Mengejar Cinta CEO Dingin Sampai Mana?

Alam menghentikan langkah kakinya dan sama dengan Ayleen juga Delon yang akhirnya mereka berhenti.

"Kamu jangan terlalu percaya diri saya tidak sebaik itu dan kamu bukan karyawan khusus yang harus di perlakukan seperti itu. Jadi saya minta untuk kamu minggir!" tegas Alam dengan wajah serius.

"Tidak karyawan khusus bagaimana? yang tadi Bapak lakukan?" tanya Ayleen yang masih saja butuh pengakuan.

"Jika hal itu tidak sesuai dengan apa yang saya lihat Saya akan melakukan hal yang sama kepada orang lain. Jadi kamu jangan terlalu percaya!" tegas Alam.

"Minggir!" Alam kembali memerintah dengan gerakan mata.

"Oke silahkan!" sahut Ayleen dengan memberi jalan. Alam menghela nafas dan pergi langsung dari hadapan Ayleen.

Dellon yang juga menyusul Alam. Tetapi Dellon masih melihat terus Ayleen yang membuat Ayleen menyerngitkan dahi.

"Dasar gengsi bilang saja semua itu khusus untukku dan dia tidak ingin mengatakan dengan jujur. Pria dingin memang identik dengan memiliki gengsi tembok yang sangat tinggi. Tidak masalah yang terpenting aku sudah diselamatkan oleh pria tampan seorang CEO dari Mak Lampir itu!" batin Ayleen dengan kesenangan yang terlihat bahagia yang tersenyum cengengesan.

*********

"Dasar wanita picik, dia pikir bisa mengalahkan ku dengan dokumen murahan seperti ini," umpat Alam yang duduk di bangku kerjanya dengan meremas kertas dengan penuh emosi.

Kertas yang tadi di temukan Alam saat terjadi insiden Mona dan Ayleen.

"Untung saja wanita aneh itu membuat ulah dan kita menemukan bukti ini. Jika kita pasti lengah dari nyonya Mona," sahut Delon.

Alam dian saja dan tidak menanggapi apa-apa.

"Tapi kalau dilihat-lihat wanita itu terlihat sangat berani, apa tuan sudah mengenal dia terlebih dahulu?" tanya Dellon.

"Tidak mengenal dia!" jawab Alam dengan wajah datar.

"Lalu Kenapa dia sangat akrab dengan tuan?" tanya Dellon penasaran.

"Itu bukan urusan kau dan kau juga tidak perlu mengurusi hal yang tidak penting. Sekarang kau sudah melihat apa rencana dari wanita serakah itu dan sekarang kau kerjakan apa yang harus kau kerjakan dan bukan malah mengurus yang lain," tegas Alam dengan ketus.

"Baik tuan saya hanya bercanda tadi!" sahut Dellon.

"Keluarlah!" titah Alam.

Dellon menganggukkan kepala dan langsung keluar dari ruangan Alam.

Mata Alam melihat ke arah kertas yang sudah menjadi bola yang digulung yang masih berada di atas meja.

"Walau seperti itu secara tidak langsung dia memang sudah membantuku. Sama dengan malam itu dia juga membawaku ke rumah sakit," batin Alam dengan tatapan mata yang tetap pada kertas kusut itu.

********

Ayleen yang duduk di meja kerjanya dengan jari yang sibuk mengetik dan bukan pekerjaan yang dikerjakan Ayleen melainkan membaca artikel.

"Cara memikat hati pria dingin!" judul artikel tersebut begitu besar di mana dengan serius Ayleen membaca dengan teliti.

"Saat berpapasan dengan target kamu harus tersenyum merekah," gumam Ayleen.

"Lalu apa dia akan membalas senyumanku, hal ini juga sering aku lakukan dan tidak ada reaksi sama sekali,"

"2. Kamu harus memberikan perhatian khusus kepada target agar dia jatuh hati padamu!"

"Bagaimana mau memberikan perhatian khusus dia saja tidak pernah memperhatikanku,"

"3. Membuat dia terkesan dengan sesuatu hal yang membuat ingatannya hanya mengingat mu?"

"Apa ya kira-kira!" Ayleen menepuk-nepuk pipi sebelah kiri dengan jari yang tampak berpikir.

"Aisss kenapa ribet sekali untuk memikat hati CEO dingin itu. Apa aku gunakan jalur pelet saja supaya lebih singkat!" Ayleen ngoceh mulai berpikiran yang tidak-tidak.

"Tetapi jika menggunakan jalur pelet itu artinya ilmu hitam. Huhhh dosanya akan sangat banyak," Ayleen yang tiba-tiba menjadi takut.

"Aisss benar-benar menyebalkan!" umpat Ayleen dengan suara yang lumayan kuat sembari mengacak-acak rambutnya membuat teman-teman kerja Ayleen menoleh ke arahnya dengan wajah mereka yang heran.

"Ayleen!" tegur Ruka.

"Kamu kenapa sih sampai mengacak-acak rambut kayak gitu?" tanya ruka heran.

"Nggak apa-apa, pusing aja dengan kerjaan yang banyak," jawab Ayleen bohong.

"Perasaan dari tadi dia tidak mengerjakan apa-apa dan malah sibuk membaca artikel," gumam Ruka tadi memang sebentar-sebentar melirik ke arah meja Ayleen. Ruka menghela nafas dengan geleng-geleng kepala.

"Pokoknya aku harus berusaha untuk menaklukkan hati tuan Alam, kapan lagi bisa berpacaran dengan seorang CEO. Ini seperti drama Korea dan novel favorit. Seorang karyawan memiliki kekasih seorang CEO yang tampan dan sangat dingin," batin Ayleen jangan tersenyum merekah yang kembali semangat dengan misi yang sudah disiapkan.

Ayleen sepertinya benar-benar serius ingin menjadi kekasih dari Alam. Ya dilihat usaha Ayleen sejak awal begitu banyak dan tidak menyerah.

*********

Alam yang berjalan dengan gagah dan seperti biasa ekspresi datar dengan sang Asisten Dellon yang selalu berada di sampingnya. Alam berpapasan dengan Ayleen yang langsung merapikan rambutnya dengan senyum merekah kepada Alam. Namun Alam terlihat cuek saja dengan tetap lurus menatap ke depan.

Walau Ayleen memberikan senyum lebar sembari melambaikan tangan, ternyata tidak berpengaruh bagi Alam dan justru Dellon yang melihat hal itu dengan dahi mengkerut.

"Apa wanita itu gila!" batin Dellon.

"Apa yang diinginkan wanita itu. Kenapa dia terus saja mencari perhatian," batin Alam.

Dari wajah Alam yang cuek ternyata memperhatikan Ayleen dan pasti sangat tidak nyaman juga penasaran dengan tingkah Ayleen. Alam tidak pernah memikirkan hal sampai sejauh itu. Tetapi kali ini menjadi pemikiran bagi Alam, mungkin karena Ayleen seringkali melakukan hal itu dan cari perhatian di depannya membuat Alam menjadi terganggu.

Hari-hari di kantor Ayleen terus saja berusaha untuk memikat hati sang atasan dengan segala upaya yang dilakukan Ayleen sesuai dengan artikel yang dibacanya walau tidak mendapat balasan dari Alam. Ayleen tampak tidak peduli. Ayleen tetap berusaha dengan semua misi itu, walau Alam tidak membalas apapun dan justru semakin terganggu dengan tingkah Ayleen.

Alam juga tidak menegur tingkah Ayleen yang kurang nyaman itu. Karena jika dia sampai menegur maka ceritanya akan panjang di mana itu kesempatan Ayleen untuk berbicara banyak kepada Alam dan dengan semua percaya diri dari seorang Ayleen yang akan membuat Alam pusing.

**********

"Akhirnya selesai!" Ayleen merenggangkan kedua tangan ke atas yang terlihat lelah dengan pekerjaan yang sangat banyak.

"Sesuai target lembur selesai tepat jam 8:20!" ucap Ayleen dengan melihat arloji di tangannya.

"Huhhhh sebaiknya sekarang aku pulang, aku sudah sangat lelah dan di Perusahaan ini mungkin tinggal aku sendiri!" gumam Ayleen mulai membereskan alat-alat kerja di meja itu dan memasukkan apa yang penting ke dalam tasnya.

Ayleen memang lembur sampai malam dan tidak ada teman-teman Ayleen di sekitarnya yang sudah pulang terlebih dahulu. Karena memang tidak ada jadwal lembur.

"Oke waktunya pulang!" Ayleen berdiri dari tempat duduk yang tampak semangat untuk segera pulang. Wanita yang begitu lelah itu mengambil tas dan juga ponsel, lalu meninggalkan ruangan itu.

Ayleen berjalan di koridor perusahaan yang sangat sepi dan tidak ada siapa-siapa sama sekali, bahkan beberapa lampu alat penerang sudah dimatikan karena memang sudah malam.

"Huhhh pekerja keras yang tidak kaya raya!" Ayleen bernyanyi sembari berjalan untuk menghibur diri sendiri. Bahkan Dia tidak takut sama sekali saat berjalan sendirian di tempat yang sepi itu.

Bersambung