NovelToon NovelToon
Obsession Mr. Geeky

Obsession Mr. Geeky

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintapertama / Mafia / Diam-Diam Cinta / Bad Boy
Popularitas:5.4k
Nilai: 5
Nama Author: VivianaRV

Seorang pemuda yang misterius menyamar menjadi laki-laki culun, bertemu dengan gadis yang sedikit manja dan baik hati.

"Diam jangan bergerak nanti bakal aku lepaskan kalau kamu nurut."

"Afkar!" jerit Regita kaget.

"Shuttt..diam jangan teriak nanti orang tuamu dengar"

"Kenapa loe bisa masuk ke sini?"

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon VivianaRV, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

OMG 23

"Hati-hati ngompresnya jangan sampai Regita kebangun, mak kamu udah makan belum? mau aku beliin makan?"

"Aku enggak nafsu makan be."

"Kok bisa enggak nafsu makan nanti kalau kamu enggak makan bisa sakit, kamu enggak kasihan sama Regita?"

"Ya udah aku mau makan tapi sedikit aja."

"Bentar aku beliin diluar dulu, kamu mau makan apa?" tanya Ditya.

"Aku mau bakso kayaknya enak makan yang hangat-hangat" saat Ditya keluar Nita kembali fokus mengompres Regita.

"Cepat sembuh ya nak" ucap Nita.

Disaat yang sama dan suasana berbeda saat ini Afkar dan Ucup belum berhenti bertengkar. "Nyesel tadi gue ngajak loe jenguk Regita" omel Ucup, Afkar hanya diam tanpa menggubris sama sekali.

"Loe dengar enggak sih Afkar, gini aja mulai sekarang loe sama Regita jaga jarak seperti enggak kenal saja."

"Siapa kamu ngatur-ngatur saya!" ucap Afkar tidak suka.

"Kenapa mau protes? ingat ini ya Afkar loe itu penyebab Regita celaka secara tidak langsung."

"Terserah apa kata kamu yang penting saya tidak akan menjauhi Regita begitu saja."

"Apa sih mau loe Afkar!" teriak Ucup frustasi.

Afkar langsung pergi tanpa membalas perkataan Ucup. "Pokoknya gue akan berusaha jauhin loe dari Regita apapun itu caranya!"

"Gue harus ke rumah sakit sekarang buat lihat kondisinya Regita" Ucup langsung tancap gas menuju rumah sakit, setelah bertanya ruangan Regita Ucup pun menuju ke sana.

"Assalamualaikum" Ucup masuk ke dalam.

"Ucup ngapain kamu kesini?" tanya Nita agak sinis.

"Ucup mau lihat kondisi Regita bagaimana sekarang ini."

"Kamu udah lihat 'kan sekarang, udah sekarang kamu pergi dari sini."

"Tante aku pengen ngobrol sama Regita" ucap Ucup memohon.

"Regita sekarang lagi istirahat jadi enggak bisa ngobrol sekarang ini, satu lagi mulai sekarang dan seterusnya kamu sama Afkar jangan berada di dekat Regita."

"Kenapa Ucup enggak boleh dekat dengan Regita tan? Ucup enggak pernah nyelakain Regita, seharusnya Afkar saja yang tidak boleh ada didekat Regita."

"Enggak pernah nyelakain? buktinya ini apa? kamu sama Afkar mendorong Regita hingga terbentur meja dan apa kalian langsung menolongnya? tidak! kamu sama Afkar malah asik berantem."

"Ucup sama Afkar berantem itu karena Ucup marah mengetahui kalau preman yang semalam menyelakai Regita itu musuh dari Afkar, tante dengerin Ucup Afkar itu bahaya apabila nanti Regita sendiri dan tidak ada seorangpun berada disampingnya saat diluar Regita bisa mendapatkan bahaya" mendengar ucapan Ucup Nita terdiam sejenak.

"Apa kamu tau seberapa berbahayanya Afkar?"

"Ucup enggak bisa nyeritain secara detail tapi intinya Afkar itu sosok yang berbahaya daripada yang tante kira."

"Baik kalau gitu tante bolehin kamu dekat sama Regita tapi dengan syarat kamu harus menjaga Regita jangan sampai terluka kembali kalau sampai itu terjadi tante akan nyalahin kamu."

"Baik tante Ucup akan benar-benar menjaga Regita sebisa Ucup" tekat Ucup kuat.

"Kalau gitu kamu tunggu Regita disini tante mau keluar sebentar menyusul om" dibalas anggukan oleh Ucup.

Tinggallah Ucup dan Regita yang ada di ruangan itu. "Git maafin gue ya" ucap Ucup lirih sambil memegang tangan Regita.

Merasa ada yang memegang tangannya Regita pun terbangun. "Maaf Git gue bangunin loe ya?"

"Enggak kok Cup."

"Gimana Git pinggang loe apa masih sakit?"

"Udah enggak terlalu sakit kok Cup, oh iya emak gue kemana kok cuman loe sendiri di sini?"

"Emak loe lagi keluar sebentar nyusul babe loe."

"Dasar mereka berdua itu tidak bisa berpisah sana sekali" gerutu Regita.

"Emm... Git gue minta maaf ya gara-gara gue loe jadi terluka dan masuk rumah sakit" ucap Ucup menyesal.

"Iya gue maafin kok Cup gue juga enggak luka serius kok cuma luka ringan."

"Emang pinggang loe kenapa?"

"Cuma cedera otot ringan kok."

"Cuma? enteng banget loe ngomongnya itu bahaya Git."

"Enggak Cup tenang aja lagian besok gue udah boleh pulang kok kalau luka serius 'kan enggak mungkin boleh pulang."

"Huft... kalau gitu gue do'ain loe semoga cepat sembuh."

"Amin... BTW Afkar mana kok enggak loe ajak ke sini sekalian sih?"

"Ngapain sih loe nanyain tentang Afkar, dia itu orang yang sangat berbahaya jadi jangan dekat-dekat lagi dengan dia dan loe juga tau fakta itu 'kan?"

"Tapi sebenarnya dia baik loh Cup."

"Udah loe enggak usah bela-belain dia terus mulai sekarang dan seterusnya kamu enggak usah dekat-dekat dengan Afkar. Sekarang loe gue pantau terus kalau sampai loe kelihatan dekat dengan Afkar akan gue laporin ke tante Nita."

"Oh loe sekarang bersekongkol-kongkol dengan emak gue?"

"Iya kenapa loe enggak suka? loe keberatan? kalau mau protes protes aja ke emak loe."

"Terserah deh apa mau kalian gue cuma bisa nurut aja" ucap Regita pasrah.

"Udah Git sana tidur lagi ini udah mau malam, banyak-banyakin istirahat biar cepat sembuh."

"Iya, Cup besok izinin gue lagi ya kayaknya besok belum bisa sekolah."

"Loe enggak usah mikirin sekolah dulu yang terpenting loe cepat sembuh itu aja."

"Iya makasih ya Cup loe emang sahabat terbaik gue" mendengar perkataan Regita Ucup sedikit meringis.

"Sama-sama Git, cepat gih tidur" Regita mulai memejamkan matanya.

"Kenapa sih Git loe selalu anggap gue cuma sekedar teman enggak lebih dari itu" ucap Ucup lirih.

Cklek(suara pintu terbuka).

"Gita dari tadi tidur terus Cup?" tanya Nita yang baru saja masuk.

"Enggak kok tan tadi Regita sempat bangun sebentar dan ngobrol sama Ucup ini aja dia baru aja tidur."

"Makasih ya Cup udah jagain Regita."

"Sama-sama tan kalau gitu Ucup pamit pulang ya tan."

"Iya hati-hati di jalan jangan ngebut-ngebut."

Ucup melajukan motornya dengan kecepatan sedang hingga dia berhenti di taman komplek yang dia tinggali, dia disana duduk termenung sambil melamun.

"Kenapa sih Git kebersamaan kita selama ini cuma loe anggap sebagai persahabatan saja, apa loe tidak tahu seberapa sukanya gue sama loe" di taman Ucup meratap dan frustasi.

"Arghhh... kenapa loe enggak peka sih Git!" Ucup berteriak meluapkan emosinya, hingga tiba-tiba datang seorang cewek lalu duduk di samping Ucup.

"Kenapa mas habis putus cinta?"

"Bukan urusan loe, kenapa loe duduk disini sana cari tempat duduk yang lain."

"Gue maunya disini tuh, emang sih mas kalau cinta kita tidak dianggap itu rasanya sungguh sakit tapi menurut gue loe harus ngeikhlasin itu daripada nanti loe yang tersiksa."

"Gue enggak butuh nasihat loe" Ucup langsung pergi dari situ.

Sedangkan di posisi Afkar saat ini dia sedang termenung juga. "Kenapa ya aku enggak terima disaat banyak orang yang menyuruhku menjauhimu, perasaan apa ini?"

1
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!