Melody Cinta Nayla

Mei datang lagi ke cafe untuk menjemput Nay pulang,tentu saja dengan senang hati ia mejalankan perintah dari kakaknya itu dengan imbalan barang mewah yang sudah di depan mata.

"Mei kakak bawa motor loh hari ini"

"Motor biar gue yang bawa Nay"Kata Vina

"Trus kalo nanti Ibu nanya motor aku mana, gimana?"

"Gampang kak biar nanti Aku jelasin sama Ibu,ayolah kak.. aku mau ngobrol sama kakak,lagian besok Ibu aku pulang dari Jogja jadi gak bisa keluar malam lagi"

"Ya udah deh,titip motor gue ya Vin,jangan diapa apain"

"Ya ampun Nay,paling gue bongkar trus gue kilo ketukang loak"

"Tega lo Vin dia nih kesayangan gue" Nay mengelus motor pinknya.

"Becanda kali Nay udah sana udah malem lagi kasian Mei nungguin"

"Ya udah,dah"

Di dalam perjalanan Mei benar benar bicara terus menerus,hingga Nay menyadari ini bukan arah kerumahnya "Mei kok kesini ini bukan jalan kerumah kakak loh"

"Oh iya aku lupa aku mau ambil sesuatu di apartemen kakak,bentar aja kok" Nay mengangguk.

"Yuk kak udah sampei,temenin aku naik ya soalnya apartemennya kosong aku rada serem"

"Tapi gak lama kan ini udah malem loh Mei"

"Gak kok kak abis ngambil barang aku kita pulang"

"Ya udah ayo"

Mei mengajak Nayla ke lantai 20 dimana apartemen Rey berada "Tunggu sini ya Kak aku ambil barang aku dilantai atas" Nay mengangguk lalu duduk di sofa diruang tamu.Nay mengedarkan pandangannya Apartemen Rey luas tak ada foto yang terpajang hanya lukisan lukisan yang pasti harganya tak murah.

Nay berdiri ingin melihat lihat ruangan yang lainnya, mumpung yang punya lagi gak ada. ketika Nay sedang berjalan dan melihat lihat lampu tiba tiba mati "Lah kok mati? Mei.. Mei .. kok lampunya mati sih?"

Nay menyalakan poselnya dan berjalan kearah tangga untuk mencari keberadaan Meilani "Mei" tak ada jawaban

"Mei.." masih hening.

"Mei kamu dimana sih? jangan bercanda deh Mei gak lucu" Nay meraba kuduk nya yang tiba tiba merinding "Kok jadi merinding sih"

Brak..

Terdengar suara benda terjatuh Nay berjalan mengikuti dari mana asal suara itu "Mei kamu gak apa apa kan? Mei jangan bercanda deh ayo pulang yuk aku kok mulai serem sih" Nay membuka pintu,yang diyakini nya tempat suara benda tadi terjatuh.

Nay membeku ketika melihat cahaya dari ruangan itu lilin yang tertata rapi juga ada meja berisi minuman di atas meja "Hai You miss me" suara itu suara yang tiga hari ini tak didengarnya dan Nay merindukannya.

"Rey?"

Rey berjalan mendekat kearah Nay yang masih terpaku "Kenapa? kau tidak merindukan ku?" Nay masih bingung apa yang harus dia lakukan Nay ingin memeluk Rey namun tubuhnya seolah tak bisa bergerak hanya senyuman yang tersungging dari bibirnya.

Rey sungguh tak tahan tangannya menarik tangan Nay hingga terhunyung kearahnya dan menubruk dada bidangnya "Persetan dengan mu yang jelas aku benar benar merindukanmu" kata Rey di sela pelukannya.

Tangan Nay terangkat dan membalas pelukan Rey mendekapnya erat mengerahkan kekuatannya seolah tak ingin melepaskannya.

Bibir Rey tersenyum merasakan pelukan dari gadisnya,Nay nya.. tak perduli lagi dengan ungkapan dari Nay yang jelas dirinya merasakan bahwa Nay miliknya sekarang.

Sedang terlarut dengan kerinduan mereka terdengar suara pintu tertutup.

Brak..

"Loh?" Nay melepas pelukannya pada Rey "Mei? itu kamu kan kok pintunya dikunci" Nay menggedor pintu "Mei, buka aku harus pulang.. Mei"

"Tenang kak aku udah izin sama Ibu kak Nay, malam ini Kak Nay nginep sama aku, aku pulang dulu ya, kakak nikmati dulu malam berdua sama kak Rey,tapi hati hati aja ya, Kak Rey itu mesum" Meilani segera berlari dan keluar dari apartemen Rey.

Nay tak mendengar suara lagi dari luar dan melihat ke arah Rey yang masih ada di belakangnya, Nay berdiri canggung lalu mendadak tangannya merapatkan sweter yang dipakainya.

Rey terkekeh geli melihat Nay,lalu Rey berjalan mendekat "Kenapa sayang? mari kita habiskan malam ini dengan panas" kata Rey.

"Ka.. kamu jangan macem macem ya aku gak ma.. mau melakukannya diluar nikah"

"Yakin? kamu gak penasaran aku ini sangat perkasa" Rey terus berjalan mendekat.

"Ja..jangan macam macam ya aku bisa teriak"

"Ayolah sayang apartemen ini kedap suara jadi gak kedengeran"

Nay sudah berkaca kaca dan semakin ketakutan karna Rey yang menatapnya mesum,Jika seperti ini jadi nya Nay benar benar menyesal mengenal Rey, juga Mei karna telsh menjebaknya.

Rey sudah berada di hadapan Nay, Nay berjongkok,menutup telinganya dan gemetar ketakutan.

Jangan lupa Like,Komen dan Votenya.

Terimakasih sudah membaca🙏