Content Warning ⚠️
Selain focus ke revenge arc/plot balas dendam, ada focus ke perkembangan karakter FL yaa. Enjoy the story 🌻
Kayla meninggal karena ditabrak oleh mobil. Sebelum meninggal dia sempat melihat pelaku yang menabrak dirinya. Terkejut, ternyata mereka adalah adik tiri dan teman baik Kayla. Persis sebelum menjelang ajalnya, Kayla memohon kepada Tuhan berharap bisa dihidupkan kembali untuk membalaskan dendamnya kepada mereka yang membuat Kayla hidup sengsara. Terutama adik tirinya.
Lalu, keajaiban datang. Kayla hidup kembali, terbangun di usianya sebelum ulangtahun ke-17 tahun. Kayla memanfaatkan kehidupan keduanya ini untuk merencanakan pembalasan dendam.
Masalahnya, selama hidup Kayla dikenal sebagai antagonis yang mejahati adik tirinya, Amarilys.
Bagaimana cara Kayla membalaskan dendamnya? Ikuti dan bantu Kayla balas dendam yuk!
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon 🌻Shin Himawari 🌻, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 7 - Saya Percaya..
Setelah itu, karena mempertimbangkan perasaan kedua orangtuanya Kayla akhirnya memutuskan untuk pindah sekolah baru.
Namun, Kayla memberikan syarat permintaan. Kayla tetap ingin ke sekolah naik motor, bukan naik mobil.
Ada banyak ingatan kehidupan masalalunya, saat Kayla sengaja ditinggal oleh Amarilys sehingga berakibat dirinya telat masuk dan dihukum. Atau kadang ditinggal tidak ditunggu untuk pulang bersama, sehingga Kayla sering naik ojek pada akhirnya.
Kayla tidak mau terulang lagi.
Dengan perdebatan panjang, keinginan Kayla bisa dipenuhi. Sedikit banyak karena pembelaan dari sang ibu.
Akhir akhir ini ibu kenapa ya? Banyak sekali membelaku. Yah aku senang sih. ucap Kayla dalam hati.
Amarilys belum banyak berulah. Tapi pelan pelan mulai memperlihatkan sifat aslinya jika hanya ditinggal berdua saja dengan Kayla.
Tidak ramah dan menyebalkan.
Tapi selama dia tidak mengganggu, Kayla juga tidak akan menggangu Amarilys.
Rencananya hari ini Kayla akan mengurus administrasi pindah sekolah dan cabut berkas di sekolah lama. Karena ayah dan ibunya sibuk berkerja, Kayla menawarkan untuk mengurus sendiri. Tapi ditolak karena masih dirasa anak anak yang perlu wali untuk ini.
Mereka tidak tau saja, kalau Kayra bahkan sudah melalui kehidupannya sampai usia 27.
Sebagai pengganti orangtua, Arya menuggaskan Sekretaris Gala sebagai wali. Meskipun cara ini agak aneh baginya, Kayla sedikitnya paham bahwa ayahnya hanya ingin memastikan semuanya berjalan baik sebagai perhatian seorang ayah.
Jadilah dia di dalam mobil bersama Gala sekarang.
Sekretaris ayahnya yang masih muda dan tampan. Kayla tidak pernah bertanya berapa umur Sekretaris Gala, tapi menurut perkiraannya hanya lebih tua 4-5 tahun darinya. Satu fakta yang dia tau, Gala adalah first love nya Amarilys. Tapi sepertinya Gala hanya menganggap Amarilys tidak lebih dari anak bos. Gala ini memang misterius, Kayla tidak tahu banyak tentangnya.
“Nona Kayla, apa benar tidak apa apa duduk di kursi depan? Lebih nyaman duduk di kursi belakang.” ucapan yang sudah didengar Kayla lebih dari 2 kali.
“Tidak apa apa.” jawab singkat Kayla. Jawaban yang sama untuk ketiga kalinya.
Lagian kamu bukan supir, kenapa juga menyuruhku di kursi belakang. Aku lebih nyaman seperti ini.
Sepertinya sisa sisa trauma masalalu masih tidak hilang. Kayla pernah dicap anak miskin tidak tahu malu karena dibilang meminta perlakuan special. Nama lainnya, orangkaya dadakan yang tidak beretika. Padahal semua itu tidak benar. Seolah seseorang atau mungkin sekelompok orang sengaja membuat gosip buruk tentangnya.
Meskipun kehidupannya berubah drastis sejak ibunya dinikahi pengusaha konglomerat, Kayla tidak pernah merasa sombong apalagi berubah.
Setelah itu mobil pun diliputi suasana hening. Tapi Kayla merasa selalu di perhatian, sehingga mau tidak mau dia bersuara.
“Apa ada yang Sekretaris Gala ingin sampaikan ke saya? Soalnya saya ini orangnya perasa sekali kalau ada yang memandangi seperti itu.” ucap Kayla masih dengan nada datar.
“Iya ada sih. Tapi tidak tau apakah pertanyaan ini boleh ditanya apa tidak.” Kayla tidak menyangka jawaban ini dari Gala. Tapi dia tetap tenang, mari kita lihat dulu situasi ini batin Kayla.
“Tanya saja.”
“Tentang malam pesta resepsi, kenapa anda menukar gelas dengan nona Amarilys?”
Jadi dia sudah tau. Artinya ayah juga harusnya tau.
“Karena aku tau gelas itu ada obatnya. Aku hanya mengembalikan ke pemilik asal. Bukan menukar.” jawab jujur Kayla.
Jawaban ini sudah dipikirkan matang oleh Kayla. Orang orang harus tau kronologi sebenarnya, dan juga Kayla merasa tidak perlu berbohong. Bahkan Kayla siap jika harus memperlihatkan bukti.
“Iya. Saya percaya.” jawab Gala.
Kayla memandang Gala dengan heran. Banyak pertanyaan balik di kepala Kayla, tapi ia memilih diam melihat kemana arah pembicaraan ini.
Seakan tau Kayla bingung, Gala menambahkan lagi.
“Saya sudah cek semua CCTV dan bertanya kepada semua yang terlibat, termasuk semua waiters.” terangnya dengan sangat tenang.
Berarti dia juga bertanya ke waiters pria itu. Seolah tau yang dipikiran Kayla, kali ini pertanyaan Gala malah menyebutkan juga perihal waiters.
“Menurut nona Kayla, kenapa nona Amarilys memasukan obat ke dalam minuman dan menugaskan waiters untuk memberikan ke anda?” sepertinya ini pertanyaan pancingan lagi.
“Tidak tau. Aku kan baru bertemu anak itu jadi tidak paham isi hati dan kepalanya. Tapi perasaanku mengatakan dia belum menerimaku sebagai keluarga. Entahlah.” jawaban yang paling diplomatis baginya.
Gala hanya diam.
“Anda sendiri?” tanya gala. Ternyata banyak ya pertanyaan pancingan ini, keluh Kayla dalam hati.
“Aku lebih ketidak peduli. Tapi aku bahagia lihat ibu bahagia. Itu saja.”
Setelah itu, gantian Kayla yang ingin memastikan. “Apa boleh gantian tanya?”
“Silakan.”
“Kenapa tidak menanyakan seperti ‘kenapa tidak dibuang saja gelas yang ada obat itu tapi malah sengaja ditukar ke Lily. Kasian Lily jadi sakit perut.’ Kupikir aku akan ditanya hal itu.” Jujur Kayla penasaran.
“Kalau begitu kenapa?” tanya Gala.
Aish. Malah beneran tanya. Jawab dulu hei pertanyaanku.
“Hanya satu kan jawabannya. Aku tidak sebaik itu. Giliran anda yang jawab.” Kayla masih menunggu jawaban Gala.
“Karena saya sudah tau jawabannya jadi niatnya tidak perlu ditanya. Tapi ternyata jawabannya memang sesuai prediksi. Nona memang jujur, saya percaya nona Kayla.”
Sepertinya Kayla salah dengar. Tapi tidak juga. Kayla bahkan sempat melihat sudut bibir sekretaris Gala sedikit tersenyum. Dia tulus percaya denganku? Kayla masih ragu.
Kenapa percaya ke padaku? Bukan ke Amarilys?
Selama ini, semua orang mengganggapnya tokoh jahat untuk Amarilys. Tapi memang Gala tidak bicara kalau Kayla anak baik sih, dia hanya bilang percaya. Kayla sedikit penasaran.
Namun karena jadi terlalu banyak pertanyaan yang muncul, Kayla malah memutuskan tidak lagi merespon untuk saat ini.
Sekretaris Gala juga sama. Banyak diamnya kalau tidak ada hal yang penting.
Lalu tidak terasa semua urusan pindah sekolah pun selesai.
Bersambung
semoga teman masa kecil gala ngga ganggu,dan gala bisa tegas
biar ayahnya tambah drop
bukan arya