Aulia Adzania Gladisha seorang gadis desa yang usianya 19 tahun, yang suatu saatnya nanti akan bertemu dengan seorang CEO tampan,
Namun siapa sangka seorang CEO tampan yang sangat terkenal jatuh cinta dengan pesona gadis desa.
disamping itu juga seorang CEO tampan memiliki penyakit keturunan dari sang kakek.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Lany Sary, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 20:Kekhawatiran Aulia
Setelah beberapa menit bersarapan akhirnya Aulia memilih untuk pulang ke mansion, dan Auliano melanjutkan pekerjaannya.
Saat Aulia keluar dari kantor HS Company Aulia tak sengaja menabrak seorang wanita yang memakai kacamata hitam dan bergaya dengan sedikit terbuka bagian dadanya.
"Auww... " jerit Aulia sambil memegang bahunya.
"Akhh sial...Hey kamu kalau jalan pake mata jangan pake otak kamu yang dongkol itu." Teriak Sary.
"Kamu.." ucap Aulia dan Sary bersamaan
"Buat apa kamu di kantor Auliano? Cari muka haaa..."tanya Sary dengan sinis.
"Ah tidak, aku cuman mengantarkan bekal dari Mommy Mayana buat kak Ano." Ucap Aulia dengan tersenyum tipis.
"Oh jadi kamu mencari kesempatan dalam kesempitan kan..? Dasar wanita jalang, kamu jangan merasa berbangga hati dan mencari muka di hadapan Auliano, Auliano mana mungkin suka sama perempuan kampung yang tidak jelas asal-usulnya seperti kamu!"Ucap Sary sambil tersenyum mengejek.
"Maaf aku pergi dulu.." ucap Aulia yang ingin bergegas pergi dan tak mau berdebat, Aulia sedikit terkejut dengan sikap yang Sary berikan untuknya. Bukankah wanita itu selalu berlaku baik padanya walau itu hanya berlaku satu kali pertemuannya.
"Eh tunggu...Enak saja mau main asal pergi-pergi."Sary langsung menarik kasar lengan tangan Aulia.
"Auwh...sakit."Aulia menjerit kesakitan sambil memegang lengannya.
"Itu sebagai balasannya karena kamu sudah berani menganggu Auliano ku, Jahuin Auliano dia tidak pantas untuk perempuan kampung seperti kamu." teriak sary.
Aulia langsung bergegas pergi meninggalkan Sary yang masih berteriak memanggil Namanya,
"Dasar Wanita Jalang... Awas saja kau."ucap Sary dengan wajah kesalnya karna Aulia yang pergi tanpa menghiraukan Teriakannya.
.
.
.
Tokkk... Tokkk... Tokkk...
" Hm Masuk. "ucap Auliano dengan wajah datarnya sambil fokus di depan layar komputer.
Ceklekk...
" Hallo Hany... I'am Coming."Sapa Sary yang langsung memeluk pundak lebar Auliano.
"Menjauhlah... Untuk apa kau kesini?" Tanya Auliano menatapnya dengan tajam.
"Memangnya kenapa? Aku merindukanmu, jadi apa salahnya kalau aku kesini menemui kekasih tampanku ini."
"Kekasih? Jangan menaruh harapan dulu, aku belum memutuskan apa-apa jadi aku harap kamu bisa menjaga sikap agar aku tidak menolak!" Tekan Auliano.
"Yah-yah... terserah kau saja Tuan Auliano yang Terhormat, Sampai kapanpun aku akan menganggap hubungan kita masih ada!"
"Sary!"tekan Auliano sambil menatap tajam Sary.
"Ahh Honey, Ayoklah...jangan membantah."
"terserah kau saja Nona Sary Maurel Leo."Ucap Auliano pasrah sambil berdiri ingin pergi.
"Honey kau mau kemana?" Tanya Sary dengan Raut wajah manjanya.
"Ke toilet, apa kau juga ingin ikut?"
"Benarkah? Baiklah Honey aku ikut."
"Sary!" Ucap Auliano dengan tatapan tajamnya.
"Hm iya-iya Maaf? Tidak perlu menatapku seperti itu Tuan Auliano, kau membuatku takut saja."
Auliano langsung pergi ke toilet, sedangkan Sary Masi duduk di atas sofa dalam ruangan Auliano dan Sary tidak akan menyia-nyiakan kesempatan emas ini, dengan begitu dia bisa melakukan aksinya untuk menaruh bubuk pemicu jantung itu kedalam minuman Auliano lagi, namun sebelum itu dia menyuruh salah satu dari karyawan Auliano untuk menutup sementara dulu cctv yang berada dalam ruangan CEO, karyawan itu pun menurut karna Sary membayarnya dengan mahal.
Setelah menunggu beberapa menit Auliano keluar langsung melanjutkan pekerjaannya yang tertunda sedikit itu, dan setelah beberapa menit tenggorokannya sudah merasa kering karna melihat minuman didepannya belum juga habis, akhirnya Auliano meminumnya hingga tandas.
Sary pun tersenyum licik, namun Auliano tidak melihatnya karna masih meminum minumannya."Auliano Maafkan aku yang licik ini? jika aku tidak bisa mendapatkanmu Maka Wanita kampung itu juga tidak akan bisa mendapatkan mu. "Batin Sary.
Jam sudah menunjukkan pukul lima sore saat Auliano ingin berdiri untuk pulang, Auliano merasa sesak dan perih bagian dada kirinya, sedangkan Sary sudah pulang beberapa jam yang lalu.
"Kenapa ini?kenapa begitu sakit"memegang dada kirinya Sambil berjalan tertatih-tatih menuju kekamar yang ada didalam ruangannya untuk mengambil ponselnya yang tak sengaja ketinggalan sewaktu mengisterahatkan badannya.
"Aku tidak mungkin menelepon jumadin, dia sekarang sedang berapa di luar kota."Auliano semakin kesakitan sambil memegang dada kirinya,
Langsung saja Auliano menelpon nomor Mommy Mayana, Auliano tidak ingin meminta bantu karyawan dikantornya karna menurut dia penyakit jantungnya ini privasi hanya keluarganya saja yang tau dan asistennya.
Dringgg... dringgg.. dringgg...
Di tempat lain bertepatan di dapur mansion Aulia dan mommy Mayana sedang membuat kue kesukaan Daddy Rasyid dan tuan muda Auliano, Namun mommy Mayana izin ke toilet sebentar hingga akhirnya Aulia lah yang mengangkat telpon dari ponsel milik Mommy Mayana.
"Aduhh Auliaa kamu angkat dulu, bilang saja Tante Masi ke toilet."ucap Mommy Mayana sambil berlari kecil ke toilet.
"Baik Tante. " ucap Aulia mengangguk sambil tersenyum manis.
"Hallo.."
"Mom-Mommy To-tolong Ano,"ucap Auliano yang menjerit kesakitan disebrang telfon sana.
"Kak Ano, kak Ano dimana sekarang?? Katakanlah aku akan segera kesana?"tanya Aulia yang begitu terkejut saat mendengar suara Auliano yang seperti sedang menahan sakit.
"A-aull to-tolong" tutttt...
"Kak Ano...Kak Ano...Aataga apa yang terjadi?." Aulia langsung saja melepaskan celemek pink yang ia kenakan, langsung bergegas pergi dan tidak menghiraukan Mommy Mayana yang lagi sekarang di toilet.
"Nona ada apa? Jangan berlari lari nanti jatuh. " tanya bibi daya pelayan di mansion itu diaa terkejut kala melihat Aulia berlari.
"Bi tolong bantu aku, aku ingin kekantor kak Ano sekarang..!!"
"Nona Aulia tenang dulu, mari sini saya akan meminta bantuan pak Lukman untuk mengantar nona Aulia kekantor tuan muda Auliano. "ucap bibi daya dengan merasa khawatir yang melihat wajah Aulia yang tak kalah khawatirnya.
"Pak Lukman, tolong antarkan Nona Aulia ke kantor tuan muda dulu. " ucap bibi daya yang tergesa-gesa meminta tolong sang sopir di mansion.
"Baiklah, mari masuk nona Aulia. " ucap pak lukman sang sopir yang memang mengenal wanita yang di bawa oleh tuan mudanya itu, Aulia memang memiliki sifat yang sangat ramah kesemua penghuni mansion maka dari itu banyak penghuni mansion yang sangat menyukai sifat yang dimiliki Aulia, tapi disamping itu Aulia juga tahu diri siapa dia di mansion mewah ini?
Setelah beberapa jam akhirnya mereka sampai di kantor sang tuan muda, Aulia langsung bergegas pergi dengan berlari kecil dan tidak lupa mengucapkan terima kasih kepada pak Lukman.
Namun sebelum itu Aulia harus melewati resepsionis di kantor itu, sebelumnya Aulia tidak perlu melewati resepsionis saat membawa bekal siang buat tuan muda, namun kali ini berbeda dan membuat resepsionis itu banyak bertanya.
Aulia tidak punya banyak waktu dia langsung saja berlalu menyalakan lift, resepsionis itu geram karna diabaikan oleh Aulia, dan langsung saja memanggil pak satpam untuk mengusir Aulia namun kedatangan pak satpam terlambat karena Aulia sudah keburu masuk duluan,
Tingg!
Pintu lift akhirnya terbuka langsung saja Aulia berlari ke ruangan bertuliskan CEO, Lany yang melihat Aulia yang tergesa-gesa berlari ke ruangan CEO mengernyitkan dahinya, karna ruangan sekretaris berhadapan dengan ruangan CEO.
BRAKK...
Bersambung...!!
apa yang terjadi dengan Tuan Muda tampan?
Penasaran?
langsung saja ikuti terus dengan cara Like, Vote dan komentarnya 🙏Muachhh... 😘