NovelToon NovelToon
Anak Pembawa Berkah

Anak Pembawa Berkah

Status: sedang berlangsung
Genre:CEO / Single Mom / Janda / Ibu Pengganti
Popularitas:537.4k
Nilai: 4.9
Nama Author: lijun

Kecelakaan saat pulang dari rumah sakit membuatnya harus kehilangan suami dan anak yang baru saja di lahirkannya 3 hari yang lalu.
Tapi nasib baik masih berpihak padanya di tengah banyak cobaan yang di dapatkan Ayana.
Bertemu dengan seorang bayi yang juga korban kecelakaan membuatnya kembali bersemangat dalam menjalani hari-hari yang penuh perjuangan.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon lijun, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

26

"Mbak, saya mau rotinya semua varian rasa masing-masing 1, ya."

Tiba-tiba seorang pria paruh baya datang menghampiri si wanita yang sedang memesan roti.

"Mama, ngapain sih? Kita kan masih ada urusan datang ke sini. Sabar sebentar dong," kata pria yang tidak lain adalah pak Bastian.

"Ih Papa, ya kan sekalian Mama beli roti. Kan enak rotinya di sini, mumpung kita ada di sini juga ya sudah sekalian."

Jawaban enteng dari bu Nina membuat pak Bastian geleng kepala. Istri cantiknya ini memang selalu bisa memanfaatkan keadaan. Apa lagi bu Nina sudah menempatkan roti di toko itu sebagai favoritnya.

"Terserah Mama saja deh, yang penting Mama bahagia."

Bu Nina tersenyum senang lalu melakukan pembayaran pada rotinya yang sudah selesai di siapkan.

"Oh iya, Mbak. Karyawan yang satu lagi kemana, ya?" Tanya bu Nina penasaran.

"Yang mana ya, Tante? Soalnya di sini hanya 2 karyawan. Satu bagian dapur yang membantu di belakang dan saya sendiri yang berjaga di depan," jawab Sari bingung.

"Yang kemarin itu orangnya putih cantik setinggi saya, trus bulu matanya lentik dan bola matanya juga cantik. Senyumnya juga manis," kata bu Nina mendeskripsikan orang yang di maksudnya.

"Sebentar ya, Tante saya ingat-ingat lebih dulu. Soalnya di sini karyawannya memang hanya 2 orang, dan temen saya yang di belakang malah lebih pendek sedikit dari saya. Ada pun satu lagi sudah berumur dan beliau itu yang mengasuh anak pemilik tempat ini."

Sari berusaha berpikir tentang siapa yang di maksud wanita di depannya. Belum lagi foto yang di atas steling tepat di bawahnya.

"Masa gak ada sih, Mbak. Rambutnya hitam tebal dan kemarin di kepang," ucap bu Nina kembali menjelaskan.

Kedua mata Sari melotot lalu ia tiba-tiba berteriak cukup kuat hingga membuat bu Nina dan pak Bastian yang masih di depannya berjingkat kaget.

"Mbak Ayana."

Ayana yang baru saja sampai di pelataran tokonya dan belum turun cukup kaget karena suara Sari yang memanggilnya. Belum lagi jari telunjuk gadis itu yang di arahkan padanya.

"Ada apa, Sari? Apa ada masalah? Atau pembeli ada yang komplain?" Tanya Ayana khawatir.

"Bukan itu, Mbak. Tapi ini..."

Sari menyodorkan foto yang baru di pegangnya ke pada sang bos. Kemudian menjelaskan maksudnya saat mendapati wajah bingung Ayana.

"Begini, Mbak. Mas nya ini kasih saya foto yang mana baru saya sadari kalau ini foto, Mbak. Trus Tante ini juga cariin Mbak."

Ayana mengerutkan keningnya mendengar penjelasan dari Sari. Untuk apa orang-orang itu mencarinya?.

Pandangan Ayana teralih pada wanita dan pria paruh baya di sampingnya. Dia ingat dengan wanita yang masih cantik itu yang kemarin membeli di tokonya.

"Tante ini yang kemarin beli roti di sini, kan? Ada apa ya Tante? Apa ada masalah dengan roti kami?" Tanya Ayana sopan.

Bu Nina yang belum menyadari situasi malah tersenyum. Ia merasa salut pada Ayana yang masih terlihat sangat muda namun sudah bisa membuka lapangan kerja bagi orang lain.

Belun lagi buntalan di gendongannya yang di yakini oleh bu Nina pasti anak dari Ayana. Apa lagi tadi Sari juga menjelaskan kalau pemilik tempat itu sudah punya anak.

"Gak ada masalah sama roti kamu, Tante malah suka banget sama roti kalian ini. Gak nyangka kalau toko sederhana ini memiliki roti dengan kualitas terbaik dan rasa yang dapat mengimbangi toko roti yang sudah memiliki nama."

Senyum Ayana mengembang mendapatkan pujian akan tokonya. Namun ia tidak mau berbangga hati dengan hal itu, bagaimana pun juga ia tetap harus menjaga dan mempertahankan kualitas jualannya.

"Terimakasih atas ulasan baiknya, Tante."

Bu Nina mengangguk senang pula, senyuman dan binar bahagia dari Ayana benar-benar memikat hatinya. Saat akan membuka suara kembali, tiba-tiba suara seseorang dari belakang menghentikan.

"Kamu yang bernama Ayana Dito?"

Sontak saja Ayana menatap waspada ke arah pria yang baru datang itu. Aura dingin terasa di sekitarnya, belum lagi pria paruh baya di belakang bu Nina yang ternyata juga menatap lekat pada Ayana.

"Maaf, Anda siapa? Kenapa bisa mengenal saya?" Bingungnya yang merasa tidak mengenal pria itu.

"Bisa kita bicara?" Bukannya menjawab, si pria malah balik bertanya.

"Ada apa, Ndre?" Tanya bu Nina.

Pria itu ternyata Andreas yang sudah turun dari mobil menghampiri orang tuanya bersama wanita yang di duga menolong anaknya.

Memang bu Nina tidak tahu siapa nama wanita yang selama ini mereka cari dan tidak pernah melihat fotonya juga. Hanya pak Bastian yang mempunya foto itu, bu Nina lupa untuk meminta ataupun melihat foto orang yang mereka cari.

Pak Bastian sendiri lupa memberi tahukan istrinya foto dan nama dari orang yang mereka cari. Karena terlalu fokus mencari sang cucu dan sedikit mengurus perusahaannya juga.

"Bisa kami bicara dengan Anda?" Gantian pak Bastian yang bertanya pada Ayana.

"Ba baiklah, silahkan masuk. Kita ngobrol di dalam saja," kata Ayana yang merasa takut dan berdebar.

Namun tidak mungkin ia membiarkan tamunya bicara di tempat umum seperti ini. Bisa mengganggu pembeli lainnya.

"Sari, tolong sampaikan pada Mak Misa kalau saya minta tolong buatkan minum untuk tamu. Sekalian kuenya di hidangkan juga."

"Iya, Mbak. Kebetulan Mak Misa ada di belakang bantuin Risa," jawab Sari.

Ayana menganggu lalu naik ke lantai atas di ikuti empat orang yang sejak tadi ada di depan tokonya. Sungguh Ayana sangat takut, dan entah kenapa ia merasa akan di pisahkan dengan Abian.

Tanpa sadar Ayana memeluk erat tubuh gembul Abian di gendongannya.

Begitu sampai di lantai atas, Ayana mempersilahkan tamunya untuk duduk lesehan di karpet yang masih terbentang di ruang santai itu.

"Mohon tunggu sebentar, Tuan-Tuan dan Tante. Saya mau meletakkan anak saya lebih dahulu," kata Ayana.

"Boleh saya melihat anak kamu?" Pinta bu Nina yanh entah kenapa Ayana semakin merasa ketakutan.

"Memangnya ada apa ya Tante? Anak saya sudah tidur dan akan rewel kalau di letakkan di bawah."

Itu bukanlah alibi atau alasan, Abian memang tidak mau di letakkan di karpet kalau tidur. Kalau di kasur, bayi gembul itu akan tenang bahkan tidak terusik meski ada suara berisik.

"Gak perlu di turunkan, cukup lihat dari gendongan kamu saja. Tante sangat merindukan cucu Tante, itu sebabnya ingin melihat anak kamu untuk mengobati rindu."

Ada sorot kerinduan dan kesedihan dalam mata bu Nina yang membuat Ayana tidak tega jadinya. Pelan-pelan Ayana membuka kain gendongnya dengan tetap memegangi tubuh Abian.

Masih dalam dekapan Ayana, kini wajah dan tubuh Abian terlihat oleh empat orang itu. Alangkah terkejutnya pasangan paruh baya itu kala melihat wajah Abian.

Begitupun dengan Andreas yang tidak menyangka akan kembali melihat bayi yang sempat di timangnya kala itu.

Melihat ekpresi ketiga orang di hadapannya membuat insting Ayana merespon cepat. Ibu muda itu semakin mendekap erat Abian sedikit mundur.

Dan mungkin bisa merasakan apa yang sang bunda rasakan. Abian merengek dan bergerak gelisah. Agaknya ikatan batin antara Ayana dan Abian cukup kuat hingga bayi itu mampu merasakan kegelisahan sang ibu.

1
Narimah Ahmad
lanjutt , 👍
Lai Lai
semangat sis lanjutnya
Siti Maryati
senengnya dapet notif LG. sering" ya
kaylla salsabella
semoga pernikahan Ayana dan Andreas berjalan lancar
Asyatun 1
lanjut
kaylla salsabella
Bu mawar dan Mela mengali kuburan nya sendiri
sendy kiki
ga sabar ni pernikahan Ayana dan Andreas. semoga saja tidak merusak y.. up kaka
Pak Yan
ALHAMDULILLAH PAK DUDI SUDAH INSAF DN SADAR DIRI ATS SEMUA KESALAHANNYA KEPADA ANDREAS MANTAN MENANTUNYA DN JUGA KEPADA ORG TUANYA..... CUMAN SAYANGNYA ANAK SUNDAL JALANGNYA BESERTA ISTRI RASA MUCIKARI INI ENGGAK PERNAH MAU BERUBAH DN INSAF SEPERTI BAPAKNYA JUGA..... MALAH MEREKA MANGKIN MENJADI 2 DN MERAJALELA KELAKUAN BODOH BIN TOLOLNYA ITU ( MASIH NEKAT MAU MENGGANGGU DN MENGACAUKAN ACARA PERNIKAHAN ANDREAS DN AYANA.....). MEREKA DUA ORG IBU DN ANAK MEMANG DUA ORG MANUSIA ENGGAK PUNYA OTAK DN JUGA ENGGAK PUNYA HARGA DIRI DN JUGA TAK PUNYA RASA TAU MALU BUANGET SUDAH.....!!!!!!!🤔🤔🤔😨😨😨😲😲😲😲😖😖😖😖😫😫😫🤐🤐🤐😬😬😬😠😠😠😡😡😡👌👌👌👌👌👎👎👎👎👎👎👎👎👎
Ai Sri Kurniatu Kurnia
lanjut thor
Siti Maryati
hempaskan secepatnya. itu mah gampang kan bagi andreas
sendy kiki
kirain bahas pernikahan Ayana dan Andreas. hadeh 🤔
Lala Kusumah
lanjuuuuuuuuuuutttt
Asyatun 1
lanjut
Cicih Sophiana
ayo Dre semangat💪🏻💪🏻💪🏻
Cicih Sophiana
Ayana emang the best buat Andreas
kaylla salsabella
ealah Mela ....Mela gak tahu malu
Hindra Cechen
up..
budak jambi
ngapa dak mampus aja si mela t pas pulang kerja di jln raya
Susi Akbarini
😀😀😀❤❤❤❤❤❤

lanjjjuuutttttt...

jgn lama2 kak
Noey Aprilia
Diiihhh....
Ga tau malu....udh d tolak jg,msh ngarep.....lgian mna mau lh andreas sm situ,ulat bulu...mndingn sm ayana dooonngggg.....
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!