Boqin Changing, Pendekar No 1 yang berhasil kembali ke masa lalunya dengan bantuan sebuah bola ajaib.
Ada banyak peristiwa buruk masa lalunya yang ingin dia ubah. Apakah Boqin Changing berhasil menjalankan misinya? Ataukah suratan takdir adalah sesuatu yang tidak bisa dia ubah sampai kapanpun.
Simak petualangan Sang Pendekar Dewa saat kembali ke masa lalunya.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Boqin Changing, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Pengorbanan Seorang Guru
"Chang'er berburu permata siluman sangat berbahaya. Hutan bagian dalam adalah tempat tinggal mereka."
"Tidak masalah guru. Di balik bahayanya itu aku yakin jika aku melewatinya maka aku akan bertambah kuat."
Guru Tian kemudian mengingat bahwa pertemuan mereka pertama kali juga berada di hutan. Dia berfikir mungkin saja Boqin Changing sudah familiar bertarung melawan para siluman.
"Jika kamu meminta misi itu ke aula misi, pasti mereka tidak akan mengijinkannmu Chang'er?"
"Betul guru. Sepertinya akan susah ijinnya keluar."
Boqin Changing paham dengan umurnya yang baru menginjak sembilan tahun, akan susah baginya mendapat ijin untuk memulai misi berburu permata siluman. Dia hanya menghela nafas dengan berat.
"Bagaimana jika aku yang mengambil misinya Chang'er. Nantinya kamu bisa ikut denganku?"
"Betulkah guru. Terima kasih guru." ucap Boqin Changing sambil memeluk gurunya dengan hangat.
Guru Tian hanya tersenyum melihat kelakuan muridnya. Tidak banyak ilmu yang bisa dia turunkan ke muridnya. Saat ini yang bisa dilakukan hanya terus membantu perkembangan muridnya ini.
"Ayo kita istirahat Chang'er. Besok kita akan mulai menjalankan misi."
"Baik guru."
Mereka berdua pun memilih istirahat di rumah. Selanjutnya mereka hanya berbincang bincang dan mempersiapkan keberangkatan mereka besok. Boqin Changing sudah tidak sabar untuk memulai petualangan pertamanya.
...*****...
Esok harinya pasangan guru dan murid ini meninggalkan kediaman mereka. Mereka akan menuju ke aula misi dan mengambil misi mengumpulkan permata siluman. Ketika sampai disana mereka bertemu Tetua yang menjaga aula misi.
"Ah Tetua Tian anda datang kembali untuk mengambil misikah?" ucap Tetua Qiu Ling
"Ah.. Betul Tetua Ling, aku hendak mengambil misi lagi kali ini."
"Ah ini pasti Chang'er ya? Jenius sekte kita ini." ucap Tetua Ling sambil melihat ke arah Boqin Changing
"Sesungguhnya aku sangat iri sekali padamu Tetua Tian. Bisa mendapatkan jenius muda seperti Chang'er. Tidak pernah ada sejarah dimanapun ada seorang anak berusia di bawah sepuluh tahun bisa menjadi pendekar menengah."
Guru Tian hanya tertawa mendengar godaan teman satu sektenya tersebut. Dia kemudian menjelaskan maksud tujuannya untuk mengambil misi berburu permata siluman. Dia menjelaskan juga bahwa akan mengajak Boqin Changing ikut serta.
"Tetua Tian apa kamu yakin? Misi ini akan berbahaya untuk Chang'er."
"Tidak masalah Tetua Ling. Chang'er bisa menjaga dirinya."
"Setidaknya dia harus menjadi pendekar ahli dulu Tetua Tian. Hutan belantara akan sangat berbahaya untuk pendekar menengah sepertinya."
"Hahahaha... Chang'er tunjukkan kekuatanmu" ucap Guru Tian kepada muridnya tersebut.
Boqin Changing kemudian mengeluarkan auranya. Aura pendekar ahli kemudian merembes keluar dari tubuhnya. Bocah sembilan tahun ini tidak lagi menyembunyikan kekuatannya.
" Iniii.. Innnii.. Tidak mungkin." ucap Tetua Ling terkejut.
Awalnya dia mengira murid dari Wang Tian ini adalah seorang pendekar menengah. Dengan usia di bawah sepuluh tahun, semua orang akan sepakat bahwa Boqin Changing adalah jenius diantara para jenius. Namun saat ini pendapat itu terbantahkan dimata Tetua Ling. Boqin Changing bukan hanya seorang jenius, dia seorang monster.
Glekkk... Tetua Ling menelan air ludahnya. Seingat dia Boqin Changing baru berusia sembilan tahun. Bagaimana mungkin anak berusia sembilan tahun sudah mencapai ranah pendekar ahli. Setahunya rekor tercepat seseorang mencapai pendekar ahli di Kekaisaran Qin berusia sembilan belas tahun. Sedangkan murid Wang Tian mencapainya hanya dalam usia sembilan tahun. Darimana Wang Tian menemukan monster seperti ini.
"Tapi Tetua Tian jika patriak tahu..." ucap Tetua Ling yang masih enggan mengijinkan Boqin Changing ikut serta.
Dia tahu patriak sekte ini sangat memperhatikan perkembangan Boqin Changing. Jika dia menyetujui misi berbahaya ini untuk Boqin Changing bisa jadi dia akan mendapatkan kemarahan dari patriak sektenya.
"Tenang saja Tetua Ling. Aku yang akan bertanggung jawab."
Akhirnya Tetua Ling mengijinkan pasangan guru dan murid ini untuk mengambil misi perburuan permata siluman. Tidak henti-hentinya dia mengingatkan Tetua Tian untuk menjaga Boqin Changing sebaik baiknya. Dia tidak mau disalahkan patriak sektenya jika terjadi apa apa pada Boqin Changing.
Boqin Changing sendiri hanya tersenyum mendengar pertengkaran kecil antara kedua tetua sektenya. Dia tahu saat ini dia sudah menjadi perhatian para petinggi sektenya. Di kehidupan pertamanya, dia tidak mendapatkan perlakuan ini. Sekarang dia hanya bisa bersyukur bahwa di kesempatan keduanya banyak orang menyayangi dan memperhatikannya. Dia bertekad untuk bisa melindungi sektenya suatu saat nanti.
"Batas waktu misi adalah satu tahun. Aku harap kalian berdua baik baik saja. Terutama kamu Chang'er"
"Baik Tetua. Murid akan menjaga dirinya dengan baik."
Mereka berdua kemudian meninggalkan aula misi dan berniat langsung melanjutkan petualangan. Wang Tian berniat mengajak Boqin Changing untuk berburu di Hutan Daun Perak yang terletak di arah timur sekte. Jaraknya dari sekte sekitar dua minggu perjalanan.
Wang Tian pernah berkunjung ke sana dan menurutnya itu tempat yang relatif aman dan terdapat beberapa siluman yang tidak terlalu kuat. Namun ternyata Boqin Changing mempunyai pemikiran yang lain.
"Guru bagaimana jika kita berburu di Hutan Kabut Awan saja."
"Kamu tahu tempat itu Chang'er?"
"Iya guru aku mengetahuinya. Paman Weng di desa pernah memberitahuku di sana adalah tempat yang cocok untuk berburu siluman." ucap Boqin Changing beralasan
Guru Tian diam sejenak. Sejujurnya dia belum pernah berkunjung ke hutan tersebut. Dia tidak tahu apakah hutan tersebut berbahaya untuknya atau tidak. Namun nalurinya mengatakan bahwa dia harus percaya pada muridnya ini. Bagaimanapun misi sesungguhnya dia kali ini adalah mengawal dan melindungi muridnya ketika berburu siluman di hutan.
"Baiklah terserah kamu saja Chang'er. Guru ikut pendapatmu."
"Terima kasih guru."
Boqin Changing ingat sepuluh tahun dari sekarang. Kelompok Paviliun Teratai Naga berhasil mengumpul banyak permata siluman di Hutan Kabut Awan. Jumlahnya saat itu sangat melimpah yang membuat harga permata siluman sempat jatuh ke titik terendah. Berdasarkan desas desus yang dia dengar, kawasan hutan tersebut sudah tidak ditinggali raja siluman yang sudah mati lima belas tahun sebelumnya. Ketidakhadiran raja siluman membuat kawanan siluman yang ada di sana relatif lebih mudah untuk diserang.
Informasi ini sangat berguna bagi Boqin Changing di kehidupannya yang sekarang. Dengan kemampuan dia dan gurunya menghadapi siluman berusia seratus tahun pun dia merasa masih sanggup. Sedangkan jika menghadapi raja siluman setidaknya dibutuhkan pendekar suci untuk melawannya.
Hutan Kabut Awan terletak di sebelah barat sekte. Untuk menuju ke sana dibutuhkan waktu selama sebulan perjalanan. Sepertinya petualangan kali ini akan sangat menantangnya.
Walaupun terasa berbahaya namun saat ini Boqin Changing membutuhkan banyak permata siluman untuk meningkatkan kultivasinya. Dia percaya dengan kombinasi permata siluman dan rumput naga yang dipadukan dengan teknik rahasia kultivasinya, dia akan segera menembus ranah pendekar raja.
Boqin Changin berencana untuk menyimpan sebagian hasil permata siluman untuk sumber dayanya dan sebagian akan dia serahkan ke sekte sebagai hasil dari misi yang mereka ambil.
"Guru ayo kita berangkat."
LIST BAJU YG HADIR KARENA DPT KAOS ASMIPA DARI SPONSOR
1. Sugeng ( L)
2.
3.
4.
5.
TERUSKAN
KUSUS YG HADIR SEGERA MAU SAYA SETOR KE PUSAT
bukannya sbgai pendekar terhebat di kehidupan pertama Dan begitu mudah bagi² tehnik kepada org² terdekat di kehidupan kedua nya
Naif...sungguh naif