Nur Aini seorang gadis piatu yang beragama muslim yang di asuh oleh nenek dan kakeknya, dan sudah di lamar oleh kakak seperguruan tempatnya belajar ilmu agama islam. tapi karena berahli asuh ketangan Pamannya, Aini di bawa ke negara Prancis dan dipaksa pindah agama oleh pamannya, membuat Aini harus memutuskan hubungannya dengan tunangannya.
Setelah kecelakaan, Aini melupakan memori tentang tunangan masa kecilnya, dan kembali ke Indonesia, disinilah Aini bertemu dengan seorang pemuda tampan yang sholeh, sekaligus pengusaha yang terkenal lalu di pinang olehnya yang bernama Ammar Abqori.
Tapi siapa sangka pernikahanya yang baru 2 hari harus merelakan suami tercinta menikah dengan sehabat suaminya.di malam pertamanya. Bagaimana perasaan seorang istri ketika mengijinkan suaminya menikah lagi? bagaimana kisah kehidupan poligami Aini..? Apakah Aini akan kembali ingat dengan tunangannya.. yang bernama Al..?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon anggi (@ngie_an), isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 23. Kitbah Ammar dan Aini
" Sumi di mana kaca mata saya, aduuhhhh cepetan Sumii"
" Yaaa sabar nyonya... ini.. " Sumi beralri ke arah Grandma
" Lama bangat si Sumi... gimana penampilan saya sudah ok? "
" Sip nyonya, cantik kaya beti loe pea " ucap Bik Sumi yang memberikan 2 jempolnya
" Apa kamu bilang? " ucap grandma yang tidak mengerti ucapan Sumi
"Ehh maksud Sumi pokonya cantik dah nyonya.. "
" Gimana ? mommy udah siap ?" tanya Robbet masuk kekamar Mommy nya
" Mommy sudah, kamu sudah ke kamar Ernata? " tanya Rienza
" Tadi sudah lagi coba sepatu yang pas katanya. "
" Ya sudah. semua asissten sudah pada siap dibawa? " tanya grandma
" Sudah mommy tapi hanya beberapa saja yang ikut sisanya dirumah." ucap Robbet
"Ok kalau gitu mommy ke kamar Ernata, hayo Sumi," ucap Rienza
" Ernata, apa kamu sudah siap sayang? " tanya Grandma sambil melihat penampilan Ernata.
" Ya tuhan cantiknya cucu Grandma" ucap Rienza yang melihat penampilan Ernata yang tertutup memakai kerudung berwarna pink senada dengan bajunya,
" Udah grandma, gimana cantik gak?
" Cantik sayang,, gimana!? apa hati kamu sudah yakin buat masuk agama islam lagi? " ucap Rienza yang menyakinkan hati Ernata
" In sya allah yakin grandma, bismillah semoga ini jalan yang allah tentukan untuk Ernata, "
"Ya sudah kalau kamu sudah yakin dan mantap kita langsung berangkat" ucap Grandma
Ernata melangkahkan kakinya dengan mengucapkan bismillah semoga dengan dia menerima Ammar sebagai calon suaminya, bisa membawa kebahagiaan untuknya yang selama ini dia tunggu tunggu..
( aduuhhh author jadi deg deg gan nih,,,, yang mau dilamar siapa,,,, author yang panas dingin nya hahaha 🤣)
Ernata berjalan menuruni anak tangga dengan Grandma dan bik Sumi, di bawah sudah ada ayah Robbet dan beberapa pasukan Naga putih untuk mengawal Ernata dari rumah ke Masjid ternama di Jakarta.
" Grandma apa tidak berlebihan ya? " ucap bisik Ernata ke Grandma
" Sudah kamu tidak usah kawatir, semua sudah di urus oleh keluarga Ammar dan ayahmu jadi kamu tinggal senyum saja ok" ucap Grandma.
" Sudah siap? ada yang ketinggalan? semua asissten sudah pada siap? pasukan Naga putih sudah siap? " ucap Robbet yang mengecek ulang sebelum berangkat.
Ernata pun masuk ke mobil bersama Grandma dan ayahnya di mobil ke dua, mobil pertama ada pasukan Naga putih kode 1 dan mobil ke 3 ada asissten Robbet dan mobil ke 4 dan 5 ada pasukan Naga putih.
Ammar dan Galih sudah berkompromi oleh Robbet tentang hari H proses Ernata masuk Islam sampai proses Lamaran (Kitbah) Ammar dan Aini Robbet pun setuju demi keamanan anaknya.
Mobil Ernata melaju menuju Masjid tempat dimana Ernata akan mengucapkan 2 kalimat syahadat.
Tidak hanya pasukan Naga Putih yang mengawal mobil Ernata tetapi polisi pun datang dan ikut mengawal mobil Ernata menuju Masjid.
" Ma sya allah " terharunya Ernata karena menurut dia ini sangat berlebihan.
Kini mobil pun sampai di halaman Masjid, semua sudah berjaga dengan ketat mulai dari Anak buah Galih pasukan Naga Putih dan polisi pun berjejer menjaga ke amanan di sekitar Masjid.
Ernata pun masuk bersama ayah dan Grandma dengan atas izin Imam Masjid nya,
di dalam Masjid sudah ada Ammar berserta ibu Ainun.
Ernata duduk di samping Ainun sedangkan ayah dan grandma duduk di belakang Ernata, Ammar dan para ustad sudah siap di depan Ernata membimbing Ernata mengucap kalimat syahadat.
Ustad Rohman yang membimbing Ernata mulai membacakan doa awal sebelum pengucapan kalimat syahadat dan menanyakan beberapa hal kepada Ernata.
" Baik, sebelum ananda mengucapkan kalimat syahada ada 3 penting ketentuan utama bagi seseorang sebelum berikrar mengucap kalimat syahadat pertama tidak boleh adanya paksaan untuk memeluk agama islam qur'an surah ke 2 ayat 256. dan saya ingin bertanya apakah ada yang memaksa Anada Ernata untuk masuk islam?
" Alhamdulillah tidak"
" Alhamdulillah apa motivasi ananda masuk islam? "
" Karena rasa cinta saya terhadap allah dan rasul dan ingin menyempurnakan separuh agama" ucap Ernata dengan tegas.
" Ma sya allah, ingin menyempurnakan separuh agama dengan siapa? apakah ada calon suaminya di sini, ? yang mana? " tanya ustad Rohmanyang melirik ke Ammar
Ernata hanya tersenyum, Ammar dan para ustad pun tertawa.
" Dan ke 2 yaitu surah ke 31 lukman ayat ke 15 , apabila ananda mempunyai orang tua yang berbeda keyakinan dan orang tua menyuruh untuk masuk ke agama orang tuanya. ananda Ernata boleh menolak dengan cara halus, tanpa mengurangi rasa hormat pada orang tua, dan tetap berbakti kepada orang tua walaupun beda keyakinan siap ya? "
" In sya allah siap".
" Dan yang ke 3, mungkin di agama lain ada ibadah begitu juga Islam punya tata cara sendiri untuk ibadah yaitu sholat 5 waktu dan mungkin nanti setelah berikhar akan ada baca al qur'an, apakah sudah siap?
" In sya allah siap"
" Alhamdulillah kalau semua yang 3 ini sudah siap, maka saya akan bacakan data pribadi ananda sebelum berikrar mengucap 2 kalimat syahadat bismilahirohmanirohim
Nama : Ernata
Nama lengkap : Ernata Vioni
TTl : Jakarta, x x x
Perempuan warga negara Indonesia,
Agama sebelumnya (non muslim)
Baik Bismillahirohmananirohim" ucap Ustad Rohman yang mengucap kan 2 kalimat syahadat beserta artinya dan di ikuti oleh Ernata secara bertahab
"Alhamdulillah" ucap Ustad Rohman dan langsung membacakan doa untuk Ernata.
Selesai mengucapkan 2 kalimat syahadat dan berdoa Ernata pun menangis dan di peluk oleh ibu Ainun begitu juga dengan Ammar dan Robbet bersama Grandma yang menangis saat Ernata sudah mengucap kalimat syahadat.
Dan di lanjut Ernata membaca Al-Qur'an dengan merdu yang di saksikan orang orang yang hadir di Masjid maupun di luar Masjid.
Ammar tersenyum sambil meneteskan air mata saat Ernata membaca Ayat suci Al-Qur'an dengan sangat merdu dan fahsi, Ernata yang selama ini merindukan kitab suci Al -quran membaca dengan sangat menghayati, Sesaat Ernata melihat sosok bayangan laki laki yang sedang ada di hadapannya sedang mengajarkan mengaji pada dirinya, sambil memegang kepalanya sedikit sakit, Ernata menyudahi membacanya dan melupakan ilusi yang barusan Ernata rasakan.
Setelah semua selesai, Rombongan Ammar dan Ernata pun langsung pergi hotel ternama di Jakarta untuk melangsukan acara Lamaran (Kitbah) yang sudah di siapkan oleh ke 2 pihak.
Rombongan di iringin oleh seluruh pasukan Naga putih dan polisi,
***********
" Gimana? " ucap suara laki laki yang menelephone
" Maaf bos kita gagal membawa target, keamanannya sangat ketat bos" ucap anak buah.
" Dasar B*D*H kalian semua... begitu saja tidak bisa. "
"Saya tidak mau tau cepat tangkap target sekarang juga sebelum Lamaran itu berlangsung, ingat..! jangan sampai tertangkap oleh polisi dan pasukan naga putih" ucap bos
" Aaaakkkhhhhh..." teriak lelaki itu yang membanting Semua barang yang ada di hadapannya.
🌹🥀🌹🥀🌹🥀🌹🥀🌹🥀🌹🥀🌹🥀🌹🥀
Hotel Ternama
Acara lamaran (Kitbah) Ammar dan Aini sungguh mewah dan berkelas walaupun acaranya privasi hanya di hadirin oleh keluarga Ammar dari ibu dan alhm bapak nya sedangkan Ernata hanya di hadiri oleh Robbet, Grandma dan keluarga dari alhm mamah nya, terutama Neneknya yang tersayang juga hadir. dan juga Grael dan Erlangga artis papan atas di usianya yang muda.
Acaranya yang di mulai dari pengajian baca doa dan di lanjut dengan Meminta restu pada orang tua Ernata
“ Bismilahirohmanirohim, alhamdulillah atas izin allah swt saya dan keluarga saya terutama ibu saya bisa disini, Maksud dan tujuan saya datang kesini ingin meminta izin kepada ayah untuk melamar putri ayah yang bernama Nur Aini dan menjadikan dia sebagai istri saya. Saya berjanji akan membahagiakan dan memenuhi kebutuhan lahir dan batinnya.” ucap Ammar lantang kepada orang tua Aini
Robbet mengucapkan rasa terimakasi atas niat baik Ammar dan keluarga, Robbet memberikan restu untuk Ammar dan menyerahkan jawabannya kepada Aini.
" Bismillahirohmanirohim, alhamdulillah apabila ayah sudah merestui atas izin allah Aini menerima Lamaran mas Ammar."
" Alhamdulillah.. " ucap semua yang hadir termasuk Ammar.
Ammar pun maju ke atas pangung dan di susul oleh Ernata
”Kini sudah ku utarakan niat dan kesungguhanku untuk melamarmu dan membangun cinta dalam ikatan suci yang diridhoi oleh-Nya. Dengan nama Allah yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang, jadilah pendamping hidup ku, " ucap Ammar yang memberikan seikat bunga untuk Ernata,
Saat Ernata mau menerima bunga dari Ammar, Ernata melihat sosok lain dari Ammar. Ernata melihat bahwa orang yang di hadapannya bukan Ammar, melainkan sosok laki laki yang sangat dia rindukan, tapi Ernata masih belum mengetahuinya. Ernata tersadar kembali saat Ammr berdehem ke dirinya untuk menerima bunga Ammar.
Acara di lanjutkan dengan makan makan, dan selanjutnya Aini hanya meminta mahar seperangkat alat sholat dan surat Ar Rahman pada Ammar. keluarga juga sudah memutuskan tanggal pernikahan akan di adakan 5 hari lagi.
Karena menurut Ammar lebih cepat lebih baik, Ammar tidak mau menunda dengan begitu lama, acara lamaran Ammar dan Aini pun berjalan dengan lancar, tetapi Ernata dan Ammar tidak mengetahui bahwa Galih sudah menangkap Orang yang ingin mengagalkan acara lamaran Ammar dan Aini.
Ting pesan masuk ke Galih.
" Bos tersangka sudah di tangkap"
" Serahkan dia ke polisi biar polisi yang mengurusnya." ucap Galih
" Siap bos".
Robbet dan Galih duduk bersama layaknya teman tak berjumpa, Galih pun memberikan informasi tentang kalung salib milik Ernata yang sudah menyelamatkan nyawa Ernata.
" Aku sudah mematikan pelacak nya, dan aku sudah menemukan dari mana identitas kalung ini"
" Oh ya? " ucap Robbet.
" Kalung ini buatan luar negeri bukan dari sini. jadi belom bisa di tebak siapa tau orang sini yang mesan dari luar. tapi kalau orang sini dia bukan orang sembarangan. karena harga kalung ini bisa di tapsir milyaran." ucap Galih.
Robbet hanya terus berfikir siapa dalangnya dia hanya melirik balik ke Galih karena selama ini hanya Galih yang dia anggap sebagai musuh bebuyutannya.
" Kau menuduh ku? apa kau gila? aku sudah menyelamatkan anak mu hari ini dari penculikan. "
" Apa maksud mu?" ucap Robbet
" Ckkk, apakah kau ayah nya? jangan jangan benar lagi bahwa Aini adalah anak ku bersamaaa... hhhmmmmpppphh " belum sempat Galih melanjutkan sudah di sumpal duluan mulutnya dengan buah salak oleh Robbet.
Ammar dan Aini langsung melihat ke arah Robbet dan Galih yang sedikit ribut.
" Astagfirullah allazim ayah? ayah ko tega si sama om Galih" ucap Aini yang melepaskan 2 buah salak yang masih utuh sama kulitnya dari mulut Galih.
" Gak apa apa nak, mungkin ayah mu hanya bercanda dengan om, benerkan Tobbet? " ucap Galih yang menyuapi buah strauberi yang berlumur coklat ke mulut Robbet
Membuat Ammar dan Aini tertawa, Robbet pun bangun dan pergi meninggalkan Galih dan di kejar oleh Aini.
" Ayah tunggu!" ucap Aini yang meluk ayah nya dari belakang saat di kamar hotel. dan di susul oleh Ammar.
" Ayah cemburu sama om Galih? " tanya Aini
" Ayah? cemburu ?sama si tua bau tengik itu? " ucap Robbet yang telak pinggang.
"Ssttt gak baik mengatakan buruk tentang orang lain, biar bagaimana pun om Galih sudah banyak membantu kita yah... " ucap Ernata yang memberi air putih untuk ayahnya.
"Yah, Aini ngerti, kalau ayah masih meragukan Aini, ayah boleh tes DNA." ucap Aini.
" Maafkan ayah, hanya saja ayah tidak mau kehilangan kamu" ucap Robbet sambil memeluk Aini
" Hmmmmmm" deheman Ammar membuat Aini dan Robbet melirik ke arah pintu.
" Jadi sebenarnya ayah cemburu sama om Galih apa sama Ammar nih" ucap Ammar yang tau perasaan seorang ayah ketika anaknya akan menikah
Robbet hanya ketawa kecil mendengar ucapan Ammar.
" Awas saja bila kamu membuat anak ayah menderita dan tidak bahagia ayah akan cabut kamu dari anak ayah sendiri" ucap Robbet.
" Ayah jangan kawatir, in sya allah segenap hati Ammar, Ammar akan membahagiakan Aini anak ayah lahir dan batin. " ucap Ammar yang di peluk oleh Robbet.
" Ayah akan pegang kata kata mu" ucap Robbet.
Bersambung.......
intip karyaku juga ya..