BRUK!!!
Seorang wanita cantik dengan pakaian yang bersimbah darah berlari masuk kedalam lift di sebuah hotel bintang lima. Tak sengaja dia menabrak seorang pria dan mengotori pakaian rapi pria itu dengan darah nya.
Setelah sebelum nya wanita itu di kejar-kejar oleh beberapa orang pria kekar berpakaian serba hitam.
Setelah lepas dari maut. Ternyata tidak membuat seorang Killa Roses bebas. Dia harus bersedia menikah kontrak dengan seorang CEO pemilik hotel tersebut. pria dingin dan kaku bernama Marvin Louis.
Hingga suatu hari ia mendapat kesialan ketika sedang menjalankan misi. Marvin memergoki Killa yang tengah mengobrak-abrik rumah nya, mencuri berkas penting. Marvin pun memperkosa Killa dan merenggut mahkotanya.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Mayraa Ibnurafa, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Ch 21 : Keras kepala.
Tidak terasa tiga hari sudah berlalu.
Sore ini Killa tengah berdiri di balkon kamar sambil berpegangan di pagar. Menikmati pemandangan indah matahari tenggelam di senja sore hari.
Killa berpikir kenapa selama tiga hari ini dia selalu menuruti perkataan pria dingin tersebut. Tidak keluar dari rumah dan tidak melakukan hal apapun yang menyebabkan masalah.
"Aku sangat membencinya, jika saja dia sekarang ada disini ingin sekali aku---" Killa menghentikan perkataan nya dan menyambung nya di dalam hati.
Lama Killa melamun kan sesuatu. Hingga dia tidak menyadari jika ada seseorang yang datang. Dan berdiri tepat di sebelah nya.
"Apa yang sedang kau pikirkan?" Tanya seorang pria bersuara berat. Tak lain adalah Marvin.
Killa terkejut dan langsung menoleh menatap Marvin dengan dahi yang mengkerut. "Kau...." Killa berdecak.
Dia pun langsung berbalik badan berjalan masuk meninggalkan Marvin kala itu. Marvin hanya diam tidak berekspresi.
"Dasar keras kepala, aku tahu aku salah karena sudah melakukan itu dengan memaksanya....tapi apa aku salah? Bukankah aku ini suami nya?" Gumam Marvin sembari memandang matahari yang hampir menenggelamkan wujud nya itu.
Sebelum menyusul Killa Marvin menghela nafas panjang terlebih dulu. Ada perasaan ragu yang dia rasakan. Meminta maaf atau tidak. Marvin jadi bimbang sendiri.
Pria berparas tampan itu merasa telah bersalah akan hal yang waktu itu. Dia berniat untuk meminta maaf kepada Killa. Tapi ego nya berkata tidak. Marvin pun melangkah masuk ke dalam. Mencari-cari sosok Killa yang ternyata tidak ada di dalam kamar. Ia pun segera mencari nya di luar.
"Kau mau kemana?" Cegah Marvin ketika Killa sudah berpakaian rapi memakai sepatu.
"Lepaskan aku, " Killa menepis kasar tangan Marvin.
"Berani sekali kau begitu terhadapku, aku tidak akan membiarkan mu pergi, jika kau tidak mengatakan kemana kau akan pergi....." Marvin semakin mengeratkan cengkraman nya.
"Ini bukan urusan mu, lepaskan aku...." Killa berteriak sekencang nya. Ia menatap Marvin dengan mata yang berkaca-kaca.
Marvin mengernyit heran serta kebingungan. "Kenapa kau menangis? Katakan padaku ada apa?" Marvin kembali bertanya.
"Lepaskan aku Tuan Marvin Louis, kenapa kau selalu seenak nya saja memperlakukan ku? Kau tahu itu bukan berkas asli yang sudah aku bakar, tapi kenapa kau masih melakukan hal itu kepadaku? Kau begitu jahat dan tidak memiliki hati, kau tahu bagaimana selama ini aku menjaga kesucian ku itu....tapi dengan sekejap mata kau sudah menghancurkan nya, aku sangat membencimu" Killa meneteskan air matanya. Memaki dan membentak Marvin.
Marvin terdiam menatap sendu Killa. Dia tidak tega dan perasaan bersalah nya semakin besar. "Maafkan aku, aku tidak bermaksud seperti itu" lirih Marvin meminta maaf dengan pandangan yang ke arah lain. Marvin tidak enak hati untuk menatap wajah Killa.
Killa menghela nafas lelah nya, lalu memutar bola matanya. Kemudian hendak melangkah pergi kembali. Tapi lagi-lagi Marvin menahan nya.
"Aku tahu kau marah, tapi tidak dengan cara pergi seperti ini, aku tidak akan membiarkan kau pergi...." Marvin menatap tajam Killa.
"Lepaskan aku, aku lebih tidak akan memaafkan mu jika sampai terjadi apa-apa terhadap adik ku" Killa berteriak membentak Marvin dengan deraian air mata yang kembali mengucur deras.
"Adikmu? Kau punya adik? Ada apa dengan adikmu?" Tanya Marvin keheranan. Dia tidak tahu jika Killa memiliki seorang adik. Dan apa yang terjadi kepada adik nya.
"Tadi aku menghubungi nomer nya, tapi yang angkat seorang lelaki....dia berkata jika aku menyerahkan diri pada mereka, mereka tidak akan menyakiti adik ku...." Killa menangis mendorong tubuh Marvin yang tertegun mendengar ucapan nya.
"Tidak....aku tidak akan membiarkan mu pergi sendiri, aku akan ikut bersama mu...." Ucap Marvin.
"Kau gila, apa kau mau mereka melakukan sesuatu kepada adik ku? Jika mereka tahu aku datang bersama mu....." Ucap Killa.
"Tenanglah, percaya padaku kita pergi bersama menyelamatkan adik mu....." Ucap Marvin menggenggam erat tangan Killa dan mengangguk kan kepala.
Killa terdiam mereka berdua saling menatap lama. Entah kenapa Killa merasa percaya begitu saja dengan apa yang diucapkan Marvin. Akhirnya mereka berdua pun pergi bersama saat itu.
Pertama-tama Marvin menghubungi Ken untuk menyiapkan mobil dan tiga orang anak buah yang bisa di andalkan.
Hanya tiga orang apa cukup? Tentu saja Marvin merasa cukup. Dia juga tidak mau jika para penculik adik nya Killa mengetahui jika Killa datang bersama nya dan anak buah nya. Bisa-bisa Naya tidak akan selamat.
TBC.
