NovelToon NovelToon
Pocong Bintang Kos

Pocong Bintang Kos

Status: tamat
Genre:Horor / Tamat / Spiritual / Rumahhantu / Zombie / Kumpulan Cerita Horror / Hantu
Popularitas:4.3k
Nilai: 5
Nama Author: Deriz-Rezi

"Pocong Bintang Kos"

Budi, penghuni baru di Kos 13B, harus berbagi kamar dengan Pocong Hilarious, hantu kocak yang bercita-cita jadi bintang komedi. Namun, di balik tawa yang mereka ciptakan, ancaman makhluk gaib mulai mengintai. Saat kegelapan menyerang, bisakah tawa menjadi senjata untuk menyelamatkan semua penghuni kost

Kos 13B terlihat biasa saja, tapi siapa sangka, di dalamnya ada Pocong Hilarious—hantu konyol yang suka melucu. Ketika Budi pindah, hidupnya berubah drastis, dari tenang menjadi penuh tawa… dan horor.

Tawa yang diandalkan Pocong dan Budi justru menarik perhatian makhluk gaib yang lebih kuat. Penjaga Lama kos mulai menyerang, mengancam nyawa semua penghuni.

Bisakah tawa mengalahkan kegelapan?

Ikuti kisah kocak dan seram "Pocong Bintang Kos"!

Salam Hormat
(Deriz-Rezi)

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Deriz-Rezi, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Portal Tertutup,Masalah Terbuka

Setelah perjalanan panjang dan berbahaya, Budi, Djigo, dan Pocong akhirnya kembali ke kamar di Kos 13B. Portal masih terbuka, berputar perlahan dengan cahaya merah yang mencekam. Kini, mereka memiliki Kunci Dimensi, satu-satunya benda yang bisa menutup portal selamanya.

“Jadi, apa rencananya sekarang?” tanya Budi sambil memandang portal dengan khawatir.

Djigo memegang kunci itu erat-erat. “Kita harus melakukan ritual penutupan, tapi ada peringatan di buku tadi. Jika kita melakukannya salah, portal ini justru bisa terbuka lebih lebar.”

Pocong melompat-lompat, penuh semangat. “Ya ampun, betapa menegangkannya! Ini kayak final film blockbuster!”

Budi menatap Pocong dengan lelah. “Ini bukan film, Pocong. Kalau gagal, kita semua tamat.”

---

Persiapan Ritual

Djigo membuka buku yang mereka bawa dari ruangan rahasia. Ia membaca mantra-mantra dan instruksi ritual dengan saksama. “Kita harus meletakkan kunci di tengah portal, lalu membaca mantra ini.”

“Terdengar mudah,” kata Budi skeptis. “Tapi pasti ada jebakannya, kan?”

Djigo mengangguk pelan. “Betul. Setelah kunci ditempatkan, portal akan mencoba mempertahankan dirinya. Segala macam hal aneh bisa terjadi.”

“Hal aneh? Seperti apa?” tanya Pocong, penasaran.

“Bayangan, makhluk, suara-suara… apa saja. Kita harus tetap fokus.”

---

Ritual Dimulai

Mereka berdiri mengelilingi portal. Djigo memegang kunci dan memulai mantra. Perlahan, kunci mulai bersinar, memancarkan cahaya biru terang yang bertolak belakang dengan warna merah portal.

Namun, saat kunci diletakkan di tengah portal, ruangan mulai bergetar. Angin kencang bertiup dari arah portal, dan suara jeritan terdengar di udara.

“Kita harus tetap membaca mantra!” teriak Djigo di tengah kebisingan.

Budi mencoba fokus, meskipun bayangan aneh mulai muncul di sekitar mereka. Bayangan itu memiliki bentuk yang berubah-ubah, seperti makhluk yang terus bertransformasi.

“Aku nggak suka ini,” gumam Budi sambil memegang erat tongkat kayunya.

Pocong mencoba bercanda untuk mengurangi ketegangan. “Hei, bayangan! Kalau mau menyerang, antre, ya!”

---

Pertarungan Tak Terelakkan

Salah satu bayangan melompat ke arah Djigo, berusaha menghentikannya membaca mantra. Budi langsung memukul bayangan itu dengan tongkat kayunya, sementara Pocong melilitkan kain kafannya ke bayangan lain.

“Cepat, Djigo! Kita nggak bisa tahan lama!” seru Budi.

Djigo terus membaca mantra, meskipun ia mulai kelelahan. Cahaya biru dari kunci semakin terang, tetapi portal masih belum tertutup.

---

Pengorbanan Tak Terduga

Tiba-tiba, salah satu bayangan yang lebih besar muncul dari portal. Ia menyerupai sosok manusia, tetapi tubuhnya terbuat dari api merah yang berkobar.

“Beraninya kalian mencoba menutup pintu ini!” teriak sosok itu dengan suara menggelegar.

Makhluk itu menyerang mereka dengan gelombang energi panas, membuat Budi dan Pocong terpental.

Djigo, dengan sisa tenaganya, memegang kunci dan melanjutkan mantra. Ia tahu bahwa ini adalah saat kritis.

“Aku butuh kalian untuk melindungi kunci ini! Apa pun yang terjadi, jangan biarkan makhluk itu mendekat!” seru Djigo.

---

Serangan Balik

Budi dan Pocong bangkit meskipun terluka. Budi menggunakan tongkat kayunya untuk memukul makhluk itu, sementara Pocong mencoba mengikat tubuhnya dengan kain kafannya.

“Ini seperti bermain tarik tambang melawan api!” keluh Pocong.

Djigo akhirnya menyelesaikan mantra terakhir. Cahaya biru dari kunci memancar lebih terang, menyelimuti seluruh ruangan. Makhluk-makhluk bayangan mulai lenyap satu per satu, termasuk sosok besar yang terbuat dari api.

Portal mulai menyusut perlahan, dan akhirnya, dengan satu ledakan cahaya, portal itu benar-benar tertutup.

---

Ketenangan Sementara

Ruangan itu kembali tenang. Kunci Dimensi menghilang, seolah menyatu dengan udara. Djigo duduk di lantai, kelelahan, sementara Budi dan Pocong berusaha mengatur napas.

“Apa ini artinya semuanya selesai?” tanya Budi.

Djigo mengangguk pelan. “Untuk sekarang, ya. Portal itu sudah tertutup, dan Kunci Dimensi tidak bisa digunakan lagi.”

Pocong terlihat kecewa. “Jadi nggak ada petualangan lagi? Padahal aku baru mulai menikmati semua ini.”

Budi memutar mata. “Percayalah, Pocong, satu petualangan seperti ini sudah lebih dari cukup.”

---

Pertanyaan yang Masih Tersisa

Meskipun portal telah tertutup, mereka tahu bahwa misteri Kos 13B belum sepenuhnya terpecahkan. Siapa sebenarnya yang membuka portal itu sejak awal? Dan apakah ada portal lain di tempat ini?

“Kita masih harus mencari tahu lebih banyak,” kata Djigo sambil menatap ruangan rahasia. “Tapi untuk sekarang, mungkin kita bisa menikmati sedikit kedamaian.”

Budi tersenyum kecil. “Semoga nggak ada kejadian aneh lagi. Aku cuma mau hidup normal.”

Namun, di sudut ruangan, sebuah buku tua tiba-tiba bergerak sendiri, menandakan bahwa petualangan mereka mungkin belum benar-benar berakhir.

JANGAN LUPA LIKE KOMEN VOTE FAVORIT DAN HADIAH YAAAA 🩵🩵🩵

1
Jesa Cristian
keren
Deriz-Rezi: Mksh Kak... Dukung Terus karyaku ya kak 😊🙏
total 1 replies
Anonymous
semangattt kamu poci pasti bisa 🤪💪🏻
Deriz-Rezi: Aku maunya disemangati kamu(Kata poci)😁🤭
total 1 replies
Anonymous
🤣🤣ada ada aja
lanjutt kak
Anonymous
menarikk kak lucu 😁😁
Deriz-Rezi: Terima kasih Kak Dukung Terus karyaku ya kak🥰
Anonymous: semangattt 💪🏻💪🏻💪🏻💪🏻 terus kak buat karya nya
total 3 replies
Deriz-Rezi
Ditunggu cerita selanjutnya 💥
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!