Kimora leticia gadis muda yang sudah mendapatkan gelar dokter nya.
Dia terlahir dari keluarga sederhana
ayah nya seorang guru dan ibunya hanya lah ibu rumah tangga biasa.
Dia bertemu dengan lelaki misterius yang membuat kehidupan nya berubah dramatis.
Kimora harus melepaskan gelar dokter hanya untuk bisa pengabdian seluruh hidupnya hanya untuk suaminya.
Tapi Kimora tidak mendapatkan kebahagiaan dia harus menikah dengan lelaki yang masih selalu mengingat mantan istri nya.yang sudah meninggalkan nya.
Hari-hari kimora pun di penuhi rasa ketakutan oleh kelakuan suaminya itu.
pada suatu pagi dia melihat suaminya membawa setangkai bunga mawar putih.dia pikir bunga itu untuk nya tapi suaminya terus berjalan ke belakang rumah nya.
kimora terus mengikuti suaminya ternyata suami terhenti di depan gudang itu
dan masuk ke dalam nya.rasa penasaran Kimora menjadi-jadi ketika suaminya keluar dengan wajah sedih dan bunga itu dia simpan di dalam gudang.
Ada apa di dalam gudang itu ?.mengapa hampir tiap hari suaminya membawa setangkai mawar putih untuk di bawa ke gudang belakang rumahnya.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Pearlyta Hasna, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Episode 23
Kimora merasa kaget ketika tangan nya seperti ada yang menarik nya.
"Aduhhh siapa ini"
Kimora menolehkan kepalanya ke belakang.
"Ibu sedang apa ibu di sini bukan kah ibu di suruh istirahat total di kamar".
Ternyata yang menarik tangan Kimora adalah asisten rumah tangga yang pernah melihat kimora tidur di sofa depan kamar kimora.
"Akuuu akuuu habis dari belakang rumah."
Asisten rumah tangga itu kaget mendengar Kimora baru dari belakang rumah.
"Ibu tidak apa-apa kan ?"
Kimora merasa akan dapat informasi dari asisten rumah tangga itu.
"Bisa kah kita ngobrol di kamar ku seperti nya banyak yang aku tanya kan.karena kalau kita ngobrol di sini aku bisa ketahuan keluar dari kamar".
"Baik bu,ayoo silahkan saya tau jalan lebih cepat ke kamar ibu"
"Ayo mba".
Tangan kimora di gandeng oleh asisten rumah tangga nya dengan penuh hati-hati.
"Mbak saya mohon jangan bilang ke mas genzy saya keluar kamar dan pergi ke belakang rumah itu yah mbak".
"Baik bu saya mengerti ko bu saya ga akan bilang ke mas genzy".
"Terimakasih kasih yah mbak".
"Iya bu"
Asisten rumah tangga itu tersenyum kepada kimora.
Setelah hampir sampai ke depan pintu masak
Tiba-tiba mama sarrah melihat kimora yang di gandeng asisten rumah tangga nya.
Mama sarrah langsung berlari menghampiri kimora.
"Kimora Kamu kenapa nak ? kamu baik-baik saja kan ?".
Kimora melirik ke arah asisten rumah tangga nya.
*Haduh habis aku ketauan mama sarrah*
Ucap Kimora di dalam hatinya.
"Ibu Kimora tidak apa-apa tadi ibu kimora meminta saya untuk menyiapkan makanan dan minta uang makan di dapur".
Kimora menghelakan nafas panjang nya dengan ucapan asisten rumah tangga tersebut.
"Iya mah aku lapar karena ga mungkin kan aku makan di dalam kamar".
"Oh begitu kamu pasti mulai bosan diam di kamar terus yah ?".
"Iya mah aku mulai bosan".
"Yasudah yah mbak bisa pergi lagi ke dapur biar saya saja yang nemenin Kimora di kamar".
Mama sarrah menyuruh asisten rumah tangga untuk pergi.
Asisten rumah tangga itu pun meninggalkan Kimora dan mama sarrah.
"baiklah Bu saya permisi pergi lagi ke dapur".
Kimora langsung merasa jengkel lagi-lagi setiap dia mau mendapatkan informasi selalu ada penghalang nya.
"Mah aku sendiri an aja di kamar aku mau istirahat tidur aku ngerasa cape".
"Kamu mau istirahat ? yasudah mama aner sampai kamar yah".
Mama sarrah membuka kan pintu kamar dan menggandeng Kimora pelan-pelan untuk naik ke tempat tidur dan menyelimuti kimora.
"Yasudah yah mama keluar.kamu istirahat yah".
"Iya mah aku tidur sekarang".
Mama sarrah langsung pergi meninggalkan Kimora tidur sendirian di kamar dan menutup rapat pintu kamar nya.
"Ahhhh gagal lagi aja kan kenapa mama segala ada.kapan lagi kan aku bisa ngobrol sama mbak itu kayanya dia mau ngasih tau informasi ".
Kimora bangun dari tempat tidurnya langsung berjalan ke arah jendela kamar nya dan membuka gorden nya.
"Semenjak aku hamil aku serasa di kurung serasa di penjara di rumah ini aku gabisa kemana-mana keluar rumah pun susah".
Kimora langsung mendengar suara hentakan kaki menuju kamarnya.
"Seperti nya ada yang mau datang ke kamar ini".
Kimora segera langsung pergi kembali ke tempat tidur nya.
Tok..tok.. tok
"Kimora sayang kamu sudah tidur belum ini ada ayah dan ibu datang".
"Ayah ibu datang"
"Buka saja mah aku belum tidur".
Kimora langsung tampak bahagia ketika melihat ke dua orang tuanya datang.
Kimora langsung menghampiri ke dua orang tuanya dan memeluk erat ke dua orang tuanya.
"Ibu ayah aku kangen sekali kalian".
"Kenapa kamu tidak pernah memberikan kabar pada ayah.ayah juga sangat merindukan putri cantik ayah".
Melihat ke akraban ayah dan ibu kimora.Mama sarrah memilih meninggalkan mereka melepas rindu.
"Ibu rossa bapak Dimas saya permisi dulu yah biar kalian bisa lebih bebas."
Mama sarrah langsung pergi dan menutup pintu kamar itu.
"Kimora kau harus jaga kandungan mu itu ingat anak yang kamu kandung itu akan jadi pewaris harta keluarga ini."
Ucap ibu rossa tegas.
"Apaasih buu kenapa pikiran ibu itu selalu harta kekayaan saja".
"Kimora kamu tidak harus munafik.kamu menikah dengan genzy karena terpaksa bukan karena cinta jadi kalau kamu sudah melahirkan anak itu kamu bisa minta cerai dan kamu bisa mencari lelaki yang kamu cinta dan sayang".
Kimora langsung sangat emosional sampai dia tidak sadar meneteskan air mata nya.
Ayah kimora langsung jadi penengah perdebatan mereka.
"Sudah bu kenapa kalian jadi berdebat seperti ini.niat kita ke sini untuk menjenguk kimora kenapa ibu jadi buat Kimora menangis".
"Apa yang ibu bicara kan memang benar adanya mereka menikah kimora hanya ingin anak dari kimora.coba kita lihat saja nanti kalau Kimora sudah melahirkan apa mereka tetap menginginkan Kimora tetap di sini."
"Bu aku mulai mencintai mas genzy.jika kita tidak saling cinta aku ga mungkin secepat ini bisa hamil anak mas genzy.lagian sedikit demi sedikit mas genzy pasti melupakan almarhum istrinya".
Ibu rossa hanya terdiam mendengar ucapan Putri nya tersebut.
Ayah Kimora lebih memilih mengajak istrinya untuk segera pulang.
"Ayo lebih baik kita pulang saja kita di sini cuman buat Kimora menangis lebih baik kita pulang".
Ayah Kimora langsung menarik tangan istrinya untuk segera pergi keluar dari kamar kimora.
"Nak ayah dan ibu pulang dulu yah kamu hati-hati yah banyak istirahat dan jaga pola makan nya".
"Iyah ayah aku mengerti".
Ayah dan ibu kimora meninggalkan kamar kimora dan berpamitan pulang kepada mama sarrah.
"Ibu sarrah saya dan istri saya mau pamit pulang".
"Loh kenapa cepat sekali saya belum menyiapkan minuman".
"Oh, tidak usah repot-repot kami buru-buru pulang karena saya rasa kimora sedang ingin beristirahat.nanti kami pasti kembali lagi".
"Oh,baik lah pak hati-hati di jalan nya".
Mama sarrah melihat ada yang aneh pada ibu rossa dia terlihat seperti orang yang sedang kesal dan dia pun tidak berbicara sepatah kata pun pada dirinya.
"Ada apa ini yah kenapa ibu rossa seperti orang yang baru marah-marah".
Mama sarrah langsung berlari menghampiri Kimora.
"Kimora sayang bolehkah mama masuk nak".
Kimora langsung menghapus air mata nya
"Iyaa mah silahkan masuk".
"Yaa tuhan, kimora kamu kenapa nak ? kamu seperti habis menangis ?".
Kimora langsung memeluk mama sarrah.
Mama sarrah merasa bingung kenapa Kimora menjadi menangis.