cewek Tomboy yang terlahir dari keluarga kaya kini nasibnya berbanding terbalik setelah kelurganya meninggalkan dia untuk selamnya... pahit manis nya hidup yang harus di jalani dengan lapang dada... kehidupannya yang berubah setelah sekian lama menderita, kini berubah setelah pertemuannya dengan komandan...
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon HijranMahjura, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Episode 22
" makasih kak " ucap Zoya ketika komandan fynanda sudah selesai mengobati luka nya
" cepat ambil baju mu, biar saya anatar pulang" perintah komandan fynanda
" tidak tidak saya pulang sendiri aja, lagian dekat kok, hehe " ucap Zoya menolak perintah komandan fynanda sembari keluar dari mobil
" cepat " berjalan perlahan meninggalkan Zoya
" taapii, yasudah lah " Zoya mengikuti langkah kaki komandan fynanda dari belakang
mereka pergi menuju ruang ganti bersama, ruang ganti pria dan wanita mempunyai jarak tidak terlalu berjauhan dan searah, saat Zoya memasuki ruang ganti, suasana sepi dan tak nyaman mulai menghampiri nya Kembali, ia mempercepat gerakan nya mengambil baju dari lemari dan secepatnya ia memasukkan bajunya ke dalam tas,
saat ia kembali mengunci lemari nya, ia melihat dari ekor matanya, tampak sosok bayangan di samping nya berjarak sekitar 3 meter dari nya, sontak ia terkejut perlahan ia mengarah kan diri nya untuk memastikan bayangan tersebut, ternyata benar seseorang yang sebelum nya sudah mengejar nya pada saat ia menuju tempat latihan karate
seseorang berpakaian serba hitam, dengan jaket dan topi nya yang tak tampak apa pun dari nya, untuk mendeskripsikan ciri-ciri nya
" kamu siapa??? jangan menakuti saya, saya nggak takut sama kamu " teriak Zoya
seseoramg yang berpakaian serba hitam tersebut masih terdiam, bahkan tak bergerak, hanya menunduk tak berbau menangkat wajah nya
"kalo kamu berani lawan saya, jangan diam aja " teriak Zoya lagi yang sudah mengambil posisi untuk siap berkelahi
seseorang itu mulai bergerak, berjalan perlahan menuju arah Zoya, semakin berjalan mendekati zoya, Zoya yang melihat hal tersebut juga mundur sedikit demi sedikit, ada rasa takut pada diri nya, tapi di lain sisi hatinya berkata ia harus melawan ketakutan nya
di lain sisi Komandan fynanda yang hendak keluar dari ruang ganti mendengar teriakan Zoya, semakin jelas ia mendengar teriakan Zoya, ia menghampiri ruang ganti yang di tempati Zoya, ia mulai mengetuk pintu
" zoyaa,, kamu nggak papa kan???" tanya Komandan fynanda sambil mengetuk pintu berkali-kali
Zoya yang mendengar suara tersebut segera ia melarikan diri menuju pintu, tapi sosok manusia yang berpakaian serba hitam tersebut menarik tangan Zoya, membuat Zoya terkejut, dan zoya berbalik badan dan segara menendang perut si hitam, tapi terelakkan oleh nya,
" lepasin sayaaa," Zoya mengarahkan tangan nya untuk meluncurkan sebuah pukulan
pukulan yang Zoya luncurkan juga terelakkan dan tangan Zoya kini di pegang si hitam,
"lepasin sayaaa" berontak Zoya berusaha menggunakan beberapa gerakan karate nya tapi selalu bisa di tangkis si hitam
komandan fynanda yang sudah tidak sabar mendengar teriakan Zoya, membuka pintu tersebut uang ternyata di kunci, ia berusaha mendobrak pintu tersebut
Zoya yang semakin memberontak kini di tampar sekali oleh si hitam hingga Zoya terjatuh ke lantai, perlahan si hotam mendekati Zoya mengeluarkan sebuah pisau dari saku nya, Zoya yang melihat pisau yang sudah di tangan kanan si hitam mundur perlahan dengan air mata yang sudah muali menetes, rasa ketakutan dalam diri nya semakin menjadi-jadi,
saat si hitam mengarahkan pisau nya kepada Zoya hendak ingin melukai Zoya, waktu bersamaan pintu terbuka, komandan fynanda melihat Zoya duduk dengan mata tertutup sambil menangis,
" zoyaa " Komandan fynanda menghampiri Zoya
" zoya kamu kenapa???" tanya komandan fynanda lagi
Zoya hanya menangis dan spontan ia memeluk komandan fynanda menenggelamkan wajah nya di dada komandan fynanda, ia masih menutup mata nya sambil menangis terisak-isak,
komandan fynanda memegang wajah Zoya, mengambil dari dada nya
" Zoya ada apaa?? " tanya Komandan fynanda khawatir
Zoya masih terdiam dan masih menangis dengan mata tertutup nya, dengan wajah nya yang sudah di pegang oleh kedua tangan komandan fynanda, saat itu juga darah mengalir dari hidung Zoya, sontak membuat Komandan fynanda kaget