NovelToon NovelToon
Sistem Yang Merubah Nasib

Sistem Yang Merubah Nasib

Status: tamat
Genre:Tamat / Sistem
Popularitas:569.3k
Nilai: 4.3
Nama Author: @TomBayaha

Seorang petani miskin yang memiliki kehidupan yang keras disebabkan pandangan dan pola pikir manusia kebanyakan, yang lebih suka serta berpihak pada si kaya si kuat dan si hebat membuatnya harus tersisih dari pandangan dan penilaian masyarakat.

Seringkali rasa sakit dan penderitaan itu justru datang dari orang orang yang dikenalnya.

Namun semua berubah sejak dia beroleh sistem yang memungkinkannya untuk merubah nasib malangnya.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon @TomBayaha, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Chapter _30 : Pembayaran lahan

Diana lebih memilih ikut suaminya daripada harus pergi berliburan dengan yang lainnya, baginya kebahagiaan itu adalah saat dekat dengan suaminya dan bisa memandang wajahnya.

Suka duka yang mereka hadapi sejak dari nol, juga sikap dan prilaku suaminya yang telah teruji, telah membuat hatinya melekat dan terikat pada suaminya yang baik itu, sehingga tanpa ragu dia akan memilih suaminya bila diharuskan memilih untuk ikut siapa.

"Memangnya apa pekerjaan yang abang sebutkan itu bang?"

"Mau bangun lahan pertanian palawija atau apa yang orang desa kita sebut sebagai tanaman muda dek, luasnya setidaknya minimal 3 hektar."

"Apa akan dapat itu bang lahan seluas itu?"

"Ya kita hanya bisa berusaha dek, masalah hasil kita menyerah pada yang kuasa aja, tapi barangkali besar kemungkinannya untuk berhasil, sebab target abang hanya membagun lahan pertanian bukan memilikinya."

"Oke adek percaya kok, sepenuhnya pada abang."

"Baiklah... akhirnya kita sampai, ayo turun nak, sini Nurul ayah yang gendong.."

"Mamma....mmammmaaaa."

"Eh maunya sama mama ya? he he.."

"Sini sayang mama gendong."

"Yaayayyaya...... yayayayyaya."

"Aahhhh Nurul nakal deh , mama yaya, yang mana sih nak?"

"Hahhh.... bang..! abang bawain tas adek ajalah, Nurulnya ngak mau diam, lasak dia yakan dek Nurul.?"

"Yahh kalau lasak berarti sehat yakan Nurul sayang.!"

"Nurul sama mamak dulu ya sayang, ayah mau kerja, mau mulai dengan mencari informasi, siapa warga yang mau memberikan lahannya."

"Iya bang, adek ngak masak ya bang, tadi adek beli lauk yang sudah jadi di pasar, nanti abang jangan heran."

"Iya dehh... abang nurut aja sama ratu abang, jangankan lauk yang di beli, makan pakai garam aja abang sejak dulu mau kalau makannya sama adek.

Ah.... betapa besarnyalah cinta di hati abang ini, kata orang cinta itu hanya manis di masa bulan madu , entah apa yang dipikirkan oleh orang yang menyebutkan itu, abang malah sudah lama berumah tangga beginipun tetap makin nempel dan sudah sangat rindu kalau seharian aja ngak bertemu."

"Ah abang kok jadi menggombal sih?"

"Ha..hahhh kok gombal sih? namanya abang sayang."

"Iya sudah, abang ke warung cari informasi tanah itu, pasti abang kasihankan lihat kak deri yang kemaren."

"Kok adek tahu ? Kak Deri yang beritahukan ya?"

"Ngaklah, kapan juga ketemu sama kak Deri, orang kita langsung ke rumah yang di pekan kok, abang pikir adek ngak kenal siapa suami adek dan ngak tahu jalan pikirannya?

bahkan kalau abang mulai mikirin wanita lain, adek akan tahu jadi jangan coba coba..!"

"Ha ha hah..... paling tebak tebakan aja , coba kasih tahu sekarang apa pikiran di hati abang?"

"Hmmmm.... dari wajah abang yang adek lihat, abang itu melihat adek sangat manis cantik dan paling menarik dari semua wanita yang ada di dunia ini lalu segera saja pengennya lompat, nerkam dan itu deh... yakan.. ayo ngaku..?"

"Ha..hahahhahahh kok tahu, apakah wajahku terlihat begitu mesum?

Masa sih aku bisa ditebak semudah itu?"

"Naaaahhhhhh ngakukan, sudah sana abang kerja wkwkwkwwk."

"Ya ampuuuunnn betapa memalukannya aku hua hahahahah."

Haris pergi ke warung langganannya di tepi jalan dengan menaiki sepeda motornya.

"Pagi bang Haris...!"

"Pagi Fauzan, ngak ke kebun hari ini?"

"Ngak bang, rencana tadinya mau nempah dodos, yang lama rusak ngak tajam lagi jadi mau buat baru ajalah.'

"Oh mantap itu kalau alatnya tajam kita jadi semangat kerjanya."

"Oh ya minum Fauzan..!"

"Iya bang ini sudah habis segelas dari tadi he he.."

"Iya tambulah, kalau kopi boleh kok nambah gelas tapi kalau bini jangan hahahahh."

"Ah bang Haris... heheh."

"Iya Ris.... tumben sekali ini kita ketemu?"

"Eh pak Putra rupanya disini, bapak jarang minum disini jadi ya kita jaranglah jumpa, paling jumpa kalau lagi ada acara perayaan atau pesta di kampung ini"

"Iya bagaimanalah lain bloknya nak Haris he he."

"Iya pak, susah nyebrang nyebrang jalan ya pak."

"Jadi begini nak Haris, sebenarnya bapak kesini ini ada tujuannya.

maaflah sama pak Maklin yang punya kedai, kalau hanya mau minum kopi rasanya malulah saya sampai kemari, karena ya disanapun kan ada kedai kopi?

Bagaimanalah perasaan yang punya kedai disana kalau kedainya di lewati sampai nyebrang jalan sementara awak inikan sudah tua, entahlah kalau anak muda wajar pengen suasana baru kan begitu ya pak Maklin, ngak apa apakan saya ngomong blak blakan begini?"

"Lanjut aja pak Putra jangan sungkan, sudah pas itu apa yang bapak sampaikan."

"Terima kasih pak Maklin ini orang yang bijak memang, jadi tujuanku kemari memang selain minum kopi tentunya adalah mau menjumpai nak Haris, katanya disini tempat biasa nak Haris minum."

"Iya pak saya biasa disini, kalau boleh tahu kira kira ada perlu apa ya pak?"

"Jadi begini nak Haris, sayakan punya tanah 10 hektar di tepi jalan lewat jembatan kecil di pinggir jalan raya ini."

"Oh kebun salak dan sawah sawah itu ya pak.?"

"Nahhh itu, jadi sayakan sudah tua nih nak Haris, ngak bisa lagi seperti dulu merawat kebun itu sehingga hasilnya bisa di dapatkan maksimal, sedangkan anak anak saya semuanya merantau kecuali satu anak perempuan saya yang masih tingal disini, itupun suaminya adalah supir taxi luar kota antar provinsi, jadi ngak bisalah dia merawatnya.

Maksud saya itu kebun yang luas semuanya 10 hektar mau saya jual, sebenarnya ada yang mau beli tapi dia ngak sanggup ambil semua jadi beserak serak.

Padahal niat saya mau menjual itu mau membagi uangnya 200 juta untuk masing masing anak saya, kalau saya nak Haris samanya bagi saya anak laki laki sama anak perempuan semua akan dapat 200 juta, karena itu memang bukan warisan jadi hak saya untuk membaginya sesuai keinginan saya, dan lagi anak perempuan saya itu yang merawat saya dan istri disini, jadi kenapa pula harus dilainkan dari anak saya yang laki laki.?

Lagipun bukan sombong masih adanya pulak harta lainnya buat jadi warisan kalaupun saya nantinya dijemput Tuhan."

"Oh mulainya hati bapak, jadi berapa niat bapak mau menjual?"

"Sebenarnya kalau hitung hektarkan , tanah kosong saja di tempat kita ini sudah lebih dari 200 juta kalau di pinggir jalan raya kan begitu? tapi karna memang sayapun mau cepat prosesnya, ngak susah susah, karena ngak tahu kalau umur ini yakan nak Haris?

Jadi harga dari bapak 1,5 M lah. dengan asumsi nanti untuk anak anak saya habis 1 M dan buat belanja saya sama istri setengahnya lagi."

[Sistem]

"Ding.....! Kabar bagus tuan"

"Saya sudah simpan 2,5 M di ruang inventory selain 10 M untuk biaya rehab hotel yang baru habis terpakai 2 M itu tuan."

"Baik terima kasih sistem, sekarang aku mau fokus dengan orang orang ini dulu ya Sistem...!"

[Sistem]

"Baik tuan hampir dipastikan misi akan sukses tuan."

"Oke."

"Bagaimana nak Haris? sepertinya nak Haris merasa berat dengan harganya, bolehlah kurang kurang sedikit."

"Ah kalau harga saya pantang menolak pak, yang saya pikirkan itu berapa hektar kebun salaknya jadi mau saya pagar semua lalu di rawat bagus bagus dan nanti kalaunada hasilnya di jual di pinggir jalan atau dibuat semacam tempat rekreasi petik salak sendiri di kebun salak itu, sehingga nanti remaja di kampung kita ini ada sumber penghasilannya dan juga ada kegiatan positif, sehingga membuat mereka sibuk dan asyik dengan kegiatan itu yang praktis akan menjauhkan mereka dari prilaku mencuri dan juga tidak terjerat barang haram seperti narkoba."

"Wahhhhh.... pikiran nak Haris memang luar biasa, uang sebanyak itu mau dipikirkan buat kemajuan desa ini bapak salut sama nak Haris."

"Bagaimana ya pak kita semua menginginkan sesuatu yang baik kampung yang baik, warga yang baik remaja yang baik, ekonomi yang baik lingkungan yang baik prilaku yang baik dan semua hal yang baik, tetapi tidak semua kita ini punya kesempatan untuk mengambil langkah pertama dalam mewujudkannya, nah sekarang saya diberi kesempatan itu, jadi saya mau melangkah dan melihat sejauh mana kita bisa mencapai tujuan itu."

"Baiklah nak Haris tidak salah saya menjualnya untuk nak Haris dan saya tidak sabar untuk melihat itu terwujud semoga umur saya masih sampai kesana."

"Baiklah pak kemana dikirim uangnya atau bapak mau uang cash, atau saya antar ke rumah bapak, berat lho pak bawa uang sampai150 ikat uang yang terdiri dari 10 juta di masing masing tiap ikatannya.

"Ha... ha...hahh dikirim ke Rekening sajalah pak, maaf kalau saya merepotkan ini ada 4 rekening anak laki laki saya dan sisanya tolong bantu antar ke rumah saja yang buat saya dan anak perempuan saya."

" Baik ini ya pak rekeningnya, masih aktif ini rekeningnya kan pak..?

" Masih... nak Haris, masih."

[Sistem]

Oke tuan, sistem akan memproses rekening semuanya secara langsung.

[Sistem]

Ding...sistem mulai memproses 10...25....50...75....100% sukses

[Sistem]

Sudah selesai tuan.

"Baik terima kasih sistem."

"Nah sudah masuk semua ini pak."

"Haris membuka notif laporan di HP-nya, yang dikirim oleh sistem dan menunjukkan ke pak tua sepuh, yang ada di depannya.

"Iya sudah semuanya, jadi nanti selesai minum, saya akan antar bapak ke rumah, sekalian mengantarkan uang kebun bapak yang sisanya dan kita bisa urus surat suratnya sekalian ya pak?"

"Iya nak Haris terima kasih".

"Sama sama pak."

1
ahmad sudrajat
Luar biasa
dadun
berasa di siantar medan🤔😁
anggy tabitha
istri tolol, menjerumuskan suami.
yang ada ntar suaminya sakit hati dgn ide istrinya.
istri kok dgn sengaja mengundang masalah.
Minus Muhadi
kok cerita endingnya jd begini...kpn bisa ketemu sm MIYABI DI JEPANG
Minus Muhadi
hahahaha gw bilang jg apa...selama ini SISTEM CUMA KASIH DUIT DUIT DAN DUIT...MANA HADIAH SKILL ILMU PENGOBATAN...HAHAHAHA bwt apa bnyk DUIT klu hidup ITU MENDERITA krn PENYAKIT...DUIT DUIT... DUIT DUIT tdk selamanya orang hidup senang dan bahagia...yg ada tambah sakit krn kebnykn DUIT
Ali Wafa
justru bagus lah dua lebih lagi 3 atau 4 seru deh😂😂😂🙏
Minus Muhadi
herannya dari saudara saudara sedarah HARIS kok gk ada KETERANGANNYA ,ya KAKEK dan NENEK dari IBUnya atau KAKEK dan NENEK dari AYAHnya
Jasmin Melor
Luar biasa
Ali Wafa
benar ikut netes jg
Shuhairi Nafsir
Dasar cowok lem bam lagi goblok
Minus Muhadi
bwt cahaya krn si THORnya bekerja di KANTOR KUA yg lg sepi job...ya terpaksa si THOR cari kerja sampingan jd makcomblang jodoh/Facepalm//Facepalm//Facepalm//Facepalm//Facepalm/
𝒮🍄⃞⃟Mѕυzу​​​᭄
.
Aprilianti Ainun
ceritanya menarik. lanjut
Nuha Aja
ceritanya terlalu lebay poin awal 3 dari 10
delta102
ribet banget harus bangun rumah mending beli mensen/vila aja yg ada di kota
RED: lanjutin lagi min seru
Kiara Chanel: Enggak ribet kalau kamu tidak memaksa harus sesuai keinginan mu, sesuai dengan karakter MC dong dan latar belakang nya.
total 2 replies
cahaya
Thor biarlah si Haris jadi lakik setia kenapa dimadu coba
cahaya
biar tau si Diana nantinya dimadu seperti apa agar tak nangis darah setelah terjadi
cahaya
yang ditendang itulah yang akan selamat dari penyerangan
gami 77
gmn kabar Haris Diana foundation nya Thor ?
gami 77
pertahankan Thor ...alur cerita saya suka.tambahan sedikit Thor,kalo bisa tambah kosa kata,biar seolah kita membaca seperti saat kita berjalan.mengalir santai,,,
semangat Thor...
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!