Aditya Wijaya prakasa(35 tahun), atau biasa dipanggil Aditya..adalah seorang CEO tampan dan juga duda kaya raya,memiliki kecerdasan diatas rata2, Aditya adalah seorang laki - laki yg baik dan penyayang, karena masa lalu nya bersama mantan istrinya yang dulu pernah selingkuh darinya.. kini Aditya menjadi seorang yang dingin, cuek, arogan, dan tidak percaya lagi akan cinta..
Nabila sanjaya(25 tahun) adalah seorang Janda muda yang memiliki 2 orang anak,memiliki paras cantik,sangat penyayang, humoris,tegas, pekerja keras, dan baik hati..
bagaimana jadinya ya kalau si duda tampan dan cuek itu bertemu dengan Nabila si janda muda yang sangat baik hati dan penyayang itu.. akankah Aditya berubah dan percaya akan cinta sejati..
stay tune ya teman..☺
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Virsya eldina, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 23
" Baiklah semuanya.. sebelumya saya sangat berterima kasih atas semua kerja keras kalian selama ini,seperti biasa setiap bulan kita akan membahas hal - hal penting demi kemajuan perusahaan kita " ucap Aditya memulai membuka pembicaraan.
Satu demi satu, Aditya menjelaskan beberapa hal penting mengenai hal yang harus di upayakan para karyawan demi kesejahteraan perusahaan, semua karyawan mendengar dengan serius penjelasan Aditya begitupun Nabila dengan sesekali mencatat hal - hal penting apa yang di ucapkan Aditya di sebuah note kecil.
Semua karyawan menatap kagum kepada bos mereka itu, karena selain tampan, Aditya juga sosok atasan yang pandai juga tegas, dan diam - diam Nabila juga menyadari hal itu.
" Ternyata Pak Aditya itu tampan juga ya, wajar aja jika semua wanita menginginkannya, huhh tapi sayang Arogan " batin Nabil sambil memandangi Aditya yang sedang berbicara.
Sekitar 1 jam akhirnya meeting mereka pun selesai, semua karyawan pun bubar dan masing - masing kembali ke tempat mereka bekerja.
Sesampai di tempat kerja nya, Cindy masih terlihat sangat kesal, Sarah yang melihat akan hal itu menghampiri Cindy.
" Hei.. kamu kenapa kok kayaknya kesel gitu "
" Semua ini gara - gara Janda genit itu " ucap Cindy.
" Siapa yang kamu bilang janda " ucap Sarah.
" Tu si Nabila anak magang baru, yea temannya Risa " ucap Cindy.
Risa yang duduk tidak jauh dari Cindy sebenarnya mendengar ucapan Cindy, namun ia berpura - pura tidak mendengarnya.
" Oh jadi Nabila itu janda, kamu tau dari mana " ucap Sarah.
" Kamu gak perlu tau deh aku tau dari mana, yang pasti itu Nabila belangnya aja baik pakai hijab segala tapi huh suka godain bos kita tau " ucap Cindy.
" Bos, maksud kamu Pak Aditya, ah yang bener " ucap Sarah.
" Bener lah, masak aku bohong kan aku liat sendiri " ucap Cindy.
Risa yang mendengar perkataan Cindy kini hati nya mulai memanas, ia tidak Terima jika Nabila di katakan menggoda Aditya, namun Risa mencoba menahan amarahnya.
"Nabila itu keliatannya anak baik - baik Cindy, gak mungkin lah, mungkin kamu salah liat " ucap Sarah.
" Aku tu udah liat sendiri Sar, tadi pagi itu dia berangkat ke kantor bareng semobil sama Pak Bos, terus kamu liat sendiri tadi, seharusnya anak magang kan gak boleh ikut meeting bersama kita tadi tapi kenapa dia ada di sana, pasti Pak Aditya yang suruh "
" Kamu kan tau Pak Aditya itu anti banget sama cewek Sar, entah cara apa yang dia lakukan sampai Pak Aditya mau luluh gitu " ucap Cindy kesal.
" Hmm bener juga sih seharusnya anak magang gak ada yang boleh ikut meeting penting para staff, tapi ya sudah.. berpikir positif aja dulu ya.. " ucap Sarah menenangkan Cindy.
" Sudah ayo kembali kerja " ucap Sarah menepuk pundak Cindy kemudian kembali ke meja kerjanya.
Cindy sudah mulai meredam amarahnya dan memulai melakukan pekerjaannya.
" Risa, boleh mbak tanya " ucap Sarah.
" Ia Mbak, ada apa " tanya Risa.
" Bener ya kalau Nabila itu janda " ucap Sarah.
" Ia bener Mbak " ucap Risa yang sudah menduga bahwa Sarah akan menanyakan hal itu kepada nya.
" Oh gitu, kasian ya Nabila masih muda udah jadi janda, apa Nabila udah punya anak " tanya Sarah lagi.
" Sudah Mbak, sudah punya 2 orang anak " ucap Risa.
" Jadi gitu, ya sudah kembali bekerja ya " ucap Sarah.
Disisi lain Aditya, Haris, Lula dan Nabila juga sudah kembali ke tempat kerjanya masing - masing.
" Mbak, keliatannya Mbak lagi sakit ya kok pucat gitu mukanya " ucap Nabila kepada Lula.
" Oh ia ni Nabila, aku kurang enak badan aja dari semalam mungkin masuk angin " ucap Lula.
" Kalau Mbak capek, biar Nabila aja yang nerusin kerjanya Mbak, Mbak istirahat aja Mbak " ucap Nabila.
" Tapi ini laporan keuangan harian yang sekarang aku lagi buat Bila, emangnya kamu ngerti " ucap Lula.
" InsyaAllah Mbak asalkan Mbak ajarin Nabila dulu " ucap Nabila.
Lula pun mengajari Nabila cara membuat Laporan keuangan harian di komputernya, Lula menjelaskan dari A - Z, Lula merasa sangat pusing sekarang jadi lebih baik ia limpahkan pekerjaannya ke Nabila karena laporan harian itu harus di selesaikan setiap hari dan menyerahkan nya kepada Haris.
" Sudah paham kan Bila " ucap Lula.
" Ia sudah Mbak " ucap Nabila yang memang pandai dan juga cepat mengerti.
emang cocok di sandingkan sama Aditya ya gaess, sama - sama pintar nih.. 😍
Nabila dan Lula pun bertukar tempat duduk, Nabila sudah mulai mengerjakan apa yang di perintahkan Lula tadi, sedangkan Lula sedang beristirahat sebentar sambil sesekali memejamkan matanya dengan posisi tetap duduk.
Aditya yang baru keluar dari kamar pribadinya ingin kembali kemeja kerjanya, namun langkahnya terhenti ketika melihat ke arah jendela, ya jendela luar ruangannya yang tepat mengarah ke meja Lula dan Nabila.
Aditya cukup lama berdiri di depan pintu kamar pribadinya itu sambil menatap ke arah jendela dimana yang ia lihat adalah Nabila yang asyik mengerjakan laporan di tempat yang biasa Lula duduki.
" Ya Allah, ternyata Nabila cantik, dengan wajah tegang dan serius gitu ia pun tetap cantik, sayang sekali kamu harus menjadi janda di usia muda seperti ini Nabila,kenapa mantan suami mu dulu tega selingkuh dari kamu, sama seperti yang aku rasakan dulu " batin Aditya merasa iba kepada Nabila, dan terkadang Aditya mulai berpikir bahwa ia selama ini terlalu keras kepada Nabila.
Haris yang melihat Tuannya itu mencoba melihat juga ke arah jendela karena penasaran apa yang sedang di lihat Tuannya.
" Jadi yang dilihat Tuan itu Nabila " ucap Haris melihat - lihat ke arah jendela luar juga.
" Benar apa yang aku pikirkan, sepertinya Tuan sudah mulai jatuh hati kepada Nabila " batin Haris.
" Hmm.. Hmm.. Tuan sedang apa " ucap Haris membuyarkan lamunan Aditya.
" Tidak ada apa - apa " ucap Aditya cuek kemudian kembali ke meja kerja nya.
Beberapa jam kemudian...
" Sudah selesai " ucap Nabila yang sudah selesai mengerjakan tugas Lula.
" Sudah selesai ya, wah cepat banget kamu kerjanya Bila " ucap Lula.
Lula dan Nabila pun bertukar tempat lagi dan kembali ke posisi duduk semula, Lula kemudian memeriksa kembali apa yang sudah Nabila kerjakan, karena ia tidak mau langsung lepas tangan begitu saja, bagaimanapun Lula tetap bertanggung jawab atas semua pekerjaan yang di lakukan Nabila.
" Wah.. udah bener ni Bila, makasih ya udah bantu Mbak, boleh nih sesekali gantiin posisi Mbak sekalian kamu yang ngerjain semuanya Bila, biar Mbak bisa nyantai gitu " ucap Lula bercanda.
" Boleh.. boleh Mbak, Mbak ntar bilang aja sama Nabila, Nabila senang bisa bantuin Mbak " ucap Nabila.
" Ha.. ha... ha.. gak Mbak bercanda Nabila " ucap Lula tertawa melihat kepolosan Nabila.
***Bersambung...
Tetap stay tune ya readers ku sayang, InsyaAllah author bakal up 1 bab setiap harinya, Terima kasih udah kasih like dan kasih semangat terus buat aku 😍😍***
Semngat baru komen di bab ini soalny keasikan baca😅
Smga saja semakin kebelakang semakin bagus dlm penulisannya🙏