NovelToon NovelToon
Sambat!

Sambat!

Status: tamat
Genre:Bad Boy / Tamat
Popularitas:146.7k
Nilai: 5
Nama Author: Dfe

Besar tanpa rasa takut, sering ditindas dan di bully dari kecil membuat lelaki ini kebal oleh hinaan serta ejekan.

Awalnya dia selalu diam, tapi karena diamnya malah ditertawakan, dianggap sebagai bentuk ketakutan, dan justru makin membuat orang lain senang mempermainkannya. Kini dia berubah menjadi apa yang orang label kan pada dirinya.. Menjadi penjahat yang sesungguhnya!

Tapi.. Hati kecilnya selalu ingin sambat akan ketidak adilan yang selama ini dia rasakan. Dia lelah berpura-pura kuat.. Dia juga manusia biasa.. Yang ingin Sambat!

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Dfe, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

23. Bersama Dani

Mau tidak mau keberangkatan Alka hari itu sudah ditetapkan. Meski dengan banyak drama menyita energi dan menguras kesabaran jiwa raga, akhirnya Alka berada di London, Inggris. Untuk pertama kalinya Alka menginjakkan kaki di luar negeri.

Dia takjub dengan tumpukan salju yang ada di pinggir jalan. Matanya berbinar. Naluri anak kecil yang Alka miliki keluar, dia tersenyum membayangkan senangnya bisa bermain lempar bola salju bersama teman-temannya di pondok pesantren. Tapi seketika senyum itu hilang, dia ingat di sini bukan untuk bermain-main.

"Bagus ya?" Tanya Dani memecah suasana.

Sejak perjalanan mereka menggunakan jet pribadi milik pak Jawir, Dani beberapa kali menangkap perubahan ekspresi Alka yang sengaja di tahan oleh bocah itu.

"Bahagia bukan sebuah dosa. Jangan terlalu serius. Usia mas Al sekarang baru sebelas tahun, nikmati lah hidup. Buat cerita dengan warna, suatu saat cerita itu akan menjadi kenangan yang akan menciptakan lengkungan senyum ketika mas Al mengingatnya kembali." Tutur Dani.

Jika dilihat sekilas pembawaan Dani yang sering diam tapi selalu fokus dan Alka yang memang tak banyak bicara tapi menunjukkan sisi dewasa menjadi kombinasi yang cocok. Jika ditempatkan di satu ruangan yang mengharuskan mereka bersama keduanya akan mudah menghemat energi tanpa perlu berdebat dan merangkai kata untuk sekedar mengobrol basa-basi. Mereka hanya butuh oksigen untuk bertahan hidup. Banyak bicara bukan passion mereka.

"Sampai. Ini apartemen sudah dipersiapkan ayahmu. Kamu tinggal di sini, karena kamu masih di bawah umur.. Aku akan tinggal bersamamu." Setelah memasukkan pin dengan angka tertentu, pintu apartemen itu terbuka.

Bayangkan saja kemewahan di dalamnya. Dua buah koper yang sejak tadi diseret-seret oleh Dani di abaikan begitu saja di sebelah pintu. Dia bukan robot yang tidak memiliki rasa capek.

"Tempat ini punya ayah ya om?" Tanya Alka menaruh diri pada sofa hitam yang sudah bisa dipastikan empuk dan nyamannya mengalahkan kursi rotan.

"Iya. Ayahmu tidak mau ribet dengan menyewa sesuatu yang bisa dia beli." Dani menyalakan semua lampu di apartemen itu. Membabat habis kegelapan yang tadinya menaungi tempat itu setelah sekian lama tak berpenghuni.

"Besok aku ajak kamu ke sekolah baru mu. Sekarang istirahat lah."

Dani tidak mendengar tuan mudanya itu membantah ucapannya. Bagus lah. Ternyata tidak seribet yang dia bayangkan. Mengurus remaja tanggung di negeri orang, awalnya Dani ingin menolak tugas dari atasannya ini. Tapi, mengingat bosnya tidak suka dengan penolakan dia hanya bisa pasrah.

Sebagai orang yang sudah lama bekerja dengan pak Jawir, Dani tahu betul bagaimana watak dan sifat atasannya. Selain tidak suka dengan penolakan, bos kaya raya itu juga tidak suka kata 'tapi' terselip dalam kalimat orang yang jadi lawan bicaranya.

Dani kembali mematikan lampu di seluruh ruangan.Tidak hanya Alka yang lelah dengan hari ini, tapi Dani juga merasakan berkali-kali lipat rasa penat dibandingkan bocah yang sudah terlelap dalam mimpinya itu.

________________

Pagi hari, di International School of London.

Bangun dini hari tadi, Alka sempat kebingungan saat pertama kali membuka mata. Itu karena dia belum terbiasa dengan suasana dan cuaca di negara yang sedang mencurahkan butiran salju di sepanjang mata memandang. Bagai kanvas putih, pemandangan itu membuat Alka takjub. Tapi rasa takjub nya terpaksa diganti dengan hawa dingin yang seakan mendekap tubuhnya. Nafas Alka saja sampai mengeluarkan uap saking dinginnya suhu yang dia rasakan.

Setelah mengurus semua kepindahan Alka di sekolah elite tersebut, Dani kembali mengajak Alka berkeliling kota London. Dia memanfaatkan waktu yang ada untuk mengenalkan anak itu dengan negara yang akan di tinggali selama sembilan tahun ke depan menuntut ilmu di sini.

"Mau makan dulu?" Tanya Dani yang diberi anggukan patuh oleh Alka.

Mereka tiba di sebuah cafe, Dani bercerita sedikit tentang kota London. Alka terlihat serius mendengar setiap penuturan Dani, dia akan terus mengingat informasi sekecil apapun tentang negara ini. Alka hanya memakan sedikit zuppa soup dan telur setengah matang yang tersaji di mejanya. Mendadak rasa lapar itu menguap entah kemana. Dia tidak lagi ingin makan sekarang ini. Sedikit sesapan pada hot chocolate mengakhiri kunjungan mereka pada cafe tersebut.

"Jangan berharap kamu menemukan lontong campur atau gado-gado di sini. Biasakan dirimu dengan apa yang ada. Yang penting halal dan mengenyangkan, sisanya hajar aja." Kata Dani memberi nasehat. Sepertinya dia tahu kenapa Alka kehilangan selera makannya, sudah dipastikan menu itu tidak sesuai dengan lidahnya.

Dani membawa mobil itu kembali ke apartemen setelah seharian menjadi tour guide. Pak Jawir tidak main-main dalam memfasilitasi anaknya yang tengah menuntut ilmu di negeri orang, dia sudah menyediakan mobil untuk mobilitas dan memudahkan Alka jika ingin pergi ke manapun bocah itu ingin tuju. Tidak memikirkan jika Alka belum cukup umur untuk mengendarai mobil seorang diri. Siapa yang peduli? Dia membayar Dani mahal bukan untuk pajangan saja selama di London kan?

"Besok di sekolah kamu jangan terlalu diam. Di sana setiap murid harus kritis dan bisa bersosialisasi mengungkapkan pendapat. Berbeda dengan kurikulum yang kamu pelajari selama di Indonesia, di sini diam berarti tertinggal. Berbeda dengan di Indo, murid yang berisik di kelas akan sering keluar masuk ruang BP."

Deg.

Kata ruang BP yang barusan terlontar dari mulut Dani seketika membuat tubuh Alka menegang. Hanya mendengar kata ruang BP ingatannya pada sosok Bayu kembali muncul, keringat dingin tiba-tiba muncul dari kening dan telapak tangan Alka.

'Breng_sek!! Kenapa aku terus merasa nggak nyaman seperti ini?? Apa yang salah sama tubuhku?? Atau ada yang geser sama isi kepalaku??'

"Ada apa?" Dani menangkap perubahan pada diri Alka.

"N-nggak.. Nggak apa-apa." Alka gugup tidak bisa mengendalikan dirinya.

Dani mengerutkan keningnya. Sudah pasti Alka tidak baik-baik saja.

"Apa yang kamu rasakan? Kamu takut pada siapa?" Pertanyaan yang tidak bisa Alka jawab.

Dia mencoba mengendalikan dirinya dengan menarik nafas dalam dan menghembuskan perlahan, seperti itu berulang dia lakukan tapi tiba-tiba sentuhan pada pundak Alka yang dilakukan Dani membuyarkan semuanya. Alka sampai diam mematung melihat tangan itu tetap berada di sana.

"Singkirkan tangan anda dari sana!!" Ucap Alka dingin penuh penekanan.

Dani segera menarik tangannya.

"Kamu butuh psikolog mas Al." Ucap Dani.

"Aku nggak gila!!!" Sebuah teriakan yang tak disangka oleh Dani tentunya.

"Tapi jika terus seperti ini, bukan hanya menjadi gila yang aku takutkan tapi kamu bisa benar-benar tinggal di rumah sakit jiwa!"

"Semua sudah berlalu, tapi trauma masa lalu mu tidak bisa sembuh hanya dengan menumpuk kenangan itu. Harus ada pendampingan jika kamu mau benar-benar lepas dari ketakutan mu. Aku tahu selama ini kamu tersiksa dengan masa lalu mu, kamu berusaha berdamai dengan keadaan tanpa mengobati luka yang sudah mereka torehkan pada jiwamu.. Itu tidak bisa dikatakan sebagai proses penyembuhan. Jika kamu ingin sembuh, dengarkan omongan ku. Kita pergi ke psikolog!"

Dani mengetikkan sesuatu dalam ponselnya. Tanpa menunggu persetujuan Alka, lelaki 29 tahun itu melajukan mobil dengan tujuan ke tempat seorang psikolog kenalannya.

1
zuwariyah c
syukurin🤣mampus loh
😄
suryati pendi
ya allah jadi inget kasus jis dulu
al
al
/Brokenheart/
Triana Oktafiani
kerennnnn sekaliiii, ceritanya seperti roolcoster bikin jantung degdegan, tata bahasanya apik sekali menghibur dan tidak membosankan, sukses selalu kak
Dfe: Terimakasih 🙏
semoga cerita sederhana saya menghibur kakak di sana ☺️
total 1 replies
Eka Awa
hidden love
Eka Awa
yg paling keren tetep sang asisten
Eka Awa
satrio ini temen sekolah nya alka bukan to
Eka Awa
yuan gege
Eka Awa
kasian si micin😂
Arista Putri
Luar biasa
ㅤㅤ ㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤ ㅤ ㅤㅤㅤㅤㅤ𒈒⃟ʟʙᴄ
yes akhirnya happy ending😍😍😍🏃‍♀️🏃‍♀️🏃‍♀️🏃‍♀️
𝑫𝒆𝒌 𝑴𝒂𝒚𝒂🎐ᵇᵃˢᵉ
akhirnya happy ending 🥳🥳
lika liku perjalanan hidup Alka, dari kecil sampai dia menikah...
rintangan yang selama ini dia hadapi, menjadikan dirinya sesosok manusia yang tegar dan mendapatkan pasangan hidup yang di cintainya...
ManakuraBaa 𝐙⃝🦜
Alhamdulillah akhirnya kelar juga ya
wayahe sambatmu berbuah kesyukuran atas semua pencapaian Samapi di titik sekarang
percayalah segala kesakitan itulah yg menjadikanmu tangguh dan badass serta sukses seperti sekarang, karena seperti kata pepatah tak ada proses yg mengkhianati hasil
bersyukur kamu tak dihianati oleh hasil Yo Alka 😅
karena kalo begitu kejadiannya sambat gak bakalan rampung
sambaaaaat Weh terus Ben wektu anane uripmu🤭🤪
🍊 NUuyz Leonal
bait bait terakhir tentang sakti seperti flashback saat saat pertama kali cerita ini hadir bahkan sebelum cerita ini ada kisah sakti sudah perih setelah kepergian sang Ayah
terima kasih untuk happy ending nya kisah sakti
semoga othor selalu diberikan kesehatan terima kasih untuk kerja keras nya menyelesaikan kisah sakti 🙏🙏
🍊 NUuyz Leonal
eh sudah hamil ya ai
🍊 NUuyz Leonal
bonus pict juga di akhir part
seperti itu ya Thor gambaran nya 🤭
🍊 NUuyz Leonal
Kalau Inget ini ko sedih ya
🍊 NUuyz Leonal
ini baru namanya cinta tidak akan merusak justru menjaga
🍊 NUuyz Leonal
sejelas itu Thor Kamu mendeskripsikan keadaan dan situasi mereka
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!