mutiara gadis yatim demi menghidupi ibu nya orang tua satu satunya yang sedang sakit . segala pekerjaan dan hujatan siap ia terima , asal dapat uang untuk menghidupi dirinya dan ibu nya . tapi hasil dari kerjakan yang halal .
Dimas lah sahabat mutiara satu satunya yang baik padanya . ada rasa yang terpendam dalam hubungan mereka , dan terhalang oleh status sosial , takut akan ungkapan perasaan dan menghancurkan persahabatan .sehinggga cinta hanya bersemi tiada tara dalam hati masing masing demi persahabatan .
Dimas mencarikan pekerjaan baru untuk mutiara , dan merelakan dirinya juga ikut bekerja di sana demi ,sahabat dan cintanya .
Mutiara merasa bahagia mendapat pekerjaan barunya , walau hanya sebagai OB , nasib baik atau nasib malangkah yang akan menyambut mutiara dalam menjalani profesinya sebagai OB . setelah bertemu dengan sang CEO . silahkan ikuti cerita mutiara antara sahabat dan CEOnya .
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Rumiati, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
MSW OB 23
Dimas menatap mutiara dengan berat hati , ia harus lakukan itu . Seakan ia mengorban kan kedekatan dan perasaan nya pada mutiara . Demi fokus pada kuliahnya .padahal ia susah payah dapatkan kerjaan yang sama di perusahaan ini juga demi dapat berjalan dan dekat dengan mutiara .
"Ku hargai keputusanmu , nanti kamu langsung bilang sama pak Ardy . Sekarang masih rapat , pak Ardy pasti mau memahamimu ."ucap Mutiara yang di angguki oleh Dimas .
"Tapi kamu tidak apa apa kan ,bekerja sendiri di kantor ini , maksudnya tanpa aku juga bekerja di sini ." Tanya Dimas dengan jantung berdebar .takut menyinggung perasaan mutiara dengan kata kata tanpa diriku .
"Tidak apa apa , kamu dah banyak mengajariku , aku akan selalu menginggat apa yang pernah kamu anjarkan dan pesankan padaku ." jawab Mutiara membuat Dimas menjadi lega .
Ardy masih bermusyawarah dengan karyawan nya , hingga akhir keputusan karyawan tetap bekerja sama dengan .
"Baik terimakasih atas kesetiaan kalian .saya berjanji , setelah perusahaan bisa bangkit kembali . Saya akan segera melunasi gaji kalian , terimakasih banyak sekali lagi ,mau bersusah payah membantu saya untuk bangkit lagi dalam keterpurukan saya . Tanpa sepeser gaji ,"ucap Ardy sambil membungkuk .
Ucap Ardy penuh dengan semangat , karena karyawannya tetap setia dan harapan nya . Perusahaan peninggalan papanya benar benar bisa bangkit kembali oleh tangan nya dan karyawan setianya .
"sama sama pak , kami juga dengan senang hati membantu bapak , kami akan mendukung bapak hingga sampai titik tujuan kita ," ucap kepala stap mewakili para karyawan yang lain .
" Saya tetap menunjuk Tiara sebagai sekretaris saya . Sampai saya bisa menemukan sekretaris baru ." ucap Ardy sambil menatap mutiara , yang tersenyum menunduk hormat .dan menatap para karyawan yang lain nya .
Para karyawan mengangguk setuju , begitu juga Dimas yang tersenyum padanya .Mutiara juga membalas senyuman itu .
"Kalian hari ini boleh pulang lebih cepat , dan pikirkan sekali lagi keputusan kalian yang ingin tetap bekerja pada saya . Dan juga pertimbangkan dengan keluarga kalian , sampai di sini dulu saya permisi ."ucap Ardy dan segera melangkah keluar meninggalkan ruang rapat.
"Aku kejar pak Ardy dulu ya ."ucap Dimas pada mutiara . Mutiara pun mengangguk sambil menepuk bahu Dimas .Dimas bergegas mengikuti langkah Ardy dari belakang hingga mereka berdua berjalan berjajar .mutiara menatap ke dua bahu mereka dari belakang .saat Ardy tiba di depan pintu ruangan kerja Ardy , Dimas segera menyapanya .
"Maaf pak , boleh menganggu waktu bapak sebentar , saya ada keperluan sedikit ."ucap Dimas .
"silahkan ."jawab Ardy .
"Maaf pak , saya ingin mengundurkan diri , karena saya ingin fokus menyelesaikan kuliah saya , yang tinggal skripsi saja , jadi saya ingin fokus dulu untuk selesaikan kuliah saja ."ucap Dimas dengan hormat . Tak ingin mengecewakan Ardy yang ada dalam suasana seperti ini .
"Oh silahkan , tidak apa apa . Menuntut ilmu lebih penting , semoga kuliahmu lancar dan bisa bahagiakan orang tua ."jawab Ardy sambil menepuk bahu Dimas beri dukungan padanya .
"Terimakasih Atas pengertian bapak , dan terimakasih juga bapak telah beri saya kesempatan untuk bekerja di perusahaan bapak ."ucap Dimas .
"sama sama ."ucap Ardy .
"Kalau begitu saya permisi dulu pak ."ucap Dimas .
" Baik , terimakasih hati hati ."ucap Ardy dan segara mendorong pintu dan masuk ke dalam ruangan kerjanya .
Dimas segera pergi menemui mutiara . Yang sudah siap siap untuk pulang .
"Bagaimana kamu sudah bicara sama pak Ardy ."tanya mutiara .
"Sudah , Bagaimana kamu dah beres belum kita bisa pulang kan ."tanya Dimas .
"Sudah yuk ."jawab mutiara sambil menyangklong tasnya berjalan keluar kantor di ikuti oleh Dimas .
Ardy merasa sepi dan kosong pikiran dan hatinya hari itu .dia pergi keluar untuk pergi ke rumah Nagita . Sampai di loby tanpa sengaja ia berpapasan dengan mutiara dan Dimas .
"Kalian sudah mau oulang ." sapa Ardy .
" Iya pak , Apa bapak juga akan pulang ."tanya mutiara balik .
"Oh tidak aku ingin ke rumah Nagita dulu ."ucap Ardy .
"Oh silahkan pak , hati hati di jalan ." ucap mutiara . Ardy hanya mengangguk dan tersenyum . Ia masuk ke dalam mobilnya yang mungkin akan ia jual sebentar lagi .untuk melunasi hutang hutang perusahaan .
Baru saja Ardy ingin membuka pintu mobil ,datang beberapa orang berbaju warna hitam mendekatinya .
""Hallo apakah anda yang bernama pak Ardy ."tanya salah satu dari lelaki itu .
"Iya benar , saya Ardy . Ada perlu apa ya ." tanya Ardy penasaran .
"Maaf kami Di suruh oleh atasan saya . Untuk menarik mobil anda , untuk melunasi kerugian Bos kami ." ucap dari salah satu laki laki itu .
Tanpa menjawab Ardy langsung menyingkir dari pintu mobil .dan laki laki itu langsung masuk ke dalam mobil dan membawa nya pergi .Ardy hanya bisa menatap kosong kepergian mobilnya .
" Dim kasihan sekali pak Ardy."ucap mutiara .
" Terus kita harus bagaimana . Masak aku harus antar dia pakai motor buntut aku , kan ngak mungkin."tanya Dimas .
"Tunggu sebentar ya ." ucap mutiara pergi mendekati Ardy .
"Maaf pak Ardy , apa bapak mau di antar Dimas .tapi pakai motor buntut itu ." ucap mutiara menunjuk ke arah motor Dimas . Sementara Dimas sudah berdiri membeku, di dekat motornya , tidak bisa di bayangkan bagaimana rasanya membonceng bos yang di seganinya selama ini , pakai motor buntutnya .
"Tidak perlu , bukan nya kalian ingin pulang .pulang saja , biar saya panggil taxsi saja ."ucap Ardy .
"Biarkan saya panggilkan saja pak ."ucap Mutiara tanpa menunggu jawaban dari Ardy . Mutiara segera lari ke jalanan dan menyetop sebuah taxsi . Setelah dapat segera ia suruh taxsinya masuk ke pelataran kantor .
"Terimakasih ya ,sudah membantu saya ."ucap Ardy kepada Mutiara .
"Sama sama pak , silahkan masuk ."ucap mutiara sambil membukakan pintu mobil untuk Ardy . Setelah Ardy masuk dan duduk di taxsi .dan mutiara kembali menutupnya , dengan hati hati .
Ardy segera memberi tau sang sopir alamat tujuan nya . Sang sopir segera melajukan mobilnya menuju ke alamat rumah Nagita . Dimas dan mutiara pun segera pulang juga .
Ardy juga telah sampai ke rumah Nagita , Nagita yang melihat Ardy turun dari taxsi menjadi malas untuk menemui Ardy .
Bibik , sini sebentar ."panggil Nagita pada art nya .
"Iya non ada yang bisa saya bantu ." tanya bibik art nya .
"itu di luar ada Ardy ,kalau di tanyakan diriku . Katakan padanya kalau aku pergi tak ada di rumah ."ucap Nagita dan segera pergi ke dalam kamar .
" la kenapa non , bukankah pak Ardy pacarnya non ."tanya bibiknya .
"Itu dulu , sekarang kami sudah putus . Sudah tidak punya hubungan apa apa , yang penting katakan seperti apa kataku ."ucap Nagita dan menutup pintu kamarnya .
" Iya non ."jawab pembantunya dengan geleng kepala .