menceritakan airin seorang anak broken home yg menjadi pemimpin sklompok gangster, balas dendam,
dan saling jatuh cinta dengan langit siketos yg menurut airin gila dan bringsek, yg ternyata langit juga seorang ketua gangster or mafia.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Muhammad Rahmattuloh, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab. 33
sebulan kemudian, setiap hari langit bolak balik kerumah sakit, paginya ia harus pergi sekolah dan siang nya ia sesekali menemani airin,, karna sekarang ia ikut bersama sang ayah mengurus perusahaan.
sebagai seorang suami ia sudah memiliki tanggung jawab atas nafkah kepada istri nya meskipun sang istri tengah koma. pernikahan langit dan airin pun tidak ada yang tahu kedua pihak sepakat menyembunyikan pernikahan mereka sebelum lulus sekolah.
ai aku sekolah dulu yah, kamu baik² disini nanti ada mamah yg temenin kamu disini jadi kamu nggak akan kesepian, ujar langit sambil mengecup kening sang istri
ia pun mengusap lembut kepala sang istri, ia pun segera keluar dari kamar airin..
langit berhenti di depan dua bodyguard yg di tugaskan nya menjaga airin, selama saya pergi jangan sampai ada yg masuk kecuali dokter atau suster yg memeriksa keadaan istri saya jika ada yg mencurigakan segera hubungi saya..tegas langit
baik bos !! , kami akan menjaga nona ucap bodyguard tersebut.
langit pun mengangguk dan segera pergi menuju sekolah, karna hari ini adalah hari pertama di adakan nya ujian.
sesampai nya di sekolah, langit sudah di tunggu oleh ke tiga sahabat nya, langit pun turun dari motor nya seraya membuka helm full face nya.
hai bro.? sapa rendi. " hm.. balas langit cuma dengan deheman saja.
gimana keadaan airin apakah sudah ada perkembangan..? Tanya bara. "langit menghela napas nya, " masih sama belum ada tanda² ia akan bangun, gumam langit. tiyo menepuk bahu langit mencoba memberi kekuatan, yg sabar lang terus berdo'a agar airin cepat sadar ucap tiyo, ya udah ke kelas yu sebentar lagi ujian nya mulai timpal rendi saat akan melangkah terdengar suara seseorang memanggil langit
langit.. panggil siska tiyo dan rendi memutar bola matanya malas kearah siska yg terus mencoba mendekati langit lagi,
bara yg melihat itupun langsung meninggalkan mereka..
.. langit kenapa chat aku dan panggilan aku nggak kamu angkat dan balas ..? Tanya siska
langit hanya diam ia enggan menjawab pertanyaan siska yg menurut nya tidak penting.
langit kok kamu diam,,?
kalo langit diam berarti lo tuh nggak penting bagi langit,
bukan langit yg menjawab melainkan tiyo, karna dia sudah geram dengan manusia satu ini, pasal nya siska tidak ada malu nya sudah menyakiti langit sekarang malah kembali mencoba mendekati langit, tentu tiyo tidak akan membiarkan nya, apalagi kini langit sudah berstatus suami org,, tiyo tau betapa hancur nya langit saat siska menyakiti nya.
cabut ucap langit dan meninggalkan siska,,
siska mengepalkan tangan nya, ia kesal karna langit akhir² ini mengacuhkan nya.
tak di sadari siska jika di belakang nya alex justru tersenyum sinis melihat siska di cuekin langit,,
" lo harus berjuang lagi lebih gigih untuk dapatkan dia lagi ucap alex sambil melenggang pergi meninggalkan siska
sial..! umpat siska geram
Di dalam kelas kini semua murid tengah fokus dengan soal² ujian yg ada di hadapan nya .
langit mencoba fokus dengan soal² nya, namun pikiran langit terbagi dua , pada soal² ujian dan airin yg di rumah sakit, ia rindu dengan kenakalan airin dimana airin yg selalu ia hukum hampir setiap hari.
lamunan langit buyar ketika guru pengawas menegur nya,,
langit kenapa kamu melamun,, tanya guru tersebut
langit pun tersadar , ah ya maaf pak ucap langit ia pun segera mengerjakan lagi tugas ujian nya, setelah beberapa menit langit pun sudah selesai dengan tugas nya iapun bergegas keluar, dan ternyata bara tiyo dan rendi pun sudah ada di depan kelas nya.
ya untuk sementara mereka tidak sekelas, karna sistim acak saat pelaksanaan ujian.
sekarang mau kemana..? Tanya bara
langit diam sejenak.." apa lo nggak ngantor lagi ?tanya tiyo
nggak, selama gw ujian ayah larang gw ke kantor dulu balas langit. mereka pun mengangguk
drtt
drtt
drtt
Suara getar ponsel langit, langit pun mengambil ponsel dari dalam sakunya,,
terlihat nama sang mamah yg memanggil, iapun menjawab panggilan tersebut.
Hallo mah..? ucap langit
langit cepet kamu datang kesini, ucap sang mama yg terdengar panik di sebrang telpon
" mah tenang dulu ada apa..? Tanya langit
" a, airin lang ,, airin ucap sang mamah terbata
'kenapa dengan airin mah tanya langit mulai panik
" jangan banyak tanya cepat kamu kerumah sakit sekarang ucap sang mamah,,yg langsung mematikan panggilan nya dengan langit.
kenapa lang ? tanya bara
' airin bar balas nya seraya berlari menuju parkiran
bara tiyo dan rendi pun menyusul langit yg terlihat panik.
langit langsung menaiki motor nya dan menarik gas motor nya dengan kecepatan penuh,
ia tidak menghiraukan umpatan² dari pengendara lain , yg ada dalam benak nya sekarang hanya istri nya.
15 menit kemudian langit sampai di area rumah sakit, ia buru² lari kedalam menuju ruangan sang istri, terlihat sang mamah yg terisak di pelukan sang ayah.
mah, yah ada apa..? Tanya langit
a-airin langit hiks hiks.. mamah lusi terisak
kenapa mah..? " langit airin kejang..
terus gimana keadaan nya ..? panik langit
dokter sedang memeriksa nya, ucap sang ayah
setelah hampir 30 menit dokter memeriksa airin dokter pun keluar,,
ckleek suara knop pintu di buka terlihat sang dokter dengan wajah yg tersenyum..
bagai mana dok..? Tanya langit yg khawatir
syukurlah semua keajaiban dari tuhan, kini pasien sudah berhasil melewati masa koma nya, ucap sang dokter tersenyum,,
langit dan ke dua orang tuanya pun tersenyum bahagia mendengar pernyataan sang dokter,
syukurlah,pah airin sudah sadar ucap mamah lusi bahagia sang suami pun mengangguk sambil tersenyum
dok apakah saya sudah bisa menemui nya, tanya langit
dokter itupun mengangguk, " boleh, kalau pasien sudah sadar panggil saja saya , dan kalah begitu saya permisi dulu ucap sang dokter yg langsung pergi.
langit dan ke dua orang tua nya pun masuk diikuti bara tiyo dan rendi
langit mendekat ke arah airin, ia duduk Di samping nya dan menggenggam tangan airin.
ai cepatlah bangun, apa belum puas tidur nya? sudah satu bulan kamu tidur, apa kamu nggak lapar, nggak haus, apa kamu nggak mau aku hukum lagi cecar langit, kamu sekarang kurusan ai, nanti kalau kamu bangun aku beliin kamu makanan yg banyak ya ucap nya tersenyum getir..
namun tiba² jari airin bergerak seakan merespon apa yg di katakan langit,,
langit yang merasa ada pergerakan ia pun melihat kearah tangan yg ia genggam,
" ai panggil langit, mah jari airin bergerak ucap langit senang,, mereka pun melihat kearah jari airin dan benar saja jari airin mulai bergerak, sedetik kemudian terdengar suara yg lemah,,
haus...
