MATA BATIN

Kami pun terus berlari tanpa henti hingga nafas kami terengah - engah karna kelelahan aku dan andre pun beristirahat sejenak dan bersembunyi di balik pohon besar yang terletak di tengah - tengah hutan bambu yang gelap.

Andre berkata " Hah....ternyata semua yang di ceritakan oleh Nenek Sunyi itu benar adanya. Dialah dalang dari semuanya. ini benar - benar sungguh gila. Ternyata kepala desa mereka sendirilah yang bermain ilmu hitam dan menjadikan mereka tumbal untuk di serahkan kepada iblis banteng itu. Queen lalu apa yang akan kamu lakukan selanjutnya setelah mengetahui semua ini....?"

Sambil bertanya kepada ku apa yang akan ku lakukan selanjutnya.

Aku pun berkata " Aku akan menyerahkan bukti rekanan ini kepada Kakek dan memberitahu semua warga desa bahwa mereka sudah salah paham kepada keluarga Ningsih dan membersihkan namanya. namun aku tidak yakin bisa lolos dari kejadian ini." sambil bersikap waspada.

Kepala Desa gadungan itu pun berkata " Dimana kalian semut - semut kecil beraninya kalian bersembunyi dari ku setelah mengetahui siapa diri ku sebenarnya keluarlah aku akan membunuh kalian semua." sambil terlihat sangat marah karna rahasianya telah terbongkar.

Aku pun berkata " Sial...dia belum pergi juga bagaimana kita bisa kembali ke desa jika dia selalu mengejar kita. Aku harus memberikan vidio rekaman ini kepada kakek dan menyebarkannya ke penduduk desa yang selama ini telah memfitnah keluarga Ningsih."

Sambil mengintip di balik pepohonan itu.

Aku pun mendapatkan ide dan berkata " Hei...andre apakah kau bisa membantu ku untuk menyerahkan rekaman vidio ini kepada kakek aku akan mengalihkan perhatiannya sementara kau pergi ke desa dan membawa rekaman vidio ini bersama mu." sambil mengungkapkan ide gila ku kepada andre.

Andre pun berkata " Apa kau sudah bosan hidup Nona Queen...kau ingin menghadapi orang itu sendiri. Queen ini sangat berbahaya untuk mu dia bukanlah orang bisa melainkan iblis yang tidak berperasaan jika kau sampai tertangkap olehnya kau akan di jadikan tumbal seperti gadis itu." sambil terlihat hawatir kepadanya.

Aku pun berkata " Aku tahu...itu tapi jika kita tidak bekerja sama rekaman vidio ini tidak akan sampai ke tangan kakek. andre pergilah jangan hawatirkan aku. Aku bisa menjaga diri ku sendiri dan aku tidak takut mati cepatlah sebelum ia melihat mu."

Sambil menyerahkan rekaman vidio itu kepada andre untuk di serahkan kepada sang kakek.

Andre pun berkata " Tapi...Queen..." sambil menghentikan ucapanya karna di potong oleh ku.

Aku pun berkata " Tidak ada tapi - tapian aku akan mulai sekarang jaga diri mu baik - baik andre..." sambil tersenyum kearah sahabat ku itu.

Aku pun segera muncul di hadapannya dan berkata " Hei...iblis manusia...tangkap aku." sambil berlari ke lain arah dengan andre.

Kepala Desa itu pun berkata " Gadis sialan... beraninya kau mengejek ku...lihat saja aku akan membunuh mu hari ini juga." sambil terus mengejar ku.

Aku pun mulai terpojok karna aku sudah berada di dekat jurang dan tidak bisa lari lagi sementara orang itu terus mengejar ku.

Sambil berkata " Akhirnya aku bisa menangkap mu gadis kecil dan sekarang adalah saat yang tepat bagi mu untuk pergi meninggalkan dunia ini aku akan membantu mu pergi ke neraka.

Hahaha...." sambil tertawa bagaikan orang gila.

Aku pun berkata " Siapa yang akan pergi ke neraka kau atau aku...akan lebih masuk akal jika kau yang masuk neraka pecundang karna kau adalah manusia yang keji dan tidak mempunyai hati tega - teganya kau mengorbankan nyawa orang lain untuk kesenangan mu sendiri." sambil menceramahinya sedikit agar ia sadar.

Kepala Desa itu berkata " Hm...kau gadis yang cukup menarik kau berani mengatakan hal yang tidak masuk akal saat detik - detik terakhir hidup mu. Sekarang aku akan membuktikan kepada mu seberapa hebatnya diri ku ini." sambil mengeluarkan sebuah benda tajam berbentuk pisau untuk membunuh ku.

Aku pun berkata " Habis sudah...!!! aku akan mati di tempat ini...aku harap andre tidak gagal memberikannya kepada kakek." sambil pasrah akan nasib ku ini.

Namun tuhan berkehendak lain ia tidak mengizinkan ku untuk mati di tangan pria itu.

saat pria itu akan membunuh ku Arwah Ningsih muncul dan melindungi ku.

Ia pun mengangkat salah satu tangannya ke udara dengan kelima jarinya yang terlihat seperti ingin mencekik pria kejam itu.

tubuhnya pun melayang dengan cepat ke arah pria itu. Dan mencekik lehernya.

Sambil berkata " Kau harus mati...." Hawa membunuh pun mulai ku rasakan aku tahu Ningsih sudah sangat murka kepadanya dan ingin segera membunuhnya agar dendamnya terbalaskan.

seluruh tubuh ku tiba - tiba tidak bisa bergerak dan membeku di tempat ku terduduk saat ini.

Aku pun berkata " Ningsih...!!! " sambil melihat kearahnya.

Arwah Ningsih pun tersenyum kepada ku dan berkata " terima kasih." sambil melanjutkan aksinya membunuh pria kejam itu.

Akhirnya pria itu pun mati seketika di tangan ningsih dengan sangat tragis arwah ningsih mendorong tubuh kekar pria itu ke arah bambu yang terpotong dengan ujung kayunya yang tajam dan.

Gleppp....

Jantungnya tertusuk oleh ujung bambu yang tajam itu dan mengeluarkan banyak darah dari dadanya yang tertusuk oleh ujung bambu itu ia pun mati dalam posisi tertancap disana dengan mata yang melotot dan mulut terbuka.

Aku yang merasa sangat lelah tiba - tiba pingsan di tempat itu dan tidak menyadari apa pun. Dengan Arwah Ningsih yang masih berdiri di hadapan ku.

pandangan ku pun menjadi kabur dan mata ku mulai terpejam dan sosok yang terlihat sebelum aku pingsan adalah Ningsih.

Sementara itu di desa Andre pun segera menyerahkan Rekaman Vidio itu kepada kakek. Dan kakek pun melihatnya sambil berkata " apa ini tuan andre...?" sambil bertanya kepadanya.

Andre pun berkata " Itu adalah Rekaman Vidio dari ponsel Nona Queen dan itu berisi bukti bahwa selama ini yang melakukan ilmu sihir adalah kepala desa kalian sendiri yaitu pak bambang dia adalah seorang dukun santet yang di usir dari kampung sebelah dan menetap di desa ini dialah dalang dari semua ini Nona Queen memberikan itu kepada ku untuk di serahkan kepada kakek."

Lalu Sang Kakek pun melihat rekaman itu dan berkata " Ini mustahil ternyata yang menggunakan ilmu hitam adalah pak bambang sendiri dan ia lah yang membunuh beberapa gadis di desa ini untuk di jadikan tumbal itu berarti keluarga Ningsih tidak bersalah kalian sudah salah paham kepada mereka." sambil menjelaskan semua itu di hadapan para penduduk desa.

Lalu Nenek Suci berkata " Dimana Nona Queen kenapa ia tidak kembali bersama mu tuan andre...?" sambil bertanya kepada pemuda tampan itu.

Andre pun berkata " Dia masih berada di dalam hutan bambu kami berpisah di tempat itu ia pergi untuk mengalihkan perhatian kepala desa sementara ia memerintahkan ku untuk memberikan rekaman Vidio ini kepada kalian. Aku tidak tahu kondisinya saat ini."

Lalu tiba - tiba arwah Ningsih pun muncul dan berkata " Dia ada di dalam..." sambil memberi tahukan kepada mereka bahwa ia telah membawa Queen pulang bersamanya dengan kekuatan gaibnya dan membaringkannya di tempat tidur.

Warga desa pun terkejut melihat penampakan Arwah Ningsih itu.

mereka berkata " Ningsih....maafkan kekeliruan kami. Kami menyesal telah membunuh mu tanpa perasaan ternyata kau tidak bersalah sedikit pun. Maafkan kami Ningsih..." sambil meminta Maaf di hadapan Arwah Ningsih itu.

Ningsih pun berkata " tidak masalah ini semua telah berakhir aku bisa tenang sekarang dan aku ingin meminta satu permintaan kepada kalian agar aku bisa pergi dengan tenang dari dunia ini bisakah kalian mengabulkan permohonan ku yang terakhir kalinya...?" Sambil meminta bantuan warga desa untuk menebus kesalahan mereka.

Seorang ibu muda berkata " Apa itu Ningsih...kami mungkin akan membantu mu kali ini...?" sambil bertanya kepadanya.

Ningsih pun berkata " Temukan jasad ku dan kuburkan jasad ku dengan layak agar aku bisa pergi dengan tenang hanya itu saja yang ku inginkan." sambil meminta tolong kepada mereka.

Seorang pemuda pun berkata " Baiklah kami akan mencari jasad mu besok pagi dan menguburkannya dengan layak. Kami berjanji."

Ningsih pun berkata " terima kasih..."

Lalu Nenek Sunyi pun berkata " Nak...nenek sangat merindukan mu apakah kau bahagia selama ini nak....kembalilah bersama nenek..."

Sambil berlinang air mata saat melihat arwah cucu kesayangannya yang tiba - tiba muncul di hadapannya.

Ningsih berkata " Nenek dunia kita telah berbeda aku tidak dapat kembali untuk menemani mu seperti dulu lagi ikhlaskan lah kepergian ku Nek..." sambil tersenyum kepadanya dan menghilang begitu saja.

Lalu pada keesokan harinya warga desa pun mulai bergotong royong untuk mencari jasad ningsih di dasar jurang dan menguburkannya dengan layak.

Dan pada akhirnya kami pun menemukan jasadnya yang sudah menjadi tulang berulang dan tidak terlihat wujudnya lagi.

Tim Sar pun segera mengambil sebuah kantung mayat untuk membawa tulang berulang milik Ningsih itu dan memakamkannya dengan layak.

Aku pun menghadiri proses pemakaman itu dan mendoakan arwahnya agar tenang di sana. Aku senang karna usaha ku selama ini tidak sia - sia kini Jasad Ningsih telah di kuburkan dengan layak dan namanya pun sudah di bersihkan dari segala macam tuduhan.

Aku Dan Andre pun segera kembali ke kota dan memulai aktifitas kami seperti biasa setelah acara pemakaman itu selesai dan mobil yang kami tumpangi telah di perbaiki sehingga kami bisa pulang ke kota dan kembali menjalani hari - hari kami seperti dulu lagi.