orang tua mana yang sangat khawatir, anak perempuan nya belum menemukan jodohnya.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon k.amatul wahid, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 8
"selamat pagi nis, selamat pagi Mira." ucap ibu yang sedang memasak.
"selamat pagi ibu " ucap ku sambil ngucek ngucek mata.
"selamat pagi juga ibunya Nisa " ucap Mira
"ibu dah siapin sarapan, kalian cepet mandi nya." ucap ibu
Tiap pagi ibu selalu menyiapkan sarapan dan makanan kesukaan ku. Aku tinggal berdua di rumah bersama ibu. Sedangkan ayah berkerja di luar kota yang jarang pulang. Kedua adik sekolah asrama dan jarang pulang juga.
Saat semua sudah siap di meja makan, aku dan Mira berfikir sejenak. Dan membuat ibu binggung
"ada apa nak, " tanya ibu
"tidak ada apa apa Bu" ucap ku
"yaudah kalau tidak ingin cerita tidak apa apa. Yang penting ibu doain semoga di berikan kemudahan." ucap ibu
"aamiin" ucap ku dan Mira
suasana sarapan pagi ini sangat hening sekali. Ibu tau kalau aku dan Mira lagi ada masalah namun ibu tidak memaksa ku bila aku tidak ingin berbagi cerita.
makan pun sudah selesai, aku dan Mira pamit untuk keluar kerja.
dan kita berdua keluar kan motor di bagasi.
"mir, mampir di taman Deket komplek saja. " ucap ku
" oiya, ok." ucap Mira
Kami berdua pun pergi ke taman Deket komplek, untuk berbincang bincang. Tidak lupa membawa cemilan dan minuman di pinggiran.
"parkir , sini saja dah." ucap ku
" ok." ucap Mira
Aku dan Mira pun mencari bangku kosong, untung suasana di pagi hari. Taman yang di komplek tidak terlalu ramai. Sehingga tidak terlalu berisik saat kita berbicara.
"bagaimana, apa yang kita lakukan." ucap ku
"maksudnya di mulai dr mana." ucap ku
sambil garuk-garuk kepala , karena sangking pusingnya. Masalah ini.
"tenang nis, kita harus tenang." ucap Mira
"kamu sudah lapor ke kantor, minta cuti dadakan." ucap ku
" udah. Palingan 3 hari, kalau kamu nis." ucap Mira
"aku mah, sama 3 hari." ucap ku
Aku pun mengambil ponsel dan menelepon Ica,
"hallo , assalamualaikum Ica. Kamu lagi di mana. Kamu bisa ke taman komplek Deket rumah ku .ca" ucap ku dalam telepon
"walaykumsalam, nis. Bisa, yaudah aku kesananya." ucap Ica dalam telepon
Tiba tiba minuman dan cemilan yang di beli Dateng.
"makan dulu, nis biar tidak pusing." ucap Mira sambil makan cemilan
"aku tidak semangat makannya,"ucap ku lesu
"kalau badan lemes , gimana mau semangat selesaikan masalah." ucap Mira
Karena , di dorong dengan kata motivasi. Akhirnya aku semangat buat makan cemilan dan minuman yang ada di depan mata.
"tadi katanya ga semangat makan, lesu. Tau tau makanannya habis aja." ucap Mira
"hahahaha, tinggal beli lagi si." ucap ku
sambil tertawa kecil melihat expresi Mira yang cemberut karena makanan dan minuman di habiskan sama aku.
Beberapa menit kemudian , tiba lah Ica yang datang. Namun tidak membawa mobil. Ataupun di anter sopir.
"makasihnya bang." ucap Ica pada kang ojeg online
"sama" neng" ucap kang ojeg online
Ica melangkah, menuju tempat ku dan Mira duduk. Tidak lupa aku memesan minuman jus sebelum Ica datang.
"hai guys , maafnya lama." ucap Ica
" gpp ca." ucap Mira
"minum dulu, baru di buatin tidak lama kamu datang." ucap ku
"makasihnya." ucap Ica
"aku denger , dari kantor kalian ambil cuti nya." ucap Ica
"iya. Heheheh" ucap Mira ketawa tawa
"iya , ca." ucap ku
"hari ini kamu mau USG , apa mau kita temanin." ucap ku
"iya emang hari ini,aku mau USG. Tapi sendiri karena suami ku tidak bisa mengantarkan aku."ucap Ica
"yaudah kita antar kamu untuk USG, apa kamu mau." tanya Mira
"kalian serius, " ucap Ica
"serius, " ucap ku
"mir, kamu yang bonceng bumil ya. Aku takut bonceng ibu ibu hamil. Malah hamil tua. Maafnya Ica." ucap Mira
"iya gpp tenang saja. Aku bisa membonceng kq. kita jalan pelan pelan saja." ucap ku
"ok siap." ucap Mira dan Ica
Akhirnya, selesai kami bertiga makan cemilan dan minuman di dekat taman komplek. Kami bertiga langsung ke rumah sakit untuk melakukan USG.
"alhamdulillaah, udara hari ini sedikit mendung. Mungkin mau hujannya. Tidak terlalu panas." ucap ku sambil membonceng bumil dengan sangat pelan pelan.
"iya , alhamdulillaah." ucap Ica
karena aku sulit membaca map saat membonceng, aku menyuruh Mira yang membaca mapnya.
"nis, kaya kita nyasar dah." ucap Mira binggung
"koq nyasar, " ucap ku dan Ica
"habis aku binggung baca map, ga ngerti." ucap Mira
"hadeah, kamu itu bilang kalau ga bisa baca map si." ucap ku
" hahahahaha." ketawa Ica terbahak bahak
Melihat kedua temannya itu
"ga apa apa, sini nis. Aku bisa baca map."ucap Ica
Akhirnya Ica yang menunjukkan arah jalan dan membaca map nya dan di ikuti dengan motornya Mira. Awalnya, aku mau marah sama Mira karena Mira tidak jujur kalau dia tidak bisa baca map.
"akhirnya sudah sampai." ucap Mira senang
"itu karena Ica yang baca map nya." ucap ku
" iya maafnya ." ucap Mira menyesal.
" tidak apa apa, slow aja. Nis mir." ucap Ica
kami masuk dan menuju parkiran motor, dan menuju tempat resepsionis untuk menanyakan dokter kandungan untuk melakukan USG hari ini.
hampir setengah jam kita menunggu panggilan masuk.
"ibu Ica Angraeni di ruangan 3A. " ucap resepsionis
Ica pun langsung berdiri, dan tidak lupa aku dan Mira pun ikut masuk ke ruangan itu
"silahkan masuk," ucap Bu dokter.
kami pun bertiga langsung masuk ke ruangan dan, melihat Ica yang di periksa perutnya.
"bayi nya posisinya sudah bagusnya, air ketubannya cukup. Semuanya bagus." ucap Bu dokter.
"maaf dok, bayinya laki laki apa perempuan." ucap ku
"bayinya kembar, sepasang. Laki laki dan perempuan " ucap Bu dokter
"kembar , dok." ucap ku, Mira dan Ica
sedikit lega , karena Ica memiliki anak laki laki. Namun bagaimana dengan anak perempuan nya. Apa anak perempuannya masih bisa di beri kesempatan untuk hidup.
"di tunggu foto USG nya ya , Bu Ica." ucap Bu dokter
"terimakasih dok." ucap Ica , aku dan Mira
Kami bertiga pun akhirnya keluar dan mencari tempat duduk untuk menunggu , bukti USG nya.
"yaa ALLAH, ca. Kembar anakmu. Selamat nya." ucap ku sambil memeluk Ica
"iya , ga menyangka kalau kembar." ucap Ica sambil memeluk ku
"aku tidak di peluk juga." ucap Mira
"di peluk dong, sayang." ucap Ica
"berpelukan" ucap ku Mira dan Ica
"kamu duduk dulu , bumil jangan lama lama berdirinya." ucap Mira
Dan Ica pun duduk di lanjut aku dan Mira
"bagaimana kamu berbicara kalau bayi mu kembar. suami mu bukannya maunya laki laki." ucap ku.
"aku tetep ngomong jujur pada suami ku, namun aku akan berusaha kalau anak perempuan ku tetap hidup." ucap Ica
Dan kami pun berpelukan lagi.