Kecelakaan tragis yang menimpa Dave di hari pernikahannya membuat XyRa merasakan patah hati hebat. Janji setia sehidup semati pun berganti dengan ucapan duka cita dan belasungkawa.
XyRa yang separuh jiwanya seakan ikut pergi bersama Sang calon suami sampai tak sadar jika sudah di nikahi oleh sepupu pria yang di cintainya tersebut.
Semua karna orang tua XyRa tak sanggup melihat kesedihan di wajah putrinya, terlebih acara pernikahan sudah siap di laksanakan..
"Saya Terima nikah dan kawinnya XyRa Rahardian Wijaya dengan mas kawin tersebut di bayar, Tunai"
Sebuah kalimat Ijab Qabul lantang di suarakan oleh Axel, duda beranak satu yang di tinggal selingkuh istrinya 4 tahun lalu.
Bisakan XyRa menerima pernikahannya dengan Sang suami pengganti?
Lalu, bagaimana ia harus menerima statusnya yang tak hanya menjadi istri melainkan langsung menjadi ibu sambung dari seorang anak kecil yang haus kasih sayang?
Ikuti terus kisahnya, sediakan kanebo buat air mata ya, 😇😇
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon nenengsusanti, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
part 17
🍂🍂🍂🍂🍂🍂🍂🍂
"Mas Axel," ucap XyRa dengan tatapan sendy yang pastinya membuat hati Pria di depannya berbunga bunga tak percaya.
Axel yang tak punya pengalaman dengan perempuan selain dengan Maya itupun tanpa cinta mulai berbunga-bunga hatinya karna ini termasuk yang pertama, wanita yang tak lain adalah ibu dari putranya malah sering membuatnya sakit Kepala dari pada bahagia.
Senyum tulus terukir dari pasangan tersebut sampai membuat Sean tertawa sambil bertepuk tangan kecil, di detik yang sama juga mereka sadar dan langsung tersipu malu.
Makanan yang sudah tersaji kini di habiskan dengan sesekali XyRa menyuapi Sean.
"Gak apa-apa, Ra. Biar makan sendiri, kamu habis kan makananmu," ucap Axel saat XyRa begitu telaten mengurus anaknya.
"Tak apa, anak terlalu mandiri juga tak baik, Mas. Dia masih butuh di perhatikan dan di layani oleh orangtuanya, masa masa seperti ini tak akan terulang lagi," jawab XyRa.
Hati ayah mana yang tak bahagia saat pasangan barunya begitu perhatian dengan yang jelas bukan anak kandungnya. Axel benar benar mendapat paket komplit yang begitu sempurna meski wanita itu adalah seorang Nona muda anak bungsu dari keluarga konglomerat.
Tak ada perasaan jijik ataupun risih saat XyRa menyuapi atau makan berdua dengan Sean yang ini adalah ketiganya kalinya mereka bertemu.
"Habis, mau nambah?" tawar XyRa pada suapan terakhir.
"Enggak, perut Sean besar," tolak Si anak tampan dengan kepala menggeleng dan tanah mengelus bagian tengah tubuhnya itu.
Axel dan XyRa pun tertawa, keduanya mencubit pipi Sean yang di yakini papihnya akan bertambah gemuk jika XyRa yang mengurus.
.
.
Perjalanan pun kini di lanjutkan ke tujuan awal mereka sesuai keinginan Sean. Disana ia terlihat senang karna ini liburan pertamanya dengan Papih dan Mamihnya, meski bukan yang sebenarnya tapi Sean cukup puas setidaknya ia punya orang tua yang lengkap.
"Nanti Sean kalau sekolah di antar Mami kan?" tanya nya saat tangan kanan dan kiri di pegang oleh Axel juga XyRa.
Kini pasangan itu saling pandang, dan sedetik kemudian XyRa menganggukan kepalanya tanda ia akan menuruti kemauan Sean barusan padahal mereka belum membicarakan hal ini juga.
"Iya, nanti di antar Mami," jawab Axel dengan mata masih menatap wanita halalnya.
Seindah inikah jatuh cinta?
Ya, itulah yang di rasakan Axel saat ini, ia jatuh cinta pada sosok bidadari dunia nya saat pertama kali melihat XyRa menatap Sean dengan tulus, tak ada kepura-puraan yang dirasakan Axel ketika tubuh keduanya berpelukan.
Satu hari sudah di lewati oleh keluarga kecil nan bahagia tersebut, Kini saatnya mereka pulang ke kerumah karna Sean pun sudah tidur dalam
gendongan Axel setelah makan malam di salah satu restauran.
"Biar Sean denganku saja, Mas."
"Nanti badanmu sakit, Ra," ujar Axel saat XyRa meminta Sean di taruh di atas pangkuannya.
"Tak apa, ayo sini," titah XyRa lagi.
Bocah tampan itu tidur dengan sangat nyenyaknya dalam dekapan XyRa sampai tak usik sama sekali, kedua matanya rapat dengan sesekali tersenyum kecil.
"Apa yang sedang di impikannya ya?" tanya XyRa sambil tangannya mengelus kepala Sean.
"Dia nyaman denganmu," jawab Axel.
"Apa dia tak pernah seperti ini? Hem, maksudku apa kamu tak pernah mengenalkan nya pada teman wanitamu?" tanya XyRa penasaran karna Sean begitu lengket padanya.
"Tidak, aku belum berpikir untuk menikah lagi, fokusku hanya kerja dan mengurus Sean."
"Jadi---, pernikahan kita pun tak di inginkan olehmu, begitu kan?" sindir XyRa yang malah membuat Axel tertawa kecil.
"Tuhan memberiku jodoh tanpa aba-aba, jujur aku kaget tapi ini sudah takdir darinya, tugasku hanya menerima, menjalani dan menyempurnakan," tegas Axel meyakinkan tak hanya XyRa tapi juga dirinya sendiri.
Mobil yang melaju dengan kecepatan sedang selama perjalanan pulang itu kini sudah masuk kedalam garasi rumah yang di sewa Axel selama satu bulan, tapi ia akan pulang justru sebelum waktunya tiba.
Sean di bawa papihnya ke kamar agar istirahatnya lebih nyaman sedangkan XyRa yang cukup pegal menunggu di ruang tamu.
"Maaf, tanganmu pasti sakit," ucap Axel yang Tiba-tiba sudah ada di dekat istrinya.
"Tak apa, aku sudah biasa dengan keponakanku."
"Hem, apa kamu mau pulang?" tanya Axel, bibir dan hatinya kini sedang tak sejalan.
"Iya, sudah malam, nanti aku pulang dengan supir saja, Mas Axel bisa istrirahat."
"Yakin kamu mau pulang? aku hanya takut kalau--,"
"Takut kenapa, Mas?" tanya XyRa.
.
.
.
Sean mencarimu nanti...
Kesalahan besar kalo kamu niatnya bawa dia tinggal di rumah mu,Awas ya..
Mulai deh kompliknya,Baru juga Xyra ingin bahagia .huufff...🙇🙇🙇