NovelToon NovelToon
PEWARIS

PEWARIS

Status: sedang berlangsung
Genre:Crazy Rich/Konglomerat / Cinta Paksa
Popularitas:963
Nilai: 5
Nama Author: Just story

Menceritakan tentang dimana nilai dan martabat wanita tak jauh lebih berharga dari segenggam uang, dimana seorang gadis lugu yang baru berusia 17 tahun menikahi pria kaya berusia 28 tahun. Jika kau berfikir ini tentang cinta maka lebih baik buang fikiran itu jauh - jauh karena ini kisah yang mengambil banyak sisi realita dalam kehidupan perempuan.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Just story, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

BAB 5

Suasana ruang tamu paviliun itu terasa sunyi, hanya terdengar detak jam dinding yang perlahan mengisi keheningan. Do Hyun duduk dengan santai di salah satu sofa, menyilangkan kaki sambil mengetuk-ngetukkan jari di sandaran tangannya. Tatapannya tajam namun penuh misteri, mengamati ruangan dengan dingin. Di seberangnya, Kim Woon berdiri, sesekali melirik ke arah pintu kamar di mana dokter sedang memeriksa Yeon Ji. Wajahnya menunjukkan kekhawatiran yang sulit disembunyikan.

Tak lama kemudian, pintu kamar terbuka. Dokter melangkah keluar dengan clipboard di tangannya, wajahnya serius namun tidak menampakkan kepanikan. Kim Woon segera mendekatinya, sementara Do Hyun hanya melirik sekilas, tetap mempertahankan postur tenangnya.

Dokter : Anak itu baik - baik saja, hanya ada beberapa luka memar karena upaya perlawanan, namun akan hilang seiring waktu

Kim woon : Dokter apa kau yakin tidak ada yang serius atau akan membahayakan putri ku nanti?

Dokter : Semua nya aman sampai saat ini tuan, anda tidak perlu khawatir soal itu

Do hyun : Bagaimana dengan luka-luka nya? Apa kau sudah mengobati nya? Atau akan berdampak pada keseharian nya?

Dokter : Ya tuan mungkin dia akan merasa tidak nyaman di beberapa bagian lengan nya namun jika anda mau saya bisa resep kan obat untuk mengurangi nyeri nya

Do hyun : Kalau begitu tolong berikan

Dokter segera mengeluarkan lembaran resep baru dari tasnya, menulis dengan cepat namun hati-hati. Setelah selesai, ia memasukkan beberapa obat ke dalam amplop kecil dan menyerahkannya langsung kepada Do Hyun.

Dokter: jika tidak ada lagi yang anda perlukan saya izin pamit untuk kembali kerumah sakit

Do hyun : Wang he, urus pembayaran dokter itu dan perintah kan supir untuk mengantarkan nya kembali dengan mobil kita

Wang he : Baik tuan, mari ikut dengan saya

Dokter itu membungkukkan badan sedikit ke arah Do Hyun dan Kim Woon sebelum beranjak pergi. Setelah langkah mereka menghilang, keheningan kembali memenuhi ruangan. Do Hyun bersandar di sofa, menatap lurus ke depan tanpa emosi yang jelas.

Do hyun : Kim, kau tidak perlu khawatir mengenai sekolah yeon ji aku pasti akan akan mencari sekolah yang lebih baik dengan penjagaan yang lebih ketat untuk nya

Kim woon : Itu tidak di perlukan lagi tuan, karena mulai saat ini saya sudah memutuskan tidak akan pernah membiarkan yeon ji sekolah ataupun belajar lagi untuk seumur hidup nya

Do hyun : Tapi kenapa? Bukankah kau begitu ingin dia berpendidikan untuk masa depan nya?

Kim woon :Apa gunanya masa depan, jika dia tak lagi bernyawa?saya tidak ingin membahayakan nyawanya hanya karena keinginan saya semata

Do Hyun tetap duduk di sofa, menatap Kim Woon tanpa sedikit pun emosi di wajahnya. Ia membiarkan pria itu melanjutkan tanpa menyela.

Kim woon: posisi saya saat ini sangat berbahaya, jika bukan karena kebaikan hati anda saya tidak tau apa yang bisa terjadi. Tapi tuan saat ini saya takut karena sekarang mereka tau saya memiliki seorang putri dan seperti apa wajah nya...

Suara Kim Woon bergetar saat ia menunduk, menghindari tatapan tajam Do Hyun. Ia menggenggam tangannya erat, seolah mencoba mengendalikan ketakutan yang menguasainya.

Kim woon : saya sangat menyesal karena tidak mempertimbangkan saran anda, dan saya masih sangat berharap anda berkenan untuk membantu saya

Do Hyun tetap diam selama beberapa detik, matanya mengamati Kim Woon dengan pandangan yang sulit ditebak. Akhirnya, ia bersandar sedikit ke belakang, menyilangkan kakinya, lalu berbicara dengan nada yang tenang namun penuh wibawa.

Do hyun : apa yang kau inginkan?

Kim woon : Tolong bantu saya untuk menyembunyikan nya dari dunia ini

Tatapan Do Hyun berubah serius. Ia menyilangkan tangannya di dada, menunggu Kim Woon melanjutkan. Ketegangan di ruangan semakin terasa.

Kim woon: baik itu media ataupun pemerintahan, pendidikan maupun perkembangan zaman. Aku tidak ingin dia terikat dengan semuanya tuan, karena hal itu hanya akan memberikan orang - orang kesempatan untuk mencelakai nya

Do hyun : Kim woon apa kau sadar berapa banyak yang harus ku tanggung karena permintaan mu dan resiko nya?

Kim woon : Karenanya setalah hari ini saya akan menjadikan perintah anda adalah prioritas sebelum putri saya

Do hyun : Apa kau tau konsekuensi dari yang kau katakan?

Kim woon : Seperti yang anda pernah katakan, nyawa orang miskin tidak begitu berarti bagi penguasa seperti anda tapi kesetiaan dan pengorbanan adalah harga yang bisa ku tawarkan

Kim woon : hanya ini yang saya miliki untuk melindunginya, dan bagi saya tak ada lebih penting dari melihat yeon ji hidup. Namun saya pun sadar kalau saya tak akan bisa melakukan ini tanpa dukungan anda

Kim woon : Karena nya saya harus hidup untuk menghabisi semua musuh anda untuk bisa memastikan yeon ji tetap aman

Beberapa jam telah berlalu sejak pertemuan di paviliun Kim Woon. Kini, Do Hyun duduk di ruang kerjanya yang luas dan megah di rumah besarnya. Langit di luar mulai gelap, hanya lampu-lampu gantung berdesain klasik yang menerangi ruangan dengan cahaya hangat.

Wang He masuk dengan langkah tenang, membawa setumpuk berkas yang tersusun rapi di tangannya. Ia meletakkannya di meja kerja Do Hyun tanpa suara, lalu berdiri di sisi meja, menunggu instruksi lebih lanjut

Wang he : Sesuai dengan keinginan tuan saya sudah menyerahkan berkas - berkas itu pada media dan meminta mereka untuk membuka kasus ini kembali

Do hyun : Itu bagus, kini dia telah merasakan akibat dari menolak tawaran ku untuk menerima cucu ku kembali di sekolah itu

Wang he : Saya memahami kemarahan tuan pada kepala sekolah itu, tapi tuan saya merasa tidak enak karena orang saya putri kim woon sampai terluka

Do hyun : Kau tidak perlu merasa bersalah, karena kau hanya menjalankan apa yang ku perintah kan

Wang he : Maafkan kebodohan saya, tapi sungguh saya tidak memahami jika anda ingin memberi kim woon pelajaran. Kenapa anda begitu peduli dan membantu nya

Do Hyun yang duduk di kursi kerjanya hanya tersenyum tipis mendengar pertanyaan itu. Senyumnya bukanlah senyuman ramah, melainkan penuh arti, seperti seorang pemain catur yang baru saja menggerakkan bidak penting. Ia menatap Wang He, matanya bersinar dengan sesuatu yang dingin dan tajam.

Do hyun : Kau salah wang he, aku tidak sedang membantu nya.Aku hanya sedang menjinakkan anjing yang mulai bertindak seperti manusia

###############################

1
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!