AREKSA ( Pacar Antagonis )

££££££££

Setelah kemarin menguras black card milik Areksa yang tidak habis habis , hari ini Keyvara berangkat ke sekolah bersama dengan Areksa lagi.

Dan , berkat semua data yang dia dan kedua sahabat Areksa temukan kemarin , rumor mengenai kedekatan Areksa dan Jesselyn pun hilang seketika , dan akhirnya semuanya kembali seperti semula.

Meski sebenarnya Keyvara masih penasaran dengan orang orang yang membawa Jesselyn , tetapi dia tidak memiliki keberanian untuk menanyakan hal itu pada Areksa , karena menurut Mila , orang orang yang menjemput paksa Jesselyn bukanlah orang sembarangan.

Dan bisa Keyvara pastikan , jika itu ada hubungannya dengan keterlibatan Jesselyn di dunia bawah.

"Enggak mau turun?"tanya Areksa saat mereka sudah ada di tempat parkir sekolah.

Keyvara menoleh kearah Areksa , lalu setelahnya dia melihat sekitar yang sudah penuh dengan para siswa yang berdatangan.

Namun ada hal yang menarik perhatiannya saat dia melihat kearah mobil yang tak jauh dari mobil Areksa dan kedua sahabatnya di parkir.

Dan disana , dia melihat Maudy begitu dekat dengan Aiden , namun Keyvara malah menatap janggal keterdekatan antara Maudy dan Aiden tersebut.

"Apa mereka sudah baikan?"tanya Keyvara yang masih memperhatikan Maudy dan Aiden di depan sana.

Areksa terlihat mengikuti kearah mana yang Keyvara lihat , hingga dia melihat kearah Maudy dan Aiden yang terlihat sedang bercanda.

"Memangnya kenapa sayang?"bingung Areksa.

"Hanya saja ada yang aneh"ucap Keyvara yang merasa tidak nyaman dengan keterdekatan Aiden dan Maudy.

"*Ada apa lagi ini , kenapa perasaan gue jadi enggak enak gini , padahal Pricilla sudah enggak sekolah di sini lagi , dan Briyan juga enggak bakal ngeganggu Maudy , terus .. kenapa perasaan gue jadi enggak enak gini ya* .." batin Keyvara yang merasakan jika sesuatu akan terjadi pada sahabatnya itu.

"Mau di bantu untuk mencaritahu sayang"ucap Areksa yang menawarkan bantuannya pada Keyvara.

Sebab , Areksa tidak suka melihat raut wajah cemas Keyvara pada sahabatnya itu , makanya Areksa akan membantu Keyvara selagi Areksa bisa melihat Keyvara tersenyum lagi.

"Memang bisa?"tanya ragu Keyvara.

"Tentu saja"sambil mengusap sayang rambut Keyvara.

"Ayo turun"ajak Areksa kemudian.

Lalu setelahnya mereka keluar dari mobil Areksa dengan Areksa yang keluar mobil lebih dulu , lalu disusul oleh Keyvara yang di bukakan pintu oleh Areksa , hingga hal itu membuat para siswa menatap kearah mereka.

"Aku masih belum terbiasa menjadi pusat perhatian seperti ini"ucap Keyvara yang merasa tidak nyaman dengan para siswa yang sedang melihat kearah mereka.

"Mereka hanya melihat sayang , jadi abaikan saja"sambil tersenyum kearah Keyvara.

Dan melihat Areksa yang tersenyum pada Keyvara , membuat para siswi yang sedang memperhatikan mereka gigit jari dan merasa iri dengan keterdekatan mereka berdua.

Kedua sahabat Areksa pun terlihat tersenyum melihat kedekatan Areksa dan Keyvara yang tidak bisa di pisahkan lagi , dan mereka juga ikut senang saat melihat Areksa yang terlihat berbeda dan jauh lebih hidup saat bersama dengan Keyvara.

"Yang berasa dunia milik berdua , enggak perduli di mana .. tetep aja ngumbar kemesraan"cibir Gavin.

"Ngiri bilang bro"sahut Agra yang terkekeh melihat tingkah sahabatnya yang sedang mengoda Areksa.

"Sorry ya .. ngapain juga gue iri , kalau gue mau gue juga bisa kayak mereka"

"Tapi sayangnya lo enggak bisa kan .. , sebab lo baru ditinggal putus sama cewek lo"sahut Areksa tersenyum smirk pada Gavin , sedangkan Agra dan Keyvara malah tertawa melihat wajah Gavin yang berubah mendung.

"Ck .. ngeselin banget sih jadi sahabat"sungut Gavin.

"Makanya jangan mulai duluan"ucap Agra yang kemudian menepuk pundak Gavin.

"Hish .. bela aja terus dia"kesal Gavin yang kemudian berjalan lebih dulu meninggalkan tempat parkir , meninggalkan Areksa dan Agra yang hanya bisa mengelengkan kepalanya melihat Gavin yang sedang kesal.

Lalu setelahnya mereka berjalan menyusul Gavin yang sudah jauh di depan , sedangkan Keyvara terlihat mencari keberadaan Maudy yang sudah tidak ada lagi di tempat parkir.

Hingga dia memutuskan untuk pergi lebih dulu ke kelas , dan berharap di kelas dia bisa bertemu dengan Maudy , tetapi nyatanya Maudy tidak ada di kelas hingga hal itu membuat Keyvara menjadi panik dan takut sesuatu terjadi pada Maudy.

Dan setelahnya dia memutuskan untuk menghubungi Areksa dan berharap dia bisa membantunya untuk mencari dimana Maudy berada.

**€€€€€€€**

**Di rooftop**.

Aiden dengan tiba tiba membawa Maudy ke rooftop , Maudy yang merasa Aiden sudah berubah pun mengikuti Aiden menuju rooftop tanpa rasa curiga , hingga di sinilah mereka sekarang.

Berada di rooftop dengan berdiri saling berhadapan.

"Ngapain sih ngajakin gue ke sini , bentar lagi kan bel masuk berbunyi"ucap Maudy yang penasaran dengan sikap Aiden yang membawanya ke rooftop.

"Gue .. mau tunjukin sesuatu sama lo"ucap Aiden tersenyum penuh arti pada Maudy.

"Tunjukkin apa?"tanya penasaran Maudy.

Hingga tak lama saat Aiden mengatakan hal itu , empat orang pemuda datang ke rooftop dan berjalan menghampiri mereka.

"Hei .. bro , kita enggak telat kan ..?"sambil melakukan tos dengan Aiden.

"Tidak sama sekali"

"Lo yakin mau ngelakuin di sini?"

"Kenapa tidak"sambil menyeringai pada Maudy.

Sadar akan adanya bahaya , dengan tanpa di ketahui oleh mereka , Maudy menghubungi Keyvara dengan ponsel yang sejak tadi ada di saku blazernya , karena sejak tadi kedua tangan Maudy ada di saku blazernya , dia jadi lebih mudah untuk menghubungi Keyvara , dan berharap jika Keyvara akan langsung menemukannya.

"Apa apaan ini"ucap Maudy yang mengeluarkan tangannya dari saku blazer , lalu dia terlihat mundur dengan pelan.

Tetapi sayang , dua orang pemuda berdiri di belakang Maudy , hingga membuat Maudy tidak bisa untuk munduk lagi.

"Ayo kita mulai permainannya"ucap Aiden yang berjalan mendekati Maudy.

Hingga apa yang di lakukan Aiden setelahnya tidak pernah Maudy bayangkan sebelumnya.

**££££££**