Hati istri mana yang tidak sakit, tiba-tiba suami membawa istri barunya. Adelia, berniat untuk balas dendam. sebelum dirinya meninggal sang suami, tetapi istri baru sang suami diam-diam memiliki rahasia. Apakah terbongkar rahasia istri kedua, sebelum Adelia pergi?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Aira azahra, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Mantu Vs Mertua
Adelia,tengah sibuk memberikan makan kepada bu Norma. Sangat telaten mengurusi beliu,tanpa mengeluh sedikitpun.
Tiba-tiba Fadly dan Nabila,masuk kedalam tanpa berkata permisi dulu.
Pasti ada sesuatu yang tidak beres, masalah apa lagi? Bikin kepalaku sakit saja.Batin Devi, menghela nafas beratnya.
"Ee..Nak Fadly, sudah pulang kerja". Kata bu Norma, terhadap menantu lakinya.
"Aku dan Nabila, sudah membicarakan tentang ini. Kami memerlukan uang tambahan bu,karena ibu menepati warung alm ibuku. Jadi ibu,berhak bayar perbulannya 400 ribu". Ucap Fadly, membuat bu Norma syok mendengarnya.
Adelia, tersenyum smrik karena menantu dan anaknya berbuat tak baik kepada bu Norma. Nabila,membuang muka ke arah lain.
Mungkin Nabila, menceritakan tentang ibunya yang tidak mau memberikan makanan. Takut tidak cukup sebulan,karena marah kepada ibunya sendiri. Lalu,mencari ide untuk mengambil keuntungan dari bu Norma. Apa lagi fadly, terbilang mata duitan dan pelit sekali.
"Loh, maksudnya apa nak?". Bu Norma,yang masih tak percaya.
"Begini bu,anggap saja ibu mengontrak tempat ini. Bayar perbulannya 400 ribu, terbilang murah loh. Gak kaya yang lainnya,bisa 600 ribu ke atas. Karena ibu,membayar listrik sendiri. Apa lagi mengambil air di sumur kami,kami perlu uang juga. Apa lagi ibu, tidak mau berbagi masakan kepada kami. Sama saja, menganggap kami orang lain. Jadi aku dan Nabila, sepakat seperti ini". Ujar Fadly, panjang lebar.
Bu Norma, ternganga lebar. Begitu tega menantu dan anaknya, berbuat seperti ini.
"Astagfirullah,bu Norma yang sabar yah". Adelia, mengelus lembut punggung mantan mertuanya.
"Fadly,kamu tidak pantas berbicara seperti itu! Aku ini ibu mertuamu,sama seperti ibumu. Nabila,ibu kecewa dengan mu". Bu Norma, menunjukkan jarinya ke arah mereka.
"Jika ibu, tidak mau bayar. Silahkan pergi dari sini,aku bisa menyewakan tempat ini kepada orang lain. Kami mendapatkan uang perbulannya, daripada tidak". Sahut Fadly, dengan entengnya.
"Fadly,jaga ucapan itu. Mantu durhaka kamu,". Bentak bu Norma, dengan tatapan tajam.
"Ibu,aku setuju dengan ide suamiku. Apa lagi ibu, pelit sama kami. Bang Alfan, tidak masalah ibu tinggal di rumahnya. Malah senang sekali, tidak repot-repot ke sana dan kemari". Kata Nabila, tersenyum smrik.
"Nabila,aku ibumu yang melahirkan mu dan membesarkan mu. Seperti inikah balasannya untuk ibu,". Bu Norma,menyeka air matanya.
Adelia,diam dan membiarkan mereka bertengkar. Menikmati cek-cok ibu,anak dan mantu.
"Apa salahnya bu, berbagi makanan dengan kami. Toh,mbak Adelia masak kan di gajih. Masa pelit sama kami, jadinya kami pelit deh". Fadly, mengambil keuntungan dari ibu mertuanya.
"Ibu, tidak pelit Fadly. Tapi, lihatlah kondisi ibu bagaimana? Alfan,yang memberikan uang kepada ibu. Sedangkan kamu sebagai menantu,mana pernah memberikan uang kepadanya ibu mertua. Lancang sekali kamu,ha!". Teriak bu Norma, dadanya naik turun mengontrol emosi.
"Mbak Adelia, bereskan semuanya. Aku akan menghubungi bang Alfan, untuk menjemput ibu. Mbak mau kan,mengurus ibu di rumah sana. Tempat ini, sudah ada yang minat untuk menyewa. Lumayanlah 700 ribu perbulannya, daripada gak ada". Perintah Nabila, langsung.
Beruntung sekali Adelia, mendapatkan gajih di awal dia bekerja. "Baiklah,aku beres-beres dulu. Masalahnya aku gak mau,mengurus ibu di rumah itu. Maaf,aku sudah mantan istrinya mas Alfan. Apa kata orang lain,mantan istri masih se atap dengan mantan suaminya. Sama saja,aku merendahkan harga diri". Adelia, langsung menolaknya.
"Adelia, ibu mau kamu nak. Jangan tinggalkan ibu,pliss....Cuman kamu yang bisa memahami segalanya,jangan pergi". Bu Norma, memohon kepadanya.
Lagi-lagi Adelia, menggeleng kepalanya. Sudah waktunya untuk pergi, tidak akan kembali karena kesempatan sudah di sia-siakan begitu saja.
Adelia, membereskan milik bu Norma dan dirinya. Sebelum Alfan, menjemput ibunya. Kemungkinan besar,dia lebih dulu pergi.
"Nabila, Fadly,jika suatu saat nanti kalian memerlukan bantuan ku. Jangan pernah ibu, bakalan bantu. Kalian berdua sudah membuat ibu, sangat kecewa besar". Teriak bu Norma, memberikan tatapan tajam. "Keterlaluan sekali kalian berdua kepada ibu,awas kalian berdua ha!". Teriaknya lagi, Lumayan keras.
Fadly dan Nabila, langsung meninggalkan bu Norma. Uang itulah yang di pikiran mereka berdua, tidak memperdulikan keadaan bu Norma.
"Adelia, jangan tinggalkan ibu. Maafkan kesalahanku,nak. Ibu, sangat bersalah kepada mu dan berbohong. Jangan pergi yah,urus ibu dengan baik". Pinta bu Norma, berlinangan air mata.
"Maafkan aku bu, kemungkinan Nabila sudah menghubungi mas Alfan. Aku pamit dulu,bu. Permisi yah,jaga baik-baik kesehatan ibu. Maaf,". Adelia, pamit dan mengangkat tas berisi pakaiannya.
Bu Norma, menangis meraung-raung kehilangan Adelia.
Akan tetapi Adelia, tersenyum sumringah dan mengabaikan tangisan mantan ibu mertuanya. Ojek yang di pesannya, sudah datang dan pergi begitu saja.
Memerlukan beberapa menit, Adelia sampai di kontrakan kecil. Yang di sarankan oleh tukang ojek tadi, untungnya dia banyak tanya-tanya.Dia berniat untuk menggadaikan sertifikat rumah,bu Norma dengan identitas Devi. Kebetulan sekali,dulu dia mengambil fotocopy KTP Devi dan KK nya. Tidak lupa mengenakan masker,agar tidak di kenal orang lain.
Adelia, mengubah penampilannya lebih menarik dan tidak kucel. Seperti Devi, selalu berpenampilan glamor.
Adelia,yang diam-diam mengambil sertifikat rumah bu Norma. Inilah akibatnya bermain-main dengannya, rasakan balas dendam. Tak lupa Adelia,menjual kalung emas pemberian ibunya. Rencananya Adelia, ingin membuka usaha sendiri.
Sesampai di pegadaian, Adelia diberikan pertanyaan yang banyak. Beruntung sekali,dia langsung memahaminya dan menyerahkan identitas Devi. Apa yang terjadi nanti,jika seseorang menagih ke rumahnya bu Norma.
Adelia, menggadaikan sertifikat rumah, halaman depan dan belakang lumayan luas. mendapatkan uang 200 juta rupiah, dengan mudahnya. Dia tersenyum sumringah dan tak sabar menanti kepanikan mereka.
Sebenarnya Adelia, ingin sekali menjualnya. Akan tetapi, sangat sulit dan harus diperlihatkan oleh pembeli tersebut. Kondisi rumah, halaman depan dan belakangnya. Bakalan gawat nanti ketahuan,jika digadaikan sangat mudah. Apa lagi nama pemilik rumahnya,atas nama pak Herdy. Entahlah,nama siapa itu? Bukan nama suaminya bu Norma,apa lagi nama tetangga sebelah.
Adelia, menghempaskan tubuhnya di atas tempat tidur."Kenapa yah,aku tidak kepikiran untuk mengambil BPKB mobil mas Alfan? Lumayanlah aku gadaikan juga,". Gumamnya, sangat menyesal karena lalai dalam gerak-geriknya.
"Aaaarrgghh... Bagaimana ini? Kalau sekarang, sudah tidak bisa lagi. Aduhh...Kamu memang bodoh, Adelia. Oke,uang ini aku beli motor dan sisanya mencari yang pas untuk buka usahaku". Adelia,tak mudah untuk putus asa dan bangkit berlahan-lahan.
Adelia, berisap-siap untuk pergi dan mau ke dealer. Niat untuk membeli motor,agar mudah kemana-mana.
Sadar, eling lah bu dah tua, cacat pula eh masih doyan banget harta duniawi..
Alfan berbakti siy ke ibunya cuma ga bisa kontrol nafsu syah*at nya..
Semangaat thor, ditunggu karya2 lainnya..
Tengkyuuuu..