"pangeran nicolas dijatuhi hukuman pengasingan dari kerajaan vampir selama 100 tahun" ucap sang raja.
"tunggu kita masih belum mempunyai bukti kuat bahwa dia pelakunya" leon sang ahli waris ikut berbicara.
"semua bukti mengarah padanya, kita harus mengambil keputusan" jawab sang raja.
"tidak apa saya akan pergi, saya permisi" ucap nicolas yang berlutut di hadapan raja, kemudian berdiri dan pergi dari kerjaan vampir.
ia masuk ke dunia manusia, perjalanan apakah yang menunggunya disana?
sungguh cinta beda makhluk sangat menyesakkan.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon intan maggie, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 13
"nicolas menghadap yang mulia" ucap ku setelah berlutut dan menunduk di depannya.
"nicolas, saya mendapat laporan bahwa anda menghalangi vampir memangsa manusia" tegas sang raja vampir.
"itu tidak benar yang mulia" jawab ku.
"aku hanya mempertahankan apa yang menjadi milikku, dia mangsa ku, dan vampir lain ingin merebutnya" tambah ku.
"izin berbicara yang mulia" sahut zaros.
"silahkan" raja memperbolehkan.
"anda dapat melihat manusia itu sendiri yang mulia, sampai sekarang ia masih hidup, jika dia benar ingin memangsanya lalu kenapa manusia itu masih hidup, selain itu yang mulia saya pernah melihat pangeran nicolas bersama wanita itu sedang berdua dan bersenang-senang di danau mermaid" zaros menjelaskan.
Aku tidak pandai berbohong, apa yang harus ku jawab.
"satu lagi yang mulia, sepertinya pangeran menyukai seorang manusia" tambah zaros setelah hening sesaat.
"bisa kah kamu tidak membuat masalah sebentar saja nicolas" ucap leon melalui telepati, aku mengabaikannya.
"saya tidak menyukainya yang mulia, saya hanya menghormatinya sebagai putri di kerajaan manusia, tempat saya tinggal sekarang, selain itu jika saja zaros memangsa putri itu, hal itu hanya akan memperbanyak musuh dengan kerajaan manusia" jelas ku.
"saya menghormati kepedulian mu terhadap bangsa vampir pangeran nicolas, tapi untuk menegakkan hukum yang ada, anda akan diberi kan hukuman atas apa yang telah di lakukan dan berlaku keringanan untuk itu" tegas sang raja.
masih dalam hukuman dan aku sudah dihukum lagi, Double hukum sekaligus namanya, pikirku.
"pangeran nikolas anda akan dipenjarakan 3 bulan mulai hari ini" sang raja memutuskan setelah beberapa waktu hening, kemudian beberapa pengawal membawa ku berjalan menuju penjara.
tempat ini lagi, pikir ku.
Sampai di penjara, mereka melepaskan ikatan ku, kemudian mereka keluar dan meninggalkan ku sendiri.
3 bulan, tidak bagaimana dengan pernikahan itu? Saat aku kembali apakah mereka sudah menikah? Apa mereka akan bahagia?
Putri lenora, maaf sepertinya aku tidak bisa memenuhi janjiku, lagi pula mungkin kamu senang karena vampir ini tidak lagi disisi mu. Lebih buruknya lagi, aku sudah membeli rumah tapi malah dipenjara disini.
aahhhh.. Penjara ini membuat isi pikiran ku menjadi kacau.
Waktu terus berjalan, aku mengasah kemampuan ku didunia alam bawah sadar, ya bertapa di penjara ini.
2 bulan purnama berlalu, kekuatan ku menipis, setiap hari hanya makan daging dan darah hewan. Tersisa beberapa minggu lagi hingga aku bisa bebas dari sini.
Aku bahkan sudah tidak mampu menggunakan dunia bawah sadar ku sendiri untuk berlatih.
"nicolas" suara itu, ibu, aku terbangun dari tidur ku dan mendekat ke pintu penjara.
"kenapa ibu disini?" tanya ku.
"ibu khawatir pada mu" jawabnya dan air mata menetes.
"aku baik-baik saja ibu" jawab ku sambil mengelap air matanya yang keluar dari matanya, aku tidak akan ikhlas jika ada air mata ibu ku sampai jatuh ke tanah, apalagi di hadapan ku.
"kamu anak yang baik, ibu tidak percaya kamu melakukan itu" ucap nya membuat ku bingung.
"melakukan apa?" tanya ku lagi.
"hal yang membuat mu di asingkan" jawab ibu.
"aku sendiri tidak tau soal itu ibu, bahkan aku tidak tau apa salah ku" jawab ku.
"lalu kenapa kamu menerima hukuman itu?" tanya ibu.
"aku hanya ingin memenuhi keinginan rakyat, mereka tiba-tiba saja membenci ku, tak ada yang peduli lagi, untuk apa aku disini" jawab ku.
"sayang duduk, ibu akan bercerita padamu atas apa yang terjadi" ucap nya dan duduk di depan pintu penjara, begitu pun aku.
"saat salah beberapa penyihir tingkat atas datang kesini, dia mengucapkan mantra terlarang, saat zaros ingin mencegahnya, kamu mengeluarkan kekuatan yang membuat para vampir tidak bergerak, rakyat berpikir itu kekuatan mu, zaros juga berpikir begitu, karena gerakannya terhenti saat ingin mencegah penyihir itu. Semua vampir ditempat itu kehilangan semua indra mereka untuk sementara, mereka tidak bisa mendengar, melihat, mencium bau, lidah mereka mati rasa, mereka menyalahkan mu, mereka mengira kamu bersekutu dengan penyihir itu, Sampai akhirnya leon datang dan membunuh penyihir itu" ibu ku bercerita.
"sehari kemudian, indra mereka kembali seperti semula, mereka berpikir efek dari mantra penyihir telah hilang, karena penyihir itu telah mati" tambah ibu.
"ibu, ada yang salah dengan cerita itu" ucap ku pelan.
"memang aku yang menghentikan pergerakan mereka semua, aku yang mematikan indra para vampir, tapi itu untuk kebaikan mereka, jika saja mereka semua mendengar apa yang vampir itu ucapkan, sudah pasti mereka yang mendengar akan mati" aku menjelaskan.
"ibu percaya pada mu, tapi jika itu yang sebenarnya terjadi, kamu harus menjelaskannya" balas ibu.
"apa mereka akan percaya ibu?" setelah apa yang aku lakukan pada mereka" tanya ku.
ibu ku menangis lagi, aku mengelap air matanya.
"tidak apa-apa ibu, aku bisa lalui ini semua, ibu tidak perlu khawatir, aku akan baik-baik saja" ucap ku pelan untuk menenangkan ibu.
"ibu, raja memanggil mu" ucap leon yang baru saja datang, ibu menghapus air matanya dan berdiri, kemudian pergi, aku pun juga berdiri.
Sekarang leon yang mendekat ke arah ku.
"apa yang kamu ucapkan ke ibu?" tanya Leon.
"tidak ada" jawab ku membuang wajah.
"lalu kenapa ibu menangis?" tanya nya.
"dia hanya khawatir pada ku" jawab ku kembali menatapnya.
"jangan membuat ibu khawatir lagi karena kelakuan ceroboh mu nicolas" ucap leon kepada ku.
"tolong sampaikan pada ibu, aku bisa mengurus diri ku sendiri, dia tidak perlu mengkhawatirkan ku segitunya" jawab ku.
"kamu memang adikku yang keras kepala" balas leon.
"aku punya jalan ku sendiri, begitu juga dengan mu, kita hanya perlu mensupport satu sama lain dan terima kasih karena selalu membantu ku" balas ku
"lalu aku berhutang nyawa kepada mu, akan ku pastikan akan membayarnya suatu saat nanti" tambah ku lagi.
"baiklah, sampai hari itu tiba jangan mati lebih dulu" balas leon kemudian pergi.
Aku kembali duduk di ranjang ku, dan terus begitu saja, hanya makan, pikiran yang kacau, beberapa kali melatih kemampuan ku walau sebentar. Melelahkan.
Aku ingin segera bebas, agar pikiran ku juga bebas, saat di penjara ini, bahkan pikiran ku ikut terpenjara, sial.