Era Kekacauan dimulai setelah seorang pengembara misterius datang membawa sebuah pusaka suci. Pusaka yang dikatakan memiliki kekuatan bahkan dapat membelah dunia, siapa yang bisa mendapatkannya maka dia akan berdiri di atas puncak.
Dunia dimana seni beladiri adalah segalanya, semua orang berlomba untuk mendapatkan pusaka tersebut. Seorang pemuda bernama Zhen Liang muncul sebagai orang yang tidak pernah disangka di dunia persilatan.
Kultivator muda itu membuat para orang tua dan sesepuh di dunia persilatan tercengang.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Galih Pratama, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 32. Sosok Misterius
Ketiganya bergidik ngeri dengan memegang tubuhnya masing-masing saat melihat Qian Mei.
"Baiklah, semua orang sudah mengenalkan namanya. Tuan Hu Tian?" Zhen Liang berbalik menemukan Hu Tian yang terperangah.
"Ada apa?" Dia sedikit ketakutan sekarang, tidak berani sembarangan menyenggol Zhen Liang.
"Guruku akan menerima permintaanmu, tapi sebagai balasannya kau akan bergabung menjadi bagian keluarga dari Klan Zhen."
Dia memberikan seringai yang sangat lebar juga menakutkan, "Bagaimana dengan itu?"
Hu Tian memiringkan kepala, syarat yang diberikan Zhen Liang sebenarnya adalah syarat yang berat seseorang harus melayani keluarganya seumur hidup, tetapi hal itu tidak berbanding terbalik dengan sumpah yang dirinya berikan sehingga Hu Tian tidak ragu lagi mengangguk sembari meneteskan air mata.
Dia sedih sekaligus bersyukur bisa membawa satu lagi kekuatan disisinya untuk menyelamatkan putrinya.
*
Tujuh orang berangkat pagi-pagi sekali dari Desa Huoyun, setelah mereka beristirahat untuk memulihkan energi mereka dan mencicipi beberapa makanan minuman sebagai hadiah.
"Anak nakal, sudah kuputuskan bahwa Ibu akan pergi bersamamu."
Qian Mei menolak usulan anaknya semalam, mengenai dirinya yang perlu kembali dan melindungi klan. Saat ini dalam pikirannya, Zhen Liang yang lebih membutuhkan pertolongan.
Xue Hua sampai ikut bersama Zhen Liang menjelaskan, namun perempuan itu ternyata lebih keras kepala dari yang terlihat.
"Baiklah terserah padamu." Zhen Liang menghela napas panjang.
Mereka melanjutkan perjalanan bersama Hu Tian dan tiga murid dari Sekte Naga Yin. Dari ketiga orang murid itu, Li Na adalah satu-satunya perempuan yang selamat.
Li Na melirik kearah Zhen Liang sesekali, dia berpikir untuk mendekati dirinya. Dari sana mungkin mereka bisa berjodoh, tidak ada orang yang tahu, jodoh bisa ditemukan dimana saja.
Apalagi Li Na juga tertegun melihat wajah Zhen Liang yang rupawan, ditambah orang itu berbakat kultivasi hingga mencapai Tahap Ahli di usia dua puluh.
Tidak dapat dibandingkan dirinya saat usia dua puluh, yang baru bisa mencapai Tahap Berlatih. Bakat Zhen Liang jelas sesuatu yang tidak pernah ada.
Mereka memang memiliki perbedaan usia lima tahun, tapi itu bukan menjadikan sebuah alasan.
Jika dia berhasil menjalin hubungan dengannya, maka masa depannya bisa dipastikan secerah matahari, karena Zhen Liang memiliki dua orang ahli praktisi Tahap Puncak di sampingnya.
"Adik Zhen Liang." Li Na memandang lekat mata Zhen Liang.
"Apa ada yang bisa dibantu, Senior Li Na?"
Mulut Li Na menganga, dia tersenyum melihat seluruh aspek Zhen Liang. Sudah tampan, sopan, dan memiliki bakat kultivasi.
Li Na sudah menemukan pria yang ideal menurutnya.
"Ini bukan masalah, hanya saja aku merasa tidak enak atas kejadian sebelumnya. Aku ingin meminta maaf padamu, mengenai perilakuku sebelumnya."
"Apa yang senior lakukan sudah hal yang lumrah, jika saya menjadi anda, aku juga tidak dapat menahan diri, mendengar omongan seorang praktisi asing yang tidak jelas asal usulnya."
Zhen Liang kemudian berbalik dan menundukkan kepala pada Li Na.
"Semua kejadian sebelumnya adalah kesalahanku yang tidak bisa menahan diri. Saya minta maaf telah menyinggung perasaan senior. Mungkin saya hanya tertekan karena tidak mendapat pencerahan untuk menerobos akhir-akhir ini."
Li Na yang melihatnya menahan napas dari sikap dan pembawaan Zhen Liang, dadanya tiba-tiba berdetak sangat kencang saat itu juga. Li Na tidak mengatakan apapun selain berbalik dan berlari menghindari Zhen Liang.
"Kita tidak mungkin bersama, pemikiranku terlalu pendek. Adik Zhen Liang, semoga kau bisa mendapatkan pasangan yang cocok denganmu!" Li Na mendoakan Zhen Liang dengan sepenuh hatinya.
Xue Hua yang melihat muridnya berkembang tersenyum lebar, tidak ada yang lebih membahagiakan melihatnya menjadi lebih dewasa.
Di sisi lain, Zhen Liang memiringkan kepalanya. Dia menaruh curiga terhadap Li Na, perempuan itu berubah seratus delapan puluh derajat dan mendekatinya.
Zhen Liang berpikir pasti ada niatan yang terselubung padanya. Dia melihat kearah Shi Qian dan Wu Meng sebelum kembali lagi pada Li Na karena tidak menemukan apapun.
Dirinya memutuskan untuk mengikuti permainan Li Na, namun yang terjadi beberapa saat kemudian perempuan tersebut malah kabur.
"Jadi rencananya masih belum matang, apakah kau akan kembali lagi setelah rencanamu matang? Aku tidak sabar melihat kalian para kultivator dengan rencana licik kalian."
Pikir Zhen Liang melihat warna wajah Li Na yang merona merah seutuhnya.
Sementara melihat semuanya, Qian Mei mendengus, dia mengakui bahwa anaknya cukup hebat dalam menangani seorang wanita. Dia mengacungi jempol pada anaknya.
"Harus diakui kau memang berasal dari darah dagingku. Ada waktu Ibu dulu sampai berhasil membuat seratus pria patah hati kepadaku."
Qian Mei berulangkali menganggukkan kepalanya setelah bernostalgia mengenai masa lalu, jauh pada saat dimana Zhen Liang masih belum ada.
*
Gunung Shan Zhi dan Qing Long adalah markas milik kelompok bandit, Setan Gunung.
Setan Gunung dikenal menguasai dua gunung besar tersebut selama lebih dari sepuluh tahun. Kekuatan mereka tidak dapat diremehkan, hanya saja mereka memiliki saingan yaitu Kelompok Ular Putih.
Setelah kabar mengenai Kelompok Ular Putih binasa. Mereka merayakan pesta yang megah selama tujuh malam penuh, mereka terus tertawa dan berbahagia dengan kejatuhan saingannya itu.
Kejatuhan Kelompok Ular Putih membuat mereka menjadi satu-satunya yang berhak bergabung menjadi bagian cabang.
Sampai kabar buruk mengenai apa yang terjadi di Desa Huoyun terdengar ke telinga tiga sosok misterius.
"Mu Zong, apa yang telah terjadi kepadamu. Kau tidak bermain-main di sana bukan?"
Di sana, Mu Zong sedang menghadap pada tiga orang sosok misterius.
"Seharusnya kau bisa membawa Ahli alkemis ini dengan mudah, mengingat kemampuanmu tidak ada seorangpun yang bisa dengan mudah menghentikan langkahmu."
"Saudara Feng Yu, maafkan kelalaianku, aku tidak mengira sampai dua ahli praktisi Tahap Puncak tiba-tiba muncul."
Feng Yun, Penguasa Gunung Shan Zhi menekuk dahinya.
"Dua orang ahli Tahap Puncak? Jangan sembarangan, apa kau tidak tahu betapa langkanya Tahap Puncak di dunia ini?"
Mu Zong terdiam tidak membalasnya.
Melihat itu Feng Yu menjadi yakin apa yang dikatakan oleh saudaranya merupakan kebenaran.
"Jadi kalian gagal membawa orang itu bahkan setelah menculik anaknya?"
Dua orang sosok misterius melihat kearah duo penguasa Gunung Shan Zhi dan Qing Long. Keduanya perlahan mengeluarkan hawa membunuhnya membuat Mu Zong dan Feng Yu bergidik ngeri.
"Sangat mengecewakan sekali, namun tidak ada yang bisa dilakukan lagi. Kalian gagal untuk menjadi cabang dari bagian kami."
Kata salah satu dari kedua orang itu dengan tatapan dingin.
"Apakah kita akan membunuhnya saja dan mengakhiri semua yang ada di sini?"
"Tidak, kedua orang ini masih bisa berguna. Kita tidak bisa membiarkannya begitu saja. Demi apapun kita perlu mendapatkan alkemis tua itu menjadi bagian kelompok kita."
