NovelToon NovelToon
Terpikat Anak Sultan

Terpikat Anak Sultan

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintapertama / Cinta pada Pandangan Pertama / Cinta Seiring Waktu / Kehidupan di Sekolah/Kampus
Popularitas:6.9k
Nilai: 5
Nama Author: Atha Jenn

"Putuskan anak saya sekarang juga! Saya sudah menyiapkan sosok laki-laki yang lebih pantas buat dia daripada kamu yang hanya seorang montir."

"Maaf Pak, tapi anak anda cintanya cuma saya."

Satya Biantara, seorang pria yang hanya bekerja sebagai montir tiba-tiba malah di buat jatuh cinta oleh seorang gadis dari keluarga kaya, dia lah Adhara Nayanika.

"Mas Bian, kita kawin lari aja yuk!"

"Nggak ah capek, enak sambil tiduran."

"Mas Biaaaaannn!!"


Follow IG : Atha_Jenn22

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Atha Jenn, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 25

Dengan susah payah Bian sedang memasak untuk makan malam, bahan masakan di kulkas masih banyak, sayang sekali kalau tidak di masak. Sedangkan dia sendiri masih belum bisa bekerja.

Dhara yang tadi tidur pun terbangun, gadis itu keluar ingin mencari keberadaan Bian. Dhara terkejut ketika melihat Bian yang sudah sibuk di dapur. Dhara bergegas mendekat ke arah Bian.

"Mas Bian ngapain? Kok masak segala sih? Kakinya kan masih sakit?" cecar Dhara dengan rentetan pertanyaan.

Bian pun tersenyum sambil mencubit pipi Dhara, "Cerewet banget pacar siapa sih ini?" goda Bian.

"Ck...pacarnya Mas Satya!" Dhara menggeser tubuh besar Bian dengan pelan.

"Owh bukan Mas Bian ya?? Kamu mau ngapain sayang?" tanya Bian, perhatiannya tertuju pada Dhara yang menyisingkan lengan kaosnya, tak lupa rambut panjangnya juga ia pakaikan jedai.

Dhara mengambil kursi, "Mas Bian duduk manis di sini aja ya, biar aku yang masak."

Bian mengerjapkan matanya tak percaya dengan apa yang di dengarnya barusan.

"Sayang, jangan bercanda deh, nggak apa-apa kok, aku masih bisa kalau cuma masak aja," ucap Bian, dia ragu kalau Dhara bisa masak.

"Sstt!! Pokoknya Mas Bian duduk anteng, lihatin aku masak aja ya. Kakinya biar cepet sembuh, biar kuat menopang aku..." ucap Dhara menaik turunkan alisnya.

"Coba sini.." Bian menyuruh Dhara mendekat ke arahnya, Dhara pun nurut.

"Nunduk sini!" titah Bian lagi, Dhara pun menundukkan tubuhnya.

Ctakk!!

"Awshh...Mas Biaaaann, kenapa aku malah di sentil sih," keluh Dhara dengan bibir yang manyun, tangannya mengusap keningnya yang habis di sentil Bian.

"Ya, lagian kamu ini lho. Ketularan Bhumi ya ngeresnya," omel Bian yang malah lucu di mata Dhara.

"Kayaknya yang ngeres itu Mas Bian deh, lagian dimana letak ngeresnya sih Mas, kan kakinya biar sembuh biar bisa menopang aku tuh maksudnya, kalau kita nikah nanti kan Mas Bian otomatis menjadi kepala keluarga yang bertanggung jawab dengan semua kebutuhan aku kan..." ucap Dhara panjang lebar, Dhara mengulum senyumnya ketika melihat Bian yang menatapnya sambil geleng-geleng kepala.

"Ck..ck..ck...bisaaaa banget ngelesnya ya," Bian menarik tangan Dhara, pria itu reflek memeluk pinggang ramping Dhara. Bian mendongak menatap Dhara, tatapan mereka berdua pun terkunci. Bian memandangi wajah ayu Dhara sambil tersenyum, Dhara pun mendekatkan wajahnya begitupun dengan Bian, dekat..dekat dan semakin dekat, bahkan napas mereka berdua pun sudah saling menerpa sampai akhirnya....

"EHEEEMMMM..."

Dhara reflek mendorong tubuh Bian, pria itu hampir saja terjungkal kalau Dhara tak cepat meraih tangannya.

"Kalian ini ya, baru aja gue tinggal sebentar malah udah mau sosor menyosor, luar biasaaa." sindir Bhumi sambil berkacak pinggang.

Ya, Bhumi yang tadi keluar karena ada keperluan pun tiba-tiba saja sudah pulang. Dhara langsung memalingkan wajahnya yang sudah memerah, gadis itu memilih melanjutkan rencana masaknya, sedangkan Bian sendiri menggaruk belakang kepalanya yang tak gatal. Rupanya, iman seorang Bian mulai menipis juga.

"Lu kok udah pulang, tadi katanya lama?" tanya Bian.

"Owh begituuu, kalau gue nggak cepet pulang, yang ada dapur ini bisa tercemar gara-gara tingkah kalian," ucap Bhumi.

Bian langsung melempar serbet yang ada di dekatnya pada Bhumi.

"Nggak kena wleee!!" ledek Bhumi.

"Kumat lu jadi bocah!" cibir Bian, Bhumi sendiri tak peduli.

"Mending lu sini deh, daripada nungguin Dhara masak, eh...Dhara masak? Seorang Dhara masak?" Bhumi mendekat meyakinkan apa yang di lihatnya itu memang benar.

"Kelihatan nggak percaya banget ya aku masak?" ucap Dhara mencebikkan bibirnya.

"Ya heran aja, kok bisa masak gitu. Padahal kan ada pembantu yang biasanya masak, dan kamu tinggal hap gitu aja. Ini kenapa susah payah gini?" tanya Bhumi penasaran.

"Ya, aku nggak tega lihat Mas Bian susah payah masak dengan kaki yang sakit begitu."

"Memangnya kamu bisa masak? Mantan si Satya aja, yang dari keluarga biasa aja nggak bisa masak," sindir Bhumi, pria itu melirik ke arah Bian.

"Semuanya itu bisa kalau latihan dan terbiasa, kalau emang dasarnya malas berusaha sampai kapanpun juga nggak akan bisa. Orang tuh ya jaga-jaga, kita nggak tahu nasib ke depannya gimana, kalau rejeki lancar dapatnya orang kaya sih oke-oke aja. Tapi kalau dapatnya orang biasa, ya kalau nggak bisa masak sendiri ya boncos," jelas Dhara.

Bian menatap Dhara sambil tersenyum kagum. Pria itu semakin terpesona, baru semingguan lebih tidak melihat Dhara, ternyata gadisnya itu sudah berubah sangat banyak. Bian semakin terpesona akan sosok Dhara.

"Wahh, lamar dah Sat! Keburu di ambil cowok lain!" Bhumi mencoba mengompori Bian.

Dhara tersenyum menatap Bian, "Mas Bian tenang aja, aku nggak mudah berpaling kok. Arsen yang tipe pangerang aja aku tolak apa lagi yang lain."

Senyum Bian pun makin lebar mendengar perkataan Dhara.

"Hmmm, dahlah makin gede tuh kepala, ayo sana masuk sambil menunggu masakan Dhara selesai."

Bhumi mengajak Bian kembali ke kamar, agar Dhara bisa fokus ke makanannya. Bian pun menurut, Dhara juga kembali fokus ke masakannya, gadis itu ingin membuat sayur bening bayam, dadar jagung, dan tak lupa sambal tomatnya. Bian pun kembali menoleh ke arah Dhara, gadis itu terlihat cekatan sekali.

"Gue nggak nyangka kalau Dhara bakal bisa masak gitu," ucap Bian tiba-tiba.

"Sama, di luar prediksi sekali ya."

"Tapi aku suka jalan pikirannya, apalagi buat dia yang dari keluarga orang berada terus tiba-tiba berubah tuh kan rasanya luar biasa sekali. Tapi saat ini yang gue lihat, dia berubah semakin dewasa sekali, makin cinta gue di buatnya."

"Makanya cepat sembuh gih! Terus lamar tuh ana orang."

"Kira-kira bapak sama Ibu syok nggak ya Bhum?"

"Syok kenapa?"

"Kalau tiba-tiba aku suruh lamarin Dhara gitu."

Bhumi menganga tak percaya, "Jant, ediaan tenan bocah iki."

Bian tertawa mendengar logat jawa yang di ucapkan Bhumi.

"Katanya suruh cepat lamar, ini mau di seriusin malah situ yang syok."

"Tapi lu nggak apa-apa lawan Papanya si Dhara Sat, serem doi Sat. Gue nggak mau nyawa lu melayang sia-sia."

Bian tersenyum menatap Bhumi, "Gue pasrahkan sama Tuhan aja Bhum. Kalau dasarnya gue mau di beri umur panjang, umur gue bakal panjang kok."

"Waaahh, Bang Sat...kata-katanya menyentuh sekali, padahal tadi udah kena bisikan syaitan, ini sepertinya udah kembali ke jalannya lagi ya." ucap Bhumi tertawa.

"Sialan!" umpat Bian tertawa.

"Makanaaaan siap!!" Dhara masuk membawa sayur dan lauk yang dia masak tadi, sedangkan Bhumi langsung berdiri membantu mengambil nasi dan piring.

Bian tersenyum menatap Dhara, Bian mengambil tisu di sampingnya. Pria itu langsung mengusap pelan kening dan leher Dhara yang penuh keringat.

Bhumi yang melihat itu kemesraan itu rasanya ingin sekali menghilang.

"Nasib jadi toping dunia ya begini, hmmm...pengen terbang ke mars rasanya."

Bian dan Dhara pun langsung tertawa mendengar Bhumi yang berkeluh kesah itu.

1
Yessina Dewi
jangan lemah ya si ceweknya
Yessina Dewi
lanjut ceritanya dong, ceritanya bagus banget
Viethree bwi
ya allah, pengen jaadi dhara
Yessina Dewi
semangat thor
Yessina Dewi
kok bhumi sama aletta kayaknya udah kenal lama ya
Yessina Dewi
ok banget, ceritanya menarik, beda dari yang lain, alur ceritanya menyentuh banget
Violet
mencurigakan nih mamanya dhara /Shhh/
Fathur Rosi
up lagi tor
Atha Jenn: waaahh makasih ya udah mau baca 😁😁
total 1 replies
Fathur Rosi
Luar biasa
Fathur Rosi
bagus ceritanya.....tpi kok sepi ya
Heru Aza
bagus cerita nya
Zakireksi Reksi
tololllllllllllll
Viethree bwi
/Smile//Smile//Smile/ lagi bayangin bentukannya mas bian
Atha Jenn: /Drool//Drool//Drool/
total 1 replies
Sri Ratna Dewi
aku suka ceritanya cuma sayang jarang up nya
Atha Jenn: besok² semoga bisa rutin ya kak 🥰
total 1 replies
Viethree bwi
kalo aq jadi dhara... bisa langsung nikahin aja gak sih... /Grin/
semangat kak jen
Atha Jenn: heiii kamu udah sampai sini 🤩
total 2 replies
karya author satu nggak perlu di ragukan lagi, lope sekebon buat author nih.
aku mampir kak Jen ♥️
Viethree bwi
bu sri, aq mau jadi mantumu juga... /Smile/
Viethree bwi
njiiiirrr... untung si Dhara gak salah pegang... /Smile/
Atha Jenn: /Chuckle//Chuckle/
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!