NovelToon NovelToon
Istri Kesayangan Bule Sultan

Istri Kesayangan Bule Sultan

Status: sedang berlangsung
Genre:Nikahmuda / CEO / Crazy Rich/Konglomerat / Kehidupan di Sekolah/Kampus / Cinta Murni / Romansa
Popularitas:192.3k
Nilai: 4.6
Nama Author: Mawar Jk

Kalila Maizah, seorang gadis yang bercita-cita ingin menikah dengan seorang bule. Saat bermain Instagram, diberanda nya lewat unggahan seorang pengusaha bersama rekannya. Maizah yang pada dasarnya pecinta cowok ganteng langsung gercep mencari Instagram si bule ganteng yang ada di dalam unggahan itu.

Maizah tidak nyangka bahwa dia diikuti balik oleh bule itu! Bahkan dia minta untuk ditampar oleh temannya saking tidak percayanya.

Bagaimanakah kisah Maizah selanjutnya? Bagaimana dia bisa mendapatkan cita bule itu? Mampukah dia mewujudkan impian untuk menikah dengan bule?
Saksikan kisah nya dengan membaca cerita ini.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Mawar Jk, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bagian 32

"Wahh, enak banget!" seru Maizah, matanya berbinar menikmati suapan pertama mie pangsit tersebut.

Kuah kaldu yang gurih berpadu sempurna dengan mie kenyal ayam bumbu. Aroma bawang putih dan sedikit jahe terasa harum, menambah selera makannya.

"Siapa dulu dong chef-nya..." sahut Melati, ibu Maizah, menepuk dadanya dengan bangga, senyum lebar terkembang di wajahnya. Ia memang selalu bangga dengan kemampuan memasaknya, terutama jika menyangkut mie pangsit kesukaan putrinya.

"Iya, deh, Ma. Enak banget!" timpal Maizah, masih menikmati mie pangsitnya. Tekstur mie yang lembut dan kuahnya yang kaya rasa membuatnya ketagihan.

Hahahaha

"Udah, honey," Arvid memegang tangan Maizah, menghentikan istrinya itu sebelum menambahkan sambal lagi.

Maizah sudah menambahkan tiga sendok sambal sebelumnya, dan Arvid khawatir istrinya akan kambuh mag-nya. Warna merah menyala kuah mie pangsit sudah cukup menjadi bukti betapa pedasnya hidangan itu.

"Tau nih, Maizah," Dahlia ikut mengingatkan. Padahal kuahnya sudah merah banget itu. Nanti sakit perut lagi. Dahlia sendiri hanya menambahkan sedikit sambal, cukup untuk menambah cita rasa tanpa membuat perutnya terbakar.

Maizah mengalah, meskipun dengan sedikit rasa kecewa. Ia kembali menikmati mie pangsitnya, kali ini dengan lebih perlahan. Banyaknya topping; potongan ayam yang besar-besar, sayuran hijau yang segar, bakso yang dk potong, udang dan taburan bawang goreng yang gurih – membuat mie pangsit buatan Melati terasa istimewa. Ini jauh berbeda dari mie pangsit yang biasa ia buat sendiri.

"Memang ya, kalau ada dana lebih, mantap sekali," gumam Maizah di antara suapannya. Ia teringat masa lalu, saat ia hanya mampu membuat mie pangsit sederhana dengan sedikit ayam dan sawi hijau. Rasanya sederhana, namun tetap enak tentunya.

Sekarang, ia sangat bersyukur bisa menikmati mie pangsit buatan ibunya dengan topping melimpah sesuai keinginannya. "Semuanya juga berkat suami sih, xixixi," bisik Maizah, matanya berbinar memandang Arvid yang tersenyum penuh pengertian.

Setelah menghabiskan mie pangsitnya, Maizah mengusap mulutnya dengan tisu. "Makasih, Ma, enak banget!" ujarnya pada Melati.

***

Sore harinya Arvid pergi sawah yang ada di samping rumah Dahlia. Akhdan dan Haris sudah pulang bekerja, jadi mereka lah yang akan mengajari Arvid membajak sawah.

Sekarang ini masuk musim hujan, saatnya orang-orang membajak sawah untuk di tanami padi. Pas banget juga mereka ada di sana, Arvid ingin mencoba bagaimana rasanya membajak sawah.

Aroma tanah basah dan dedaunan segar memenuhi udara, menciptakan suasana yang menenangkan.

Haris memegang koplen traktor sawah. Di depan sama Akhdan bersiap menyalakan mesinnya. Memegang sebuah alat yang akan digunakan untuk menyalakan mesin traktor sawah.

Cara kerjanya dengan memasang alat itu lalu memutarnya dengan tenaga hingga cepat, dan mesin traktor sawah pun menyala. Haris menambah gas hingga suara nyaring traktor sawah itu terdengar.

Menyimpannya terlebih dahulu, agar mesinnya panas. "Pa, saya boleh coba menyalakan?" Tanya Arvid pada Akhdan.

Bule itu sangat tertarik melihat cara menyalakan mesin traktor sawah tersebut. Kelihatan mudah, tapi pastinya saat mencoba langsung pasti susah. Arvid sangat menyukai tantangan jadi dia ingin mencobanya.

Haris mematikan mesin dengan mengundur gasnya perlahan-lahan. "Cobalah," kata Akhdan memberi alat yang ia gunakan tadi.

Arvid memasang alat tersebut lalu memutarnya. "Ternyata kuat juga," batinnya yang terus memutar alat tersebut. Untung saja dia sering nge-gym jadi sudah terbiasa dengan yang berat-berat.

Percobaan pertama dia gagal. "Tidak apa-apa, namanya juga belajar." Kata Haris.

"Iya, benar."

"Semangat hubby!" Seru Maizah menyemangati sang suami.

Anak-anak berkumpul di sana untuk melihat seorang bule membajak sawah. Ini pertama kalinya mereka melihat yang seperti itu. Apalagi kulit Arvid yang begitu putih bening yang kontras dengan pendududk di sana membuat mata mereka tak  berpaling.

Arvid kembali mencoba yang kedua kalinya. Kini ia bertambah semangat setelah mendapat dukungan dari sang istri tercinta.

Kembali Arvid memasang alat itu lalu memutarnya dengan perlahan hingga bertambah cepat, tapi usahanya tidak berhasil.

"Sedikit lagi itu," kata Akhdan seraya tersenyum.

"Ayo by, kamu pasti bisa!"

"Iya, nak Arvid!"

"Ayo kak Arvid!"

Seruan dari mereka membuat Arvid tak menyerah. Kembali lagi ia memsang alat itu, memutarnya dengan perlahan hingga terus menambah kecepatan.

Merasa usaha Arvid akan berhasil kali ini Haris menarik gas agar mesinnya terpancing untuk menyala. Dan yah... akhirnya Arvid bisa menyalakan mesin traktor sawah itu dalam tiga kali percobaan!

"Wahhhh,"

"Hebat!"

Suara mesin traktor yang menyala menggema, disambut sorak sorai gembira dari semua yang menyaksikan.

Haris segera menjalankan traktor sawah itu hingga turun ke sawah. Melihat mertuanya hendak mengangkat bajak singkal, segera Arvid mendekat memegang alat itu.

"Biar saya saja pa," Ucapnya mengangkat bajak singkal tersebut membawa ke sawah di dekat Haris yang sudah mematikan traktor sawah.

"Kenapa di matikan lagi?" Tanya Arvid.

"Nanti di nyalakan lagi kalau ini sudah terpasang, takutnya nanti lompak." Jelas Akhdan, Arvid mengangguk mengerti membawa mertuanya itu memasang bajak singkal tersebut.

"Mau menyalakannya lagi?" Tanya Akhdan seraya mengulurkan alat yang biasa di sebut orang sana 'pakkonci' atau kunci dari traktor sawah tangan.

"Boleh," Arvid menerima pakkonci itu lalu memasangnya. Pada percobaan pertama ia gagal, tapi percobaan kedua mesin itu sudah menyala.

Maizah dan yang lain melihat dari atas, bukan dari atas rumah ya. Rumah Dahlia itu rumah kayu, di bawahnya itu datarannya di buat lbih tinggi dari sawah.

Haris memperlihatkan cara memasukkan pengguna traktor sawah itu sebelum jalan. Dengan lihai Haris melepas koplen dan menjalankan traktor tersebut.

Arvid mengikuti di sampingnya memperhatikan apa yang Haris lakukan. "Saat berbelok tarik koplen ini, jika besok ke sebelah nya tarik yang di setelahnya juga." Jelas Haris.

Saat medannya lurus Haris bergantian dengan Arvid.  Kalau lurus seperti ini tidak ada yang perlu di otak-atik. Arvid hanya perlu memegangnya hingga terus berjalan lurus.

Di perbelokan di depan sana Haris segera mendekat, memberikan instruksi. Melihat Arvid sedikit kesusahan pria itu menarik koplen hingga traktor itu berbelok.

Haris baru lepaskan saat traktor sawah berjalan lurus. Suami Dahlia itu mengikuti Arvid dari samping. Di sisi ini mendannya tidak panjang.

"Sama ya, tarik koplen yang tadi. Pelan-pelan saja." Ujar Haris.

"Iya, om."

Arvid menekan koplen membelokkan traktor sawah dengan bantuan Haris. Memang harus di bantu, menjalankan traktor sawah tangan itu tidak semudah yang kita lihat.

"Mau di ganti?" Tanya Haris setelah Arvid dua kali keliling.

"Saya masih tahan," Ujar Arvid.

Akhdan mencankul di pinggir-pinggir sawah setelah melihat menantunya sudah mulai lihai.

Di atas sana Maizah memvideo Arvid yang membajak sawah. Video itu ia akan kirimkan pada mertuanya nanti dan juga untuk di buat status, hehehe.

Bukan hanya Maizah saja, Mama dan tantenya pun memvideo Arvid. Tebak mereka akan unggah di mana?

"Masya Allah, menantu bule membajak sawah." Ucap Melati memvideokan Arvid. Sedangkan Dahlia tidak bicara dlm videonya.

Tbc.

...Jangan lupa like dan komen agar author semakin semangat mengetiknya🤗...

^^^Mawar Jk^^^

1
Mawar Jk
gess aku baru ngeh kalau aku salah kasih masuk 😭😭 maapken yaa🙏 aku udah kirim bagian yang sebenarnya tinggal di tgg rev nya😊
Arya Papanya Yara
enakkan ada bahasa inggris nya biar sekalian belajar Thor 😁😁😁😁😁
Mawar Jk: iya, nanti aku selipin bhs inggris. Klw yg kalimat panjang gak usah biar gak pusing😉
total 1 replies
Arya Papanya Yara
maaf Thor kok itu di ulangi lagi ceritanya
Mawar Jk: 😭 baru ngeh... maaf ya ges aku udah perbaikin kok tgg du rev dulu🙏
total 1 replies
Nadira ST
thor cerahin hatinya si Romlah lama lama si Melani jadi pelakor kalau dpanasi si romlah
Nadira ST
bayangin orang kaya kita deso ke London terus ngobrol gak nyambung,plonga plongo yes no yes no😭😂🤣😭😂🤣🤦🤦
Fajar Alfiyanshah
Luar biasa
D_wiwied
senyamannya saja thor, yg suka protes tu gatau klo bikin novel tu ga gampang, pokoknya semangat terus nulisnya thor
Mawar Jk: Terima kasih 🥰
total 1 replies
Desmeri epy Epy
lanjut thor
Holel Holel
Bahasa indonesia saja kak, lebih gampang dan enak bacanya, tetep semangat buat double up yaa kak😍
Ilham Pratama2011
Kecewa
Ilham Pratama2011
Buruk
Desmeri epy Epy
lanjut thor
Paulina al-fathir
mau lnjt dong Thor😘😘😘seru nih👍👍
D_wiwied
double up please
Holel Holel
Double up dong kak❤❤❤
Desmeri epy Epy
lanjut thor
Desmeri epy Epy
lanjut thor dobel up thor
Herlina
semangat
Herlina M. Siman
nga ada malam pertama ni kisahnya
Herlina
Luar biasa
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!