Nana adalah kembang desa yang sangat cantik, Ada lima pemuda yang pernah melamar dia dan semua nya di tolak dengan berbagai alasan.
Hingga suatu hari Nana merasakan dada nya sangat sakit luar biasa, Berobat kedokter sudah dan di nyatakan tidak ada kanker payudara. Namun payudara nya sangat sakit, Seminggu kemudian sudah membusuk dan membuat Nana sangat menderita.
Banyak yang menduga bahwa Nana di santet.
Siapa kah yang sudah menyantet Nana?
Mampu kah Nana melawan santet ini?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon novita jungkook, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 27. Ketemu
Melihat ada semak yang kebakaran dekat rumpun babmu, Pak RT berteriak memanggil warga agar segera mengambil air untuk memadamkan api. Bahaya bila di biarkan menyebar begitu saja, Nanti malah merambat kerumah warga dan menjadi sial pula, Maka mereka pun beramai ramai mengambil air dari sumur pinggiran yang memang di buat oleh desa untuk para tamu yang datang untuk singgah kesini. Cukup susah menimba air nya karena sedang musim kemarau sehingga air sangat dalam, Untung saja tak kering air nya, Yang menimba beda orang dan yang membawa untuk memadamkan juga beda orang, Pokok nya mereka bekerja sama agar api cepat padam
Byuuur.
Satu ember dan di susul ember kedua juga mulai menggugur, Mereka tak memperhatikan seonggok tubuh yang terbaring dengan nafas tersendat sendat. Sudah tubuh nya terasa sakit akibat dada yang meradang, Nana juga harus merasakan panas nya api yang membakar semak semak tersebut, Pokok nya sudah hidup di antara kematian saja rasa nya. Orang belum melihat dia karena masih fokus dengan api yang berkobar kobar, Sam pun membakar nya tanpa perkiraan sehingga api menjilat udara dengan sangat dahsyat nya, Angin juga bertiup sehingga api kian besar saja, sedangkan para warga menyiram hanya dengan ember kecil kecil yang isi nya pasti tak seberapa.
"Sebelah sana besar sekali api nya, Itu kebun Pak Lurah hampir kena." Teriak seorang warga.
"Telfon saja pemadam kebakaran, Ini bagai mana mau memadamkan nya." Panik Pak RT.
"Awaasss!"
Seorang warga yang datang menggunakan selang untuk memadamkan api, Dia menyedot dengan mesin air dari sumur milik nya sendiri. Kebetulan memang rumah nya dekat dengan lokasi kebakaran, Sehingga dengan mudah saja bisa menarik selang untuk di semprotkan, Kalau hanya menggunakan ember kecil entah sampai kapan mau padam nya, Yang ada malah mereka yang terbakar juga karena api memang sangat cepat menjalar, apa lagi rumpunan bambu itu memang mudah di lahap dengan api.
"Eh apa itu?!" Pak RT kaget ketika melihat tubuh seseorang.
"Ada orang di sana, Pak! Itu pasti orang, Ya allah itu orang." Andi yang ada di sana juga berteriak.
"Cepat tolong dia, Siapa yang terbaring di sana?" Kaget Pak RT.
Meski api masih ada sedikit, Namun para warga menerobos saja ketika melihat Andi masuk kedalam semak yang sudah terbakar. Andi terkejut bukan main saat melihat orang itu ada Nana, Gadis yang hilang selama berhari hari dan tak kunjung di temukan walau polisi juga sudah bergerak, Ternyata dia di temukan dalam semak dengan kondisi yang sudah sangat miris sekali.
"Ini Nana, Pak RT." Teriak Andi yang sudah menggendong Nana.
"Ya allah, Bagai mana bisa dia di dalam semak sana." Kaget para warga.
"Cepat bawa kepuskesmas! Kasihan sekali kamu, Nduk." Pak RT iba melihat keadaan Nana.
Dengan mobil Andi mereka membawa Nana untuk segera di obati, Orang tua nya juga sudah di beri tahu agar segera menyusul kepuskesmas saja, Yang penting nyawa Nana segera di selamatkan dulu. Karena ada Pak RT dan Pak Lurah yang membawa, Maka para dokter puskes segera bergerak menangani Nana, Sebisa mungkin untuk menolong gadis ini. Mereka menahan nafas ketika membuka perban yang menutupi dada Nana, Bahkan mereka langsung bilang bahwa Nana secepat nya di bawa kerumah sakit saja.
"Bagai mana Pak Irwin, Apa sampean setuju kalau Nana di bawa kerumah sakit?" Tanya Pak Lurah.
"Baik lah." Angguk Pak Irwin lemas.
Bisa di bilang bahwa harapan Nana untuk hidup sangat lah tipis sekali, Bahkan bernafas saja sudah tersegal segal. Bu Asih kian histeris karena melihat putri nya separah ini, Sudah pingsan satu kali sangking tidak kuat nya. Nani yang memegangi Ibu nya agar bisa berjaga bila Bu Asih pingsan lagi, Ambulance segera bergerak meningalkan desa ini menuju rumah sakit kota agar mereka bisa menolong jiwa kembang desa.
...****************...
Cteeees.
Cteees.
Sam menahan rasa perih di bokong nya karena ini sudah kedua puluh kali nya pukulan ranting hinggap di bokong montok, Purnama tahu bahwa dia membuat ulah dengan membakar lahan milik warga dan itu sebuah dosa. Andai saja tadi Sam tak membunuh arwah jahat, Maka hukuman nya jauh lebih berat dari pada ini, Arya menutup mulut nya karena menahan tawa melihat Sam yang sangat kesakitan. Arya sudah sering merasakan hukuman ini, Sehingga dia tahu rasa nya seperti apa, Dan ini adalah hukuman paling ringan versi Purnama, Semua member nya pasti memilih untuk di pukul dengan ranting saja dari pada hukuman yang lain.
"Sudah aku bilang jangan gatal! Kalau saja kau tidak menggatal ingin menemui Asri itu, Tak akan kau berulah." Purnama membanting ranting nya.
"Jangan kau sebut nama itu di depan ku!" Kesal Sam.
"Kenapa? Kayak nya tadi kau semangat sekali saat mau pergi." Heran Arya.
"Pacar nya selingkuh dengan genderuwo lain, Dia merasa tersakiti." Cetus Purnama.
"Hahahaaaa, Kasihan sekali nasib mu!" Arya tertawa kencang.
Purnama juga sebenar nya ingin ikut tertawa karena percintaan Sam yang sangat apes, Namun dia masih kasihan dengan Sam sehingga menahan saja tawa nya. Nanti malah hilang pula kesan angkuh dalam diri nya, Padahal dia sudah mau terbahak bahak.
"Aku kok tak kuat membayang kan mu melihat Asri sedang ah ah dengan genderuwo lain." Akhir nya Purnama tertawa juga.
"Tak usah kau sebut lagi! Hati ku ini sangat sakit bila mengingat nya." Sam bergaya mello.
"Emang bisa ta kuntilanak ah ah, Kak?!" Tanya Arya penasaran karena setahu nya dulu Maharani dan Landak tak bisa mau begitu.
"Bisa! Karena yang pria dari versi genderuwo, Eas itu terkenal memiliki nafsu yang sangat kuat." Jelas Purnama.
"Eh pantas satu ini sangat berambisi ingin punya pacar, Ternyata karena nafsu nya yang kuat." Arya pun paham.
"Enggak gitu juga! Aku pengen punya pacar agar tak kalian genderuwo patah hati lagi, Karena kalian ini Kakak adik sama sama mulut nya lemes." Sam menuding saudara ular.
Purnama dan Arya tertawa kencang karena berhasil membully genderuwo yang sangat kesepian ini, Percuma punya wajah tampan kalau hati nya kosong.
"Tuh ada ular sendok yang jomlo." Purnama menunjuk siluman kecil.
"Apa? Ukuran dia saja sangat mini, Enggak mau aku!" Tolak Sam.
"Lihat baik baik, Kau saja yang tak pernah melihat wujud asli nya sebelum di kutuk." Purnama menunjuk ular sendok lagi.
Cahaya putih menerangi tubuh ular sendok dan perlahan ukuran nya jadi besar, Sam masih memperhatikan dengan seksama, Apa benar kalau sendok punya wujud yang lain.
Ini ular sendok ya guys.