melati adalah seorang wanita cantik dari kampung yang ikut merantau suaminya ke Surabaya, dengan berbekal ijazah SMA ia pun di terima kerja di sebuah perusahaan dengan posisi hanya sebagai karyawan produksi biasa, tapi di saat itulah anak dari bosnya jatuh cinta pada nya, akankah melati bisa sepenuhnya setia atau malah jatuh cinta pada bos nya, ikuti terus kisahnya ya guys.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Seindah Permata, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
bab 23
"melati, pliss ya ... Mas mohon, mas sayang banget sama kamu, 3 bulan kemarin gak ketemu kamu apalagi hubungin kamu aja mas nggak bisa mas udah kayak orang gila tau gak" ujar Athar tak ingin melati menolaknya.
" Lagian kita kemarin-kemarin aman-aman aja kan? Suami kamu nggak curiga kan??" Tanya Athar melati menggeleng. "Gimana mau curiga, mas arif aja nggak tau dimana sekarang " batin melati
"Kamu nggak hamil juga lagian" kata Athar membuat melati terbelalak kaget karena baru mengingat sesuatu.
"Ya ampun mas aku lupa ", melati yang mendengar ucapan Athar melotot, bagaimana bisa dia lupa kalau ia sudah mencopot KB nya sedangkan dari semalam ia berc*nta dengan Athar tanpa pengaman sama sekali.
"Kenapa sayang, kok kaget" tanya Athar bingung
"Aku lupa kalo KB nya 3 bulan yang lalu udah aku lepas, mana semalem kita nggak pakai pengaman lagi" ujar melati dengan kebingungan.
Athar yang masih tidak mengerti arah pembicaraan melati agak bingung.
"Emang kenapa melati? Kemarin-kemarin kan emang kita nggak pernah pake pengaman " ujar Athar.
"Iya karena waktu itu aku masih pake KB mas, setelah kamu pergi aku lepas KB nya " jawab melati.
"Kenapa di lepas? Kamu mau punya anak dari arif? Sedangkan dari aku nggak mau?" tanya Athar yang malah ke arah cemburu.
"Bukannya gitu, habis kamu pergi ibu ku minta aku cepet hamil, pengen cepet-cepet punya cucu katanya " jelas melati
"Trus sekarang kamu udah hamil??" melati menggeleng
"Aku belum..."
Tok tok tok
Ucapan melati terpotong oleh ketukan pintu kamarnya, Athar dan melati sama-sama menoleh ke arah pintu, melati turun dari pangkuan Athar yang berdiri dan kemudian membuka kan pintu apartemen nya.
"Apasih Lo pada, ganggu aja" maki Athar terhadap feri dan Leo yang sudah berdiri di depan pintu dengan senyum tanpa dosa.
."ngapain Lo berdua kesini" kesal Athar memandang kedua sahabatnya, feri dan leo yang masih setia berdiri di depan pintunya.
"E.. kita mampir aja kok Athar, ya kan le" feri ragu-ragu menjawab.
"Mampir?? Ada urusan apa ?" Tanya Athar lagi memicingkan mata.
"Kita mau ke Bali, sekalian ngajak Lo" jawab Leo berusaha tenang.
"Suruh kita masuk kek" ujar feri
Tanpa menunggu jawaban Athar feri mendorong pintu apartemen Athar agar terbuka lebih lebar dan nyelonong masuk Leo pun mengikuti feri.
Athar mendengus nafas kasar kesal pada dua sahabatnya ini, pasti karena tau Athar bersama melati jiwa kepo mereka kumat.
melati agak kaget dua orang laki-laki berjalan di depan menghampiri sofa, salah satu wajah lelaki itu seperti yang ia lihat di hp Athar saat video call kemarin, melati pun merapikan duduknya.
"Hai melati, saya Leo, yang kemarin" Leo mengulurkan tangannya untuk bersalaman dengan melati.
"O, hai salam kenal" melati menyalami nya seraya menunduk tersenyum.
"Saya feri" feri juga mengulurkan tangannya melati menyalami juga lalu mereka pun sama-sama duduk Athar duduk di samping melati tangannya memeluk pinggang melati,
kali ini feri agak terpesona dengan pacar Athar ini, sungguh tipe idealnya mencari pasangan. Tidak terlalu tinggi, putih bisa ia lihat dari pahanya yang Terekspos karena memakai hotpants yang sangat pendek, dan wajahnya yang manis dengan bibir tidak tebal dan tidak tipis tapi berbentuk, sangat se*y, apalagi dada dan bokongnya sangat berisi dibalik kaos putih polos yang tidak menerawang tapi ketat. Bahkan ini bukan tipe Athar sama sekali, Athar dulu mengaku kalau suka wanita langsing seperti model-model dan yang lumayan tinggi tapi kenapa bisa kepincut sama melati.
"Jadi gimana? Sekarang jawab jujur ngapain Lo pada nyusulin gue kesini" Athar bicara dengan menahan kesalnya.
"Ya itu tadi thar, kita mau ajak Lo ke Bali, mumpung Lo di bolehin libur sama bokap Lo seminggu kan??" Tanya Leo antusias, ia sangat senang akhirnya Athar menemukan pasangan yang bisa mem**skannya diranjang ya meskipun bini orang.
"Nggak, gue masih kangen sama cewek gue, udah 3 bulan gue puasa, Lo berdua kan tau sendiri" tolak Athar semakin memeluk erat pinggang melati dan menyenderkan kepalanya di pundak melati.
"Idih bucin banget Lo" feri tertawa melihat tingkah Athar seperti ABG yang baru merasakan pacaran.
"Bodo amat, kalo mau liburan liburan sendiri Sono, ngapain sih mampir-mampir kesini segala ganggu aja" dengus Athar.
"Yeee.. justru kita mau ngajak kalian berdua, gimana? Mau kan??" Tanya Leo antusias.
Athar memandang melati seakan bertanya, melati menggeleng.
"Aku besok kerja mas, maaf" jawab melati
"Yaelah melati, Lo kan kerja di tempat Athar, masa' iya nggak di izinin" feri menimpali, Athar masih menimang-nimang, bagaimana kalau suami melati pulang, disisi lain Athar juga ingin mengajak melati liburan setidaknya bisa membahagiakan pujaan hatinya ini.
"Bentar, gue tinggal dulu" Athar menarik tangan melati menuju kamarnya dan lalu mendudukkan melati di sofa.
"Aku berharap banget kamu mau ikut yang, aku pengen ngajak kamu liburan, seenggaknya bikin kamu seneng beberapa hari ini, tapi aku nggak maksa kalau kamu nggak bisa, kamu juga masih ada arif" ujar Athar, melati terlihat masih memikirkan ucapan Athar.
"Mas, aku ijinnya gimana ke pak Rudi?" Tanya melati, Athar agak kaget dengan pertanyaan melati, padahal yang ditakutkan nya bagaimana ia akan izin pada suaminya.
"Ya kamu ambil cuti aja, bulan-bulan kemarin kamu masuk terus nggak?" Tanya Athar melati mengangguk.
"Ya kamu ijin aja yang, bilang aja sekalian cuti nya " jawab Athar
"Tapi kalo aku ambil cuti gaji ku nggak ful dong mas?" Tanya melati menunduk karena memang ia masih butuh uang mengingat arif sama sekali tidak menafkahinya, gajinya sebagian masih harus di kirim ke kampung untuk ibu bapak nya. Melihat melati seperti itu Athar bingung apa melati ada masalah keuangan atau bagaimana batin Athar
"Kamu ada masalah sayang??" Tanya Athar, melati mendongak dan menggeleng, melati ragu menceritakan masalah nya dengan Athar.
"Sayang, are you oke? Cerita sama mas kalo ada masalah" ujar Athar mengusap lembut rambut melati, melati masih terdiam
"Kamu ada masalah keuangan?" Tanya Athar pelan, ia tidak mau membuat melati tersinggung dan berfikir yang tidak-tidak.
"Nggak ada mas, yaudah aku ikut aja" kata melati mencoba tersenyum.
"Serius??" Athar tidak yakin dengan jawaban melati.
"Iya, bentar ya aku telfon pak Rudi dulu" melati segera bangkit mengambil hp nya di meja dekat ranjang lalu menelfon pak Rudi menyampaikan niatnya.
"Hah, kenapa nggak boleh seminggu pak??" Tanya melati
"..."
"Cuma bisa 3 hari pak??"
"..."
"Tapi saya di kampung harus seminggu pak"
"..."
"Yasudah deh pak, assalamualaikum " melati menutup telfonnya.
"Gimana sayang??" Tanya Athar menghampiri melati yang terduduk di ranjang.
"Katanya cuma bisa 3 hari aja mas" jawab melati
"Kok gitu?" .
"Nggak tau mas, katanya kelamaan kalo seminggu"
Athar pun bangkit mengambil hp nya lalu mengetikkan sesuatu Disana, setelah selesai ia menaruh hp nya kembali.
"Udah yuk keluar, feri sama Leo di luar" ujar Athar, melati mengangguk lalu berdiri di belakang Athar mengikuti Athar berjalan keluar kamar.