebu? Bahkan markas ini di penuhi debu" Kesal Mak Lampir tersebut sambil mengacak-acak meja yang tersusun rapi oleh berkas.