" Aku harap kamu tidak lupa apa yang terjadi semalam.Kamu lebih dulu menyerahkan diri padaku jadi jangan memintaku untuk bertanggung jawab dan satu lagi jangan perna katakan pada siapapun tentang ini karena aku akan menikah " Bara
" Ya aku akan menyimpan nya sampai mati " Aira rafiqah Herlambang
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon yhani_HT, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Di mana ayah Bumi ?
Setelah seharian menemani Bumi bermain di mall ,kini Aira menikmati waktunya sendiri duduk di taman belakang sambil menikmati angin malam ,padahal ini sudah larut tapi sepertinya dia belum mengantuk .
" Dek " Aira membuka matanya menatap ke sumber suara " Kenapa tidak istirahat,besok kamu kerja " Ujarnya mendudukkan dirinya di samping Aira .
" Belum ngantuk kak " Jawab Aira mengalihkan pandangan ke arah depan .
" Jangan terlalu di pikirkan ucapan ayah sama ibu " Ucap Raksa lembut .
" Aku tidak memikirkan itu Mas ,Aira hanya memang belum mengantuk saja " Jawab Aira .
" Kamu bisa membohongi orang lain Dek ,tapi tidak dengan Mas " Aira langsung menutup rapat mulutnya .
Huh !!
" Bumi menanyakan ayah nya Mas " Ujar Aira menunduk sedih .
" Apa dia mendengar pembicaraan kita tadi pagi " Aira menggeleng pelan " Dia melihat teman nya Playground tadi kenapa hanya aku yang menemani nya bermain ,sedangkan Shanum di temani mas dan ibu nya begitu juga yang lainnya " Jawab Aira dengan helaan napas panjang.
" Lalu kamu jawab apa ? " Aira kembali menatap ke arah depan " Ayahnya sudah di surga " Jawabnya berat .
" Aira " Tegur Raksa tidak suka mendengar jawaban adiknya .
" Mas tidak tahu apa yang terjadi di antara kalian dulu karena kamu sendiri menutup diri ,tapi mengatakan ayah nya sudah tidak ada itu salah besar Dek, lalu bagaimana jika suatu saat mereka bertemu ,alasan apa yang akan kamu berikan padanya " Jawab Raksa serius .
" Apa kamu akan mengatakan kebohongan lagi hanya untuk menutupi kebodohan kamu sebelum nya ,percuma dek justru itu membuat dirimu terlihat jahat di mata Bumi karena menutupi hal itu " Lanjutnya tegas .
" Mas ,aku hanya tidak ingin Bumi berharap jika aku mengatakan ayah nya bekerja itu akan membuatnya terus bertanya kapan ayah nya pulang menemui mereka,sedangkan ayah nya sendiri sudah memiliki keluarga bahkan mungkin sudah memiliki seorang anak ,aku tidak ingin Bumi terluka Mas " Jawab Aira sedikit meninggi kan suaranya.
" Aku tidak ingin kembali menyakiti perasaan wanita lain hanya karena aku atau Bumi mas " Lirih Aira.
" Lalu sekarang bagaimana ? " Aira menghela napas berat,bahkan dia sendiri tidak tahu harus bagaimana sekarang " Bumi akan beranjak dewasa Dek lalu bagaimana jika dia menanyakan tentang keluarga ayah nya , kenapa mereka tidak menemui nya dan banyak lagi kita tidak mungkin diam saja dek karena itu akan membuatnya berpikiran buruk tentang keluarga ayah nya padahal mereka tidak tahu menahu tentang yang terjadi pada kalian ,kecuali mereka juga sudah meninggal " Pertanyaan Raksa membuat Aira terdiam .
" Sudah lebih baik kita masuk ,besok kamu kerja begitu juga dengan Mas " Ucap Raksa.
" Iya mas " Jawabnya lalu berdiri begitu juga dengan Raksa .
" Sekarang Adik mas sudah besar bahkan sudah jadi Bunda " Raksa mengacak rambut Aira dengan lembut .
" Mas " Raksa tertawa kecil mendengar rengekan Aira .
Lalu keduanya berpisah saat sudah berada di depan pintu kamar masing-masing.
💐
💐
💐
"Bara " Panggil Vania lembut .
" Iya Bu " Jawab Bara tanpa menatap ke arah sang ibu .
" Kerjaan nya lancar ? " Bara mengaguk dengan pelan " Lancar Bu " Jawab Bara seadanya.
" Jangan begini, Ibu sedih melihat nya Nak " Ucap Vania serak.
" Ibu merindukan putra Ibu yang begitu ceria dan suka mengganggu adik²nya " Lanjut nya berkaca-kaca .
" Aku masih Bara yang dulu Bu ,tidak ada yang beda " Jawab nya acuh .
" Tapi menurut ibu beda nak , Ibu tidak mendengar lagi perdebatan antara kamu dan ayah ,aduan si kembar karena kamu semuanya sudah hilang nak " Jawab Vania bersamaan dengan cairan yang membasahi pipi nya .
" Bara sudah dewasa Bu tidak mungkin akan terus berdebat dengan ayah atau menggangu si kembar " Jawab Bara.
" Sayang "
Huh !!
" Bu ,Bara mohon " Vania menutup rapat mulut nya " Maafkan Ibu " Ujarnya pelan kini kedua nya terdiam sambil menatap lurus ke depan .
🌟
🌟
🌟
🌟
Pagi hari nya, seperti biasa Aira akan di sibukkan pada sang putra .
Di mana dia akan mengurus Bumi sebelum akhirnya dia bersiap lalu bekerja ,di rumah itu hanya sang ibu dan iparnya yang tidak bekerja sehingga dia tidak berat meninggalkan sang putra namun kadang juga putranya akan rewel dan ikut bersama nya untuk bekerja .
Satu persatu mulai mendatangi meja makan untuk sarapan hingga terakhir adalah sang ayah.
" Cucu Kakek memang selalu tampan dan cantik " Puji Herlambang pada Bumi dan Shanum .
" Bumi akan temani Shanum jalan² di taman Kek sama Ibu " Jawab Bumi semangat .
" Memang ada apa di taman " Tanya Herlambang menatap cucunya .
" Hebm ,ada apa Bu ? " Bukannya menawan Bumi justru bertanya pada sang ibu .
" Hanya jalan pagi saja,biar sehat nanti nenek juga ikut koh " Jawabnya lembut .
" Hanya jalan pagi saja kek sama nenek juga biar sehat "Bumi mengulang jawaban ibu nya seolah apa yang di ucapkan ibunya belum di dengar sang kakek .
" Oh ,kalau gitu Bumi harus makan banyak biar kuat " Bumi mengaguk " Iya Kakek " Jawabnya cepat .
" Hari ini Aira pulang nya agak telat " Peserta di meja itu menatap ke arah nya " ada kunjungan dari pusat " Lanjut nya lalu menggigit roti selai nya .
" Nanti Mas jemput jadi tidak usah bawah mobil biar sekalian pergi nya sama Mas " Ujar Raksa tegas .
" Jauh ..." Aira mengentikan ucapan saat melihat tatapan Raksa " Iya Mas " Jawabnya pelan.
" Jangan lupa makan ya atau mau ibu siapkan bekal saja " Aira menggeleng " Tidak usah Bu ,Aira pasti akan makan jika sudah waktu istirahat " Jawabnya meyakinkan.
" Memang siapa yang datang Dek " Tanya sang ipar.
" Belum tahu ,tapi kita sudah mempersiapkan ini dari seminggu yang lalu katanya orang penting " Jawab Aira .
"Bunda lembur lagi ? " Tanya Bumi menatap Aira .
" Iya ,jadi Mas sama Ibu dulu atau Nenek . Bisa kan ? " Bumi mengaguk mengerti karena ini bukan hal yang pertama untuk nya .
" Bisa ,nanti Bumi main sama Shanum" Jawab Bumi .
" Maaf ya malam ini tidak bisa temani mas main " Ujar Aira bersalah .
" Tidak papa Bunda ,kata Ibu Bumi harus jadi anak pintar dan kuat " Jawab Bumi tersenyum.
" Bunda juga bekerja untuk Bumi membeli mainan ,jadi Bumi tidak boleh menangis " Lanjut nya menatap dalam mata Aira yang sudah berkaca-kaca.
" Bunda sayang Mas Bumi " Ujar Aira serak mengelus kepala sang putra .
" Bumi juga sayang Bunda dan ayah yang di surga " Ucapan Bumi menarik perhatian peserta di meja makan itu tapi tidak dengan Aira yang sudah terdiam seperti patung .
Dia tidak menyangka apa yang di katakan semalam akan membekas di pikiran putra nya , sekarang apa yang harus dia lakukan apa ucapan Raksa semalam akan benar terjadi.
Jika iya dia belum siap bahkan sampai kapan pun dia belum siap .
...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...
yg bnr yg mana
lanjuuut teruuus