NovelToon NovelToon
Mendadak Jadi Sugar Baby

Mendadak Jadi Sugar Baby

Status: tamat
Genre:Tamat / CEO / Konflik etika / Penyesalan Suami / KDRT (Kekerasan dalam rumah tangga) / PSK / trauma masa lalu
Popularitas:5.6k
Nilai: 5
Nama Author: Byiaaps

Apa benar kalau zaman sekarang cari uang halal itu susah?

Hidup di lingkungan sekitar yang toxic, membuat Binar harus bertahan hidup dengan caranya sendiri.

Cara seperti apa yang ia pilih?

Jangan lompat bab untuk menghargai karya penulis, bila tak suka bisa skip saja, jangan mampir hanya untuk membaca secara acak.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Byiaaps, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 18

Dengan keadaan seperti ini, tentu merupakan situasi yang tak tepat untuk melamar pekerjaan. Apalagi, sistem rekrutmennya adalah walk in interview. Entah apakah ia bisa menghadapinya atau tidak, Binar hanya berusaha menguasai emosinya sebaik mungkin.

Setelah dari rumahnya, ia langsung menuju ke kantor tempat ia akan melamar kerja, setelah tadi pagi saat di hotel, ia sempat mencetak CV terbarunya dan surat lamaran pekerjaan.

Menyiapkan mentalnya sebaik mungkin, ia yang sudah tiba di lobi kantor, menghela nafas panjangnya saat berjalan menuju ruangan yang sudah diberitahu oleh satpam.

“Silakan, duduk di sini dulu, Mbak,” pinta satpam membawa berkas lamaran Binar ke dalam ruangan.

Binar dan dua orang lainnya yang juga sedang melamar kerja, menunggu nama mereka dipanggil ke dalam.

“Aku pikir aku orang pertama yang melamar, karena kata Intan hari ini baru dibuka. Tapi tidak apa-apa lah, baru 2 pesaing. Semoga rezekiku di sini,” batinnya lirih.

Hingga 30 menit berlalu, kini giliran Binar dipanggil, setelah 2 kompetitornya bergantian keluar ruangan.

“Pagi, silakan duduk dan bisa langsung saja perkenalkan dirimu,” pinta seorang lelaki yang bertugas melakukan wawancara.

Binar dengan jelas memperkenalkan dirinya, sesuai dengan sesi wawancara pada umumnya. Ia menjelaskan latar belakang pendidikannya, juga pengalaman kerjanya. Tak lupa, ia juga mengatakan bahwa mendapat rekomendasi dari Intan untuk melamar kerja di sana.

“Oh, kamu lulusan D2 ya. Kenapa tidak lanjut S1? Kenapa mau melamar sebagai Office Girl? Padahal kami juga ada lowongan staf administrasi khusus untuk minimal D1. Tapi, ya, memang sudah tutup dan hanya ada lowongan OG sekarang yang buka,” ujar karyawan tersebut.

Menjelaskan detail alasan ia tak bisa mengambil kuliah hingga S1 karena hanya sanggup membiayai sendiri kuliahnya hanya sampai D2, Binar menunjukkan kesiapan dan ketertarikannya pada lowongan yang terbuka saat ini.

Hingga 20 menit sesi tanya jawab keduanya berlangsung, Binar pun dipersilakan pulang. “Hasil wawancara akan dikirimkan melalui email, ya.”

***

Situasi hotel dirasa sudah tak kondusif bagi Binar. Rekan-rekan kerjanya sudah berani dengan terang-terangan melecehkannya. Baik dengan sentuhan fisik, maupun ajakan yang tak beretika. Tak hanya itu, salah seorang dari mereka bahkan menawari Binar melayani tamu hotel, dengan upah yang setara dengan gaji mereka sebulan.

Menguatkan dirinya sendiri, ia berharap bisa diterima di PT Indosnack, perusahaan yang direkomendasikan oleh Intan kala itu. Hingga saat malam hari, ia yang belum bisa memejamkan matanya sampai larut, iseng membuka emailnya, berharap ada sesuatu yang baik di sana. Matanya seketika terbelalak kala melihat email yang masuk di jam 7 malam tadi.

PT Indosnack mengundang Anda untuk melaksanakan tes lanjutan pada esok hari pukul 9 pagi. Mohon melakukan konfirmasi dengan mengisi form berikut ini. Harap datang tepat waktu.

Seketika Binar berteriak saking bahagianya membaca notifikasi ini, meski belum tentu juga ia diterima.

“Aku harus tanya Intan, apa saja tes lanjutannya setelah wawancara,” batinnya.

Hingga keesokan paginya, selesai ia mempersiapkan semuanya semalam, kini Binar siap menghadapi tes hari ini.

Tepat pukul 08.30 pagi ia sudah tiba di kantor dan bersiap menunggu namanya dipanggil. Sejujurnya, ia takut jika gagal karena pertengkaran dengan sang ibu kala itu. Tapi, apa yang ia lakukan adalah benar, sedang yang ibunya lakukan adalah sebuah kesalahan.

Tanpa menunggu pukul 9, ia dan salah seorang kandidat diminta untuk melakukan beberapa pekerjaan terkait posisi yang mereka lamar.

Binar yang sudah bertanya pada Intan terkait tata cara terkait tugas seorang Office Girl, begitu lihai dalam mengerjakan pekerjaan tersebut, meski ia belum ada pengalaman menjadi OG sebelumnya.

Hingga 1 jam berlalu, sesi tes praktik ini pun selesai dan mereka dipersilakan untuk pulang.

Selama di jalan pulang, Binar terus memikirkan di mana ia akan tinggal nantinya. Rumah yang sebenarnya masih menjadi haknya, kini tak bisa lagi ia tempati. Pernikahan yang seharusnya membawa kebahagiaan pun juga nyatanya tak bisa memberikannya tempat berteduh.

Menghela nafas panjangnya, tak sengaja ia melihat salah satu rumah yang menerima kos, tak jauh dari kantor tempatnya melamar kerja. Entah inisiatif dari mana, Binar memberanikan diri bertanya biaya bulanan kos di sana. Padahal, ia belum tahu pasti apakah akan bekerja di kantor itu, mengingat kandidat pesaingnya tadi lumayan kuat dan berpengalaman.

“Di sini hitungannya per 3 bulan sekali, Mbak. 4juta untuk 3 bulan. Di Jakarta sudah jarang ada kos seharga itu,” tutur sang penjaga kos.

Dalam hati Binar ingin sekali bisa tinggal di rumah kos tersebut, karena ia sudah tak ingin tinggal di hotel.

“Kata Intan di kantor itu gajinya lumayan, setidaknya pasti bisa menutup biaya kosnya. Semoga aku diterima kerja di sana dan bisa ngekos di sini,” batinnya.

Selesai berpamitan, ia segera memesan ojek online untuk kembali ke hotel, karena izin kerjanya hanya setengah hari.

Di saat yang bersamaan, Adrian yang saat itu tengah berada di belakang kemudi Pak Sapto di dalam mobil, seketika membuka kaca mobilnya kala melihat Binar sedang menunggu di pinggir jalan.

“Binar!” panggilnya begitu kencang.

Binar yang sadar akan suara Adrian, dengan ketakutan buru-buru menaiki ojeknya yang baru saja tiba.

“Cepat jalan, Pak,” pintanya pada tukang ojek saat Adrian turun dari mobil dan bersiap menyusulnya.

Sayangnya, jalanan yang padat tak mungkin membuat mobil Adrian berputar arah, sedangkan Binar berjalan di arah yang berlawanan darinya.

...****************...

1
Anto D Cotto
lanjutkan, crazy up thor
Anto D Cotto
menarik
Yuliana Tunru
hidup di kota mmg kejam ya binar setiap t4 bagaikan hutan yg setiap saat bisa jd santapan hinatang buas ttp semangat untuk hidup benar dan bsik binar ..biarkan adruan hudup dgn.penyesalan
Yuliana Tunru
lanjut
Yuliana Tunru
orang aneh kasuhan binar
Yuliana Tunru
knp adrian x gitu ya apa gila atau ada dendam khusus
Yuliana Tunru
rasa x kyk.mimpi aneh ya..apa adrian benar2 tulus atw jgn2 binar jd tumbal pesugihan gitu..maaf thor jd nganyal kyk novel2 horor tp smoga z binar benar2 bernasib baik
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!