NovelToon NovelToon
CINTA SHERINA

CINTA SHERINA

Status: tamat
Genre:Tamat / Konflik etika / Kehidupan Manis Setelah Patah Hati / Karir / Cinta Murni / Anak Lelaki/Pria Miskin / Romansa
Popularitas:2.2M
Nilai: 4.9
Nama Author: santi.santi

Sherin mempunyai perasaan lebih pada Abimanyu, pria yang di kenalnya sejak masuk kuliah.

Sherin tak pantang menyerah meski Abi sama sekali tidak pernah menganggap Sherin sebagai wanita yang spesial di dalam hidupnya.

Hingga suatu ketika, perjuangan Sherin itu harus terhenti ketika Abi ternyata mencintai sahabat Sherin sendiri, yaitu Ana.

Lalu bagaimana kisah mereka setelah beberapa tahun berlalu, Abi datang lagi dalam kehidupannya sebagai salah satu kreditor di perusahaan Sherin sedangkan Sherin sendiri sudah mempunyai pria lain di hatinya??
Apa masih ada rasa yang tertinggal di hati Sherin untuk Abi??

"Apa sudah tidak ada lagi rasa cinta yang tertinggal di hati mu untuk ku??" Abimanyu...

"Tidak!! Yang ada hanya rasa penyesalan karena pernah mencintaimu" Sherina Mahesa....

Lalu, bagaimana jika Abi baru menyadari perasaanya pada Sherin ketika Sherin bukan lagi wanita yang selalu menatapnya dengan penuh cinta??
Apa Abi akan mendapatkan cinta Sherin lagi??

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon santi.santi, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Dua orang munafik

Sekarang Sherin percaya kalau sebesar apapun cinta yang ia punya tidak akan bisa merubah hati seseorang.

Dia sudah membuktikan sediri, empat tahun bukanlah waktu yang singkat. Tapi dengan bodohnya dia terus menunggu cinta dari Abi sementara pria itu terus saja menunjukkan penolakan.

Menyesal, tentu saja. Jika dia bisa melihat masa depan, dan tau begini jadinya, pastinya dia tidak akan membuang waktu berharganya untuk mengejar laki-laki.

Awalnya Sherin jatuh cinta dengan Abi karena pria itu yang terlihat tegas dan dingin. Kemandiriannya di usia muda menambah daya tarik tersendiri bagi Sherin. Belum lagi otak cerdasnya yang bisa membawanya ke jenjang sarjana tanpa biaya sedikitpun.

Mengetahui latar belakang Abimanyu yang seorang yatim piatu dan berasal dari panti asuhan tak membuat pandangan Sherin berubah sedikitpun pada Abi.

Sherin justru semakin gencar memberikan berbagai perhatian pada Abi. Dulu, dia pikir dengan cara itu, dia bisa menarik perhatian Abi.

Pria itu yang kadang-kadang begitu misterius membuat Sherin bingung mengartikan perasaan Abi. Hingga akhirnya Sherin salah menafsirkan perasaan Abi yang ternyata tidak pernah ada Sherin di dalamnya.

Dalam diamnya, Sherin tiba-tiba kembali menunjukan senyum kecutnya.

"Aku wanita manja?? Aku hanya mengandalkan harta keluargaku saja??" Gumam Sherin sambil terus melangkah.

"Apa karena kalian mempunyai latar belakang yang sama, makanya kamu lebih memilih dia daripada aku??"

"Kalau benar, picik sekali pikiran mu Bi"

Sherin tersadar dari lamunannya saya mendengar suara beberapa orang yang sedang bersendau gurau tak jauh darinya.

Sherin langsung berdecak malas saat melihat ternyata orang-orang itu adalah Ana, mantan sahabatnya bersama Lula dan gerombolannya.

Yah, sejak kemarin, Sherin memang memberi label pada Ana sebagai mantan sahabatnya.

"Eh, ada Tuan Putri ternyata" Suara Lula yang nyaring itu sangat mengganggu telinga Sherin. Kini Sherin tau, kenapa dari dulu Lula selalu memandangnya dengan sinis. Pastilah karema mulut Ana yang selalu menjelekkannya di depan mereka.

Sherin menghentikan langkahnya, dia sama sekali tak menyahut perkataan Lula sedikitpun. Dia tak peduli lagi dengan pandangan mereka terhadapnya.

Tak seperti saat bertemu dengan Abi tadi, yang membuat Sherin langsung pergi, menurutnya ada hal yang perlu ia luruskan dengan Ana.

"Bisa tinggalkan kami sebentar??" Lula dan kawan-kawannya langsung menatap Ana. Sebuah anggukan dari Ana membuat Lula dan kawan-kawannya seperti tak rela.

"Tapi An.."

"Sudah tidak papa, dia tidak akan berani macam-macam dengan ku"

"Cih" Sherin muak mendengar jawaban Ana untuk teman-teman barunya itu. Seolah-olah mereka khawatir dengan Ana yang akan berhadapan dengan Sherin yang sudah mereka anggap sebagai musuh.

Lula pergi dengan menatap dengan lirikan tajam, saat melewati wanita cantik yang lebih tinggi dari badan mungil Lula itu.

"Sekarang nggak ada orang lain lagi di sini, jadi kamu bisa membuka topeng mu Ana!!" Sherin sama sekali tak membentak, tak menunjukkan kemarahan yang menggebu meski hatinya terbakar. Dia hanya mengeluarkan suara tegasnya pada Ana.

"Apa maksud kamu Sherin??"

Sherin lagi-lagi tersenyum kecut karena Ana masih mencoba menutupi jati dirinya yang sebenarnya dihadapan Sherin.

"Di sini udah nggak ada orang Ana. Jadi buat apa kamu masih pura-pura kaya gini?? Katakan, apa sebenarnya tujuan mu menebar kebohongan pada mereka semua??" Sherin mendekati Ana dengan kedua tangan terlipat di depan dadanya. Tatapannya yang mengintimidasi itu seperti membuat Ana gugup.

"Aku maksa kamu?? Aku menjadikanmu budak?? Aku nggak bisa ngertiin kamu?? Apa maksudnya itu Ana?? Apa semua itu tidak terbalik??" Sherin masih terlihat tenang menekan Ana.

Sherin terus menatap Ana yang belum juga menjawab pertanyaannya. Tapi dari mata yang licik itu, Sherin justru melihatnya berubah berkaca-kaca.

"Hiks.. hiks.. Sherin. Maafkan aku" Sherin kebingungan karena Ana yang tiba-tiba menangis seperti itu.

"Aku tau aku salah karena menerima cinta Abi. Karena itu juga kamu jadi menjauh dari aku kan Rin?? Kamu benci sama aku kan??"

Sherin semakin di buat terperangah dengan air mata yang semakin deras berjatuhan itu.

"A-aku bisa kok minta Abi buat putusin aku, asalkan kamu mau maafin aku. Aku juga janji bakalan balikin semua barang kamu, seperti yang kamu minta"

"Apa????" Pekik Sherin terkejut dengan ucapan Ana. Padahal dia sama sekali tidak pernah mengatakan apa yang keluar dari mulut Ana itu.

"Aku janji Sherin, aku bakalan lakukan apa yang kamu minta tadi. Asalkan kamu mau maafin aku"

"Apa yang dia minta sama kamu Ana??"

Deg....

Sherin kini tau apa maksud dari Ana yang tiba-tiba menangis seperti itu.

Sherin tetap berusaha tenang, dia ingin melihat apa yang akan Ana katakan pada pria yang masih ada di belakang Ana itu.

"Jawab Ana!!" Tekan Abi mendekat pada Ana. Dia yang melihat Sherin hanya berdua dengan Ana, membuat hatinya tak tenang. Maka dari itu, dia menghampiri mereka berdua dan mendapati Ana yang sudah menangis saat dia tiba di sana.

"A-abi, bisakah kita mengakhiri saja hubungan kita?? Aku tidak mau kehilangan sahabat seperti Sherin" Cicit Ana di sela tangisnya.

"Apa maksud kamu Ana?? Apa dia memaksa kamu melakukan ini??" Abi langsung menatap tajam pada Sherin.

"Apa kurang jelas apa yang aku katakan kemarin?? Aku mencintai Ana dan hanya Ana. Sampai kapan pun aku nggak akan bisa menerima kamu Sherin. Jadi tolong mengerti dan cobalah menerima hubunganku dengan Ana" Abi mengatakannya dengan tenang dan lembut. Tidak membentak seperti kemarin. Biar bagaimanapun juga, dia ingat jika Sherin sudah ada di sampingnya selama empat tahun ini.

Sherin sempat terkekeh pelan setelah mendengarkan Abi.

"Apa kamu dengar sendiri kalau aku meminta itu dari kekasihmu ini??" Abi bungkam seketika.

"Mengerti dan coba menerima katamu?? Apa kalian pikir aku akan mengemis cinta di depan kalian begitu??"

Abi dan Ana sempat tersentak dengan sikap Sherin kali ini. Yang ada di hadapan mereka bukanlah seperti Sherin yang biasanya. Yang lembut dan mudah di bohongi.

"Asal kalian tau, sejak kemarin pun aku sudah menerimanya. Aku bahkan ikhlas kehilangan dua orang terdekatku yang munafik seperti kalian!!" Lidah Sherin begitu tajam sampai berhasil menembus dada Abi.

"Terserah kamu mau bilang apalagi sama mereka An. Terserah juga kamu mau melihatku seperti apa Abi. Aku sudah tidak peduli, bahkan aku menyesali waktu empat tahunku yang terbuang sia-sia hanya untuk pria sepertimu!!"

Sherin segera melenggang pergi dari hadapan kedua orang yang membisu itu.

"Oh ya satu lagi" Sherin berhenti tanpa berbalik.

"Aku nggak akan minta lagi barang-barang yang udah aku berikan sama kamu. Aku nggak akan tega memintanya lagi sama orang yang sampai ingin meneteskan air liur saat melihat barang-barang mewah"

Sherin kembali melangkah dengan senyum puas di bibirnya. Dia puas karena bisa membuat kedua orang itu bungkam. Sherin tak peduli dengan apa yang sedang mereka pikirkan tentangnya.

1
Devie
Luar biasa
Suyudana Arta
buseeeet merudal/Facepalm/
rinny
AQ suka tokoh Sherin.
rinny
novel yg ke 8 yg AQ baca. semoga ceritanya juga bagus
santi.santi: semoga ygy 😘😘😘
total 1 replies
Aras Diana
Luar biasa
Suyudana Arta
hayooooo chat an sm siapa itu?
Maia Rona Situmorang
disini alurnya si Sherin macam prempuan munafik keputusannya menyatikiti suka menyakiti perasaan org, jancookk
💗vanilla💗🎶
menyala sherin 💥
💗vanilla💗🎶
padahal si ana yg mmg modusin sherin biar dikasi barang .. haah
💗vanilla💗🎶
mlipir ke sini thor 😁
wily andriani
njas.. njas bisa banget candaan lu ya 😂😂
Tisa Larasati
Luar biasa
Firgi Septia
udah tua iri sama anak muda 🤣🤣🤣
Firgi Septia
menjijikan sdh selingkuh mau dapat dua2anya/Puke//Puke/
Firgi Septia
kayaknya bagus cerita Nana dan Anjas di buat tersendiri dan juga cerita Ramon dan sena
Yeni Sandrawati
Lumayan
Ari_nurin
ternyata pelacur .. malah lebih parah dr pelakur 🤨
Ari_nurin
ini mah dokter nya yg terlalu santai..
Ari_nurin
lah klu air ketuban habis ya harus segera di operasi.. kan bahaya buat baby nya .. pie thow dokter nya 🤔🤨
Aisyah Isyah66
Luar biasa
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!