Karina tak pernah menyangka liburan mewahnya di kapal pesiar akan mengubah hidupnya selamanya. Malam yang diawali dengan angin laut yang menenangkan berubah menjadi malam penuh gairah bersama seorang pria misterius bernama Demian.
pertemuan pertemuan tidak sengaja membuatnya semakin tenggelam dalam gelombang gairah yang tidak bisa padam.
Namun, semuanya berubah menjadi rumit ketika pria itu terus mengejarnya padahal pria itu tahu bawa dirinya telah menikah.
Lebih mengejutkan lagi Demian adalah seorang mafia yang berkedok sebagai pengusaha sukses.
Kehidupan Karina semakin jungkir balik saat
Demian terus mengejar Karina, dan pria itu tahu rahasia besar dibalik pernikahan Karina dan Malvin yang selama ini di sembunyikan dari banyak orang.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon umnai, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
bab 10
karina menghampiri Angel yang tengah bermain dengan anjing miliknya.
"sayang mau ikut mommy?" ajak Karina.
"kemana mommy?
"ayo kita beli ice cream dan berbelanja, sebagai ucapan maaf mommy karna kemarin tidak mau menuruti permintaan Angel" jawab Karina dengan senyum.
"benarkah, ayo" ucap Angel dengan semangat.
Mereka tiba di pusat perbelanjaan.
"sebelum beli ice cream kita beli baju dahulu ya sayang, baju mommy sudah jelek semuanya" ucap Karina.
Angel mengangguk menuruti kemauan sang mommy.
Namun saat mereka akan masuk ke dalam sebuah toko, Angel terlihat menabrak seorang wanita membuat wanita itu terjatuh. Karina segera membantu wanita itu berdiri.
"maafkan putriku" ucap Karina dengan perasaan tidak enak hati.
"Angel, minta maaflah pada aunty" lanjutnya mengusap rambut Angel.
"maafin Angel aunty, Angel tidak sengaja" ucapnya pada wanita yang saat ini tengah merapihkan pakaian nya.
"tidak apa.,,. Katia.,.!!!" ucap wanita tersebut membuat tubuh Karina menegang.
"Kau Katia bukan?, dan ini putrimu Angel" ucap wanita tersebut dengan bahagia.
"ini aku Karisa sahabatmu, ya tuhan sudah lama sekali kita tidak bertemu, apa kecelakaan itu membuatmu hilang ingatan?" tanya Karisa.
"Karisa.,.?" tanya Karina mengingat ingat wanita bernama Karisa tersebut.
...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...
Karina duduk dengan tangan saling bertautan, saat ini ia tengah duduk disalah satu cafe yang ada di mall tersebut, Karisa duduk di hadapanya, sementara Angel sibuk dengan ice cream yang ada di meja.
"maaf Karisa soal kecelakaan itu, aku bukan Ka.,.
"aku mengerti Katia, mungkin kecelakaan lima tahun lalu membuat sebagian ingatanmu hilang" ucap Karisa memotong ucapan Karina.
"maafkan aku Katia, saat malam kecelakaan itu aku menghilang begitu saja, aku takut polisi mengejarku" ucap Karisa dengan nada menyesal
"polisi?
"ah biar aku jelaskan agar kau ingat kembali" ucap Karisa denagn senyum kecilnya.
"Lima tahun lalu bukankah kita merencanakan kecelakaan Karina?" tanya Karisa membuat mata Karina membulat sempurna.
"kecelakaan?" tanya Karina dengan suara bergetar.
"ya, kau dulu meminta bantuanku untuk mensabotase mobil yang dikendarai Karina" ucap Karisa.
Bayangan kelam itu tiba tiba muncul dalam ingatan Karina, malam itu hujan deras, Katia tiba tiba menghubunginya meminta diantar ke kantor Malvin karna sudah malam Malvin belum pulang juga, saat di jalan menurun, ia merasa rem blom, segera ia dan Katia panik, lebih menakutkan lagi bahwa sabuk pengaman dirinya tidak bisa dibuka, sementara sabuk pengaman milik Katia sangat mudah dibuka, saudara kembarnya itu melompat saat mobil melaju, namun naas saat meloncat dari mobil, dari arah belakang ada sepeda motor yang melaju kencang membuat Katia tertabrak dan meninggal dunia, sementara dirinya bantir stir hingga mobil menabrak pohon, dan untunglah dirinya selamat meski harus mengalami koma selama dua bulan.
Mendengar ucapan Karisa membuat jantung karrina berdetak lebih kencang.
"kau tidak berbohong karisa?" tanya Karina tubuhnya sudah mulai dingin dengan fakta yang baru saja ia dengar.
"tentu saja aku tidak berbohong, kau bercerita padaku, kau menaruh perekat pada sabuk pengaman karina agar wanita itu tidak bisa menyelamatkan diri saat mobil melaju tinggi" jawab Karisa semakin membuat perasaan Karina tidak menentu, perasaan sesak di hati mulai datang menghampiri.
"karisa, apa yang membuat aku melakukan itu, jujur saja aku tidak ingat sama sekali?" tanya Karina berusaha untuk tetap tenang.
"karna kau membenci Karina, tidak hanya cantik, dia juga pintar membuat semua orang lebih menyukainya dibanding denganmu, kau selalu kalah denganya, bahkan Malvin pria yang kau kenal lebih dulu, juga hampir menyukai Karina"ucap Karisa semakin membuat Karina terkejut.
"maksudmu,?
"kau menyukai Malvin, dan sangat marah besar saat tahu bahwa Malvin menyukai Karina begitu pula sebaliknya, Karina juga menyukai Malvin, untuk itu kau merengek meminta aunty Stella untuk selalu mendekatkanmu pada Malvin, aunty stella akhirnya memindahkan Karina ke kampus yang jauh dari rumah, semua itu ia lakukan agar kau lebih leluasa mendekati Malvin" ucap Karisa semakin membuat tubuh Karina tegang setelah fakta yang terkuak.
"Malvin menyukai Karina??
"ya, tapi beruntunglah kau bisa mengambil alih keadaan, kalian tambah dekat tanpa hadirnya Karina, berkat ibumu juga Malvin mau menjadi mentor belajarmu, padahal waktu itu tante Stella juga tahu bahwa Karina juga menyukai Malvin" ucap Karisa semakin membuat dada Karina menjadi sesak.
ya, Karina masih ingat itu, saat tiba tiba ibunya menyuruhnya pindah kampus dengan alasan takut dirinya salah pergaulan, nyatanya itu hanya alasan saja, karna alasan yang sebenarnya adalah agar ia tidak hadir di tengah tengah Malvin dan Katia. Mengetahui itu membuat dadanya merasa sangat sesak. Ia menahan air matanya agar tidak jatuh.
"apa ada hal lain lagi yang aku lupa?" tanya Karina mencoba untuk tersenyum.
"emmm apa ya??, ah aku ingat kau pernah bercerita bahwa sejujurnya aunty stella juga membenci Karina karna Kariana penyebab ayahmu meninggal" ucap Karisa semakin membuat Karina terkejut.
"penyebab papah meninggal?
"karina pernah memberikan cake yang ternyata bahanya ada campuran kacang dimana ayahmu alergi kacang, hal itu membuat ayahmu masuk Rumah sakit dan nyawanya tidak tertolong" ucap Karisa semakin membuat hati karina terasa di tusuk tusuk.
"dari situlah aunty stella membenci Karina, padahal semua itu musibah, ayahmu saat itu juga memiliki riwayat penyakit lain" ucap Karisa
Mengetahui fakta itu membuat hati Karina seperti di tikam oleh ribuan jarum.
"karisa mari setelah ini kita tidak bertemu lagi" ucap Karina dengan suara bergetar.
