Tepat pada saat acara pesta, Rachel Victoria tidak sengaja melakukan ONS bersama pria yang begitu ia hindari, Leonardo.
Karena satu malam itu, sekaligus menghindari perjodohan orang tuanya, Rachel dan Leon melakukan perjanjian pernikahan selama 80 hari.
Akankah perjanjian pernikahan bisa membawa cinta dalam hati masing-masing?
Note!!!
(Season dua dari cerita : Menikahi Ceo Dingin) Sebaiknya baca S1nya terlebih dahulu🥰🥰
Follow ig : @dsifaadian_
Tik-tok : @dsifaaadian_02
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Desifa, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 11.
"Seperti biasa, kau tidur disofa aku diranjang!" Ucap Rachel ketika sudah bersiap untuk tidur.
Dua malam Leon tidur disofa, membuat badannya pegal-pegal dan kaku. Kali ini ia tidak akan tidur disofa meskipun lumayan panjang dan besar, tetap saja lebih nyaman diranjang.
"Karena dua malam aku disofa, sekarang gantian kau yang tidur disana kalau kau tidak mau berbagi tempat!" Ketus Leon.
Leon lalu berjalan menuju ranjang dan merebahkan tubuhnya diatasnya, ia merasa punggungnya nyaman dan hangat.
Rachel terperangah mendengar kata-kata Leon, bahkan tindakan pria itu yang langsung tiduran diranjang.
"Mana bisa! Hei kulkas dua puluh pintu, kau tidak mungkin tega membiarkan wanita tidur disana!" Protes Rachel tidak percaya.
Leon melipat tangannya diatas kepala, ia melirik istrinya yang terus nyerocos.
"Besok aku kerja! Aku tidak pernah bangun kesiangan dan badan pegal-pegal! Jangan sampai menikah merubahku! Jadi kalau kau tidak ingin tidur disana, berbagi tempat disini!" Leon lalu menarik selimut, membelakangi Rachel sembari memejamkan matanya.
Rachel begitu kesal mendengar ucapan Leon. Tidak mungkin ia tidur seranjang dengan Leon, bagaimana kalau tengah malam pria itu berbuat macam-macam padanya?
Tapi, tidak mungkin juga ia tidur di sofa, yang ada tubuhnya akan remuk seperti patah tulang.
"Sialan! Awas saja kau!"
Rachel berjalan menuju ranjang dengan wajah masam. Ia meraih satu bantal meletakkannya ditengah-tengah. "Ini batasannya, jangan melewati batasan ini!" Titah Rachel.
Wanita itu lalu tidur disisi belakang Leon, menarik selimut ikut membelakangi pria itu.
Hingga pagi menjelang, suara burung berkicau merdu, tetesan embun ikut menyambut sang mentari.
Rachel merasakan aroma maskulin yang begitu dekat, ia merasa sedang memeluk boneka, namun lebih hangat dan nyaman.
"Bonekahku kok aneh ya?" Gumamnya dalam hati.
Masih setengah sadar dengan mata terpejam, Rachel berusaha mengingat bahwa ia tidak tidur dikamarnya. Melainkan dirumah Violet, dan tidur bersama...
Wanita itu membuka matanya ketika teringat ia semalam tidur diranjang bersama Leon.
"aaaaaaa... Hmmppffttt--" Rachel berteriak kaget ketika membuka matanya ia memeluk kulkas dua puluh pintu itu.
Leon yang juga sudah bangun namun menunggu wanita itu bangun lebih dulu, sedikit terkejut mendengar teriakan Rachel. Leon langsung menutup mulut Rachel.
"Lepas!" Rachel menyingkirkan tangan Leon lalu beranjak bangun dan mundur. "Kau, berani sekali kau memelukku!" Tuding Rachel dengan marah.
Leon bangun. Pria itu menatap bantal yang ditengah-tengah sudah pindah kebawah, dan posisi Rachel sudah melewati batasannya.
Rachel mengikuti arah tatapan Leon, ia terkejut melihat bantal batasan ada dibawah.
"Aa apa?" Rachel tiba-tiba gugup, ia menebak apa mungkin dirinya yang kelewat batas. "Kau pasti yang menyingkirkan bantal itu!" Rachel mengelak.
"Kau memang tidak bisa disalahkan! Kau yang menendang bantal dan mendusel padaku! Bahkan semalam kau bilang, tubuhku hangat dan nyaman!"
"What?" Rachel terpekik kaget.
"Tidak mungkin aku mengatakan itu! Yang benar saja!" Rachel tidak akan percaya.
Leon untungnya sudah cerdik dengan memasang Cctv tersembunyi dikamar. Pria itu meraih ponsel lalu menyalakan rekaman Cctv semalam menunjukkannya pada Rachel.
Tentu saja Rachel terkejut melihatnya, bahkan Leon tidur tidak bergerak, Leon bergerak karena hendak menyingkirkannya yang tiba-tiba mendekat. Bahkan menendang bantal pembatas, lalu memeluk pria itu.
"Oh may god!" Rachel menutup wajahnya karena malu sekali mengetahui perbuatannya saat tidur.
"Masih mau menyangkal?" Tanya Leon.
"Kau memasang Cctv dikamar?" Tanya Rachel.
"Hanya untuk berjaga-jaga seperti sekarang ini!"
Yaampun! Artinya rekaman Cctv saat ia habis mandi dan berganti pakaian secara sembarangan diluar kamar mandi juga ada. Padahal ada Walk in closet atau bisa dikamar mandi, tapi Rachel sangat teledor.
Leon turun dari ranjang. "Tenang saja, rekaman kau ganti pakaian disini sudah ku sembunyikan!" Pria itu masuk kekamar mandi.
"Dasar kulkas dua puluh pintu!" Teriak Rachel dengan kesalnya.
.....
Kiev dan Leon sudah sampai digrup Arron, dua pria gagah yang selalu terlihat kemana-mana berdua itu berjalan dengan langkah cepat menuju lantai khusus ruangan Ceo dan beberapa karyawan yang memiliki jabatan tinggi.
Sementara dibelakang mereka, seorang wanita baru saja tiba dengan sedikit terburu-buru.
"Tuan muda, selamat pagi!" Ucap gadis itu sedikit meninggi supaya dua pria yang berjalan cepat itu mendengarnya.
Leon serta Kiev dan beberapa pengawal berhenti kemudian membalik badan. Mereka melihat Anita, karyawan yang Kiev angkat sebagai Sekertaris. Memakai rok mini mocca dan kemeja putih.
"Tuan, dia Anita! Sekertaris baru anda!" Ucap Leon menjelaskan, karena sepertinya tuannya belum terlalu hafal wajah Anita.
Kiev menganggukkan kepala sekilas. Pria itu lalu melanjutkan langkahnya tanpa menghiraukan Anita, kemudian Leon mengikuti.
Anita tercengang karena ia telah berdandan secantik mungkin dan membeli baju yang terbaik untuk menjadi Sekertaris Ceo. Bu HRD menghampirinya.
"Selamat pagi Anita!"
"Selamat pagi bu!" Anita tersenyum tipis.
"Tugasmu sekarang masuk keruangan tuan Kiev, dan tanyakan apa yang beliau butuhkan! Jangan membuat masalah atau menyinggung Ceo!"
"Baik bu!"
Bu HRD pergi, Anita sedikit tersenyum sombong. "Dia terus saja menasehatiku! Lihat saja, aku akan menjadi Sekertaris kesayangan dan aku akan mendapatkan tuan Leon yang tampan!" Anita lalu bergegas pergi masuk kedalam lift khusus karyawan.
"Tuan Kiev, ada yang bisa saya kerjakan?" Tanya Anita.
"Leon, kau tunjukkan saja apa yang harus dia kerjakan! Berikan semua pekerjaannya!" Titah Kiev menatap asistennya.
Mendengar perintah Kiev, Leon mengangguk. "Baik tuan!"
Anita tersenyum karena justru ia akan semakin dekat dengan Leon kalau begini ceritanya.
Memang jodoh tidak kemana, menurut Anita. Gadis yang memiliki tekad kuat untuk membuat Leon jatuh cinta padanya itu langsung mengikuti kemana langkah Leon melangkah.
"Ini semua pekerjaanmu!" Leon sedikit menjelaskan, lalu memberikan beberapa map diatas meja kerja Anita.
udh up nya dkit² sikap nya Leon tetep aja gt....konflik nya org ketiga trus....kapan Rachel hamil nya kapan Leon sadar nya kalau bkn hnya karena tanggungjawab saja menikahi Rachel tetapi mmg udh ada rasa dari dulu.....jgn sampai jg ya Kiyara & Boy nanti bersatu memisahkan Leon & Rachel
memang dasarnya jalang toh si kiayara, berati Leon suka celup celup dong waktu dulu sama kyara 😝😝
ayo Rachel kamu juga butuh modal dan fikiran yg stabil untuk melawan jalang kek gitu 😁😁🤭
lanjut thor