aku Lady Aryana de Venetian seorang wanita gemuk berumur 26 tahun yang saat ini sedang berada di depan pisau pancung akibat fitnah suamiku dan juga kekasih nya untuk menyingkirkan diriku dan juga untuk menjatuhkan keluarga ku. ku pandangi lagi wajah tampan yang memiliki tatapan kejam ke arah ku dengan segaris senyum meremehkan.
aku bersumpah di dalam lubuk hatiku yang paling dalam. jika aku di beri kesempatan maka aku akan membalas kan sakit hati ini. dan akan ku pastikan lelaki yang masih berstatus suami ku bertekuk lutut di hadapan ku kelak, dan aku akan benar-benar menjadi monster untuk mereka.
Dan tiba-tiba sebelum hukum penggal ku di laksanakan jiwa ku seperti di tarik keluar dari raga ku. membuat ku sesak dan hampir tak bisa bernafas aku memejamkan kan mata sekejap dan tersentak membuka mataku. betapa terkejutnya diriku yang saat ini tidur di ranjang kamar ku sebelum aku menikah dengan lelaki brengsek itu.
"apa yang terjadi!"
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Rahma Rain, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
pertemuan tak terduga
Regrash mengakhiri latihan berkuda sore ini, sebelum pergi Regrash memberikan sekantong apel ke arah ku.
"makan lah ini di pagi hari nona sebelum perut mu terisi makanan lain. Buah apel sangat cocok di makan saat pagi itu akan membuat mu merasakan kenyang." setelah berkata seperti itu tanpa menunggu ucapan terima kasih dari ku Regrash segera pergi entah kemana tinggal lah aku dan sekantong apel di tangan ku. Aku berjalan masuk ke kastil Venetian dengan memakan sebuah apel di tangan kanan ku dan memegang kantong yang di berikan Regrash di tangan sebelah kiri ku. Berjalan dengan santai tujuanku adalah kamar aku ingin berendam dan menikmati aroma terapi yang baru di beli Maya atas perintah ku.
Saat aku berjalan dengan pakaian berkuda yang sedikit lusuh dan kotor akibat tadi ketika mengendalikan kuda tersebut aku terjatuh beberapa kali dan saat itu Regrash hanya diam memandangi ku tanpa berniat menolong. Alhasil baju ku berantakan dan juga kotor. Tapi siapa yang akan marah ketika nona mereka masuk dengan pakaian seperti ini. Kecuali jika ibu yang melihat pasti dia akan marah pada ku.
Aku berjalan dengan santai hingga saat aku melewati pintu depan dan hampir menaiki tangga Alex memanggil ku dengan semangat. Jika ada Alex di jam segini pasti adik ku itu bersama dengan ibu. Aku sudah pasrah pasti ibu akan memarahi ku karena berpenampilan seperti ini.
"kakak!! Apa yang kakak makan dan apa yang ada di kantung itu kak?" aku menoleh ke samping dan melihat Alex berlari girang ke arah ku.
"Ary!!! Ada apa dengan penampilan mu itu. Kau seperti petani yang habis mencangkul sebuah ladang yang berlumpur.!" yah dan benar saja ibu melihat ku dan memulai aksi cerewet nya.
"Ary kau itu seorang nona bangsawan, seharusnya kau menjaga penampilan mu sayang! Lihat lah betapa berantakan nya dirimu. Ini yang ibu tidak ingin kau berlatih hal-hal yang berat. Berikan tangan mu." ibu melirik kedua tangan ku dan aku yakin dia menyadari memar di telapak tangan ku.
ini akan menjadi ceramah yang panjang.
"ada apa sayang. Kenapa kau dari tadi marah-marah? Apa yang terjadi?" oh aku mendengar suara ayah dari belakang dan aku rasa ayah akan menyelamatkan ku dari amukan ibu. Aku berbalik dan ingin meminta pertolongan ayah dari amukan ibu ku, namun saat aku berbalik yang di dapati adalah wajah Pria kejam yang dua Minggu lagi akan menjadi suami ku sedang berdiri di samping ayahku. Apa yang di lakukan nya disini. Mengapa dia datang ke kediaman ini, aku kira dia hanya mengutus tangan kanannya untuk membicarakan tentang pertunangan yang akan di lakukan dua hari lagi. Aku tak menyangka malah pria ini yang turun tangan mendatangi kediaman Venetian.
Aku sungguh geram melihat wajah penuh dusta milik nya yang saat ini tengah menatap ku. Sungguh menjijikan.
Rasanya ingin sekali aku melempar kan apel-apel ini ke wajah angkuh nya itu. Aku tau Pria ini memandang jijik ke arah ku pandangan itu sama dengan pandangan yang dia berikan saat pertama kali melihat ku di acara pernikahan kami di kehidupan ku sebelum nya. Tapi aku berusaha untuk tetap tenang aku tak ingin mengamuk di sini dan itu akan terlihat semakin aneh. Aku memberi salam hormat padanya yang kedudukan dirinya lebih tinggi dari ayah ku. Dan dengan malas pria kejam itu membalas salam ku. Aku menatap tajam penuh kebencian kearah nya.
"Ary mengapa penampilan mu seperti itu? Dan kemana saja kau dari tadi anak ku. Hingga kau tak menemui calon suami mu yang dari tadi menunggu kehadiran mu" perkataan ayah membuat ku sedikit terkejut. Tidak mungkin pria kejam ini menunggu ku dari tadi untuk apa? Untuk membicarakan tentang pertunangan yang tidak akan di hadiri nya? ini sudah melenceng dari perkiraan ku. Apa yang sebenarnya terjadi.
"maaf kan saya ayah. Saya baru saja selesai berlatih berkuda dengan tuan Regrash. Saya tidak tau jika tuan Grand Duke menunggu saya" ucap ku dengan sopan, aku tidak ingin jika tindakan ku yang kurang ajar pada nya akan berimbas pada nama baik ayah. Tapi aku tetap menatap nya dengan tatapan tidak suka ku.
"kau terlalu keras berlatih anak ku. Dan sekarang tunangan mu ini akan segera pulang" syukur lah jika Pria ini akan pulang aku sungguh muak melihat wajah nya amarah di kepala ku seakan-akan ingin meledak. Aku terpaksa tersenyum kearah nya dan sebelum dia pergi aku akan menyampaikan sesuatu kepada ayah dan juga Pria kejam ini.
"maaf tuan Grand Duke ada yang ingin saya sampaikan kepada anda dan juga ayah saya. Boleh kah saya meminta waktu anda sebentar sebelum anda pergi dari kediaman ini?" ucap ku lagi yang menjaga ketenangan ku untuk tidak lepas kendali menyerang nya .
"baiklah. Namun jika anda ingin berbicara dengan saya setidak nya anda berpakaian lah dengan rapih dan layak bukan seperti seorang pengemis di tepian jalan". Ucap pria kejam ini yang membandingkan ku dengan seorang pengemis. Aku mempertahankan senyuman ku saat ini walau hati ku bergejolak ingin membakar hidup-hidup pria kejam ini bersama wanita iblis kekasih nya.
"saya tidak ingin membuat anda menunggu. Karena bersiap nya seorang ladi sungguh sangat merepotkan dan memakan banyak waktu." ucap ku lagi yang juga menatap tajam wajah pria tersebut.
"itu tidak masalah saya akan menunggu anda bersiap untuk mendengarkan hal tersebut." pria kejam ini membalas tatapanku yang tak kalah tajam. Ku lirik kedua orang tua ku yang menatap aneh ke arah kami. Tanpa pamit aku segera bergegas menuju kamar untuk bersiap dan segera mengusir pria kejam itu dari kediaman Venetian. Biar lah Pria ini menganggap diri ku tidak sopan. Aku tidak perlu di pandang baik dengan iblis ini.
Hanya memakan waktu 30 menit aku meminta Maya untuk mencari dress yang sederhana saja dan tidak perlu mendanai ku. setelah selesai aku pergi menemui Pria tersebut di ruang kerja ayah. aku memberikan salam hormat pada ayah dan juga iblis ini yang sedang duduk santai di salah satu kursi yang ada di ruangan kerja ayah.
"saya ingin mengatakan jika dua hari lagi saya tidak dapat menghadiri acara pertunangan tersebut. Jika anda berkenan saya menginginkan pertunangan tersebut di lakukan di hari yang sama saat pernikahan di laksanakan dua Minggu lagi" ucap ku tanpa basa-basi setelah ayah mempersilahkan aku untuk duduk.
"Ary, pertunangan ini sudah di atur tuan Nicholas dengan sangat matang. Mengapa kau ingin membatalkan nya anakku?" ayah terlihat tidak setuju dengan ucapan ku tersebut. Namun aku tau ayah pasti akan mendukung ku, dia hanya merasa tidak enakan dengan tamu nya ini. Namun belum sempat aku menjawab pertanyaan ayah pria kejam ini sudah bersuara.
"baiklah saya menyetujui nya"
saya baca nya Ampe narik napas bekali kali.../Sob//Sob//Sob//Sob/