Dinda pus pita sari adalah seorang wanita kupu kupu malam, yang terkenal dikalangan pria hidung belang.
tarif yang diberikan sangat fantastis, sekali kencan bisa buat beli mobil Fortuner. tapi sesuai hukum alam semua orang pasti memiliki pasangan.
sama hal nya Dinda, yang terserang virus cinta, kepada pemuda yang bernama Azzam , dia hanya seorang SANTRI pengabdi dalem sang guru .
"aku hanya seorang santri biasa Din. tidak akan mampu membiayai kamu, apa yang kau sukai dari ku"
bagaimana kah kelanjutan kisah cinta dinda?
apa kah orang tua Azzam akan setuju?
ayo ikuti terus cerita nya...
jika anda suka dengan cerita nya jangan lupa succerep, like, share dan komentar nya
selamat membaca......
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Hima Al palembangi, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
bab 14
"ayo pulang ma malu sama mereka ajak suami nya dengan lembut dan menarik pelan tangan Fatin
Dengan wajah yang kesal Fatin dan tanpa menjawab pertanyaan suami nya langsung memalingkan badan dan pergi meningal kan cafe.
Fatin dan suami nya adalah tetangga baru Dinda yang terletak pas didepan rumah Dinda yang terhalang oleh jalan lintas Sumatra, mereka baru pinda sekitar satu mingu yang lalu. sedang Dinda dan keluarga nya belum sempat untuk silaturrahmi dengan keluarga Fatin.
setelah Fatin dan suami nya sudah tidak kelihatan lagi Lina Desi masuk dalam cafe nya
"ayo masuk Din ajak Lina sambil berjalan masuk
Dinda hanya diam tanpa menjawab ajakan Lina, Dinda melangkah kan kaki nya menuju kursi yang tertata rapi di teras cape, lalu duduk sambil menikmati semilir nya angin malam
Dari kejauhan terdengar suara nalpot yang berisik, sebenar nya bukan nalpot racing hanya nalpot biasa yang sudah jebol jebol hinga suara nya sangat tidak enak didengar
Dinda paham jika suara nalpot yang seperti itu adalah nalpot montor Nafi seorang pemuda yang biasa memboking Dinda dengan tarif yang sesuka hati Dinda
Suara motor itu semakin mendekat, dan benar saja seorang pemuda yang tinggi kekar dengan celana jeans robek pas di lutut dan kaos oblong nya, sebagai khas nya sudah terparkir di depan halaman cafe Dinda
"Hay sayang menunggu ku kah? Tanya laki itu yang masih diatas motor dengan mesin motor yang sudah mati dan dengan has nya kaki kanan di atas jok
"oh om Nafi, iya nu ucap Dinda tersenyum kearah Nafi
Nafi langsung turun dari motor nya dan berjalan menuju Dinda
"maaf sayang agak lama ucap Nafi yang duduk didepan Dinda hanya terbatas oleh meja panjang
"tidak apa apa, lama tidak main kesini om kemana saja? tanya dinda sambil menyilak kan rambut yang terurai nya
" kamu kangen ya sama saya sayang, goda Nafi sambil menjulur kan muka nya kearah wajah Dinda, sehingga Dinda mencium aroma khas alkohol dari mulut Nafi
"ah Bauk ucap Dinda sambil mendorong wajah Nafi .
"hahah tertawa lepas Nafi, nama nya juga lelaki sayang harus begini tambah Nafi sambil menatap wajah Dinda
"iya iya terserah kamu saja om, mau nambah lagi apa gak minum nya? Tawaran dari Dinda
"iya lah apa lagi ada kamu lebih semangat saya, jawab Nafi mengoda
"iya sudah bentar saya ambil kan ya, ucap Dinda dengan tersenyum
Dinda langsung berjalan kedalam mengambil sebotol alkohol dan gelas nya, sedang Nafi memandang bodi yang hot. Semok dan montok Dinda dengan mata yang melotot tanpa kedip serta sambil menggeleng geleng kan kepalanya,
"bodi mu sayang semakin hari semakin hot, kayak mia BI gumam navi
sambil menunggu Dinda mengambil kan alkohol Nafi bersiul siul mengikuti irama musik DJ yang keras itu sambil menarik kaki diatas kursi nya
"ini om silah kan diminum, sambil meletak kan minuman didepan Nafi
"ok terimakasih sayang, tidak ditungkan ini? Tanya Nafi sambil memandang Dinda
"oh iya Dinda langsung menuangkan minuman dalam gelas dan memberikan pada Nafi
Nafi pun mengambil nya dan meminum, Nafi alkohol itu sampai habis, disaat Dinda ingin mengisi gelas nya, Dinda terkejut dengan kedatangan ibu nya Azzam yang sudah memarkir kan motor nya di halaman cafe pas lurus dengan Dinda, sehingga Azzam dan Dinda saling bertatapan
Dinda seketika terdiam terpaku melihat Azzam, jantung nya berdetak cepat, fikiran nya liar kemana mana,
"hat sayang ada apa? Tanya Nafi sambil melambai kan tangan kanan nya didepan wajah Dinda
Dinda seketika kaget dan menelan air ludah nya,
Ti....tidak apa...apa . Ucapan Dinda terpatah patah seketika Dinda melanjut kan aktivitas nya dan merunduk kan kepala nya
Nafi hanya diam melihat tingkah Dinda yang celinguan itu. Sedang azzam masih berdiri disamping motor nya, sedang ibu Hasanah sudah berjalan menuju teras rumah nya
"Lo... Kok masih disitu, ayo masuk teriak ibu Hasanah menghadap kearah Azzam
Nafi hanya melihat Azzam yang berdiri dengan senyuman sinis saja lalu kembali menegak minuman nya,
Sedang Dinda hanya terdiam tanpa berani memandang Azzam, sambil menuangkan alkohol kedalam gelas yang dari tadi naik turun naik turun kayak lif saja