NovelToon NovelToon
Nikahi Aku, Kak!

Nikahi Aku, Kak!

Status: tamat
Genre:Tamat / Cintapertama / Nikahkontrak / Perjodohan / Cintamanis / Konflik Rumah Tangga- Terpaksa Nikah / Teen Angst
Popularitas:1M
Nilai: 4.5
Nama Author: Three Ono

FOLLOW IG AUTHOR 👉@author Three ono

Sebuah kecelakaan menewaskan seluruh keluarga Arin. Dia hidup sebatang kara dengan harta berlimpah peninggalan orangtuanya. Tapi meski begitu dia hidup dalam kesepian. Beruntungnya ada keluarga sekretaris ayahnya yang selalu ada untuknya.

"Nikahi Aku, Kak!"

"Ambillah semua milikku, lalu nikahi aku! Aku ingin jadi istrimu bukan adikmu."

Bagaimana cara Arin mendapatkan hati Nathan, laki-laki yang tidak menyukai Arin karena menganggap gadis itu merepotkan.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Three Ono, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 23

Arin sedang di kamar Nathan, sudah mulai berani mengganggu pria itu lagi. Sejak bangun tidur sudah berlari ke kamar sebelah, tapi sudah cuci muka dan gosok gigi sebelumnya.

"Jadi kau masuk kuliah siang hari ini?" tanya Nathan yang sedikit kecewa karena tidak bisa mengantarkan Arin lagi.

"Iya Kak, kenapa? Kakak sudah bertanya berkali-kali pagi ini." Arin menghampiri Nathan yang sedang bersiap-siap. Dia masih memakai piyama tidur dengan bando bertelinga kelinci di kepalanya. Imut sekali meskipun belum mandi sekalipun.

Pipi Nathan tiba-tiba memerah, mendadak grogi. "Tidak apa-apa, nanti biar diantar sopir kalau berangkat. Biar pulangnya aku jemput," kata Nathan sambil menghadap ke arah lain.

Arin jadi cemberut, bibirnya mengerucut makin imut. Dia berjalan memutar dan sekarang sudah ada di depan Nathan. "Kenapa aku tidak boleh membawa mobil Kak, aku sudah punya SIM dan aku juga sudah pandai. Mau sampai kapan aku merepotkan kak Nathan," sedih Arin. Dia ingin dianggap dewasa tapi tidak bisa.

Sementara Nathan tidak fokus sejak tadi, dia malah gemas pada sikap Arin. Apalagi saat gadis itu menggembungkan pipinya karena kesal.

Plup. Dengan jahil Nathan menusukkan jari telunjuknya pada pipi Arin yang menggelembung.

"Ihh kakak," protes Arin.

"Jangan pernah memperlihatkan sikap seperti ini dihadapan orang lain," kata Nathan terdengar ambigu di telinga Arin yang tidak tau maksudnya. Padahal maksud Nathan adalah dia tidak rela kalau sikap Arin yang menggemaskan itu dilihat orang lain.

"Apaan sih kak, kau belum menjawab pertanyaanku. Jangan mengalihkan pembicaraan kita." Arin melipat kedua tangannya.

"Terlalu bahaya kalau kau menyetir sendiri, menurut lah. Aku hanya tidak ingin kamu kenapa-napa." Ucapan Nathan terdengar sangat serius dan tidak sedang bercanda. Ya selain karena tidak ingin Arin berhenti bergantung padanya, Nathan juga cemas. Ada sesuatu yang belum bisa ia ceritakan pada gadis itu. Yang mungkin bisa membuka luka lamanya.

"Baiklah," pasrah Arin. Dia kesal pada dirinya sendiri yang selalu menurut dan tidak bisa membantah perkataan Nathan.

"Pintar." Nathan mengusap lembut kepala Arin.

Arin tidak sengaja melihat dasi Nathan yang belum terpasang dengan benar. Dia jadi ingin membetulkannya. "Kak, dasi kakak belum benar. Sini aku betulkan," kata Arin sambil berjinjit karena tinggi mereka berbeda jauh.

Nathan cukup peka dan membungkuk agar Arin tidak kesusahan lagi.

"Pakai dasi saja tidak benar, bagaimana selama kakak di luar negeri. Siapa yang memasangkan dasi, apa wanita itu?" tanya Arin yang dimaksud adalah Jihan. Wanita yang pulang bersama Nathan waktu itu.

"Bukan, ada orang lain membetulkannya."

"Apa dia wanita?" tanya Arin.

"Iya."

Seketika Arin kesal mendengarnya dan menarik dasi yang sudah terpasang rapi sampai mencekik leher Natha.

"Hai ... kau mau membunuhku? Uhhukk uhhukk..." Nathan tercekik.

"Maaf, aku tidak sengaja." Pura-pura tidak bersalah. "Sini aku betulkan lagi."

Nathan jadi bergidik, wanita kalau sedang cemburu sangat menyeramkan. Tapi dia senang karena tau kalau perasaan Arin padanya masih sama seperti dulu.

"Apa wanita itu cantik?!" tanya Arin lagi yang masih penasaran dengan sosok yang selama ini menemani Nathan saat berada di luar negeri. "Kenapa tidak dibawa pulang dan diperkenalkan pada aunty dan uncle." Lagi, dia kesal.

Nathan tersenyum melihat Arin semakin kesal mendengar wanita lain. Dia menggenggam tangan Arin yang sepertinya sudah bersiap akan mencekiknya untuk yang kedua kalinya. "Dia bibi pelayan yang selama ini merawat apartemenku. Apa aku harus membawanya pulang dan bertemu mommy dan Daddy?" tanya Nathan.

Arin malu karena sudah salah mengira. Dia pikir wanita itu adalah kekasih Nathan di luar negeri. Mengingat laki-laki itu yang suka sekali gonta-ganti pasangan. "A--aku mau turun ke bawah membantu aunty," kata Arin gugup. Wajah mereka sangat dekat, tangannya juga di pegang.

Baru Arin berbalik dia melihat seseorang di depan pintu.

"Mom sedang apa di sana, apa mom mengintip." Nathan menatap mommynya curiga.

"Ehh, tidak-tidak. Tadi mom kebetulan lewat, mau memanggil Arin tapi ternyata Ari tidak ada di kamarnya. Lalu mom tidak sengaja melihat Arin ada disini. Ayo, sayang kita turun," ajak Febby pada Arin.

"Iya Aunty." Arin pun mengekor Febby.

Sebelum turun, Nathan mampir ke ruang kerja daddynya. Dia mengetuk pintu lalu masuk setelah mendapat ijin.

"Ada apa mencari Daddy?" tanya Mike.

Nathan duduk di kursi yang ada di depan meja. Memperhatikan Daddy yang sudah sibuk pagi-pagi. "Apa Daddy sudah mendapatkan kabar tentu kecelakaan itu. Sudah sepuluh tahun kenapa belum ada titik terang juga?"

Mike langsung meletakkan bolpoin yang sedang ia pegang. Menyender ke belakang. "Kau tau kan bagaimana usahanya Daddy, bagaimanapun pesawat itu hancur terbakar dan tidak tersisa apapun. Sangat sulit untuk menyelidiki hal itu."

"Pasti ada celah Dad, pasti ada jejak yang tertinggal dari mereka."

"Daddy juga berpikir seperti itu tapi nyatanya upaya pencarian kita tidak membuahkan hasil apapun. Mungkin kita saja yang terlalu berpikir berlebihan, mungkin memang tragedi itu murni kecelakaan."

Nathan rasanya tidak setuju dengan Daddynya. "Aku masih yakin kalau itu bukan murni kecelakaan Dad," kata Nathan.

"Tapi kau juga tau kan, selama itu keluarga mereka tidak pernah punya musuh. Mereka juga baik pada semua orang, banyak membantu orang. Lalu siapa yang akan menduga kalau mereka punya musuh. Bahkan pihak kepolisian saja menyimpulkan kalau itu ada kecelakaan."

Ya Nathan setuju, kalau dipikir-pikir memang tidak akan ada orang yang patut dicurigai. Di perusahaan kata daddynya juga tidak ada orang yang mencurigakan. Jadi mereka sama sekali tidak ada bukti.

"Kalau begini terus kita tidak bisa tenang dengan keselamatan Arin, Dad. Kalau benar itu kecelakaan memang lebih baik, artinya tidak ada orang yang akan mengincar Arin juga. Tapi kalau ternyata ada dalang di balik itu semua maka Arin juga dalam bahaya."

"Ya, kau benar. Karena itulah daddy selalu menyembunyikan identitas Arin dari orang luar."

"Sampai kapan Dad, Arin sudah semakin dewasa. Dia juga ingin mengenal dunia luar. Kita tidak bisa terus mencegahnya," kata Nathan.

"Daddy tau, maka dari itu daddy harap Arin bisa tumbuh jadi wanita yang tangguh kalau dia memang mau mengambil kendali perusahaan miliknya. Tapi kalau tidak, mending tidak usah menampakkan diri selamanya."

"Lalu bagaimana dengan perusahaan itu, para pemenang saham pasti tidak akan membiarkan daddy memimpin selamanya. Bukankah hanya tinggal beberapa tahun lagi sampai Arin harus mengambil alih." Nathan ikut bingung memikirkan nasib Arin. Dia sudah kehilangan keluarganya dan sekarang harus memikirkan perusahaan yang begitu besar.

"Sepertinya daddy setuju dengan saran mommy mu. Menikahlah dengan Arin, lindungi dia."

1
marti 123
Kecewa
marti 123
Buruk
💗vanilla💗🎶
ijin mampir ya thor
Safa Almira
yey
Edah J
terimakasih atas karyanya yang sangat bagus 👍👍 semoga makin sukses terus😉
Edah J
ikut senang melihat kalian bahagia 😉🤗😘
Edah J
semoga kamu bahagia Dinda bukan hanya Arin saja yaa🤗
Edah J
duhh yg lagi kasmaran🥰🥰🥰huhuyyy
Edah J
he..he..he...si posesif on😁✌️
Edah J
yeyyy....Arin dilamar 👏🤗😘🥰
Edah J
cerita yg okk👍👍👍
Edah J
Dinda jd detektif dulu😉
Edah J
Itu ulah si boss Rezza😁😁😁
Edah J
wihhh berbunga"hati neng Abanggg😁😁😁
Edah J
Arin dan Dinda punya kesedihan yg sama ditinggal orang tua walau dgn cara yg berbeda😭
Edah J
hahayyy... Rezza nihh 😁😁😁
Edah J
sedih bangett 😭😭🤧
Edah J
semoga kebahagiaan segera menghampirimu Dinda😉
Edah J
Rin jangan memancing kasian Nathan nya😁
Edah J
pada akhirnya yg dibawah yg mengalah🙁dan itu jg terjadi di dunia nyata🙁
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!