Reyhan Anggara seorang staff marketing di PT. DARWIN PROPERTIES perusahaan yang bekerja dibidang properti terbesar di Indonesia.
Bekerja selama 3 tahun diperusahaan itu membuat Reyhan mendapat promosi jabatan menjadi menantu pemilik perusahan dan akan diberi kepercayaan memegang salah satu perusahaan tersebut.
Larissa Darwin, putri tunggal Cristian Darwin terpaksa menikahi staff marketing ayahnya demi mengambil haknya sebagai pewaris tunggal.
"Tidak akan aku biarkan kamu memiliki apa yang seharusnya aku miliki." Larissa.
"Buktikan." Reyhan.
Akan kah pernikahan mereka berjalan sebagai mana mestinya atau kah terjadi konflik perebutan hak waris?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Tri Haryani, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
BAB. 23 Berangkat ke Semarang
Reyhan tidak bisa tidur kembali hingga menjelang subuh, ia memilih membersihkan diri dan bersiap untuk berangkat kesemarang.
Pukul 6 pagi ia keluar dari kamarnya dan melihat rumah Cristian masih tampak sepi hanya ada para pelayan yang sedang bersih-bersih, mencuci, memasak dan mengerjakan pekerjaan lainnya.
Reyhan memilih menghampiri pelayan yang berada didapur.
"Masak apa bi?" tanya Reyhan pada bi Lia.
"Ehh den Reyhan sudah bangun?" tanya bi Lia.
"Kok rasanya aneh ya bi aku dipanggil 'den' panggil aku Reyhan saja bi" ucap Reyhan.
"Tidak boleh den, mulai sekarang harus terbiasa dipanggil den Reyhan kan sebentar lagi den Reyhan jadi menantu dikeluarga ini" ucap bi Lia.
"Ya udah deh terserah bibi aja" ucap Reyhan.
"Gitu dong" ucap bi Lia.
"Sekarang bibi lagi masak apa?" tanya Reyhan lagi.
"Ini lagi masak nasi goreng buat sarapan" ucap bi Lia yang diangguki oleh Reyhan.
"Ada yang bisa aku bantu?" tanya Reyhan.
"Enggak ada den, Aden duduk aja" ucap bi Lia.
Reyhan mengangguk lagi kemudian duduk dikursi meja makan, ia mengeluarkan ponselnya dan membuka aplikasi chat hijau terlihat olehnya banyak pesan masuk dari grup chat 4 serangkai.
Reyhan membaca satu persatu Chat dari sahabatnya itu, ada yang menanyakan kabarnya, ada yang menanyakan kapan kembali kekost dan kapan berangkat kerja lagi. Ia hanya menggeleng, teman-temannya ini seperti perempuan saja banyak tanya dan ingin tahu alias kepo.
Reyhan hanya sekali membalasnya tapi balasan chat dari Reyhan sangat jelas.
"Aku berangkat kesemarang pagi ini untuk 4 hari disana setelah itu aku akan pulang kekost dan bekerja seperti biasa" ucap Reyhan pada pesan audio, pesan tersebut terkirim dan segera dibalas oleh Adam.
"Hati-hati dijalan semoga selamat sampai tujuan, ditunggu oleh-olehnya ya" ucap Adam membalas pesan audio Reyhan.
Reyhan menggelengkan kepalanya lagi sembari tersenyum, ia sudah hafal dengan karakter teman-temannya itu. Ia hanya membalas dengan stiker jempol.
"Ehemm, serius sekali" tegur Cristian.
"Ehh pak Cristian. Iya nih pak sedang chatingan dengan teman kost" ucap Reyhan.
Cristian mengangguk kemudian berjalan kearah kulkas dan mengambil air minum dingin dan dibawanya kemeja makan.
"Sudah siap Rey?" tanya Cristian.
"Sudah pak ini tinggal sarapan dan berangkat saja" jawab Reyhan.
"Larissa dan Karina juga sudah siap mereka sebentar lagi akan turun" ucap Cristian.
"Iya pak" ucap Reyhan.
Tidak lama kemudian Larissa dan Karina turun mereka bergegas menuju meja makan untuk sarapan.
"Silahkan pak, bu, den, non, nasi gorengnya sudah siap" ucap bi Lia.
"Terimakasih bi" ucap Reyhan.
"Sama-sama den" ucap bi Lia.
Karina menyendokan nasi gorengnya ke piring Cristian kemudian beralih mengisi piring Reyhan, piringnya dan terakhir mengisi piring Larissa.
"Mommy semenjak ada Reyhan aku disini jadi anak tiri deh" keluh Larissa.
Karina tidak menanggapi keluhan Larissa ia lebih memilih menuangkan air putih pada gelas Cristian, gelas Reyhan, gelasnya dan terakhir gelas Larissa.
Mereka mulai memakan nasi gorengnya termasuk Larissa yang mulai menyuapkan kedalam mulut dan mengunyahnya.
Pruhhh.
Larissa menyemburkan nasi goreng dimulutnya, ia pikir rasanya akan seenak nasi goreng buatan Reyhan tadi malam tapi ternyata rasanya tak karuan dilidahnya.
"Ini siapa yang masak nasi gorengnya mom?" tanya Larissa pada Karina.
"Bi Lia" jawab Karina sembari menyuapkan nasi gorengnya kedalam mulut.
"Bisa aku minta sarapan yang lain?" tanya Larissa.
"Memangnya kenapa nasi goreng itu?" tanya Karina.
"Nasi gorengnya tidak seenak yang aku makan tadi malam" ucap Larissa.
"Tadi malam? Memangnya tadi malam kamu makan nasi goreng?" tanya Karina sedangkan Reyhan dan Cristian hanya mendengarkan.
"Iya mom, aku mau sarapan sandwich saja" ucap Larissa kemudian membuatnya sendiri.
"Terserahmu saja" ucap Karina.
Mereka menghabiskan sarapannya dengan tenang kemudian bersiap untuk berangkat kesemarang.
Koper Larissa dan Karina dibawakan oleh kusno sedangkan Reyhan ia membawa perlengkapannya menggunakan tas ransel dan digendongnya hingga tiba dimobil Alphard putih milik Cristian.
Mereka akan disupiri oleh 2 orang supir yakni Kusno dan Herman.
Selesai membereskan barang-barang bawaan masuk kedalam mobil kini mereka masuk juga dengan formasi Kusno sebagai supir pertama dan duduk dibalik kemudi kemudian Herman duduk disebelah Kusno, dikursi tengah bagian mobil ada Cristian dan Karina dan kursi belakang ada Reyhan dan Larissa.
Awalnya Larissa menolak untuk duduk dibelakang dekat dengan Reyhan, ia ingin duduk ditengah bersama Karina dan daddynya duduk dengan Reyhan, tapi Cristian bersikeras menolak dan meminta Larissa lah yang duduk dengan Reyhan.
Mereka memulai perjalanan pukul tujuh pagi dikarenakan saat sarapan tadi dimajukan setengah jam.
Cristian terus berbicara dengan Reyhan, berbagai macam pertanyaan ia tanykan pada calon menantunya seperti kapan ayahnya meninggal dan dijawab oleh Reyhan sejak ia usia 10 tahun tepatnya kelas 5 sekolah dasar.
Cristian juga bertanya pada Reyhan tentang lingkungan dan mata pencaharian dikampung Reyhan. Larissa yang sejak tadi hanya mendengarkan pembicaraan keduanya menjadi mengantuk sedangkan perjalanan baru separuh jalan, ia meminta Kusno untuk mencari mini market ia ingin mencari cemilan agar tidak lagi mengantuk.
Larissa turun dari mobil yang diikuti oleh Reyhan dibelakannya, pria itu juga ingin mencari sesuatu untuk dimakan diperjalanan.
Setelah masuk kedalam mini market mereka berpencar untuk mencari makanan dan minuman sendiri-sendiri.
Reyhan mengambil minuman kopi instan 4, aneka roti basah, permen, air mineral dan makanan ringan sedangkan Larissa ia hanya mutar-mutar mengelilingi mini market ia bingung ingin makan apa dan akhirnya ia hanya membeli jus instan dan keripik singkong.
"Yakin kamu hanya beli itu? Ini masih jauh loh sampai rumahku" ucap Reyhan.
"Iya ini saja cukup" ucap Larissa acuh.
"Baik lah" ucap Reyhan kemudian ikut mengantri untuk membayar belanjaannya.
Larissa yang berdiri antri dibelakang Reyhan segera ditarik oleh pria itu kedepannya.
"Kamu antri didepanku biar cepat" ucap Reyhan.
"Ck!" Larissa hanya berdecih ia malas dengan Reyhan yang sok akrab menurutnya, padahal Reyhan merasa biasa saja, ia sudah terbiasa baik pada semua orang.
Mereka mengantri cukup lama karena didepan Larissa ada 2 orang yang berbelanja sangat banyak hingga 15 menit berlalu kini giliran Larissa yang membayarnya.
"Semuanya 15 ribu" ucap Kasier.
Larissa memberikan kartu kreditnya pada kasier tersebut namun ditolak.
"Maaf mba kartu kredit tidak bisa digunakan karena jaringan sedang gangguan" ucap kasier tersebut.
Larissa mengambil kembali kartu kreditnya dan mengeluarkan kartu atm tapi lagi-lagi ditolak oleh kasier tersebut.
"Maaf mba kartu atm juga tidak bisa" ucap kasier itu lagi.
"Gimana ya mba saya nggak punya uang cash nih" ucap Larissa.
"Gabungkan saja dengan belanjaan saya mba" ucap Reyhan kemudian memberikan belanjaannya pada Kasier.
...****************...