NovelToon NovelToon
Wanita Malam Penyelamat Tuan Amnesia

Wanita Malam Penyelamat Tuan Amnesia

Status: tamat
Genre:Tamat / CEO / Lari Saat Hamil / Kehidupan Manis Setelah Patah Hati / CEO Amnesia
Popularitas:502.7k
Nilai: 5
Nama Author: Izzati Zah

Menjalani kepahitan hidup bertubi-tubi, membuat Anya akhirnya terjebak dalam dunia malam yang tak pernah dibayangkannya. Suatu hari sepulang bekerja dalam keadaan setengah mabuk, Anya menabrak seorang pria. Pria itu ternyata kengalami amnesia hingga Anya terpaksa menampungnya untuk sementara waktu.
Siapa sangka jika pria tanpa identitas yang sebelumnya papa dan sebatang itu termyata adalah seorang pengusaha kaya yang dinyatakan hilang dalam sebuah kecelakaan misterius, bahkan sudah dianggap meninggal

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Izzati Zah, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 23

Anya senang mendengar jawaban dari Anton, tapi disisi lain juga merasa takut. Bagaimana nanti jika suatu saat kebenarannya terungkap? Apakah Anton akan kecewa padanya dan pergi dari sisinya?

"Kenapa kamu begitu mempercayaiku? Bagaimana jika suatu saat nanti kamu kecewa?"

"Tentu saja aku mempercayaimu, kamulah orang yang sudah menolongku sebanyak ini. Dan omongan pria itu sama sekali tidak masuk akal...apalagi aku melihatmu sebagai orang yang cukup taat beribadah..."

Beberapa kali Anton melihat Anya memakai mukena dan melakukan gerakan yang terasa familiar baginya. Kemudian Anya menjelaskan tentang ibadah yang dia lakukan, dan ajaibnya Anton bisa belajar dan mengingat dengan cepat. Mungkin karena sebelumnya Anton juga seorang taat beribadah, sehingga memori itu tersimpan di alam bawah sadarnya. Sebuah kebiasaan yang sudah mendarah daging. Dan setelah itu Anton selalu melaksanakan sholat seperti seharusnya meski gerakannya tidak bisa sempurna.

Tapi mendengar jawaban Anton justru membuat Anya dihantui rasa bersalah yang besar. Bukan lagi karena takut kebenarannya diketahui oleh Anton. Tapi Anya merasa dirinya jadi orang yang munafik. Taat beribadah tapi dengan mudah berbuat maksiat.

"Astaghfirullahaladzim..."

Lirih Anya melafalkan istighfar.

"Sudah malam, aku mau tidur dulu..."

Kata Anya, lalu meninggalkan Anton untuk masuk ke kamar. Anya tidak ingin memperpanjang obrolannya dengan Anton yang membuatnya merasa semakin tak nyaman.

"Ya, selamat tidur. Jangan pikirkan apapun tentang kejadian tadi. Mari kita melupakannya saja...", kata Anton untuk menenangkan Anya.

Ini malam minggu, jadwal Anya untuk libur dari pekerjaan kotornya. Meski begitu, karena terbiasa bekerja malam, Anya jadi tak kunjung bisa memejamkan matanya.

Anya akhirnya memilih untuk menunaikan shalat malam dan berdoa lebih panjang untuk menenangkan hatinya yang gundah.

Kehidupan yang kini dijalaninya memang bukanlah hal yang benar. Meski berulang kali Anya mencoba menyangkal dan bersikap seolah semua baik-baik saja. Tapi jauh di lubuk hatinya Anya selalu merasa resah. Selalu merasa tak tenang. Selalu merasa lelah dan kurang meski semuanya terlihat baik-baik saja. Meski perkerjaannya ringan dan meski pundi-pundinya dengan cepat terisi. Tapi hidupnya terasa kosong. Terkadang Anya merindukan keluarganya, merindukan saat-saat dirinya masih berada di rumah dan dilimpahi dengan begitu banyak kasih sayang juga kehangatan keluarga. Tapi rasanya itu semua tak mungkin setelah dirinya melakukan kesalahan besar dan diusir. Jadi disinilah Anya sekarang, mencoba untuk berdamai dan bertahan dengan realitas yang ada di depan mata.

Anya akhirnya berhasil terlelap dengan nyenyak diatas sajadah dengan masih mengenakan mukenah lengkap. Hingga adzan subuh berkumandang Anya baru membuka matanya perlahan. Anya lalu pergi kekamar mandi untuk mengambil air wudhu. Air di pagi itu terasa dingin. Membuat Anya mengurungkan niatnya untuk mandi. Usai shalat subuh, Anya hanya ingin tidur lagi sebab kepalanya masih terasa berat. Tidur terlalu larut dan beban pikiran sebab keributan kemarin nampaknya membuat kepalanya menjadi pusing. Jadi hari ini rencananya Anya hanya akan menghabiskan waktu seharian dirumah saja. Istirahat. Hanya itu yang diperlukan oleh tubuh dan jiwanya saat ini.

Namun sepertinya rencana hanya tinggal rencana. Sebab, baru saja Anya ingin memejamkan mata, pintu kamarnya sudah diketuk dari luar. Tentu saja itu pasti Anton.

"Ada seseorang yang mengirimkan makanan untukmu lewat aplikasi online...", begitu jelas Anton saat Anya membuka pintu.

Anya langsung membuka dan memeriksanya. Di dalamnya ada note kecil berisi ucapan selamat makan dan nama pengirim. Heru. Apa lagi yang diinginkan pria itu?

Tentu Anya hanya meletakkannya di meja tanpa berniat menyentuhnya.

Anya memutuskan untuk melanjutkan tidurnya.

Tapi belum sampai matanya terpejam pintu kamarnya kembali diketuk.

"Ada seorang perempuan yang mencarimu di depan...", begitu kata Anton di depan pintu.

Anya tak merasa punya teman yang tahu tempat tinggalnya. Bahkan Tante Bela pun tidak tahu tempat tinggalnya.

1
Amir Hamzah
Luar biasa
Indah Irianti Zahrotusita
ceritanya menarik
Lilik Irianawati
muter2.di ulang2 .bingung
Riska Riska
cerita nya lumayan seru
Gesta Rones
udah tamat aja????
Nurhayati Nur
Kecewa
Umi Umi
aku gak baca sm sekali bab ini cm ksh like aja kasihan aku thor terlalu banyak cerita lamanya jd pembaca bosan membacanya
Umi Umi
ini mah bukan ceeitanya anya tp fara males ah thor bacanya g asyik
Umi Umi
pasti istrinya hamil sm orang lain dan mungkin saja si husein ini kecelakaan habis mergokin istrinya selingkuh
Umi Umi
bikin baper ceritanya thor
Fendi
Lnjut thor kisah annya
Riez Cha
nyesek
Riez Cha
knp gk dibeli rmhnya kan Husen sultan
Thressia Gwen
adrian kan jahat
Riez Cha
terima anya
Riez Cha
akhirnya kamu yg kena hujatan fara
Riez Cha
biar tuh sihusen kelabakan nyari anya
Riez Cha
bodoh banget Husen..
Riez Cha
dia lagi
Riez Cha
udah jadian aj sama Husen Anya,,,ntar bucin lho
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!