NovelToon NovelToon
Jovian Alton (Bodyguard Seumur Hidup)

Jovian Alton (Bodyguard Seumur Hidup)

Status: tamat
Genre:Tamat / Duda / Cinta Murni
Popularitas:1.4M
Nilai: 4.9
Nama Author: Anggika15

Setelah bercerai, lalu mengundurkan diri sebagai seorang Ajudan pribadi. Akhirnya pria yang akrab disapa 'Jo' itu kembali menerima sebuah tawaran pekerjaan dari Denis yang tak lain adalah temannya saat sejak masih SMA.

Dia yang biasanya mengawal wanita-wanita paruh baya, seorang istri dari beberapa petinggi. Kini dia di hadapkan dengan seorang gadis keras kepala berusia 20 tahun, Jasmine Kiana Danuarta. Sosok anak pembangkang, dengan segala tingkah laku yang membuat kedua orang tuanya angkat tangan. Hampir setiap Minggu terkena razia, entah itu berkendara ugal-ugalan, membawa mobil di bawah pengaruh alkohol, ataupun melakukan balapan liar. Namun itu tak membuatnya jera.

Perlahan sifat Kiana berubah, saat Jo mendidiknya dengan begitu keras, membuat sang Ayah Danuarta meminta sang Bodyguard pribadi untuk menikahi putrinya dengan penuh permohonan, selain merasa mempunyai hutang budi, Danu pun percaya bahwa pria itu mampu menjaga putri semata wayangnya dengan baik.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Anggika15, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Perlakuan bodoh.

Seperti biasa. Setelah melakukan aktivitas awalnya seperti olahraga pagi. Jovian segera beranjak mendatangi tempatnya bekerja, dimana ada seorang gadis yang tidak boleh terlepas dari pantauannya sama sekali.

Jovian keluar dari dalam mobilnya, mengangguk samar saat ada beberapa pekerja yang datang untuk menyapa.

Dia berjalan ke arah taman, dimana tersedia sebuah kursi memanjang yang terbuat dari kayu disana, kemudian duduk untuk menunggu Kiana yang mungkin sebentar lagi akan keluar, untuk berangkat kuliah seperti biasa.

Dan benar saja. Baru beberapa menit dia duduk, bahkan belum sempat ada yang menawarkan minuman, gadis itu keluar melewati pintu utama dengan ekspresi wajah menyebalkan seperti biasa.

"Ayo, Om! Nanti aku telat." Kata Kiana.

Gadis itu seperti kurang semangat.

Jovian meraih kacamata hitam miliknya, kemudian bengakit.

"Kamu sudah baikan?" Jovian bertanya.

Kiana mengangguk, gadis itu berusaha menghindar dari tatapan Jovian, entah kenapa namun itu terlihat sangat aneh.

"Semalam kamu mabuk. Apa sekarang tidak pusing?"

"Tadi pagi-pagi pusing mual muntah, Om! Udah kaya orang hamil yang lagi ngidam. Nggak berhenti sebelum Mbak Yuni memberikan air teh manis hangat."

Jovian mengangguk, dan berjalan mendekati mobil miliknya.

"Hari ini pakai mobil saya saja."

Kiana tertegun, gadis itu tentu sangat kebingungan. Bagaimana bisa, perubahan banyak pria itu perlihatkan, apa ini sebagai strateginya? Pikir Kiana.

"Saya malas untuk membawa kunci mobil milik kamu, Kiana. Jadi pakai mobil saya saja dulu!" Jelas Jovian.

Kiana pun mendekati mobil hitam miliknya, meraih handle pintu, menarinya dan masuk.

"Om mulai jadi pemalas yah!" Tukas Kiana dengan ekspresi wajah datar, lalu menarik pintu mobil itu kencang sampai benar-benar tertutup dengan sangat rapat.

Pria itu tidak merespon. Dia hanya melangkah ke sisi lain, masuk dan duduk di kursi kemudi seperti biasa.

***

"Za, nggak mungkin kita harus diemin Kiana terus. Bagaimanapun juga dia sahabat kita." Hilmi berusaha meluluhkan hati salah satu sahabatnya yang begitu keras.

Mereka berkumpul di dalam kelas pagi-pagi sekali. Tanpa meminta Kiana untuk datang lebih awal seperti biasanya.

Hilmi terlihat bingung, begitu juga dengan Kevin. Hanya saja berbeda dengan Sharla dan Starla, kekesalan Zayna bahkan terdampak pada emosi mereka juga.

Bahkan Strala terus meminta, jika sebaiknya mereka tidak berhubungan lagi dengan Kiana, meski mungkin mereka akan kehilangan tambang uang hanya sekedar mempermudah apapun yang mereka inginkan.

"Hai guys!?"

Suara sapaan itu membuat ke lima orang yang sedang berkumpul di salah satu bangku menoleh.

Kiana melambaikan tangan, seraya tersenyum sumringah ke arah Zayna dan teman-teman lainnya. Namun hanya Kevin dan Hilmi yang membalas senyuman hangat penuh ketulusan itu, sementara ketiga teman perempuannya tidak bereaksi apapun.

"Ngapain lo?" Zayna bereaksi ketika Kiana mendekat, dan duduk tepat di samping Kavin juga Hilmi.

Kiana diam, dia tidak menyangka dengan reaksi yang Zayna berikan.

"Lo masih marah, Za? Kan gue udah minta maaf." Dia segera berdiri saat melihat Zayna hendak pergi.

"Halah. Awas awas! Pergi sana jauh-jauh, duduk di kursi manapun asal jangan di dekat meja gue."

"Kok gitu!?" Kiana melihat kelima temannya satu persatu.

"Za, udahlah!" Kevin bereaksi.

"Belain aja terus, Vin. Belain! Gue nggak aneh sama lo, apapun kesalahan yang Kiana lakuin lo maklumin, sementara kalo gue yang salah, lo protes habis-habisan!" Pekik Zayna dengan suara kencang.

"Nggak gitu, Za!"

"Ahh!" Zayna berdiri. "Lo suka sama Kiana? Udah pergi sana, bubar aja kita bubar!" Dan setelah itu Zayna beranjak pergi, sedikit menyenggol bahu Kiana sebelum gadis itu benar-benar berlaku dari sana.

Kiana diam. Menatap ketika teman perempuannya yang tiba-tiba saja melakukan hal yang kurang baik, bahkan lebih terang-terangan sampai Kiana menjadi sorotan beberapa pelajar yang baru saja datang.

"Syuh, … syuh, … pergi jauh gih! Zayna udah ngeluarin Lo dari geng kita." Sharya berbisik tepat ketika dirinya melewati Kiana.

Kiana tidak menjawab apapun, meski hatinya merasa begitu sakit dan ingin menjawab. Namun sesuatu di dalam dadanya seolah menolak, dan meminta dirinya untuk tetap diam, tanpa harus menghiraukan mereka.

"Kia. Kita nggak bisa berbuat banyak, kamu tahu sendiri bagaimana Zayna." Ucap Kevin.

Kiana mengulum senyum. Betapa butanya dirinya selama ini, sudah berapa banyak uang dia layangkan hanya untuk perlakuan bodoh seperti itu.

"Zayna berjanji akan melakukan hal lebih buruk keadamu jika kami mendekat, dan tidak mendengarkan apa permintaan Zayna."

Kiana menghela nafas.

"Nggak apa-apa, biarkan semuanya kaya gini dulu!" Dia menahan perasaannya yang begitu sesak.

Kiana pergi sedikit menjauh, dan duduk di bangku kosong tepat di sudut ruangan itu.

***

"Jadwal kerjaku setiap hari, tidak ada waktu libur kecuali saya yang memintanya." Balas Jovian.

Setelah itu dia kembali meletakan ponselnya di atas meja, dan menyesap minuman dinginnya, yang Jovian pesan beberapa waktu lalu setelah bosan menunggu Kiana di dalam mobil.

Drrttt …

Benda pipih itu kembali bergetar, layarnya bahkan menyalanya.

Mayden.

"Lalu kapan kita akan memiliki waktu berdua? Seharian tanpa gangguan pekerjaanmu? Selain pagi-pagi di tempat Gym seperti biasa."

Isi pesan tersebut. Sampai membuat Jovian terdiam untuk beberapa detik, tak kala ingatannya langsung tertuju kepada Diana.

"Apa semua wanita selalu meminta itu? Apa mereka meminta waktu yang banyak? Sementara banyak keinginan mereka yang harus kita penuhi?" Jovian bergumam dengan raut wajah yang tidak biasa.

Hingga pria itu tak menyadari kedatangan Kiana disana.

"Om?"

Jovian menoleh, pandangannya beralih menatap seseorang yang baru saja memanggilnya.

"Kau sudah keluar?"

Jovian menekan tombol power pada ponselnya, sampai layar benda itu kembali mati dan menyembunyikan isi pesan dari seorang yang baru dia kenal beberapa hari lalu.

"Pulang, Om!" Pinta Kiana.

Gadis itu terlihat kurang sedikit bersemangat. Berbeda dari biasanya yang selalu terlihat lincah juga menyebalkan.

"Pulang?" Jovian meracau, lalu mengangkat satu tangannya dan memeriksakan arloji. "Ini bahkan baru tengah hari, … baru jam istirahat. Belum jam pulang, Kiana!"

"Ck!" Kiana berdecak. "Ayolah Om, pelajaran aku selesai, dosen selanjutnya nggak bisa datang, lebih baik aku pulang, istirahat. Cape!" Gadis itu mengeluh.

Mata Jovian memicing, menatap Kiana lekat-lekat, seolah sedang mencari sebuah kebohongan atau akal bulus yang mungkin saja gadis itu rencanakan.

"Jangan kaya gitu! Om jelek. Apalagi kalo matanya sok di plototin kaya gitu, aku nggak suka." Ucap Kiana.

"Oh ya?"

"Iya. Muka Om kaku tau nggak sih? Mirip kanebo yang dijemur, … kering banget! Kalo di lempar jadinya kaya kerupuk kulit."

"Cih!" Jovian bersedekap. "Kanebo kering? Tapi semalam kamu bilang saya tampan."

"Ah, Om ngarang. Nggak mungkin!" Kiana tertawa kencang.

"Kau mabuk, mana ingat!"

Jovian segera bangkit, meraih beberapa barang miliknya, kemudian berjalan ke arah parkiran mobil, di ikuti Kiana yang berjalan cepat di belakangnya.

"Makan dulu, Om. Aku laper!" Pinta Kiana kemudian masuk terlebih dulu.

Sementara Jovian mematung, dengan tangan yang sudah menyentuh handle mobil miliknya.

"Tadi saya duduk di cafe. Kenapa tidak memesan makanan di sana?"

"Itu beda, Om. Ayo berangkat nanti aku meninggal kelaparan lho!"

Jovian menghela nafasnya kasar.

"Ayo Om. Hari ini aku nurut loh, jadi gadis baik yang Om sama Papa minta."

Jovian memutar setir mobilnya, dan menginjak pedal gas dengan sangat perlahan. Kendaraan roda empat milik Jovian mulai melaju, keluar dari area kampus dimana Kiana melanjutkan pendidikannya.

......................

Jangan lupa dukungannya ya guys ya!!

1
Yeni Wahyuni
kereennnn bnget,, seperti bkn membaca,, seolah2 liat film dan kita ikut masuk k dlm nya... 10 jwmpol buat kak author
Jaspit Elmiyanti
kok jadi gemes sendiri☺☺
Jaspit Elmiyanti
udah mulia nakal ya om..
Jaspit Elmiyanti
mobile legends😂😂
IG: @aurin99: 🙈🙈🙈🙈🙈🙈
total 1 replies
Jaspit Elmiyanti
jangan goyah no dgn sir mata eva, itu air mata buaya
Jaspit Elmiyanti
wah.. rupanya Jovian anak blasteran, pantasan cakep nya pari purna😃
IG: @aurin99: awas ngiler 🤭
total 1 replies
16/06/1977
Luar biasa
IG: @aurin99: Maaciw
total 1 replies
Hilda Sisil
q sering bgt ngulang" cerita ini kena bagusssssss
IG: @aurin99: Kisah anaknya om Jo ada di paijo yaaa😙
total 1 replies
Arsya wahyu
ceritanya ada lanjutannya nga Thor ini
IG: @aurin99: Panggilan sayang author🤭
Lavena 56: cuyung apa anya
total 4 replies
Yus Anwar
terusin ceritanya Thor biar sii Bintang & /langit ketemu exel
IG: @aurin99: Udah 70 eps lebih di paijo
total 1 replies
Yus Anwar
suka sekali om jo,,,
Yus Anwar
meleleh Thor /Sob//Sob//Sob//Sob//Sob/
Yus Anwar
kiana Uda pernah bilang kalo jovian membuat kecewa maka dia akan berbuat lebih gila lagi,,,
Yus Anwar
ah sungguh dewasa pemikiranmu kiana. ,,,
Yus Anwar
bahagia banget rasanya jadi kiana,,,,,,/Rose/
Yus Anwar
definisi suamiku banget,,tdk pandai mengutarakan perasaan, tpi lebih ketindakan / perhatian
Yus Anwar
nyesek Part ini,,,
Yus Anwar
sedih Thor /Sob/ kasian kiana,,,
Yus Anwar
senyum2 sendiri gara2 Kania /Grin/
Rifa Endro
cita2 emaknya terkabul. apa kabar dg papa Jo ya ? jantungan tidak beliau ini
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!