NovelToon NovelToon
Hurt Me Again

Hurt Me Again

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintapertama / Nikahmuda / Anak Yatim Piatu / Crazy Rich/Konglomerat / Cinta pada Pandangan Pertama / Mengubah Takdir
Popularitas:4.1k
Nilai: 5
Nama Author: Dedean

Jika sang mentari bisa menyalurkan hangatnya walaupun sesaat, akan ada senja yang akan mengobati kehilangannya. Lalu, pada akhirnya malam lah yang menutupi kesedihannya . Karena semuanya akan pergi pada waktunya . Begitulah hidup, jika kamu siap atas sebuah pertemuan, maka kamu juga harus siap untuk menerima kehilangan. Karena setiap pertemuan akan selalu ada perpisahan pada akhir episodenya. Lalu, selintas pertanyaan mulai terbesit dipikiran. Untuk apa dipertemukan jika akhirnya dipisahkan? Setiap pertemuan tak ada yang sia-sia, karena disetiap detik,menit bahkan jam yang akan kita lewati bersamanya memiliki makna yang nantinya akan kosa sadari betapa pentingnya. Oleh sebab itu hargai setiap pertemuan sebelum perpisahan menjadi sebuah penyesalan.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Dedean, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Part 23

Di tengah malam yang dingin, seorang gadis manis terlihat sedang duduk di tepi jalanan melepas penat karena sudah terlalu jauh dia melangkahkan kaki mungilnya itu. Suasana sepi membuatnya sangat takut, tetapi dia tetap berusaha meyakinkan diri bahwa tidak akan terjadi apa-apa pada dirinya.

Tak jauh dari gadis itu berada, ternyata ada sosok laki-laki yang sedang berbaku hantam dengan beberapa pria dengan pakaian serba hitam dan berbadan besar dan juga memakai topeng.

"Sepertinya ada yang sedang berkelahi deh." Gumam gadis manis itu sambil segera berjalan menuju tempat  perkelahian itu.

"Ya ampun! Masak 10 orang lawan satu orang sih, enggak gentle banget!" Cibir gadis itu dengan perasaan sedikit kesal.

"Ya ampun, ada yang mau nikam dia." Teriak Lula sambil berlari dan entah keberanian dari mana, dia langsung memeluk pria yang ingin dicelakai itu, sontak pisau itu pun menusuk perut gadis manis itu. Dan itu langsung  membuat semua orang terpaku melihat ada seorang gadis yang berada di sana dan parahnya lagi, tusukan yang seharusnya mengenai pria tampan itu, malah salah sasaran.

tanpa tinggal diam, lelaki itu pun merasa sangat emosi, dan langsung menghajar para pria bertopeng itu tanpa ampun, tidakkah mereka mengetahui bahwa pria yang  diserangnya itu sangat hebat dalam hal membunuh. Tak memerlukan waktu lama sepuluh orang bertopeng itu pun langsung terkapar lemah.

"Halo James cepat kesini, dan bawa para pecundang ini ke markas dan tanya siapa bedebah yang telah menyuruh mereka!" Ucap Lelaki itu dingin dan tegas kepada sosok yang diteleponnya.

Setelah mengirimkan lokasinya, tanpa pikir panjang dia pun langsung menggendong gadis mungil yang telah menyelamatkannya itu ke rumah sakit miliknya. Yaa dia adalah  Nathan Kendrick Lemuel pria tampan dan juga seorang  pengusaha muda yang sekarang sedang menyaigi perusahaan Alexander.

"Gadis ini terlalu berani." Gumam Nathan sambil melajukan mobil sportnya dengan sangat kencang, karena entah kenapa dia merasa sangat khawatir kepada gadis asing yang telah menyelamatkan hidupnya itu.

****

"Kalian periksa gadis ini, selamatkan dia, jika tidak akan saya pecat kalian semua!" Ucap Nathan tak terbantahkan, membuat semua dokter profesional segera masuk ke dalam ruangan tempat gadis itu. Jangan sampai mereka semua dipecat, mereka harus berhati-hati menangani gadis ini. Karena baru kali ini pria tampan itu dekat dengan wanita. Bukan karena tidak ada yang mau, tapi dia yang tidak ingin memikirkan wanita karena menganggap bahwa wanita hanya menambah bebannya saja.

Setelah dua jam berlalu para dokter pun keluar dari kamar VVIP itu, sontak pria yang ketampanannya itu luar biasa sempurna itu langsung berdiri.

"Bagaimana keadaannya?" Tanyanya sangat datar, tetapi ada nada kecemasan yang mendalam dibalik itu.

"Syukurlah dia baik-baik saja, lukanya juga sudah dijahit, mungkin beberapa hari lagi lukanya akan kering dan akan segera membaik." Jelas salah satu dokter dengan sangat tegang, bagaimana tidak mereka saat ini sedang berhadapan dengan pemilik rumah sakit terbesar ini.

"Baguslah, sekarang kalian bisa pergi!"

Mendengar itu, para dokter itu pun segera pergi dan menyelesaikan urusan mereka masing-masing.

****

Kini lelaki tampan itu pun masih setia memandang gadis manis yang masih belum sadarkan diri itu, entah kenapa dia merasakan kenyamanan berada di dekat gadis ini, padahal dia sama sekali tidak mengenalinya.

"Dia pasti sangat baik, buktinya dia menolongku padahal dia tidak mengenaliku." Gumam lelaki itu sambil menggenggam jemari mungil milik gadis itu. Sontak dia pun tersenyum, hal yang sangat langka ditunjukkan oleh seorang Nathan yang sangat dingin dan datar itu. Bahkan dengan keluarganya saja dia masih mempertahankan wajah datarnya itu.

Malam berganti siang, cahaya matahari pun membuat pria tampan bak dewa itu mengerjapkan matanya berulang kali.

"Huft putri tidur bangun lah." Ucapnya dengan suara khas bangun tidur yang tidak ada nada dingin sama sekali.

Karena suara lembut yang belum pernah terdengar dari sosok Nathan, sontak itu membuat mata gadis itu perlahan terbuka, dan dia pun merasa sangat pusing dan bingung kenapa dia bisa berada di rumah sakit, dia pun belum menyadari jika di sampingnya ada pria tampan yang mampu membuat siapa saja terpesona.

"Putri tidur, kau sudah bangun?" Sontak ucapan itu membuat gadis yang baru membuka matanya itu langsung menoleh dan terkejut melihat wajah seorang pria yang sangat asing itu yang jaraknya sangat dekat dengan wajahnya. Hingga dia bisa merasakan embusan nafas lelaki itu.

"Ini benaran manusia?" Ucapnya bergumam yang langsung mengundang tawa dari lelaki itu. Tawa yang baru pertama kali ditunjukkan oleh seorang Nathan. Dan itu karena gadis manis yang sangat lugu dan polos itu.

"Kenapa ketawa Om?" Tanya Lula yang dibuat semakin bingung. Kenapa tiba-tiba muncul lelaki bak dewa itu di depannya. Hingga dia belum menyadari luka diperutnya itu.

"Huft, tidak apa-apa aku hanya ingin tertawa. Kamu memanggil aku Om? Apakah  aku setua itu baby?" Balas Nathan yang telah meredakan tawanya itu. Dan baru kali ini dia merasa sangat bahagia walaupun gadis mungil ini memanggilnya dengan sebutan Om. Apakah wajahnya setua itu?

"Lalu  aku harus memanggil apa? Kelihatannya Om sudah tua, tapi tampan banget sih." Tanpa sadar, Lula tak sengaja memuji secara langsung ciptaan Tuhan itu.

"Okey kamu boleh panggil aku apa saja. Aku  juga mau bilang terima kasih  sama kamu karena sudah menyelamatkan  aku."

"Ohh jadi Om  yang berkelahi malam itu." Ucap Lula ketika sudah mengingat kejadian itu. Baru kali ini  dia seberani ini  menolong seseorang, apalagi itu adalah orang asing.

"Benar sekali gadis manis. Aku mau bertanya, apakah  boleh?" Tanya Nathan yang sangat penasaran kepada gadis penyelamatnya itu.

"Nama aku Alula Farzana Ayunindya, biasa dipanggil Lula. Umur aku 16 tahun Om." Ucap Lula memperkenalkan dirinya.

"Ternyata benar dugaan aku, ternyata kamu bocah SMA. Lalu kenapa kamu keluar malam? Apa kamu kabur?" Tanya Nathan lagi. Dia sudah menebak jika gadis penyelamatnya itu adalah gadis SMA.

"Huft, aku adalah anak angkat keluarga Alexander, ak--"

"Wah kamu putri Alexander itu ya? Berarti aku termasuk orang beruntung yang bisa melihat rupa dari putri keluarga terkaya itu." Potong Nathan sangat antusias.

"Dasar orang dewasa, tidak  sopan memotong pembicaraan orang!"  Balas Lula dengan cemberut dan juga kesal dengan pria tampan di depannya itu. Enak saja dia memotong pembicaraannya.

"Ohh maafkan aku gadis manis, aku terlalu bersemangat mendengar ceritamu, lalu kenapa kamu membawa tas? Apa kamu kabur?" Nathan pun tak henti-hentinya bertanya. Seolah dia sangat ingin mengetahui kehidupan gadis manis itu lebih dalam lagi.

"Baiklah, jangan potong pembicaraan Lula ya, jadi aku hanya gadis pengantar bunga yang beruntung diangkat menjadi bagian keluarga terpandang itu, lalu hidupku mulai penuh dengan warna keindahan, dan kemarin, ada kejadian yang tidak pernah terpikirkan, teman Lula tega memfitnah Lula. Dia bersandiwara dengan membuat drama jika aku akan mencekiknya, dan dia juga melukai dirinya sendiri dengan pisau dan menuduh Lula sebagai pelakunya, dan beginilah akhirnya. Mereka semua berkata sangat kejam, mereka bilang orang tua Lula tidak pernah mengajarkan sopan santun, mereka juga bilang Lula gadis polos yang berhati iblis, karena kehadiran Lula tidak diharapkan lagi, mangkanya Lula memutuskan untuk meninggalkan semuanya." Gadis itu dengan  sekuat  hati menceritakan semua kisah perihnya itu, gadis manis itu pun tak kuasa menahan tangisnya. Gadis itu langsung menangis terisak. Lelaki tampan itu pun langsung memeluk gadis yang masih menangis itu, seolah dia juga merasa sakit melihat air mata gadis yang berada dipelukannya itu.

"Aku janji bakalan memberimu kebahagiaan yang tiada tara dan membuat gadis licik itu sengsara dan sangat menyesal telah menyakiti gadis penyelamatnya itu." Batin Nathan penuh tekad pada dirinya itu.

Tak sadarkan mereka jika sebentar lagi akan ada seorang pria tampan yang sangat sadis yang akan membuat mereka semua menyesal telah membuat gadis rapuh ini terluka sangat dalam.

****

Sementara disisi lain..

Gadis licik itu pun sudah mereka antarkan ke rumahnya. Sekarang di kediaman Alexander, suasana pun sangat sunyi, tidak ada canda dan tawa. Yang ada hanya kesunyian. Seolah-olah mereka enggan mengeluarkan suara sedikit pun.

"Kenapa aku tidak mendengar suara Lula ya sampai sekarang?" Gumam Azka tiba-tiba yang sedari tadi tidak melihat keberadaan adiknya itu.

Ternyata gumaman Azka itu terdengar oleh yang lainnya, mereka pun baru tersadar bahwa mereka sama sekali tidak melihat gadis manis itu. Tanpa pikir panjang, Byan dan Azka pun segera beranjak dan langsung menuju ke kamar adiknya itu.

Sementara yang lainnya pun masih terus diam dengan pemikiran mereka masing-masing, seolah terlihat penyesalan terhadap apa yang telah mereka lontarkan, sementara Arsen dia memandang benci terhadap tangannya yang sudah menampar adiknya itu. Mereka pun juga sangat bingung kenapa mereka tidak mendengarkan penjelasan adiknya sama sekali.

"Huft sudahlah dia memang tak sebaik yang dikira." Ucap Lio datar sambil berjalan meninggalkan adik-adiknya itu.

"Tapi aku masih belum percaya." Gumam mereka bersamaan.

****

1
S. M yanie
semangat...
Dedean: Hwaa makasih kak♥️♥️
total 1 replies
horasios
😢Saya menangis ketika membaca bagian yang menyedihkan dari novel ini.
Dedean: Hwaaa iya sad banget :(😿😿😿
total 1 replies
paulina
Buat yang suka petualangan, wajib banget nih baca cerita ini!
Dedean: Hwaaa bener banget kak jangan lupa baca terus yaa😍
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!