Gadis Unik Ku

Hari ini rencananya Azura akan mulai menjalan kan misi nya karena itu ia pun meminta Zie mengirimkan schedule praktek dokter Alfi. Berhubung hari ini Alfi praktek malam hari, Azura pun membatalkan rencana nya dan memanfaat kan hari itu untuk berbelanja beberapa kebutuhan selama menjalankan misi di sebuah mall terbesar di Indonesia apalagi kalau bukan Angkasa Trade Center atau yang lebih dikenal dengan sebutan Angkasa Mall.

Di Angkasa Mall, Azura membeli beberapa potong pakaian, kacamata, topi dan masker khusus nya untuk dia gunakan menjalankan misi perdana nya hari ini. Hingga tibalah hari dimana ia akan menjalankan misi nya.

Dengan memakai mantel panjang ala detektif, topi, kaca mata, dan tak lupa masker, Azura pun mencari keberadaan Alfi. Hingga tak lama kemudian, Azura pun menemukan sang target yang baru saja keluar dari ruang operasi.

"Hmmm... sepertinya dia baru saja selesai melakukan operasi" gumam Azura sambil berjalan mengendap-endap. la berjalan dengan jarak yang cukup jauh agar apa yang ia lakukan tidak di curigai orang-orang khusus nya Alfi.

"Dokter Alfi... " panggil salah seorang perawat di rumah sakit itu.

Alfi pun segera membalik badan nya menghadap seorang perawat yang memanggil nya.

"Maaf dok, bagian laboratorium mengatakan laporan hasil observasi pasien kamar 111 baru bisa keluar besok sore" ucap sang perawat itu sambil menatap wajah Alfi malu-malu, terlihat jelas kalau perawat wanita itu menaruh hati pada Alfi.

"Apa? Besok sore?" tanya Alfi lagi dengan sorot mata tajam dan mengintimidasi membuat perawat yang tadi nya memerah karena tersipu kini malah memucat saat mendengar nada suara Alfi yang naik satu oktaf.

"I-iya, dok. Soalnya saat ini permintaan pemeriksaan sedang banyak- .... "

"Tidak ada alasan, katakan pada mereka saya meminta laporan itu selesai paling cepat sore ini. Saya sudah meminta laporan itu dari 3 hari yang lalu masa' sampai hari ini belum selesai juga. Apa mereka mau tanggung jawab bila terjadi sesuatu yang tidak di inginkan pada pasien saya?" tegas Alfi membuat nyali sang perawat makin ciut di buat nya.

Batinnya menggerutu, ternyata cap dokter galak pada Alfi memang benar ada nya dan kini ia sendiri yang membuktikannya. Perawat itu baru bekerja di rumah sakit itu sekitar 2 mingguan dan baru kali ini ia berkesempatan berinteraksi dengan dokter tertampan di rumah sakit itu. Sejak pertama kali melihat dokter Alfi, ia telah menaruh hati padanya. Sebenarnya tak beda jauh dengan beberapa perawat dan dokter lain, tapi kini nyali nya langsung ciut saat membuktikan bahwa sang dokter memang benar-benar galak.

"Tapi dok..."

"Sana! Lakukan saja perintah saya!" tegas nya sambil mengibaskan tangan, mengusir lebih tepat nya.

Sang detektif gadungan pun hanya mendengar kan sambil sesekali melirik ke arah Alfi. Tangan nya sibuk mengutak-atik ponsel, entah apa yang dilakukan nya dan itu semata sebagai pengecoh agar ia tidak ketahuan sedang menguntit Alfi.

"Haishhh... dia itu dokter atau apa sih! Galak bener, ngomel-ngomel udah kayak emak-emak yang protes kenaikan harga sembako aja" omel Azura saat memperhatikan bagaimana Alfi memarahi perawat itu.

Setelah sedikit mengomel, Alfi pun segera beranjak menuju ruangan nya. Azura memicingkan mata nya, mengikuti ke arah mana Alfi berjalan.

Azura pun mendekati ruangan yang pernah menjadi saksi dimana ia menyerah kan ciuman pertama nya pada seorang pria tak di kenal yang justru kini menjadi target misi nya. Karena tidak mendengarkan suara apapun dari dalam, Azura pun menempel kan telinga nya di pintu yang bertepatan saat itu juga Alfi membuka pintu. Posisi Azura yang tidak siap sontak saja membuat nya terhuyung dan jatuh ke pelukan Alfi.

to be continued....

...🌹🌹🌹🌹🌹...

...Jangan lupa Like dan Vote...

...Terima kasih....

Jangan lupa mampir ke cerita ku yang lain ya kak