NovelToon NovelToon
Affair With CEO

Affair With CEO

Status: tamat
Genre:Tamat / Poligami / Patahhati / Selingkuh / Cinta Terlarang / Penyesalan Suami
Popularitas:5.8M
Nilai: 4.7
Nama Author: Mei-Yin

Kirana tak pernah menyangka, bujukan sang suami pulang ke kampung halaman orang tuanya ternyata adalah misi terselubung untuk bisa menikahi wanita lain.
Sepuluh tahun Kirana menjadi istri, menemani dan menjadi pelengkap kekurangan suaminya.

Kirana tersakiti tetapi tidak lemah. Kirana dikhianati tetapi tetap bertahan.

Namun semuanya berubah saat dia dipertemukan dengan seorang pria yang menjadi tetangga sekaligus bosnya.

Aska Kendrick Rusady, pria yang diam-diam menyukai Kirana semenjak pertemuan pertama.

Dia pikir Kirana adalah wanita lajang, ternyata kenyataan buruknya adalah wanita itu adalah istri orang dengan dua anak.

Keadaan yang membuat mereka terus berdekatan membuat benih-benih itu timbul. Membakar jiwa mereka, melebur dalam sebuah hubungan terlarang yang begitu nikmat.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Mei-Yin, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Sikap Zidan

Sudah empat hari berlalu, hari-hari yang dijalani Kirana terasa hampa dan datar. Bekerja dengan pria seperti Willy sangat santai dan justru hal tersebut membuatnya bosan jika harus berlama-lama di kantor.

Seperti pesan Kendrick, hasil rapat atau keputusan yang diambil harus dikirimkan padanya, tetapi ternyata pria itu tak membalas apa pun yang dikirimkan.

Sabtu sore, Kirana mengajak Wina dan dua putrinya pergi ke mall. Sesekali mereka butuh quality time bersama untuk menghabiskan waktu dengan bersenang-senang.

Saat menunggu Wina mengunci pagar rumah, mobil Pajero milik Zidan muncul dan berhenti di sebelahnya. Saat kaca mobil terbuka wajah pria itu bersama dengan istri mudanya terlihat.

“Kamu mau ke mana, Kira?”

“Mau ajak anak-anak pergi, ke mall mungkin,” sahutnya datar.

“Aku ikut, ya.” Langsung saja kepalanya menggeleng keras.

“Pergi aja sendiri, aku mau nenghabiskan waktu dengan kedua anakku.” Malas sekali jika dia harus pergi bersama pria itu, apalagi ada istri mudanya. Dia tak mau membuat tontonan yang tak sehat untuk kedua anaknya.

“Pelit banget sih, lagian kami ikut juga nggak akan menghabiskan uangmu,” celetuk wanita di sebelah Zidan dengan sinis.

“Ya udah sih, pergi sendiri aja. Kalian habiskan waktu bersama, aku nggak mau diganggu.” Setelah Wina masuk ke dalam mobil, dia menutup kaca mobil dan melewati mobil pria itu begitu saja.

“Lihat, istrimu itu emang nggak ada akhlak. Nggak sopan banget main tinggal gitu aja,” gerutu Luna, mendengkus kasar.

“Udahlah, kamu juga jangan gitu ngomongnya. Tahu sendiri Kirana orangnya gimana, jangan pancing emosinya.”

“Kok kamu belain dia sih?” seru wanita itu dengan mata melotot, tak terima.

“Aku cuma nggak mau kamu terluka. Kirana itu diem, tapi kalau ngamuk kamu bahkan akan terkejut melihatnya,” jelas Zidan, mengusap puncak kepala sang istri.

“Ya udah, ayo ke mall beli perlengkapan bayi. Sebentar lagi kita akan punya anak laki-laki yang kamu impikan.” Bergelayut manja di lengan sang suami.

Zidan hanya mengembangkan senyum kemudian pergi dari depan rumah Kirana. Sikapnya yang selalu memanjakan Luna membuat wanita itu terkesan begitu manja dan semua yang diinginkan harus terpenuhi.

...✿✿✿...

“Ma, aku mau beli itu dong? Boleh nggak?” tanya Rina meninjuk ke arah sepeda berwarna pink yang sangat lucu.

“Kakak mau sepeda? Kan di rumah udah ada,” sahut Kirana mengingatkan.

“Bukan sepeda, Mama. Itu lho ... mau sekuter,” tunjuknya pada sebuah toko yang ada di sebelahnya.

“Oke, ayo lihat ke sana.” Mereka segera berjalan memasuki toko tersebut.

Pelayan toko menyambut ramah, Rina dan Lina segera melihat-lihat dan langsung berseru dengan menunjuk sebuah motor matic berwarna pink.

“Ma, kakak mau ini,” serunya bersemangat. Yang tadinya berniat ingin sekuter, tiba-tiba berubah haluan setelah melihat jajaran motor lucu dengan warna-warna yang manis.

Matanya melihat yang ditunjukkan, dia tersenyum dan mengangguk. “Beli satu, nanti adeknya dibonceng ya.”

“Oke.”

Kartu debit berwarna gold dikeluarkan dan disodorkan saat sudah di depan kasir. Itu adalah kartu pribadi miliknya, nominalnya semakin bertambah karena setiap bulan dirinya mendapatkan gaji yang cukup besar dari kantor.

“Makan dulu. Mama lapar.”

“Aku mau makan seafood, Ma,” sahut Rina yang langsung diangguki.

Hampir tiga jam mereka berkeliling, tangan mereka sudah memegang beberapa paper bag berisi pakaian dan perlengkapan lainnya. Wina mendapatkan hadiah sebuah ponsel baru, bukan merek apel digigit, tetapi harganya sama dengan gajinya sebulan.

Wajah riang kedua anaknya membuat Kirana ikut bahagia. Setelah semuanya masuk mobil, kendaraan roda empat itu melaju di tengah jalanan yang padat.

Malam minggu membuat jalanan yang dilalui terasa begitu jauh. Beberapa kali matanya menoleh ke belakang dan melihat Lina menguap beberapa kali.

“Mbak Win, tolong keluarkan barang-barangnya aja, biar aku yang gendong Lina ke kamar.”

“Baik, Bu.”

Setelah menidurkan Lina di kamar, dia meminta Rina untuk menyusul adiknya segera tidur.

Kirana dan Wina tengah duduk di depan televisi, wanita berusia tiga puluh enam tahun tersebut berbagi cerita pilu hidup saat ditinggalkan suaminya. Tanpa sadar matanya ikut memanas dan segera memeluk wanita itu.

Setidaknya hidup yang dijalani masih lebih baik karena dia memiliki pekerjaan, tabungan dan rumah untuk tempat berteduh. Seandainya saja dia seperti Wina, mungkin dia tak akan sanggup bertahan sendirian.

...✿✿✿...

Tengah malam saat dia baru saja terlelap, tubuhnya berjengkit kaget ketika mendapati sesuatu melingkari tubuh. Matanya segera terbuka dan menoleh, pria itu tersenyum tipis dengan tubuh yang menepel.

“Aku kangen kamu,” ucapnya lirih, di matanya tak ada gairah, hanya ada cinta yang terlihat hampir pudar seperti pendar obor yang kehabisan gas.

Kirana menyingkirkan tangan pria itu dan segera memberikan jarak aman.

“Aku mau tidur di kamar anak-anak aja. Kamu bisa tidur di sini,” ucapnya, menurunkan kaki di lantai yang terasa dingin.

“Jangan menghindar. Kumohon, aku hanya ingin memelukmu tidak lebih,” sahut Zidan dengan mata yang menatapnya penuh permohonan.

Wanita itu menepis tangan suaminya. “Aku udah berbagi suami, tapi untuk berbagi ranjang yang sama ..., kurasa aku nggak bisa. Perasaanku sakit saat membayangkan kamu menghamili wanita lain, Mas.”

“Aku menikahinya. Dia istriku sama sepertimu, Kirana.”

“Tapi kau lebih dulu menghamilinya baru menikah. Bahkan pernikahanmu dengannya baru hitungan bulan, tapi dia udah mau melahirkan.”

“Itu kesalahan.”

“Tapi kamu menikmatinya.”

Zidan mengembuskan napas panjang setelah Kirana pergi dari kamar utama. “Bagaimana cara agar kamu bisa luluh seperti dulu?”

To Be Continue ....

1
Ita Juwita
cerita yang bagus..
Dhia Syarafana
tamat juga akhirnya
Nunung Ainus
Luar biasa
Nunit Chandraleka
bagus alurnya..tapi jangan lama2 episode nya..nanti aku keburu jenuh bacanya
Nunit Chandraleka
cuit2...menghayal ni thorrr
Dhia Syarafana
sana sama terlalu naif, kalau ada masalah cepat selesai kn, jangan terlalu ini itu. heh nama juga novel
dandelions
kdrt lho. ayo laporkan aja
dandelions
MAMPUSS HAHAHAHA
Dhia Syarafana
jangan jangan si Adrian ankx sisil
Sri Darmayanti
pergi dech udah kerja uni
Dhia Syarafana
emang enak zidan and the gank di blokir
Dhia Syarafana
ditunggu jandamu kirana
Dhia Syarafana
kehancuran zidan beserta keluarganya di.... mulai
Nurul apriliyani Rahayu
preettt
wizi nurdilah
Luar biasa
Dhia Syarafana
pembalasan di mulai
Dhia Syarafana
keluarga toxic ternyata
Dara Jawant
Kecewa
Dara Jawant
Buruk
Farisfauzi' Moms
Luar biasa
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!