NovelToon NovelToon
Perjuangan Cinta Sang Ceo

Perjuangan Cinta Sang Ceo

Status: tamat
Genre:Romantis / Tamat
Popularitas:1.3M
Nilai: 5
Nama Author: Susi Nya Sigit

Jatuh cinta tidak mengenal pada siapa bersemi, termasuk pada office girl nya sendiri. Namun, takdir begitu rumit menyatukan mereka berdua.

Amalia yang notabenenya bukan kalangan berada, membuat Ayahnya Angga sulit memberi restu untuk mereka. Di tambah lagi, dendam kusumat dari masa lalu orang tua mereka. Menjadi mempersulit, untuk mereka bisa bersama.

Seiring berjalannya waktu, Angga bisa menghapuskan dendam antara orangtuanya dan orang tua Amalia. Sehingga merubah keputusan orang tua mereka untuk merestui hubungan mereka berdua. Tapi masalah lain datang, saat Angel membawa berita mengejutkan untuk semua.

Saling cinta tapi tak bisa bersatu, itu menyakinkan untuk keduanya. Takdir mempertemukan kembali mereka berdua lewat anak-anak mereka.

Akankah Amalia dan Angga bisa bersatu kembali?
Temukan jawabannya di novel "Perjuangan cinta sang CEO"

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Susi Nya Sigit, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Amalia, itu kamu!

Pekerjaan Angga akhirnya kelar juga, dia memutuskan untuk pulang. Hari ini sedikit melelahkan bagi dia. Rasanya membaringkan tubuhnya di atas kasur, akan lebih nyaman. Sesampainya di rumah, Angga sudah disambut oleh Pak Dwi, yang duduk di ruang tamu. Pak Dwi sudah bersiap pergi ke anniversary company "Dinata group".

"Ngga cepat bersiap, kita berangkat sekarang" perintah pak Dwi, yang melihat Angga baru masuk.

"Papa aja ya yang datang, Angga gak ikut!" jawab Angga lemas.

"Ayolah Ngga, hargai Pak Rudi. Dia ingin bertemu dengan kamu!" bujuk Pak Dwi lagi.

"Iya sayang, kamu temenin Papa. Nanti di sana Papamu matanya jelalatan lihat cewek-cewek cantik dan seksi!" timpal Bu Renata, yang ikut membujuk Angga.

"Ya sudah iya, iya, Angga mandi dulu." Angga berlalu meninggalkan Pak Dwi dan Bu Renata yang tersenyum puas. Karena berhasil membujuk Angga, untuk menemani Pak Dwi.

Angga meletakkan tasnya di meja, kemudian mengambil handuk lalu masuk ke kamar mandi. Tujuh menit kemudian, Angga sudah selesai mandi. Dia membuka lemari bajunya, untuk mencari baju yang pas untuk ia kenakan, malam ini. Angga memilih setelan kemeja warna crem, senada dengan jas yang ia kenakan. Setelah berpakaian lengkap, Angga turun ke bawah untuk menemui Pak Dwi yang sudah menunggu nya.

"Wah, ganteng banget anak Mama, nih!" puji Bu Renata, melihat Angga yang baru saja turun.

"Mama, apaan sih! ya udah ayo Pa, kita berangkat!" Angga dan pak Dwi berangkat, setelah berpamitan dengan Bu Renata.

Awalnya Pak Dwi mengajak Bu Renata untuk ikut bersamanya. Tapi Bu Renata menolaknya, dengan alasan sedang tak enak badan. Akhirnya Pak Dwi memutuskan untuk pergi berdua saja dengan Angga.

Dengan diantar supir pribadinya, mereka melaju menuju ke kantor pusat "Dinata group" company. Satu jam kemudian mereka sampai di gedung "Dinata group". Tampak jelas, halaman yang biasanya sepi jika malam hari. Malam ini begitu ramai berjejer mobil-mobil yang terparkir di sana. Beberapa tamu undangan terlihat baru saja masuk ke dalam.

Gedung bertingkat dua puluh sembilan itu mulai ramai dipadati oleh tamu undangan. Angga langsung masuk, menuju ballroom. Dengan mengusung konsep luxure silver, sebuah grand ballroom, tempat berlangsungnya acara company anniversary "Dinata group", terkesan lebih mewah dan elegan. Angga dan pak Dwi masuk, mereka disuguhkan dengan puluhan meja bundar dengan dikelilingi beberapa kursi di sana. Angga dan pak Dwi memilih duduk, di depan, gak jauh dari panggung.

Salah satu pelayan membawakan minuman untuk mereka. Saat sedang menikmati lagu-lagu dari penyanyi papan atas di tanah air. Seorang pria paruh baya beserta pasangannya, menghampiri meja pak Dwi dan Angga. Pria itu adalah pak Handoko beserta istrinya. Pak Handoko adalah teman lama Pak Dwi.

"Dwi, wah senang bertemu lagi di sini!" sapa nya, menepuk pundak Pak Dwi.

"Eh Handoko, ayo mari gabung disini saja." Pak Dwi mempersilahkan pak Handoko duduk di kursi yang masih kosong, di meja mereka.

"Gimana, Gimana, sepertinya perusahaan kami makin berkembang saja. Setelah di tangani oleh putra mu ini!" puji pak Handoko, beralih menatap Angga.

"Iya, memang gak bisa diragukan lagi, kemampuan berbisnis nya... Sama kayak saya, waktu masih muda dulu... hahahaha" jawab pak Dwi membanggakan Angga di depan temannya itu.

"Sendirian aja nih, mana pasangan kalian?" tanya pak Handoko mencari-cari seseorang disana.

"Iya, istri lagi gak enak badan. Kalau Angga ini masih jomblo, hehehehe ntah kapan akan mengenalkan pasangannya pada papanya!" jelas pak Dwi, kemudian melirik Angga.

"Wah sayang, saya gak punya anak perempuan. Kalau punya, bisa lah kita besanan!" goda pak Handoko, diikuti gelak tawa keduanya.

Angga dan istrinya pak Handoko hanya tersenyum tipis, menanggapi gurauan pak Handoko. Mata Angga tertuju pada seorang pria yang duduk di sudut meja prasmanan. Dia adalah suami Dona, mantan pacar Angga. Tapi Angga tidak melihat sosok Dona yang mendampingi pria itu. Pandangan Angga teralih pada seorang pelayan yang perawakan nya mirip sekali dengan Amalia. Tapi sayang, Angga tidak bisa melihat wajah wanita itu. Karena posisinya membelakangi Angga. "Am, itukah kamu?" gumamnya dalam hati.

Suasana riuh menjadi hening, setelah dua orang MC membacakan susunan acara. Kini tiba saatnya, presider "Dinata Group", Adrian menyampaikan kata sambutan nya.

Disela-sela Adrian dengan kata sambutannya, Pak Rudi dan istri yang menyadari keberadaan Pak Dwi dan Angga, kemudian menghampiri mereka.

"Dwi, Angga, wah semakin kece aja nih, anak kamu Wi?" sapa pak Rudi, menggoda Angga.

"Iya dong, siapa dulu Papanya, Dwipangga!"

Obrolan mereka terhenti saat Adrian, dan beberapa orang disampingnya, menghampiri Pak Rudi. Pak Rudi memperkenalkan Pak Dwi dan Angga pada anak-anaknya dan menantunya. Mata Angga tertuju pada sosok yang tak Asing dengan nya.

"Angga!" terka Andin, putri bungsu pak Rudi.

"Hai Ndin," sapa Angga.

"Woah! Aku nggak nyangka kita ketemu disini. Terakhir kali kita ketemu di Aussie, 'kan? pas acara wisuda?

"Iya, aku juga gak nyangka bakalan ketemu lagi dengan kamu di sini!" balas Angga.

"Wah, kalian saling kenal ya?" tanya pak Dwi penasaran, karena melihat keakraban keduanya.

"Kami satu kampus Pa, satu fakultas juga!" jawab Angga.

"Iya, Om Dwi. Siapa sih yang gak kenal Angga. Mahasiswa yang terkenal jaim, dan Coll di kampus," sambung Andin.

"Apaan sih kamu Ndin, bukannya kamu yang terkenal jutek! hahahaha." Angga bisa tertawa lepas, setelah bertemu Andin, sahabat kocaknya dulu. Andin yang gak terima dengan ucapan Angga, mencubit kecil pundak Angga.

"Wah sepertinya mereka berdua cocok, gimana kalau mereka berdua kita jodohkan saja?" gurau pak Rudi, disambut dengan antusias oleh pak Dwi.

"Boleh, boleh, saya sih setuju aja. Gimana Ngga?" Pak Dwi beralih menatap Angga. Angga dan Andin hanya tersenyum getir menanggapi candaan kedua orangtuanya.

Saat Andin akan pergi mengambil makanan, tak sengaja kakinya tersandung kursi di depannya. Membuat keseimbangannya roboh, dengan sigap Angga menangkap tubuh Andin. Andin jatuh tepat dipangkuan Angga, lama, mereka saling menatap. Seolah mata mereka saling bicara. Menyadari tubuhnya berada dipangkuan Angga, Andin menarik diri kemudian beranjak , membuat pandangan Angga beralih kesembarang arah. Tak sengaja, Angga sekilas melihat sosok yang begitu dia rindukan.

Dari kejauhan, Amalia melihat Angga dan papanya ada di tempat itu. Dia begitu merindukan Angga, sehingga berdiri mematung mengamati Angga dari kejauhan. Amalia juga samar-samar mendengar obrolan mereka. Bukan cuma itu saja, dia juga bisa melihat dengan jelas kejadian yang menimpa Angga dan Andin. Jujur di hati kecilnya, ada perasaan sesak menguasai dadanya, melihat keakraban Angga dan Andin. Saat menyadari Angga, melihatnya Amalia berlari dari tempat itu.

"Amalia tunggu!!!" teriak Angga berlari mengejar Amalia...

to be continued

1
Firgi Septia
kecewa penonton ternyata Amalia kurang beruntung dapat Angga ternyata cassanova kirain perjaka ting-ting/Frown//Frown/
Siti Sopiah
Thor tangannya dh menggeletar karena lapar sebab tu nulisnya sering nyasar
Dewi Soraya
yah lemah.q kr bs bela dri jd g tkut m sp2
fifid dwi ariani
trus sukses
Endang Werdiningsih
official girl,,,,
office girl....
arti'a beda kan???
Solehan Abdy
top 👍👍👍
Solehan Abdy
mantap juragan 👍👍👍
Solehan Abdy
lanjut juragan 👍👍👍
Solehan Abdy
jangan tarik ulur thour TDK seru justeru hanya memperbanyak bab ujung2nya SDH bisa ketebak .... maaf Cuma saran saja
Solehan Abdy
lanjutkan thour 👍👍👍
Solehan Abdy
lanjutkan thour 👍👍👍👍👍
Nur Kamelia
kk belenggu hasrat nya mn kk
Nur Kamelia: bukan di noveltoon ya kk
Nur Kamelia: maksud nya kk
total 3 replies
Anasih 11
beneran yaaa stay di sini
cuuuzzzzz oteweh 🏃‍♀️🏃‍♀️
Susi Haryani: iy kak
total 1 replies
Mardiyah Hendriawati
angga katanya orang kaya dan pintar tapi kok lemot ya
Wafa Herni
sedih banget nysek 😭😭
Wafa Herni
di mna² ortu pngin ank bhgia
ini ank menderita ortu trsenyum
semngat thor
Hastia Tia
lanjutkan
Mfftah Afni
ternyata lelaki anak papa gak ounya mental 😀
Lia Yulia
terimakasih Thor...ttp semangat dan jg kesehatan q tunggu up selanjutnya...cuuzz ke kamar sebelah udh ad yg baru nich dr author💃
Lusye marce wibowo
halo thorrr,,salam jg buat othorr
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!