Bagaimana jika seseorang yang memesan kamar malam ini adalah bos sendiri?
akankah mundur? atau justru menikmati malam bersama?
Deandra menjelma menjadi dewi rembulan yang anggun di saat malam hari namun di siang hari dirinya hanyalah seorang office girl biasa.
simak lanjutan Ceritanya di sini
@Symott
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Symott, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Panti pijat plus
Glug,
Dea menelan ludah sebelum melangkah masuk menunju bangunan di depannya. Berat sekali kakinya untuk melangkah maju seakan ada beban berat yang merantai kakinya.
Dari tulisan luarnya sudah bisa dibayangkan bagaimana suasana di dalamnya.
~ Panti Pijat Plus Aloha ~
"Astaga apakah tidak ada tempat lain yang waras? " Dea menyesali perbuatannya. Membiarkan Betty memilih tempat untuk bertemu.
Mungkin lebih baik ke rumah Betty dan menghadapi beranekaragam pertanyaan dari orang rumahnya daripada harus menghadapi perbuatan yang akan terjadi di dalam.
Deandra masih bingung untuk masuk sampai vibrasi ponselnya membuyarkan lamunan Dea.
"Betty... " mengangkat panggilan.
"Di mana sih lo , lama banget kan udah gua kasih tahu alamat nya Honey... Hmm sayang " menaikkan nada bicara.
"ya iya... Gue juga tahu ini juga sudah sampai di depan " Dea berkata sedikit emosi.
"yaudah masuk gua udah di dalam , pintu masuk ke kanan . Langsung deh lo bisa liat gue "
"Oke "
Klik
Dea memutuskan panggilannya sepihak.
" Huff semoga aman " Akhirnya Dea melangkah masuk ke dalam.
Saat akan masuk sebuah mobil melintas di dekat panti pijat , seperti tidak asing pada sosok yang dilihatnya mobil itu berhenti.
Untuk memastikan pandangannya salah atau benar Aldino membuka kaca mobilnya.
"Bukankah itu Dea? " melihat Dea berjalan masuk ke panti pijat.
Aldino syok melihat arah langkah Dea , Ya.. Aldino melihat dengan jelas Deandra masuk ke dalam panti pijat plus itu.
"Apa yang dilakukan di... ( menjeda ucapannya melihat ke arah bangunan panti pijat) panti pijat plus? "
BIP
Biiiipp
" Hei jangan berhenti sembarangan, ini bukan tempat parkir " Seorang pengemudi memprotes Aldino yang berhenti tidak pada tempatnya.
"Ma..maaf " kembali melajukan mobilnya.
"Apa yang Dea lakukan di sana? Apa.. dia juga bekerja di sana? " menggeleng menghilangkan pikiran negatif.
"Tidak mungkin, Dea bukan perempuan yang seperti itu.. Lalu? Aahh.. Membuatku jadi penasaran saja. Kalau tidak ada pertemuan rutin setelah ini pasti aku sudah menyusul Dea . "
......................
Benar sesuai dengan yang dikatakan Betty , Dea berbelok dan menemukan Betty sedang duduk manis bercakap-cakap dengan seseorang.
Terlihat mereka sangat akrab . Entah Betty memang sudah mengenal sosok itu atau memang baru pertama kali bertemu. Sosok laki-laki tampan dan gagah memakai kaos hitam ketat dengan bawahan celana jeans navy yang robek di bagian lututnya.
Betty menyadari kedatangan Dea dan tersenyum ke arah Dea. Si laki-laki juga ikut tersenyum menyapa.
" Hai Dea.. " mengerjapkan mata genit.
"Hmm hai " mendaratkan bokongnya di kursi sebelah Betty.
"Jadi? Dia... " si laki-laki menunjuk ke arah Dea.
"Yups bagaimana body goals bukan? Hmm "Betty menaik turunkan alisnya.
"Hai , perkenalkan namaku Frans " mengulurkan tangan.
Dea menatap sekilas uluran tangan Frans lalu beralih menatap Betty. Seakan berkata apa maksudnya?.
"Astaga.. Jangan curigaan begitu Dea , dia itu Om aku . Adik Bokap gue . " Betty tertawa lepas.
"O..Om kamu? " Dea hampir tidak percaya. Yang ada didepannya ini adalah Om Betty yang katanya adik dari Ayahnya Betty.
Sungguh mengagetkan, wajahnya masih terlihat segar dan bugar. Sama sekali tidak terlihat seperti Om Om yang banyak bertebaran di luaran sana.
" Ahh hehe , hai Om .. Maaf kalau .. Saya kurang sopan , emm ( menggaruk kepalanya) saya kira Anda.. Err " melirik Betty malu.
Yang dilirik menunjukkan ekspresi mengejek.
"Hahaha tidak apa apa Dea santai saja , Betty sudah cerita tentang kamu barusan . Dia bilang bodynya kalah sama kamu " sedikit berbisik.
" ihh Om , kenapa dibocorkan hhhmmh " melipat kedua tangannya merajuk.
"loh kan bukan rahasia, jadi boleh saja kan bebas " tersenyum melihat tingkah keponakannya.
" Tau ahh , Om , sudah sudah sana ... Balik lagi ke ruangan jangan ganggu lagi . Sebel " mendorong pelan tubuh Frans.
"Hahhh ( menghela nafas ) baiklah.. Silahkan nikmati waktu kalian berdua "
" Dea . " menoleh ke arah Deandra.
" Om titip Betty, awasi dia jangan sampai lepas baju ... "
"Om Frans iihh " mendorongnya agar pergi.
" Ehh siap Om, Laksanakan.. "
Baru beberapa langkah menjauh, Om Frans kembali lagi.
"Oh iya , kalian tidak mau mencoba pijatan essentials hari ini? Kebetulan.... "
" No ! Go away ... Hush hush " usir Betty.
Deandra tertawa kecil melihat tingkah kocak mereka berdua. Lumayanlah mendapatkan hiburan gratis.
#_ minta penilaiannya readers