NovelToon NovelToon
Keterikatan Cinta

Keterikatan Cinta

Status: tamat
Genre:Romantis / Komedi / Tamat / Romansa-Solidifikasi tingkat sosial / Romansa
Popularitas:591.6k
Nilai: 5
Nama Author: Neen@

Kamisha Naeswari seorang gadis dari Jogja yang sudah lama merantau di Bandung. Setelah selesai kuliah ia bekerja di sebuah EO dan memiliki toko kue yang kecil.

Dalam waktu satu hari hidupnya berubah seratus delapan puluh derajat karena pengkhianatan kekasih yang sudah dua tahun menjalin hubungan. Setelah itu ia harus merawat seorang bayi yang bukan darah dagingnya di usia yang masih muda.

Takdir memang selalu punya cara yang tak terduga agar selalu tampak mengejutkan. Semula ingin berkelana ke utara tapi malah terbang ke selatan bahkan berpindah dengan sukarela.

Banyak hal yang harus dikorbankan Kamisha termasuk hidupnya, kebebasannya, tapi akan indah pada waktunya.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Neen@, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Terbongkar

"Kok kamu."

"Iya ma."

"Jadi kamu calonnya Xander?" ucap mama Attalia senang

"Bukan ma, tapi keponakan saya Kyara."

"Oh..." ada nada kecewa dalam ucapan mama Attalia.

"Iya ma, ini aku perkenalkan my girlfriend Kyara," ucap Xander.

Kyara maju dan bersalaman dengan mama Attalia. "Salam kenal tante."

"Ya, ayo silahkan duduk," mama Attalia mempersilahkan mereka. "Oya Sha kok bisa kamu dan Kyara ini keponakan?"

"Iya ma, jadi ibunya Kyara itu kakak saya. Ibu saya hamil lagi ketika kakak - kakak saya sudah menikah. Umur saya dan Kyara hanya selisih empat tahun."

"Kalian tinggal bersama?"

"Iya ma, sementara Kyara tinggal di tempat saya sampai nanti menikah dengan pak Xander."

"Ah itu kita pikirkan nanti toh mereka baru pendekatan," ucap mama Attalia. "Kalau yang ganteng ini siapa?"

"Aku Axel oma."

"Aduh pinternya."

"Axel ini anakku ma, umurnya baru lima tahun."

"Kamu pintar mendidik anak Sha, lihat itu dia sopan banget," puji mama Attalia. "Sini sayang biar oma peluk."

Axel mendekati mama Attalia dan memeluknya.

"Kamu sudah lapar sayang?"

"Iya karena tadi aku mau makan kue buatan mom Misha tidak diijinkan."

"Benarkah? kenapa tidak boleh?"

"Kue itu buat oma."

"Oya, mana kuenya biar oma juga cicipi."

Alex membawa satu kotak kue buatan Kamisha dan menyerahkannya pada mama Attalia.

"Kue apa ini Axel?"

"Ini namanya kue cup cake oma."

"Oh sayang sekali oma tidak bisa makan makanan manis."

"Tenang ma, ini less sugar kok."

"Terima kasih Misha."

Axel dan mama Attalia menikmati kue buatan Kamisha.

Kenapa mbak Kyara begitu akrab dengan mama nya Xander. Dimana mereka saling mengenal batin Kyara.

"Jadi kalian berdua bekerja di hotel Xander?"

"Ya, betul tante. Saya ada di tim satu sedang mbak Misha di tim dua."

"Wah, Xander di kelilingi oleh orang - orang yang pintar."

"Kebetulan tim saya memang selalu unggul tante. Kami sudah memberikan omzet yang banyak demi kemajuan hotel."

"Ya memang kita harus bekerja keras jika ingin sukses," ucap mama Attalia. "Xander ajaklah mereka keliling rumah kita."

"Baik ma."

Xander mengajak Kyara dan Kamisha keliling rumahnya. Ada kolam renang bahkan ada taman.

"Lily... itu bunga Lily kan?" teriak Kamisha.

"Ya, itu Lily. Kamu suka?"

"Iya suka," teriak Kamisha kegirangan. "Boleh kesana?"

"Boleh," jawab Xander

"Yes, ayo Axel temani mommy kesana."

Kamisha menggandeng anaknya menikmati keindahan koleksi bunga Lily milik mama Attalia. Berbagai macam warna bunga Lily ada di sana.

"Gila, ini benar - benar gila. Bunga Lily ini bagus banget," Kamisha masih sibuk kesana kemari melihat bunga Lily yang tertata dengan rapi. "Axel, tolong fotokan mommy."

"Oh common mommy, jangan norak. Aku malu."

"Ayolah sayang, please," Kamisha memohon.

"No mommy."

"Hmm, nanti mommy buatkan burger?"

"No."

"Pizza mozarella?"

"No, mommy. Jangan paksa aku."

Kamisha sedikit kecewa. Kalau dia foto selfie nanti bunga Lily tidak akan kelihatan semua. Ia mulai mencari akal. Apa aku sandarkan di pot itu saja ya pikir Kamisha. Ia berusaha sekuat tenaga memindahkan pot besar sebagai sandaran handphone nya.

"Pot itu berat. Sini aku bantu foto."

"Benarkah... oke ini kameranya."

"Pakai punyaku saja, biar hasilnya bagus."

"Jangan menghina."

"Eh siapa yang menghina."

"Walau handphone saya lama ini kualitasnya bagus."

"Jadi di foto nggak nih?"

"Iya jadi. Bentar mau menata gaya dulu."

Kamisha mulai bergaya. Ia tahu persis gerakan yang cocok dengan suasana di taman bunga. Karena pekerjaannya yang dulu ia jadi lebih pengalaman. Setelah puas dengan beberapa gaya, Kamisha memastikan hasilnya dengan melihat ke kamera milik Xander.

"Wah iya, hasilnya benar - benar bagus," Kamisha berteriak kegirangan. "Kirim ke handphone ku."

"Kau suka Lily?"

"Iya, aku memiliki beberapa kenangan dengan bunga Lily. Almarhum ibuku dulu menanam bunga Lily di halaman belakang rumah. Ia sangat suka dengan Lily warna putih. Setelah ibu meninggal entah bagaimana ceritanya semua Lily miliknya layu dan akhirnya mati," tanpa sadar air mata Kamisha menetes. "Maaf pak jika teringat ibu saya jadi sedih."

Tiba - tiba... clethaaak!!!

"Aaauuwww sakit," teriak Kamisha.

"Dari tadi kamu panggil nya pak... pak... terus. Apa aku setua itu?"

"Justru karena saya menghormati anda."

"Iya, tapi aku belum tua mom Misha."

"Awas! tunggu pembalasanku," Kamisha mulai mengejar Xander yang terus menghindar dari pukulannya.

Axel berteriak kegirangan memberi semangat pada mommy nya. Sedangkan Kyara yang merasa perhatian Xander teralihkan oleh keberadaan Kamisha hanya diam memandang mereka.

"Heh... heh..." napasnya terengah - engah. "Cukup pak saya sudah tidak kuat lagi, saya menyerah."

"Hahahahhahh... hanya segitu saja kemampuanmu?"

"Saya pakai high heels, mana bisa lari cepat."

Tampak mama Attalia mendatangkan mereka di taman dengan membawa beberapa orang bersamanya.

"Apa aku melewatkan sesuatu?"

"Mommy kalah melawan om Xander, oma."

"Benarkah?"

"Iya, mommy sampai kecapean."

"Ah benar juga katamu, Axel," ucap mama Attalia. "Oya mari aku perkenalkan kalian semua dengan keluarga besarku."

"Ini Fredo adik mendiang papanya Xander dan ini istrinya Arum."

Kamisha dan Kyara menyalami mereka.

"Kamisha, kalau tidak salah kau dulu pernah bekerja di perusahaanku EO galaxy?"

"Maaf yang saya tahu perusahaan itu milik bu Tiwi, pak Fredo."

"Yah dulu memang milik dia tapi dua tahun terakhir ini ia menjual sahamnya padaku, kenapa keluar Misha? kau termasuk karyawan yang baik disana."

"Waktu itu saya tidak bisa memenuhi target jadi saya memilih untuk keluar," jelasnya sambil melirik Xander.

"Ini anakmu?"

"Iya benar, namanya Axel. Beri salam pada opa Fredo," perintah Kamisha. Axel segera mencium tangan pak Fredo dan bu Arum.

"Kapan kamu menikah? kapan kamu punya anak? setahuku kau belum menikah dan hamil."

Kamisha terkejut dengan pertanyaan pak Fredo yang di luar dugaan.

"Sa___saya memang belum menikah pak, maaf." berat mulut Kamisha mengucapkan itu. Ia menutup telinga Axel agar ia tidak mendengar semua itu. Entah apa tanggapan keluarga Xander tentang dirinya setelah mendengar semua ini. Kamisha pasrah toh ini juga sering terjadi di waktu lalu. Apa bedanya dengan sekarang. Tapi kali ini ia seperti malu dengan mama Attalia dan terutama Xander.

"Ah sudahlah, kenapa kau bertanya hal yang bersifat pribadi pada Kamisha," ucap mama Attalia.

"Oya ada satu lagi yang harus aku perkenalkan, dimana mereka. Oh itu dia," tunjuk mama Attalia. Tampak sepasang pria dan wanita tampak mesra, mendekat ke arah mereka.

"Nah, ini Zeline anak dari Fredo dan itu suaminya Harvey."

"Kamisha, kok kamu____."

"Bukan saya pak Harvey tapi Kyara keponakan saya," ucap Kamisha seakan tahu isi pikirannya.

"Kamu kenal dengan mereka sayang?"

"Mereka itu karyawan di hotel nya Xander."

Kamisha menyalami mereka. "Kyara...," panggilnya pada Kyara yang hanya diam mematung.

Dengan tangan gemetar Kyara menyalami Zeline dan Harvey.

"Tunggu dulu, kamu cucunya pak Amir dari Jogja, kan?" tanya Harvey.

"Iy__ya," jawab Kyara.

"Kok pak Harvey tahu? maaf saya lancang bertanya." sela Kamisha.

"Dulu waktu liburan di Jogja aku kenal dengan Kyara. Dia masih SMA, anaknya bu Ayu kan yang makelar tanah."

Kyara mengepalkan tangannya yang tampak gemetar, wajahnya pucat.

"Ternyata pak Harvey cukup mengenal keluarga saya," Kamisha berbicara dengan suara bergetar. "Kalau boleh saya tahu, waktu itu anda tinggal di mana?"

"Rumah kakek Wijaya."

"Setelah liburan anda pergi sekolah ke luar negeri?"

"Yah betul, wah aku tidak menyangka kalau di desa berita cepat menyebar. Tapi waktu itu aku tidak melihat kamu di sana."

"Saat itu saya sekolah dan bekerja di Bandung sampai sekarang. Akhirnya saya mengerti sekarang," ucap Kamisha sambil memandang Kyara yang masih menunduk.

Xander hanya diam, wajahnya menegang. Ia bingung dengan berbagai macam informasi tak terduga yang dia terima malam ini. Ia harus berbicara dengan Kamisha dan Kyara.

Mama Attalia yang bisa membaca situasi mengajak mereka segera makan malam. "Ayo kita makan malam dulu, kita lanjutkan pembicaraannya nanti."

Mereka semua pergi ke ruang makan dengan hidangan yang sangat mewah.

"Mommy aku mau udang," pinta Axel.

"Sebentar mommy kupaskan," Kamisha segera mengambil beberapa udang dan mulai mengupasnya. "Maaf semuanya Axel tidak bisa makan udang jika tidak di kupas kulitnya."

"Sama seperti Xander, ya kan,"

"Benarkah ma? Pak Xander mau saya kupaskan sekalian?"

"Boleh."

Kamisha dengan cepat mengupaskan udang untuk Axel dan Xander.

"Hmm, mantab," puji Axel. Semuanya tertawa mendengar celotehannya Axel. Anak kecil yang polos dan jujur. Begitu juga dengan Xander ia makan banyak malam ini.

"Permisi, saya mau cuci tangan sebentar."

"Aku antar," sahut Xander.

Xander kemudian mengantar Kamisha ke kamar mandi. Dengan cepat Kamisha mencuci tangannya seolah - olah ia tahu bahwa Xander akan meminta penjelasan padanya tentang hal tadi.

"Aku tunggu penjelasan darimu Misha."

"Penjelasan soal apa?"

"Semuanya."

"Kalau soal mbak Ayu, biar Kyara yang menjelaskannya. Karena sejak awal aku sudah memperingatkannya."

"Kau berbohong padaku."

"Aku sama sekali tidak membohongimu."

"Bagaimana dengan pernikahanmu?"

"Xander selama ini aku tidak pernah mengaku kalau aku sudah menikah atau belum. Ini urusan pribadiku kau tidak berhak tahu."

Xander diam ia kalah telak dengan apa yang di ucapkan Kamisha. Memang itu bukan urusannya entah kenapa hatinya menjadi tidak tenang.

"Kalian berdua membohongiku."

"Xander aku mohon dengarkan dulu penjelasan Kyara. Setelah itu baru kau memutuskan bersamanya atau tidak."

"Misha, dia tidak mengakui ibunya sendiri. Apakah menurutmu itu wajar. Jika aku memutuskan bersamanya, bagaimana jika ia memperlakukan mamaku seperti ia memperlakukan ibu kandungnya."

"Aku tahu perbuatannya tidak bisa di maafkan tapi aku mohon dengarkan penjelasannya dulu. Ia punya alasan melakukan itu."

"Alasan apapun itu tidak di benarkan."

Xander kembali ke meja makan bergabung dengan yang lain di susul Kamisha dari belakang.

"Mommy aku capek," bisik Axel.

"Ya sayang setelah ini kita pulang," jawab Kamisha.

Makan malam di lanjutkan dengan diam. Kamisha lebih di sibukkan dengan Axel yang makan ini itu. Terkadang pak Fredo dan Xander membicarakan bisnis. Sedangkan Kyara tampak berpikir keras bagaimana mencari alasan untuk Xander.

Kyara duduk sendiri sambil meminum secangkir teh di ruang keluarga.

"Hai," sapa Harvey. Kyara hanya diam. "Kau masih marah padaku dengan kejadian di gudang desa."

"Kejadian apa?"

"Aku tahu kau tidak mungkin lupa," ucap Harvey. "Aku harap kau tidak mengungkitnya di depan istriku, itu semua masa lalu."

"Ya masa lalu yang kelam."

"Tapi sekarang kau sudah memiliki Xander. Kau akan hidup penuh kemewahan nantinya."

Kyara memandang tidak percaya dengan apa yang diucapkan Harvey.

"Maaf mengganggu kalian berdua bernostalgia. Aku mau pulang dulu Ra, Axel sudah mengantuk.

"Baiklah mbak, mari kita pamitan."

"Tidak kau tinggal disini, pasti kau ingin berbicara dengan Xander bukan?"

Kamisha berpamitan sambil menggendong Axel. Mama Attalia menyuruhnya untuk menginap tapi Kamisha bersikukuh pulang.

"Aku antar."

"Tidak usah Xander, kau pasti ingin berbicara secara pribadi dengan Kyara kan. Ini waktu yang tepat. Setelah mendengar penjelasan darinya aku mohon maafkan dan kalian bisa memulai dari awal," bisiknya dengan suara lirih

"Aku malas."

"Xander please."

"Aku sedang malas berdebat Sha. Kalau aku ingin bicara maka aku akan bicara."

Xander pergi entah kemana, Kamisha hanya bisa memandang punggung pria yang saat ini tidak ada yang tahu bagaimana perasaannya.

🍁🍁🍁🍁

1
Katherina Ajawaila
mertua mrngong
Katherina Ajawaila
Luar biasa
Katherina Ajawaila
biar rasa misha udh di ksh tau sofi ngk percaya, ponakan gila di tampung
Katherina Ajawaila
sakit jiwa, thour biar terbuka tsbirnua kyra. baca nya jadi sakit hati
Katherina Ajawaila
org gila
Katherina Ajawaila
miisha piara pembunuh dlm rmh
Katherina Ajawaila
kadang bego apa telmi ya Misha
Katherina Ajawaila
kyra, ular kadut 😛
Katherina Ajawaila
kyra lupa bos mu itu Genius, kena kamu kyra buka borok sendiri. 😡
Katherina Ajawaila
Rani istrinya Rama ya thout
Katherina Ajawaila
udh tau enak aja diam. Misha 🤭
Katherina Ajawaila
makan tuh gengsi Misha, cemburu buta. urus tuh ponakan kyra si gatel 😎
Katherina Ajawaila
Misha norak, cemburunya kuat tapi gengsi. so cool nutupin yg busuk, 😔
Katherina Ajawaila
Misha bego. ketahuan, di tuduh sekingkol
Katherina Ajawaila
Kyra pecat aja, biar jadi jalang lagi, cocoknya begitu karna ngk pernah tobat😁
Fani Indriyani
aku kok malah pingin misha menjauh dlu deh dr xander,cuekin dlu xander nya..
Katherina Ajawaila
lacur mmg kyra
Katherina Ajawaila
Racun jalang ngk akan pernah malu Kyra😎
Katherina Ajawaila
ada aja ulat keket muncul
Katherina Ajawaila
makanya jadi perempuan tau diri dikit Kyra, terlalu obral sih😔
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!